Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ANTI REMATIK.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ANTI REMATIK."— Transcript presentasi:

1 ANTI REMATIK

2 reumatik Rematik adalah setiap kondisi yang disertai nyeri dan kaku sendi pada sistem muskuloskeletal. Penyakit rematik –yang sering juga disebut arthritis (radang sendi) dan dianggap sebagai satu keadaan− mempunyai lebih dari 100 tipe kelainan yang berbeda. Penyakit ini terutama mengenai otot-otot skelet, tulang, ligamentum, tendon dan 1persendian baik pada laki-laki maupun wanita dengan segala usia tetapi kelompok lansia lebih banyak terkena serangan rematik

3 Penyakit ini menyebabkan banyak keluhan yang diderita oleh pasien diantaranya nyeri yang dapat menyerang lutut, pergelangan tangan, kaki, dan di berbagai persendian lainnya. Keluhan yang disebabkan penyakit ini sering menyebabkan kualitas hidup pasien menjadi sangat menurun. Selain menurunkan kualitas hidup, rematik juga meningkatkan beban sosial ekonomi bagi para penderitanya. Rasa nyeri merupakan gejala penyakit rematik yang paling sering menyebabkan seseorang mencari pertolongan medis.

4 Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang
tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual dan potensial. Nyeri sangat mengganggu dan menyulitkan banyak orang dibanding suatu penyakit manapun. PENGOBATAN

5 PENATALAKSANAAN NSAID STEROID PIJAT KOMPRES ISTIRAHAT FARMAKOLOGIK
NON FARMAKOLOGIK

6 CONTOH OBAT STEROID NON STEROID HIDROKORTISON PREDNILSOLON
DEKSAMETASON NON STEROID ASAM MEFENAMAT PARASETAMOL ASPIRIN DIKLOFENAK PIROKSIKAM IBUPROFEN INDOMETASIN DIFLUSINAL

7 ASAM MEFENAMAT Indikasi :
digunakan sebagai analgesik,sebagai anti-inflamasi. Meklofenamat digunakan sebagai anti inflamasi pada terapi artritis reumatoid dan osteoartritis Kontra Indikasi : Obat ini tidak dianjurkan untuk diberikan kepada anak dibawah 14 tahun dan wanita hami, dan pemberian tidak melebihi 7 hari. Efek samping :   Efek samping terhadap saluran cerna sering timbul misalnya dispepsia dan gejala iritasi lain terhadap mukosa lambung. Pada orang usia lanjut efek samping diare hebat lebih sering dilaporkan. Dosis : Dosis asam mefenamat adalah 2-3 kali mg     sehari. Sedangkan dosis meklofenamat untuk terapi penyakit sendi adalah mg sehari Sediaan    :       Berbentuk tablet mg

8 parasetamol Indikasi :
Penggunaannya untuk meredakan demam tidak seluas penggunaannya sebagai analgesik.  Kontra Indikasi  :        Tidak dianjurkan pada penderita penyakit hati Efek samping : Reaksi alergi terhadap derivat para-aminofenol jarang terjadi. Manifestasinya berupa eritem atau urtikaria dan gejala yang lebih berat berupa dema dan lesi pada mukosa. Dosis:  Dosis parasetamol untuk dewasa 300 mg-n 1 g per kali, dengan maksimum 4 g per hari, untuk anak 6-12 tahun : mg/kali, dengan maksimum 1,2 g/hari. Untuk anak 1-6 tahun : mg/kali dan bayi dibawah 1 tahun : 60 mg/kali, keduanya diberikan maksimum 6 kali sehari Sediaan   :  Parasetamol tersedia sebagai obat tunggal,berbentuk tablet 500 mg atau sirup yang mengandung 120mg/5ml. selain itu parasetamol terdapat sebagi sediaan kombinasi tetap,dalam bentuk tablet maupun cairan.

