Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
RETINOPATI
2
Sagital View of the eye
3
Transparant, Histology 10 layers Photoreseptor : rod & cones Supporting : Glial cells, amacrine, Muller cells
4
Fovea central for visual acuity
Perifovea peripheral vision
5
The receiver RETINA
6
The Conversion Phototransduction
Process of conversion from image in to neural impulse
7
DIABETIC RETINOPATHY Frequent cause of blindness in USA, aged 20 to 64 years Indonesia blindness due to D.R. increase
8
PATHOGENESIS The exact cause is still unclear It is believed :
Hiperglycemia over an extended period results in a number biochemical and physiologic changes --- endothelial damage. Retinal vascular changes : loss of pericyte basement membrane thickening---compromises capillary lumen--- decompensation of endothelial barrier function
9
Hematologic and biochemical abnormalities
Increased platelet adhesiveness Increaser erythrocyte aggregation Abnormal serum lipids Defective fibrinolysis Abnormal levels of growth hormone : ex vascular endothelial growth factor (VEGF) Abnormalities in serum and whole blood viscosity
10
ADVANCED DIABETIC RETINOPATHY
Risk factor for : Cardiovascular disease Heart attack Stroke Diabetic nephropathy Amputatia Death
11
CLASSIFICATION Non proliferative diabetic retinopathy (NPDR) = back ground diabetic retinopathy : Mild Moderate Severe Very severe Proliferative Diabetic Retinopathy : Early High risk Advanced Macular edema
12
NPDR : Retinal microvasculer changes limited to the retina
Micro aneurysme Dot & blot hemorrhage Retinal edema Hard exudates Dilatation & bleading of the vein Intraretinal micro vascular abnormalites (IRMA) Nerve fiber layer infarct (cotton wool spot) Areas of capillary non perfussion
13
Normal Fundus
14
Normal Papil
15
Mild NPDR
16
Moderate NPDR
17
RD : mikroaneurisma + hard exudate
18
Gamb. fluoresin
20
RD 1: cotton wool + Flame shaped
21
RD 2
22
RD 2 (fluoresin)
24
Proliferative diabetic retinopathy (PDR)
Extra retinal fibrovascular proliferation extends beyond the ILM
25
RD proliferatif
27
NPDR Ischemic retina Release of vaso poliferative factors Neovascularization of the retina optic neuro head, ant.segmen
30
RD proliferatif
32
COMPLICATION Reduced of visual acuity Vitreous hemorrhage
Traction retinal detachment Neurovascular glaucoma
33
RD prolif.+ ablasio
34
TREATMENT Regulation of blood glucose level Laser photocoagulation
Vitrectomy
35
RD prolif + tx laser
36
HYPERTENSIVE RETINOPATHY
Effect of systemic arterial hypertension to chronic retinal vascularization Hypertensive retinopathy Hypertensive choroidopathy Hypertensive optineuropathy
37
HYPERTENSIVE RETINOPATHY (HR)
Hypertensive vascular changes & arterio sclerata vascular disease express in HR. Classification of HR, the modified scheir. Grade 0 : No change (a/v 2 : 3) Grade 1 : barely table arterial narrowing a : v = 1 : 2
38
CLASSIFICATION OF HR Grade 2 : obvious arterial narrowing with focal irregularities. Copper wire arteries Silver wire arteries Banking sign Salus sign
39
RH : crossing/Gunn sign
40
RH : Gunn phenomen
41
RH: gunn, copper wire, Salus
42
RH dg Gunn phenomen
43
Classification. cont Grade 3 : grade 2 + retinal hemorrhages and/or exudate Grade 4 : grade 3 + disc swelling
44
Associated condition Branch retinal artery occlusion (BRAO)
Branch retinal vein occlusion (BRVO) Central retinal vein occlusion (CRVO) Retinal arterial macroaneurysms Preretinal and vitreous hemorrhage Epiretinal membrane
45
HYPERTENSIVE CHOROIDOPATHY
Typically occur in young patients : with acute hypertension ex : Preeclampsia, eclampsia Pheochromacytoma Acute renal failure
46
RH pd HT renal
47
RH ok HT renal + edem papil
48
Choriocapillaries nonperfusion Hemorrhages Retinal edema
Funduscopic findings Choriocapillaries nonperfusion Hemorrhages Retinal edema Infark nerve fiber layer RPE detachment Retinal detachement
49
RH ok HT renal + edem papil
50
Hypertensive Optic Neuropathy
Flame-shaped hemorrhages around the disc Blurring of the disc margin Congestion of the retinal vein Secondary macular exudates
51
Retinopati angiospastik : cotton wool + flame shaped + dot hemorrhage
53
Other types of retinopathy
Leukemia retinopathy Thrombocytopenia retinopathy Anemia retinopathy
54
Trombositopenia
55
Hemofilia
56
Leukemia akut
57
OKLUSI ARTERI RETINA SENTRALIS
Def : hambatan aliran darah arteri ke retina Etiologi : sering oleh trombosis yg berhub dgn aterosklerosis di dekat lamina kribrosa. Emboli pd byk kasus (20 % dr seluruh mata dgn OARS) Peny jantung (infark miokard, PJR) Peny aterosklerosis karotis. Peny vaskuler sistemik (hipertensi, aterosklerosis, giant cell arthritis) Hiperviskositas darah Trauma (fraktur tlg pjg emboli lemak) Kontrasepsi oral Peny. sistemik (DM, sifilis)
58
Gambaran klinik: - Gejala subyektif : visus hilang-timbul (amourosis fugaks) - Gejala obyektif : Pupil refleks , anisokoria Funduskopi : - retina pucat cherry red spot (refl merah dr p.drh koroid di bwh fovea yg kontras dgn retina sekitarnya yg pucat) - papil pucat, batas kabur, atropi - retina milky white appearance (retina berwarna kelabu spt susu) - boxcar phenomenon (arteri sgt menciut, mengempes tanpa darah, kdng terputus-putus) - tiny thread like (p.drh kolaps, mengecil spt benang & halus) - neovaskularisasi iris tjd pd 18% akut OARS 1-12 mgg set OARS; rata2 : mgg.
