Konsep Demand Dalam Sektor Kesehatan

Presentasi berjudul: "Konsep Demand Dalam Sektor Kesehatan"— Transcript presentasi:

1 Konsep Demand Dalam Sektor Kesehatan
Rahma Yeni, SKM, MKM

2 Pengertian Demand Kesehatan
Konsep demand sektor kesehatan Demand for health Demand for health care Mengapa orang ingin sehat? Apa pengaruh pelayanan kesehatan dalam meningkatkan status kesehatan? Kesehatan : Teori Blum (keturunan, lingkungan hidup, perilaku, pelayanan kesehatan) Pendekatan ekonomi : kesehatan adalah modal untuk bekerja

3 DEMAND INDUSTRI LAYANAN KESEHATAN
Demand terhadap layanan kesehatan ( Grossman, ) Konsumen menginginkan kesehatan bukan pelayanan kesehatan Masyarakat tidak membeli kesehatan dari pasar secara pasif Kesehatan menjadi bahan investasi (tahan lama, no depresiasi) Kesehatan sebagai bahan konsumsi sekaligus investasi

4 Konsep Wants, Demand dan Needs
Keinginan untuk menjadi sehat  penilaian thd status kesehatan Keinginan (wants) Keinginan untuk lebih sehat  perilaku mencari pertolongan tenaga kesehatan Permintaan (demands) Keadaan kesehatan yang dinyatakan oleh tenaga kesehatan  harus mendapatkan penanganan medis Kebutuhan (needs)

5 Fenomena Demand Sektor Kesehatan
Supply Induced Demand Etika – sifat pel kes  lembaga ekonomi : resiko penyimpangan profesi akan semakin tinggi akibat tuntutan investasi

6 Penggunaan Analisis Demand for Health dan Demand for Health Care
berapa jumlah dan jenis tenaga medis yang diperlukan untuk memenuhi demand terhadap pelayanan rumah sakit pada masa mendatang?; apakah produksi pelayanan rumah sakit saat ini sudah cukup untuk memenuhi demand? ; dan apakah sarana, prasarana, dan berbagai kegiatan pokok rumah sakit dapat diandalkan untuk memenuhi demand pada masa mendatang?

7 Kegunaan analisis demand untuk pelkes :
Menentukan factor-2 yang paling mempengaruhi penggunaan jasa pelkes oleh seseorang. Meramalkan penggunaan di masa depan secara lebih akurat

8 DEMAND TERHADAP LAYANAN KESEHATAN
Demand terhadap health (Grossman, 1972) Demand terhadap layanan kesehatan (Wirrick &Barlow, 1964; Sorkin, 1975; Rapoport, 1982; Feldstein, 1983) Age Sex Insurance coverage Family income Number of adult (in family) Response to minor symptom Education Residence/ geographics

9 Demand terhadap layanan kesehatan :
Need Realization of needs Financial resources A specific motivation Availability of service Price Price of other goods Services Consumer income Consumer tastes

10 Demand terhadap layanan kesehatan 2
Family income Number of adult ( in family ) Response to minor symptom Education Residence / geographic

11 Demand terhadap layanan kesehatan 3
need a realization of needs financial resources a specific motivation availability of services

12 Demand terhadap layanan kesehatan 4
price price of other goods service consumer ignorance consumer taste

13 Demand terhadap layanan kesehatan 5
utility access incidence of illness probability of loss magnitude of loss

14 Demand terhadap layanan kesehatan 6
cultural demographics economics factors income expenditure time-cost

15 Faktor2 yang Mempengaruhi Demand Terhadap Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit : (Fuchs ,1998), Dunlop dan Zubkoff (1981) dalam Laksono, 2005) kebutuhan berbasis pada aspek fisiologis; penilaian pribadi akan status kesehatannya; variabel-variabel ekonomi seperti tarif, ada tidaknya sistem asuransi, dan penghasilan; variabel-variabel demografis dan organisasi. faktor lain misalnya, pengiklanan, pengaruh jumlah dokter dan fasilitas pelayanan kesehatan, dan pengaruh inflasi.

16 Penggunaan konsep demand untuk perencanaan Rumah Sakit
Riset Pasar Forecasting Demand Penilaian keadaan umum ekonomi nasional dan lokal Penilaian terhadap demand total penduduk terhadap pelayanan kesehatan Penilaian posisi rumah sakit terhadap total demand yang ada Ekonometrik

17 Kelemahan Analisis Demand untuk Rumah Sakit
Asumsi Completeness  masyarakat dapat memilih suatu jasa secara penuh, tp di pel kes ???...tidak berlaku Pilihan konsumen jarang yang bersifat independen, bebas dan tidak terpengaruh oleh faktor2 lain – pengaruh dokter Asumsi Non-Satiation – konsumen selalu memilih lebih banyak barang daripada sedikit – pel kes??