9 aspirin Indikasi  : Analgesik. Salisilat bermanfaat untuk mengobati nyeri  yang tidak spesifik misalnya sakit kepala,nyeri sendi,nyeri haid,neuralgia dan malgia. Antipiresis, demam reumatoid akut,artritis reumatoid      serta aspirin juga digunakan untuk mencegah trombus koroner dan trombus vena dalam berdasarkan efek penghambatan agregasi trombosit Kontra indikasi           : Hipersensitivitas  Efek Samping : saluran cerna. Efek salisilat terhadap saluran cerna    yang paling umum adalah distres epigastrium,mual dan muntah Darah. Asetilasi irreversibel siklo-oksigenase trombosit menurunkan kadar trombosit TXA2 mengakibatkan penghambatan agregasi trombosit dan perpanjangan waktu pendarahan

10 Pernapasan. Pada dosis toksik,salisilat menimbulkan depresi pernapasan dan suatu kombinasi respirasi yang tidak terkompensasi dan asidosis metabolik. Proses metabolik. Dosis besar salisilat melepaskan fosforilasi oksidatif. Energi yang digunakan untuk menghasilkan ATP secara normal dikeluarkan dengan panas,yang menerangkan terjadinya hipertemia yang disebabkan oleh pengambilan salisilat dalam jumlah toksik. Hipersensitivitas. Gejala alergi yang asli adalah urtikaria, bronkokontriksi, atau edema angioneurotik, jarang terjadi anafilaktik syok yang fatal. Sindrom reye. Dapat menimbulkan hepatitis dengan edema serebral.

11 Dosis   :   Analgesik dan antipiresis. Dosis salisilat untuk dewasa    ialah 325mg- 650mg, diberikan secara oral tiap 3atau 4 jam. Untuk anak mg/kgBB,diberikan tiap 4-6jam dengan dosis total tidak melebihi 3,6 g per hari. Demam reumatik akut. Dosis untuk dewasa, 5-8 g per hari, diberikan 1 g per kali. Dosis untuk anak mg/kg/BB/hari,diberikan 4-6 jam,selama seminggu. Setelah itu tisp minggu dosis berangsur diturunkan sampai 60 mg/kgBB/hari Artritis reumatoid. Dosisnya ialah 4-6g/hari tetapi dosis 3 g kadang- kadang cukup memuaskan. Penggunaan lain. Laporan menunjukkan bahwa dosis aspirin kecil (325 mg/hari) yang diminum tiap hari dapat mengurangi insiden infark miokard akut,dan kematian pada penderita angina tidak stabil.  Sediaan  : Aspirin tersedia dalam bentuk tablet 100 mg untuk anak dan tablet 500 mg untuk dewasa

12 diklofenak Indikasi   : Digunakan untuk pengobatan jangka lama artritis rematoid, osteoartris dan spondilitis ankilosa. Kontra Indikasi  :  Tidak dianjurkan pada wanita hamil dan menyusui Efek samping  : Efek samping yang lazim ialah mual,gastritis,eritema kulit dan sakit kepala sama seperti semua obat AINS. Pemakaian obat ini harus hati-hati pada penderita tukak lambung. Peningkatan enzim ransaminasi dapat terjadi pada 15 % pasien dan imunnya kembali normal.

13 Farmako kinetik     ; Absorbsi obat ini melalui saluran cerna berlangsung cepat dan lengkap. Obat ini terikat 99% pada protein plasma dan mengalami efek lintas awal sebesar 40-50%. Walaupun waktu paruh singkat yakni 1-3 jam, diklofenak diakumulasi di cairan sinovial yang menjelaskan efek terapi disendi jauh lebih panjang dari waktu paruh obat tersebut  Dosis           : Dosis untuk orang dewasa mg sehari terbagi dua atau tiga dosis         Sediaan  :  berbentuk tablet mg

14 piroksikam  Indikasi     :      Piroksikam digunakan untuk pengobatan artritis rematoid,spondilitis ankilosa,dan osteoartritis  Kontra Indikasi :     Tidak dianjurkan pada wanita hamil,penderita tukak lambung dan penderita yang sedang minum antikoagulan Efek samping :       Efek samping tersering adalah gangguan saluran cerna,antara lain yang berat adalah tukak lambung. Efek samping lain adalah pusing,tinitus,nyeri kepala dan eritem kulit. Farmako kinetik : Absorbsi berlangsung cepat dilambung,terikat 99% pada protein plasma. Obat ini menjalani siklus enterohepatik. Kadar taraf mantapdicapai sekitar hari dan kadar dalam plasma kira-kira sama dengan kadar cairan sinovial Dosis     :  Untuk artritis reumatoid,osteoartritis,spondilitis ankilosa dengan dosis mg sehari     Sediaan           :  Berbentuk tablet  mg