59
Setelah bbrp minggu : - atrofi papil dgn batas tegas - edem menghilang - arteri menciut & tampak sbg garis-garis putih
60
Diagnosis berdasarkan : - anamnesis
- gambaran klinik Penanganan: ≠ memuaskan masih dipertanyakan Menurunkan TIO : Massage bola mata emboli lepas Parasentesis BMD Anastesi retrobulbar T/ inhalasi (95% Oksigen dicampur dgn 5% CO2) asetazolamid oral & aspirin.
61
Prognosis Tergantung : - kausa - derajat obstruksi lamanya oklusi menetap Komplikasi : glaukoma neovaskuler
62
OKLUSI VENA RETINA SENTRALIS
Def : hambatan aliran darah vena dari retina Etiologi : - arteriosklerosis & hipertensi - trombus peny jantung, DM - perubahan viskositas darah Gambaran fundus khas berupa dilatasi dan berkelok-keloknya p. drh vena, edema papil N.optik, perdarahan intraretina dan edema retina.
63
Ada 2 klasifikasi OVRS yi
1. noniskemik , btk lbh ringan kadang dikenal sbg partial, perfused atau retinopati venus statis. 2. iskemik, st bentuk yg khas dmn plng sdkt area yg terkena 10 disk,dgn FFA kapiler retina nonperfusi di pole posterior shg dikenal juga sbg nonperfused, complete atau hemorrhagic. Mekanisme diduga tjd trombosis di posterior pd lamina kribrosa menyebabkan turbulensi, kerusakan endotel dan pbtk thrombus
64
NONISKEMIK OVRS. - p. drh dilatasi ringan dan berkelok-kelok pd semua cab VRS - perdarahan retina btk dot dan flame shape di semua kuadran. - edema makula dgn penurunan visus dgn atau tanpa edema papil. - FFA: waktu sirkulasi retina memanjang dgn pecahnya permeabilitas kapiler ttp daerah nonperfusi sedikit. - Jarang tjd neovask di segmen ant.
