Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehFarida Hardja Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
OPT dalan TANAH (PATOGEN TULAR TANAH).
2
diatas TANAH YANG SEHAT
SEMBOYAN : diatas TANAH YANG SEHAT tumbuh TANAMAN YANG KUAT usmadi / 2009
3
ada apa dalam TANAH ???
4
LAPISAN LAPISAN TANAH Lapisan Olah Tanah Lapisan Lempung
Bahan Induk Tanah usmadi / 2009
5
BAHAN PENYUSUN TANAH Air (45%) Mineral (45%) Udara (45%)
Bahan Organik (5%) usmadi / 2009
6
BAHAN ORGANIK TANAH Berasal dari sisa-sisa tumbuhan dan hewan
Merupakan salah satu indikator KESEHATAN TANAH Mempunyai beberapa fungsi penting Menyediakan tempat hidup dan makanan bagi jasad hidup tanah (Fungsi Biologi) Sumber cadangan makanan dalam tanah (Fungsi Kimia) Meningkatkan stabilitas struktur tanah terma-suk dalam menyimpan air dan zat makanan (Fungsi Fisika) usmadi / 2009
7
KOMPOSISI BAHAN ORGANIK TANAH
Organisme (10%) Akar (10%) Humus 80% usmadi / 2009
8
segenggam TANAH berjuta MAKHLUK
usmadi / 2009
9
MAKHLUK DALAM TANAH Nematoda dkk (10%) Fauna (10%) Fungi (50%)
Bakteri (50%) Nematoda dkk (10%) Fauna (10%) usmadi / 2009
10
Tanah Sehat Adalah tanah yang dapat mendukung tanaman untuk tumbuh dengan baik pada kondisi tekanan yang sangat rendah
11
KARAKTERISTIK TANAH SEHAT DAN TANAH SAKIT
Tanah merupakan Benda alam yang bersifat dinamis, Sumber kehidupan, Fungsi vital ekosistem darat, fungsi dari faktor fisik, kimia dan biologi ( Seimbang ) Komponen utama tanah : Mineral an organik, pasir, lumpur, bahan organik hasil dekomposisi, mikrobia tanah. Semua Praktek pertanian dan perubahan pengolahan tanah : berdampak baik secara langsung maupun tidak langsung pada kejadian penyakit . Pengolahan tanah yang salah ( Waktu tanam, Pemilihan tanaman, Penggunaan pupuk dan pestisida, Pengolahan lahan yang terlalu intensif, ): dapat merubah ekosistem dan keseimbangan lingkungan . Kepadatan populasi patogen dan antagonis berubah.
12
Beberapa Karakteristik Tanah Sehat
Nutrisi untuk pertumbuhan tanaman cukup tersedia Tanah tidak terlalu padat dan memiliki keremahan yang cukup baik, sehingga akar dapat berkembang dg baik Mempunyai drainase yang cukup baik, sehingga kebutuhan oksigen akar cukup Populasi patogen tanah rendah ( XO ) Populasi organisme antagonis tinggi Pengaruh bahan kimia rendah Cepat pulih bila mengalami kerusakan
13
Strategi Membuat Tanah Sehat
Penambahan Bahan organik. ( memperbaiki sifat fisik,kimia dan biologi tanah) Melindungi permukaan tanah dengan tanaman penutup tanah. ( melindungi kelembaban dan temperatur tanah) Mengurangi pengolahan tanah yang intensif Melakukan rotasi tanaman Melakukan tehnik pengolahan tanah yg baik untuk mensuplai nutrisi tanpa menyebabkan polusi tanah.