15 ibuprofen Indikasi : Semua obat-obat ini mempunyai aktivitas anti inflamasi,analgesik dan antipiretik dan mendapat prioritas yang luas pada pengobatan rematoid dan osteartritis kronik karena efek terhadap saluran cerna umum paling sedikit dibandingkan dengan aspirin.  Kontra Indikasi :         Ibuprofen tidak dianjurkan diminum oleh wanita hamil dan menyusui. Efek samping :           Efek samping terhadap saluran cerna lebih ringan dibandingkan dengan aspirin,indometasin, atau naproksen. Efek samping lainnya yang jarang ialah eritema kulit, sakit kepala,trombositopenia,ambliopia toksik yang reversibel.  Mekanisme kerja ;         Absorbsi ibuprofen cepat melalui lambung dan kadar maksimum dalam plasma dicapai setelah 1-2 jam. Waktu paruh dalam plasma sekitar 2 jam. 90% ibuprofen terikat pada protein plasma. Eksresinya berlangsung cepat dan lengkap. Kira-kira 90% dari dosis yang diabsorbsi akan dieksresi  melalui urin sebagai metabolit atau konyugatnya. Metabolit utama merupakan hasil hidroksilasi dan karboksilasi Dosis          :   Dosis sebagai analgesik 4 kali 400 mg sehari tetapi sebaiknya dosis optimal pada tiap orang ditentukan secara individual.

16 indometasin Indikasi :
Sebagai anti inflamasi, obat AINS ini lebih poten daripada Aspirin, juga bermanfaat untuk mengontrol nyeri yang    berhubungan dengan uveitis dan pasca operasi mata, dan sebagai antipiretik untuk penyakit hodgkin,bila demam refrakter terhadap obat lain, seperti aspirin, endometasin dapat memperlambat persalinan dengan menekan kontraksi uterus. Juga efektif pada pengobatan duktus arteriosus paten.  Kontra Indikasi : gangguan psikiatris dan penderita penyakit lambung. Efek samping : Efek samping saluran cerna berupa nyeri abdomen, diare pendarahan lambung dan pankreatitis. Sakit kepala hebat dialami oleh kira-kira % penderita dan sering disertai pusing, depresi dan rasa bingung. Halusinasi dan psikosis pernah dilaporkan. Indometasin juga dilaporkan menyebabkan agranulositosis,anemia aplastik dan trombositopenia. Vasokontriksi pembuluh koroner pernah dilaporkan. Hiperkalemia dapat terjadi akibat hambatn yang kuat terhadap biosintesis PG diginjal. Alergi dapat pula timbul dengan manifestasi urtikaria,gatal dan serangan asma.

17 Mekanisme kerja :          Absorbsi indometasin setelah pemberian oral cukupn baik,92-99% indometasin terikat pada protein plasma. Metabolismenya terjadi dihati. Metabolisme dieksresi dalam bentuk asal maupun metabolit melalui urin dan empedu. Waktu paruh plasma kira-kira 2-4 jam. Farmako kinetik :   Indometasin cepat dan hampir sempurna diabsorbsi dari saluran cerna bagian atas setelah pemberian per- oral, dimetabolisme oleh hati, dieksresikan dalam empedu dan urine dalam bentuk tidak berubah dan dalam bentuk metabolit. Dosis : Dosis indometasin yang lazim ialah 2-4 kali 25 mg sehari. Untuk mengurangi gejala reumatik dimalam hari, indometasin diberikan mg sebelum tidur.

18 DIFLUNISAL Indikasi     :      Untuk pengobatan analgesik dan antiinflamasi tetapi hampir tidak bersifat antipiretik Kontra indikasi:        Tidak dianjurkan pada wanita hamil dan menyusui Efek samping :      Efek sampingnya jauh lebih ringan daripada asetosal dan tidak menyebabkan gangguan pendengaran Farmakokinetik : Setelah pemberian oral,kadar puncak dicapai dalam 2-3 jam. 99%  diflunisal terikat albumin plasma dan waktu paruh berkisar jam. Dosis : Sebagai analgesik ringan sampai sedang dengan dosis awal 500 mg disusul mg sehari dengan dosis penunjang tidak melampaui 1,5 gram sehari Sediaan : Berbentuk tablet  mg

19


Download ppt "ANTI REMATIK."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google