Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BAB 5 KEWIRASWASTAAN 1. KEWIRASWASTAAN 2. PROSES KEWIRASWASTAAN.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BAB 5 KEWIRASWASTAAN 1. KEWIRASWASTAAN 2. PROSES KEWIRASWASTAAN."— Transcript presentasi:

1 BAB 5 KEWIRASWASTAAN 1. KEWIRASWASTAAN 2. PROSES KEWIRASWASTAAN

2 KEWIRASWASTAAN Pengertian Arti Penting Kewiraswastaan
Variabel Lingkungan yang Mempengaruhi Kewiraswastaan 4. Faktor Psikologis dan Sosiologis Kewiraswastaan.

3 KEWIRASWASTAAN Wiraswastawan atau entrepreuner mempunyai peranan penting dalam perekonomian suatu masyarakat. Ekonom Austria, Joseph Schumpeter ( ) menganggap pertumbuhan ekonomi sangat tergantung pada wiraswastawan. Wiraswastawan yang sukses menjadi pahlawan karena memberikan kontribusi yang berarti terhadap perkembangan ekonomi suatu masyarakat.

4 Pengertian Wiraswasta merintis usaha dari kecil, mengembangkan usaha sampai besar, gesit memanfaatkan kesempatan yang muncul, dan berani mengambil risiko. Wiraswastawan mempunyai inisiatif memulai suatu proses produksi. Wiraswastawan menganggap perubahan sebagai suatu hal yang biasa dan sehat. Biasanya mereka tidak menciptakan sesuatu yang baru, tetapi selalu mencari perubahan, menanggapi perubahan tersebut, dan mengekspoitasi perubahan tersebut sebagai suatu kesempatan.

5 Arti Penting Kewiraswastaan
Wiraswasta memberikan beberapa manfaat: Meningkatkan produktivitas: dengan menggunakan metode baru, wiraswastawan dapat meningkatkan produktivitas Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan pekerjaan: wiraswasta serta usaha kecil memberikan lapangan kerja yang cukup besar sehingga dapat memberi kontrubusi terhadap pertumbuhan ekonomi Menciptakan teknologi baru dan menciptakan produk dan jasa baru: banyak wiraswastawan yang memanfaatkan peluang dengan menciptakan produk atau jasa baru. Wiraswastawan juga banyak yang mengembangkan teknologi baru untuk memproduksi barang

6 Mendorong inovasi: meskipun biasanya mereka tidak menciptakan sesuatu yang baru (bukan inverntor), tetapi mereka dapat mengembangkan metode atau produk yang inovatif Membantu organisasi bisnis yang besar: bisnis yang besar seringkali memperoleh komponen dari perusahaan kecil yang memproduksi komponen tersebut.

7 Variabel Lingkungan yang Mempengaruhi Kewiraswastaan
Variabel Ekonomi: kewirausahaan berhubungan erat dengan perubahan eonomi. faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan ekonomi juga akan mempengaruhi perkembangan kewiraswastaan. Dua variabel yang penting dalam hal ini yaitu: - insentif pasar: Insentif pasar memungkinkan wirasawtawan memperoleh balasan yang adil, dan hal ini akan semakin menkorong kewiraswastaan - besarnya modal suatu masyarakat: diperlukan untuk menjalankan usaha.

8 b. Variabel Sosial: beberapa faktor sosial yang dapat mendorong kewiraswastaan adalah sistem hukum atau perundangan yang baik, budaya, mobilitas sosial juga dapat mempengaruhi kewiraswastaa, masyakakat yang mempunyai mobilitas tinggi mampu meningkatkan usaha kesiraswastaan.

9 Faktor Psikologis dan Sossiologis Kewiraswastaan
Karakteristik wiraswastawan barangkali sesuai dengan yang digambarkan David Mc Cleland tentang teori motivasi, menurutnya manusia mempunyai tiga jenis motivasi: 1. Motivasi untuk berprestasi (need-for-Achievement atau n-Ach) 2. Motivasi untuk berafiliasi (ned-for Affiliation atau n-Aff) 3. Motivasi untuk memperoleh kekuasaan (need-for-Power atau n-Pow).

10 Thomas Begley dan David P
Thomas Begley dan David P. Boyd (1980-an) mengemukakan lima dimensi yang membedakan wiraswastawan dengan non-wiraswastawan: 1. Kebutuhan untuk mencapai prestasi: wiraswastawan mempunyai kebutuhan jenis ini yang lebih besar dibandingkan dengan nin-wiraswastawan 2. Pengendalian terhadap diri (locus of control): wiraswasta merasa bahwa ia mengendalikan hidupnya dengan baik, sukses hidupnya tidak ditentukan oleh nasib atau faktor-faktor di luar dirinya 3. Pengambilan risiko: wiraswastawan mengambil risiko yangmoderat, tidak terlalu tinggi (seperti penjudi), juga tidak terlalu rendah (seperti orang yang pasif)

11 4. Toleransi terhadap ketidakjelasan: wiraswastawan mengambil keputusan berdasarkan informasi yang tidak lengkap atau tidak jelas. Situasi yang dihadapi mereka dan kemampuan yang menyesuaikan diri terhadap situasi ketidakjelasn tersebut lebih besar dibandingkan dengan non-wiraswastawan 5. Perilaku tipe-A: merupakan perilaku mengerjakan lebih dengan menggunakan waktu yang sempit, meskipun barangkali ada keberatan dari pihak lain. Wiraswastawan mempunyai perilaku semacam ini yang lebih tinggi.

