Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Chapter 20. Revenue Recognition

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Chapter 20. Revenue Recognition"— Transcript presentasi:

1 Chapter 20. Revenue Recognition
Tiffany Verlyn ( ) Diana ( ) Yanti ( ) Christina ( )

2 Penggunaan aset entitas oleh pihak lain
Revenue Recognition Menurut kerangka konseptual IASB, pendapatan (revenue) akan diakui ketika besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada entitas dan pengukuran yang handal pada jumlah pendapatan yang mungkin terjadi Penjualan Barang Pemberian Jasa Penggunaan aset entitas oleh pihak lain

3 Pengakuan Pendapatan dari penjualan barang
Pendapatan dari penjualan harus diakui jika semua dari 5 kondisi yang disebutkan dibawah ini terpenuhi: Entitas telah mengalihkan kepada pembeli risiko secara signifikan dan manfaat kepemilikan barang; Entitas tidak lagi mengelola melanjutkan ke tingkat yang biasanya terkait dengan kepemilikan atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual; Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal; Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir bagi entitas, dan Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur secara andal.

4 Jika entitas masih menahan risiko signifikan dan manfaat kepemilikan, maka transaksi tersebut bukanlah penjualan dan pendapatan tidak diakui Situasi-situasi dimana entitas masih menahan risiko signifikan dan manfaat kepemilikan: a. Jika entitas menahan kewajiban sehubungan dengan pelaksanaan suatu hal yang tidak memuaskan yang tidak dijamin oleh ketentuan jaminan normal. b. Jika penerimaan pendapatan dari penjualan bergantung pada pendapatan pembeli dari penjualan barang yang bersangkutan. c. Jika pengiriman barang barang bergantung pada instalasinya dan instalasi tersebut merupakan bagian signifikan dari kontrak yang belum diselesaikan entitas dan d. Jika pembeli berhak membatalkan pembelian berdasarkan alasan yang ditentukan dalam kontrak dan entitas tidak dapat memastikan apakah akan terjadi retur.

5 Sebaliknya jika entitas yang menjual barang hanya menahan risiko tidak signifikan atas kepemilikan, maka transaksi tersebut dapat diakui sebagai penjualan dan pendapatan Contoh: entitas yang menjual barang dalam bentuk eceran dan menawarkan syarat barang dapat dikembalikan jika pelanggan tidak puas dan penjual dapat mengestimasi secara handal berapakah jumlah penjualan yang kembali (jumlah retur) berdasarkan data historis yang ada. Maka resiko yang ditanggung entitas adalah resiko yang tidak signifikan.

6 Pertukaran barang dan jasa yang serupa dan tidak serupa
Sebuah pertukaran untuk barang dan jasa yang memiliki sifat dan nilai serupa tidak dianggap sebagai transaksi yang menghasilkan pendapatan. Contoh: pertukaran barang antar industri komoditi seperti minyak atau susu Namun pertukaran untuk barang dan jasa yang memiliki sifat dan nilai tidak serupa dianggap sebagai transaksi yang menghasilkan pendapatan. Pendapatan diukur berdasarkan nilai wajar dari barang atau jasa yang diterima.

7 Pengakuan Pendapatan dari Penjualan Jasa
Pendapatan yang berhubungan dengan transaksi penjualan jasa yang dapat diestimasi dengan andal harus diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari transaksi pada tanggal neraca. Suatu transaksi dapat diestimasi dengan andal jika : Besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh perusahaan; Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi dari tanggal neraca dapat diukur dengan andal; Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal; Biaya yang terjadi untuk transaksi tersebut dan biaya untuk penyelesaian transaksi tersebut dapat diukur dengan andal.

8 Continue (Pengakuan Pendapatan dari Penjulan Jasa)
IAS 11 juga mengamanatkan diakui pendapatan atas dasar Pengakuan pendapatan dengan mengacu pada tingkat penyelesaian dari suatu transaksi sering disebut sebagai metode “percentage-of-completion” . Bila transaksi yang meliputi penjualan jasa tidak dapat diestimasi dengan andal, pendapatan yang diakui hanya berkaitan dengan beban yang telah diakui yang dapat diperoleh kembali (cost recovery).

9 Pengakuan Pendapatan dari Bunga, Royalti, dan Dividen
Pendapatan yang timbul dari penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak- pihak lain yang menghasilkan bunga, royalty, dan dividen harus diakui atas dasar : Bunga harus diakui atas dasar proporsi waktu yang memperhitungkan hasil efektif aktiva tersebut; Royalty harus diakui atas dasar akrual sesuai dengan substansi perjanjian yang relevan; dan Dalam metode biaya (cost method), dividen tunai diakui bila hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan. Pengakuan atas dasar tersebut dilakukan bila : Besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh perusahaan; dan Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.

10 SPECIFIC TRANSACTIONS
Revenue recognized from the transfer of asset from customers IFRIC 18 membahas isu-isu berikut: Apakah definisi aset terpenuhi? Aset adalah sumber daya yang dimiliki oleh entitas sebagai akibat peristiwa masa lalu dan menjadi sumber manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan mengalir ke entitas Bagaimana aset tetap alihan diukur pada saat pengakuan awal? Jika definisi aset terpenuhi, maka aset alihan diakui sebagai aset tetap dan mengukur biayanya pada saat pengakuan awal sebesar nilai wajar sesuai dengan IAS 16

