Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
GEGAR BUDAYA (CULTURE SHOCK)
2
Pengertian atau definisi dari gegar budaya atau culture shock pertama kali diperkenalkan oleh Oberg, seorang antropolog pada tahun1960. Menurutnya gegar budaya adalah kegelisahan yang terjadi secara cepat karena adanya rasa kehilangan semua simbol dan tanda-tanda yang sudah terbiasa/familier dalam berinteraksi dan pergaulan social. Gegar Budaya (culture shock) juga dapat dikatakan sebagai suatu penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan atau jabatan yang diderita orang-orang yang secara tiba-tiba berpindah atau dipindahkan ke luar negeri. Sebagaimana kebanyakan penyakit lainnya, gegar budaya juga mempunyai gejala - gejala dan pengobatannya sendiri. Suatu pepatah Inggris mengatakan “suatu lagu akan lebih enak dan nyaman terdengar oleh telinga kita bilamana lagu tersebut telah kita kenal sebelumnya”. Semua orang menyukai sesuatu yang telah dikenalnya atau telah dekat dengannya. Kedekatan ini membantu manusia untuk mengurangi stress, karena manusia sebenarnya banyak berharap pada lingkungannya dimana dia tinggal.
3
Gejala yang ditimbulkan oleh gegar budaya akan sangat bervariasi, dari tingkatan yang terendah hingga sangat parah, ini semuanya tergantung dari individu yang mengalaminya. Gejala yang sering terjadi adalah depresi, dan masalah pada kesehatan (seperti sakit kepala dan masalah lain pada tubuh), marah, gampang tersinggung, agresi terhadap budaya baru, bahkan kadang menolak. Dalam bentuk lain dapat saja terjadi seperti sering buang air kecil, minum, makan dan tidur yang berlebih-lebihan, takut kontak fisik dengan orang lain, tatapan mata kosong, perasaan tidak berdaya dan keinginan untuk terus bergantung pada penduduk sebangsanya, marah karena hal - hal sepele, dan akhirnya keinginan yang memuncak untuk pulang ke kampung halaman.
4
Lynch dan Hanson mengatakan “memahami konsep dari gegar budaya dan karakteristiknya dapat membantu manusia secara individual untuk mengenali perasaannya, menganalisa kasus yang terjadi, merubah pendekatan yang dilakukan, secara sadar dapat mengatur perilakunya, serta memperbaiki keseimbangan emosionalnya.
5
Tahapan dari gegar budaya
(a) honeymoon phase fase ini muncul pada diri seseorang yang baru datang di lingkungan dan budaya baru. Adanya rasa senang, optimisme, serta eforia tertentu dalam menghadapi budaya baru tersebut. (b) culture shock phase fase ini memperlihatkan perasaan kecewa dan tidak nyaman. Ini adalah periode kritis dalam gegar budaya. Individu akan merasa bingung dan heran dengan lingkungan sekitarnya. Rasa frustasi ini akan menyebabkan individu mudah tersinggung, memiliki rasa bermusuhan, tidak sabar, gampang marah. Pada puncaknya, individu dapat menolak dan membenci semua yang berkait dengan budaya barunya itu.
6
(c) recovery phase pada tahapan atau fase ketiga ini individu mulai mengerti dengan beberapa hal dari lingkungannya. Di sini individu akan berusaha menyesuaikan dan memodifikasi budayanya ke dalam budaya yang baru. Individu mulai dapat memahami dirinya sendiri dan stress yang sering dialami mulai berkurang. (d) adjustment phase pada fase terakhir, individu sudah dapat mengerti elemen kunci dari budaya barunya (seperti nilai-nilai, kebiasaan-kebiasaan, kepercayaan, pola komunikasi dan lain-lain), dan dapat diterima dalam lingkungannya. Kemampuan untuk hidup dalam dua budaya ini akan menimbulkan perasaan puas dan senang.
7
Terima Kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.