65
ISKEMIK OVRS. - perdarahan lbh ekstensif di 4 kuadran dan edema retina
ISKEMIK OVRS. - perdarahan lbh ekstensif di 4 kuadran dan edema retina. - ada dilatasi vena dan cotton wool spot. - FFA: kapiler nonperfusi luas, perpanjangan sirkulasi intraretina. - Prognosis biasanya jelek. - Neovask. iris > 60%, tjd 3 – 5 bln ssdh onset. - Defek aferen pupil (pupil Markus Gunn)
66
Gambaran klinik: # Subyektif : - visus bertahap - mata merah - fotofobia - nyeri # Obyektif : - Flame shape hemorrhage - Vena retina kongesti & berkelok- kelok - Perdarahan pd membran hyaloid & vitreus - Neovaskularisasi di sekitar n.optik & iris - Defek lapang pandang sesuai cabang oklusi
68
Diagnosis Anamnesis : KU, rwyt.pykt sistemik gejala klinik : - funduskopi - FFA Lab mendukung peny sistemik Evaluasi : - TIO - Gonioskopi
69
Penanganan : Kausal, tdk ada t/ efektif utk noniskemik OVRS. Fotokoagulasi utk edema makula. Kortikosteroid & terapi utk me(-) adhesi platelet. Komplikasi Trombotik glaukoma (glaukoma sekunder) Retinal detachment Prognose Komplikasi jelek
70
ABLASIO RETINA Definisi :
Terlepasnya lap. Neurosensori retina terhadap sel pigmen epitel retina atau terisi cairan pada celah potensial retina Klasifikasi : Rhegmatogenous Non Rhegmatogenous : - Tractional - Exudative
71
Rhegmatogenous : Terjadi akibat robekan di retina → corpus vitreus yang alami pencairan masuk ke ruang sub retina Etiologi : - Degenerasi retina/c.v → miop tinggi - Trauma
72
Non Rhegmatogenous Tractional :
Neurosensoris retina tertarik ke arah c.v akibat tarikan jaringan fibrotik di c.v Etiologi : Perdarahan Retinopati diabetik Exudative : Akibat akumulasi cairan di ruang sub retina yang berasal dari koroid dan retina
73
Vitreus traction prediposes to retinal breaks
74
GAMBARAN KLINIK Mulai dari perifer : Defek lapangan pandang
Pandangan berasap Fotopsis Bila makula terlibat : visus
76
Funduskopi : Retina abu-abu dengan permukaan bergelembung dan pembuluh darah berkelok-kelok dan terangkat Terdapat lubang robekan Tonometer : TIO umumnya rendah
80
B. Rhegmatogenous ret. detacmnent
A. Horseshoe tears
81
U-shaped tears
82
Tractional ret. Detachment in PDR
84
Large retinal tears
86
PENANGANAN Prinsip : Melekatkan kembali lapisan retina → RPE
Pengobatan : sesuai dg tipe dan Penyebab Rhegmatogenous : menutup lubang - cryosurgery, fotocoagulasi - Scleral buckling - kasus lanjut : SB + vitrectomy
87
Tractional : bersihkan vitreus dari jaringan fibrotik → vitrectomy Exudative : umumnya non operatif, terapi sesuai kausa
88
RETINAL DETACHMENT SURGERY
89
Scleral buckling
92
Vitrektomi
93
VITRECTOMY
96
Prognosa Terapi yang cepat : prognosis lebih baik
Perbaikan anatomis kadang tidak sejalan dengan perbaikan fungsi.
97
RETINITIS PIGMENTOSA
98
DEFINISI Kelainan genetik pada retina berupa degenerasi sel-sel fotoreseptor
99
FOTORESEPTOR
100
ETIOLOGI Mutasi genetik :
Kesalahan pesan ke sel-sel fotoresptor retina Degenerasi secara progresif Penurunan - hilangnya kemampuan melihat.
101
KLASIFIKASI Autosomal dominant retinitis pigmentosa (ADRP)
Autosomal recessive retinitis pigmentosa (ARRP) X-linked retinitis pigmentosa (XLRP) Sporadic retinitis pigmentosa (SRP)
102
DIAGNOSIS Anamnesis Pemeriksaan visus Adaptasi gelap terang
Tes buta warna Tes lapangan penglihatan Funduskopi Elektroretinogram
103
ANAMNESIS & VISUS Buta senja (niktalopia) Fotofobia
Visual acuity (tajam penglihatan)
104
ADAPTASI GELAP TERANG Menilai fungsi dari sel-sel rod, yang merupakan sel retina yang bertanggung jawab pada penglihatan gelap
105
TES BUTA WARNA Dapat membantu menentukan status dari sel-sel cones
106
PEMERIKSAAN LAPANGAN PANDANG
Hilang penglihatan perifer Skotoma bentuk cincin (ring shape scotoma) Tunnel vision
107
PENGLIHATAN TUNNEL VISION
108
FUNDUSKOPI Deposit pigmen menyerupai “bone spicules”, awalnya diperifer retina Penipisan pembuluh darah retina Diskus optik lebih pucat Atropi retina
109
STADIUM AWAL
110
STADIUM LANJUT
111
STADIUM AKHIR
112
Progressive loss in photoreceptor cell
113
RETINOGRAM Merekam kemampuan elektrik yang di produksi oleh retina dengan stimulus cahaya. Intensitas dan kecepatan signal elektrik menurun pada degenerasi sel-sel fotoreseptor. Penurunan secara dramatik dari amplitudo gelombang A & B Lebih utama pada sistem skotopik (rods) dibandingkan sistem fotopik (cones)
114
Perbandingan ERG normal & RP
115
STADIUM AKHIR Kebanyakan penderita RP akan buta pada umur 40 tahun.
116
MANAJEMEN Follow up rutin Konseling keluarga Perbaikan gizi
Terapi obat-obatan : Vit. A dengan dosis IU (memperlambat progresifitas RP) Terapi genetika Transplantasi sel-sel fotoreseptor “Short-Term Electrical Stimulation” pada stadium akhir dari RP
117
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.