11 3. Bagaimana saldo kredit yang dihasilkan dari transaksi pengalihan tersebut dicatat? Pengalihan aset tetap akan diperlakukan sebagai pertukaran barang atau jasa yang tidak serupa. Sebagi konsekuensi, entitas akan mengakui pendapatan sesuai dengan PSAK Bagaimana entitas mencatat pengalihan kas dari pelanggan? Apabila pengalihan kas termasuk dalam ruang lingkup interpretasi dan juga memenuhi definisi aset, maka entitas mengakui aset tetap pada biaya perolehan sesuai dengan PSAK 16 dan mengakui pendapatan sebesar kas yang diterima dari pelanggan

12 Pisahkan kiriman menjadi “units of accounting”
Accounting for barter transactions Berdasarkan IAS 18, pendapatan tidak dapat diakui jika jumlah pendapatan tidak diukur secara andal. SIC 31 berkaitan dengan situasi dimana penjual dipercaya bisa mengukur pendapatan pada nilai wajar layanan iklan yang diterima atau diberikan dalam transaksi barter Accounting for multiple-element revenue arrangements Pertimbangkan aktivitas yang menghasilkan pendapatan dimana klien terlibat Pisahkan kiriman menjadi “units of accounting” Alokasi pertimbangan pengukuran antar unit akuntansi Mengenali sesuai panduan lainnya

13 Reporting revenue as a principal or as an agent
Dalam hubungan keagenan, agen hanya mengumpulkan jumlah atas nama Principal dan dengan demikian tidak dapat mengenali pendapatan. IAS 18, menunjukkan bahwa suatu entitas bertindak sebagai principal: Entitas memiliki tanggung jawab utama untuk menyediakan barang atau jasa kepada pelanggan atau untuk memenuhi pesanan. Entitas memiliki risiko persediaan sebelum atau sesudah pesanan pelanggan, selama pengiriman atau pengembalian. Entitas berhak dalam membangun harga, baik secara langsung maupun tidak langsung. Entitas menanggung risiko kredit pelanggan pada piutang dari pelanggan.

14 Sales involving customer loyalty credits
IFRIC 13 memberikan pedoman bagaimana entitas harus menjelaskan program loyalitas pelanggan di bawah persyaratan yang ada IAS 18 Revenue. Secara khusus, Interpretasi menyatakan bahwa entitas harus menghitung kredit penghargaan secara terpisah dari transaksi penjualan di mana mereka diberikan. Alokasi pertimbangan untuk penghargaan kredit adalah dengan mengacu pada nilai wajar kredit penghargaan, yaitu jumlah dimana penghargaan kredit bisa dijual secara terpisah (nilai exit). Pendapatan yang berhubungan dengan penghargaan komponen kredit dari transaksi sehingga diidentifikasi karena itu harus ditangguhkan pada awalnya dan diakui sebagai pendapatan pada saat penghargaan kredit ditebus dan entitas memenuhi kewajibannya untuk memasok penghargaan. Sampai saat itu, diakui sebagai kewajiban (pembayaran diterima di muka) di neraca.

15 Service concession arrangements
Sebuah perjanjian konsesi jasa adalah pengaturan dimana pemerintah atau kontrak badan sektor publik lainnya dengan operator swasta untuk mengembangkan (atau upgrade), mengoperasikan dan memelihara aset infrastruktur pemberi seperti jalan, jembatan, terowongan, bandara, jaringan distribusi energi, penjara atau rumah sakit. Pemberi mengatur layanan apa yang harus diberikan operator menggunakan aset, kepada siapa, dan berapa harganya, dan juga mengontrol kepentingan sisa signifikan dalam aset pada akhir masa penataan. Karena pemberi terus mengendalikan aset infrastruktur tersebut, maka operator tidak mengakui nya sebagai aset dan operator mengakui pendapatan atas layanan yang dia berikan berdasarkan IAS 11 atau IAS 18.

16 Revenue Recognition from Construction Contract
Pengakuan pendapatan kontrak konstruksi dengan metode percentage of completion method Berdasarkan PASK 34, terdapat tiga kunci utama dari penyataan tersebut: Pendapatan dan biaya kontrak konstruksi dapat diakui jika hasil kontrak dapat diestimasi secara handal Pengakuan pendapatan dan biaya kontrak konstruksi memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas Jika diperkirakan biaya aktivitas konstruksi diperkirakan lebih tinggi dari hasilnya, maka segera diakui sebagai biaya (atau beban).

17 Kapan pendapatan dan biaya konstruksi dikatakan dapat diestimasi secara handal?
PSAK 34 memberikan panduan mengenai kriteria yang harus dipenuhi apabila estimasi dikatakan handal: Kontrak harga tetap Kontrak biaya- plus

18 Cara Menentukan Estimasi Handal atau Tidak
1. Pendapatan – kapan pendapatan diakui dan berapa besarnya? 2. Biaya – kapan biaya diakui dan berapa besarnya? 3. Laba/Rugi – kapan laba/rugi diakui dan berapa besarnya?

19 When Outcome Of A Contract Cannot Be Estimated Reliably
Jika hasil kontrak konstruksi tidak dapat diestimasi secara handal: Pendapatan diakui hanya sebesar biaya yang telah terjadi sepanjang biaya tersebut diperkirakan dapat dipulihkan; dan Biaya kontrak diakui sebagai beban pada periode terjadinya.

20 Contract Cost Not Recoverable Due to Uncertainties
kontrak yang tidak sepenuhnya dapat dipaksakan penyelesaiannya tergantung pada hasil proses pengadilan berhubungan dengan properti yang mungkin akan dimusnahkan atau diambil-alih. di mana pemberi kerja tidak dapat memenuhi kewajibannya di mana kontraktor tidak dapat menyelesaikan kontrak atau memenuhi kewajiban sesuai kontrak.

21 Perbandingan IFRS dengan PSAK


Download ppt "Chapter 20. Revenue Recognition"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google