14
MIKROORGANISME DI DALAM MEDIA TANAM :
1. Merugikan bagi tanaman ( Patogen/ Parasit ? ) 2. Menguntungkan bagi tanaman dan tanah ( Antagonis/ Saprofit ) 3. sebagai pengurai bahan organik ( Dekomposer ) PATOGEN YANG HIDUP DAN BERKEMBANG DALAM TANAH DISEBUT SEBAGAI PATOGEN TULAR TANAH ( SOIL BORN PATHOGEN ) BEBERAPA PENGERTIAN PATOGEN TULAR TANAH/ PATOGEN TERBAWA TANAH: 1. Patogen yang hidup dan berkembang dalam tanah ( Siklus hidupnya diselesaikan dalam tanah. 2. Patogen yang memiliki fase ekologi yang penting dalam tanah 3. Patogen yang menginfeksi bagian tanaman yang ada dalam tanah
15
Garret ( 1996) : Soil Born Pathogen terdiri dari :
Root Inhibiting Parasite, yaitu mikrobia yang bersifat parasit sepisialis, spesitas terhadap inang tertentu, dan dapat menimbulkan kerugian yang besar Soil Inhibiting parasite, yaitu parasit primitif, tidak sepesialis menyerang akar tanaman , parasitnya bersifat insidental, dan sebagian besar adalah saprofit tanah ( Parasit Fakultatif ) SIFAT SIFAT DAN CIRI PATOGEN TULAR TANAH Penyebab penyakit penting ( tanaman layu dan mati /Kerugian Besar ) Keberadaannya dalam tanah sulit di deteksi dan dipelajari Ekologinya Komplek ( interaksi faktor biotik, kimia dan fisika, masing masing mempengaruhi ) Faktor biotik ( Patogen, antagonis, sinergis, inang). Komposisi mikrobia dapat menentukan tanah menjadi Suppresive atau tanah Kondusive Faktor abiotik (keadaan tanah, tekstur, kelembaban, suhu,pH, bo, C/N, N)
16
KONDISI FISIKA BIOLOGI KIMIA + - Di Atas Tanah Di Dalam Tanah
3. Sulit dikendalikan Interaksinya sangat komplek, dan harus diperhatikan Penggunaan pestisida tidak efektif (bidegradasi, halangan partikel tanah, polusi, dan terbunuhnya mikrobia non sasaran) Variabilitasnya tinggi Polifag / range hostnya tinggi Sulit dihilangkan (dapat membentuk struktur tahan, saprofit pada bahan organik, hidup pada inang perantara Pengendalian ditekankan pd pendekatan ekologi, yg menguntugkan bagi antagonis, tdk bagi patogen, mengkatkan kesehatan akar. KONDISI FISIKA BIOLOGI KIMIA Di Atas Tanah + - Di Dalam Tanah
17
Macam macam Patogen tular tanah :
Fenomena Rhizosfer ( Hiltner, 1904 ) : Daerah Perakaran Jumlah Mikrobia Lebih banyak Di pengaruhi oleh eksudat dan eksekresi akar Komposisi mikrobia selalu berubah tergantung pada perkembangan akar Dapat digunakan sebagai kajian dasar terhadap komposisi mikrobia dalam tanah. Macam macam Patogen tular tanah : Kelompok Jamur Kelompok Bakteri Kelompok Nematoda
18
KELOMPOK JAMUR Genus Phytophthora Genus Rhizoctonia Genus Shclerotium
Genus Fusarium Genus Ganoderma Genus Pythium Genus Rigidoporus Genus Verticillium
19
Phytophthora nicotianae var. nicotianae .
Sistematika jamur adalah sebagai berikut : Kelas : Oomycetes Ordo : Peronosporales Famili : Pythiaceae Genus : Phytophthora Spesies : Phytophthora nicotianae
20
Ciri ciri Morfologi Jamur Phytopthora
Jamur memiliki hifa yang tidak berwarna dan tidak bersekat. Menjalar dalam jaringan tanaman yang sakit, pada kondisi yang lembab jamur membentuk sporangium yang berbentuk bulat telur dengan sebuah papil yang jelas. Pada hifa somatik akan tumbuh batang sporangiofor dan kemudian menghasilkan sporangium yang mengandung banyak spora. Sporangium dapat berkecambah secara tidak langsung dengan membentuk zoospora yang keluar satu persatu dari sporangium. Ukuran spora sangat bervariasi, sporangium mempunyai ukuran X mikrometer. Tiap sporangium dapat menghasilkan 5-30 spora/ Klamidospora. Klamidospora bergaris tengah mirometer. Spora kembara memiliki bulu cambuk/ Flagell, sehingga dapat berenang dalam air. Pada media biakan jamur membentuk misellium panjang , bercabang, hialin dengan diameter 3-11 mikron. Pada media CMA jamur dapat membentuk sporangium dalam jumlah yang banyak.
21
Morfologi misellium dan sporangium
22
Fusarium Oxysporum Sistematika jamur Fusarium adalah sebagai berikut : Kelas : Deuteromycetes Ordo : Moniliales Famili : Tuberculariaceae Genus : Fusarium Spesies : Fusarium oxysporum
23
Ciri Morfologi Jamur : Termasuk dalam golongan jamur tidak sempurna, karena struktur dan reproduksi seksualnya tidak diketahui. Jamur memiliki tiga tipe konidia aseksual yaitu mikrokonidia, makrokonidia dan klamidospora. Mikrokonidia memiliki ciri ciri bersel satu atau dua, hialin, berbentuk jorong dan memanjang, dan berukuran 5-7 x 2,5-3 mikrometer. Makrokonidiannya berbentuk bulan sabit, bertangkai kecil, kebanyakan bersel 4, hialin, dan berukuran X 4-5 mikrometer, sedangkan klamidospora memiliki ciri ciri bersel satu, berbentuk bulat, berukuran 7-13 X 7-8 mikrometer, terbentuk ditengah hifa atau pada makrokonidia dan seringkali berpasangan. Pada media biakan jamur berwarna putih sampai krem, dengan pertumbuhan yang tidak begitu cepat pada media agar.