12 PROSES KEWIRASWASTAAN
Kesempatan dan Ide Rencana Bisnis Formal Halangan untuk Masuk Strategi Memasuki Pasar Bentuk Organisasi Faktor Penentu Kebahagiaan 7. Memelihara Semangat Kewiraswastaan.

13 PROSES KEWIRASWASTAAN
Kesempatan dan Ide Halangan untuk Masuk Rencana Bisnis Strategi Bentuk Organisasi Faktor-faktor Penentu Kesuksesan Melihat Semangat kewiraswastaan

14 Kesempatan dan Ide Rencana Bisnis Formal
keworaswastaan dimulai dari adanya kesempatan bisnis yang dengan jeli dapat dilihat olwh wiraswasta. Kesempatan itu dapat datang dari perubahan-perubahan dalam lingkungan atau dari kejelian wiraswasta dalam melihat sutu peluang. Rencana Bisnis Formal Formal Business Plan merupakan dokumen yang disiapkan untuk mendirikan bisnis. Rencana bisnis semacam itu sudah biasa dilakukan oleh organisasi bisnis yang besar.

15 Halangan untuk Masuk banyak halangan yang muncul karena:
Ide yang ada tidak cukup praktis (workable) Masih terikat dengan perusahan atau organisasi saat ini Pengetahuan pasar yang kurang Cara memasarkan yang kurang Jaringan kerja dan informasi kurang mendukung Tidak menemukan tenaga kerja yang terampil Tidak mempunyai modal yang cukup Halangan buatan seperti peraturan pemerintah atau asosiasi (kartel) yang membatasi jumlah anggota yang dapat terjun ke pasar dan lain sebagainya.

16 Strategi Memasuki Pasar
Wiraswasta bisa memasuki pasar melalui tiga cara: 1. Membangun perusahaan keuntungan: memulai dari nol sehingga semangat kerja masih tinggi, membangun jaringan dari nol sehingga terbebas dari belenggu jaringan kerja yang ada. kelemahan: ketidakpastian yang tinggi, informasi yang masih belum jelas, waktu yang lama untuk menyiapkan bisnis, sulit memperoleh dana yang cukup murah dengan persyaratan yang menguntungkan.

17 2. Membeli perusahaan yang sudah ada
keuntungan: lebih cepat, bisa memanfaatkan jaringan bisni yang sudah ada dan mapan, analisis sudah ada sehingga dapat dilakukan dengan lebih mudah, dan dapat memperoleh pendanaan yang menguntungkan. kelemahan: terbelenggu jaringan yang sudah ada (jika jaringan tersebut tidak menguntungkan), kurangnya ide segar, mewarisi permasalahan yang ada dari perusahaan yang dibeli.

18 3. Fanchising atau waralaba: ada dua pihak yang terlibat yaitu franchisor adalah pemegang name/merek terntentu, sedang franchisee menjalankan bisnis dengan menggunakan merek/nama tersebut. Perusahaan pusat memberikan dukungan dalam beberapa hal: Pemilihan lokasi Rencana dan desain bangunan Pembelian peralatan Proses produksi Pemilihan karyawan Periklanan.

19 Setelah berjalan, perusahaan pusat dapat membantu dealer dalam hal:
akuntansi konsultasi inspeksi operasi promosi pengendalian kualitas nasehat hukum riset h. perolehan bahan baku.

20 Bentuk Organisasi Wiraswasta dapat memilih beberapa bentuk organisasi:
Usaha Perorangan: tidak banyak diperlukan prosedur formal, dan kewajiban wiraswasta tidak terbatas, sampai ke kekayaan pribadi Firma atau Partnership: merupakan gabungan beberapa orang yang menjadi partner Perseroan: modal datang dari pemegang saham, dan kewajiban terbatas hanya sampai pada modal yang disetorkan.

21 Faktor Penentu Keberhasilan
Faktor-faktor yang dapat dikendalikan: kurangnya pengalaman, baik bidang manajerial, operasional, ketidakseimbangan antar fungsi, manajemen yang tidak kompeten. Faktor-fakror yang tidak dapat dikendalikan hanya mencakup bagian kecil dari kegiatan usaha, karenanya bila usaha direncanakan dan dijalankan dengan hati-hati, kemungkinan kegagalan usaha dapat dikurangi.

22 Memelihara Semangat Kewiraswastaan
Untuk mendorong semangat kewiraswastaan dalam organisasi, intrapreunership perlu dikembangkan. Intrapreunership merupakan seorang wiraswasta yang bekerja dalam suatu organisasi untuk mengembangkan produk atau jasa tertentu dengan kreatif.


Download ppt "BAB 5 KEWIRASWASTAAN 1. KEWIRASWASTAAN 2. PROSES KEWIRASWASTAAN."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google