24
Morfologi fusarium
25
Kelas : Deuteromycetes Famili : Dematiceae Genus : Rhizoctonia
Rhizoctonia solani Sistematika Jamur adalah sebagai berikut : Kelas : Deuteromycetes Famili : Dematiceae Genus : Rhizoctonia Spesies : Rhizoctonia solani
26
Ciri ciri morfologi jamur :
R. solani tidak menghasilkan spora, jamur dibedakan dengan jamur yang lain karena karakteristik hifanya. Diameter hifa pada tingkat imperfeknya adalah sekitar 5 mikrometer. Dengan percabangan hifa yang membentuk sudut siku siku. Hifa mula mula tidak berwarna dan kemudian berwarna coklat. Jamur dalam keadaan yang tidak menguntungkan dapat membentuk sklerotia yang berdiameter 1-3 mm, dan berbentuk bulat.
27
Morfologi Jamur Rhizoctonia
28
KELOMPOK BAKTERI : Genus Pseudomonas/ Ralstonia Genus Erwinia
29
Kelompok Nematoda Genus Meloidogyne Genus Pratylencus Genus Globodera
30
Kelompok Antagonis Dalam Tanah (Mirobia Menguntungkan )
Jamur Trichoderma Jamur Gliocladium PGPR (Pseudomonas Pendar Fluor, Bacillus, dll) Mikoriza vaskular arbuskular ( MVA)
31
CONTOH PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH PATOGEN DALAM TANAH
- Phythophtora nicotianae penyebab lanas pada tembakau - Fusarium Oxysporum penyebab layu pada tomat dan pisang - Ralstonia solanacearum penyebab layu pada berbagai tanaman budidaya - Erwinia carotovora pv. carotovora penyebab busuk lunak pada kentang - Rhizoctonioa solani penyebab dumpping off
32
GEJALA PENYAKIT
33
Gambar gejala layu bakteri R. solanacearum Penyakit layu fusarium
Busuk lunak Erwinia carotovora pv. carotovora
34
Ralstonia solanacearum
35
Erwinia carotovora pv. carotovora
36
SIKLUS HIDUP R. solanacearum
Infeksi Kolonisasi Entry point (luka) Masuk jaringan xilem Bakteri terbebaskan ke tanah Menyumbat xilem (gum,tilosis) Tanaman layu dan mati
37
SIKLUS HIDUP E.carotovora pv. carotovora
Infeksi Kolonisasi Entry point (luka)/lenti sel) degradasi dinding sel (enzim pektolitik) Bakteri terbebaskan ke tanah Busuk lunak
38
CARA BERTAHAN HIDUP PATOGEN TANAH
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHUI VIABILITAS PTT NUTRISI ( KOMPETISI ) FAKTOR FISIK, KIMIA, BIOLOGI ( suhu, penyinaran, aerasi, perendaman, bahan toksik, pestisida ) ANTIBIOSIS ( toksin yang dikeluarkan mikroba lain ) PARASITISME / Predasi dari mikrobia lain CARA BERTAHAN HIDUP PATOGEN TANAH Kondisi ideal bagi patogen dalam tanah tidak selalu terjadi, untuk dapat melewati kondisi yang tidak ideal tersebut patogen memiliki srtategi sebagai berikut : Hidup pada inang ( Bila ada inang ) Bila tidak ada inang
39
BENTUK BENTUK STRUKTUR TAHAN
Lanjutan Hidup pada bahan organik ( sebagai saprofit fakultatif, KKS rendah ) Masuk fase in aktif ( membentuk struktur tahan ) Hidup pada inang perantara ( inang alternatif ) sebagai parasit fakultatif. Ini berarti patogen dapat menjadi parasit pada inang yang tidak diduga sebelumnya, termasuk gulma dan tidak menunjukkan adanya gejala. Hal ini penting sebagai informasi dasar dalam pengendalian dg cara Rotasi tanam dan sanitasi lingkungan . BENTUK BENTUK STRUKTUR TAHAN Klamidospora, ( Phytopthora) Rhizomorf ( Armillaria mellea, ganoderma, fomes noxius) Sklerotia ( Rhizoctonia) Spora ( Bakteri ) Cyste ( Nematoda )
40
Klamidospora Pythophthora sp
41
Struktur tahan Jamur Sclerotium Rhizomorf
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.