Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Ireneus dari Lyon Kelompok IV.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Ireneus dari Lyon Kelompok IV."— Transcript presentasi:

1 Ireneus dari Lyon Kelompok IV

2 Karya-karya Ireneus Demonstration of the Apostolic Preaching
 penjelasan ringkas dan koheren tentang khotbah- khotbah para rasul dalam Kitab Suci Againts the Heresies (3 dari 5 bukunya ditulis oleh Eleutherius)  Menanggapi paham-paham heresi, terutama Gnostik

3 Pokok-pokok Pemikiran Ireneus

4 AH 4.6.6 : Sabda adalah Allah kedua (second God) yang dapat memanifestasikan diri-Nya sendiri
 Putera adalah pewahyuan Bapa The Father is the invisible of the Son, but the Son the visible of the Father  Bapa adalah Putera yang tak tampak, sementara Putera adalah Bapa menampakkan diri Pandangan ini menegaskan bahwa Putera berbeda dengan Bapa; karena Putera bisa masuk dalam realitas ciptaan

5 Ignatius Antiokhia: hanya dalam Yesus, Allah mewahyukan diri
Ireneus mengambil beberapa kisah dalam Kitab Suci yang menubuatkan tentang keberadaan Putera yang menjadi manusia Ct: pengalaman Abraham (Kej 20), Musa (Yoh 5:46)

6 ... is lifted up from the earth upon the tree of martyrdom and draws all things to himself and vivies the dead. (AH ) Peninggian Yesus di Salib menarik manusia untuk disatukan dengan diri-Nya Bagi Ireneus, pra-eksistensi Kristus tak mungkin terpisahkan dengan kehadiran-Nya dalam Kitab Suci

7 Ireneus menggunakan perumpamaan dalam Injil untuk menjelaskan bahwa kehadiran Yesus sudah dipersiapkan oleh para nabi dalam Kitab Suci Yoh 4 tentang benih yang ditabur  Kristus hadir dengan semua yang menaburkan Sabda dalam Kitab Suci sebagai persiapan dan jalan bagi kedatangan Kristus  Para nabi yang menabur, Gereja yang menuai Mat 13 tentang harta yang terpendam  Yesus adalah harta yang terpendam di ladang Ireneus menghubungkan Yoh 4 dan Mat 13 agar orang tahu bahwa yang dinubuatkan para nabi dalam Kitab Suci adalah Yesus

8 Bagi Ireneus, Yesus Kritus yang tersalib adalah kehadiran utama dari isi Kitab Suci  Sabda Allah yang tersembunyi dalam tulisan-tulisan Kitab Suci Ireneus menegaskan bahwa melalui Salib Sang Sabda diwahyukan  Sabda selalu terkait dengan Salib Melalui Salib, nubuat-nubuat para nabi menjadi jelas Salib menjadi puncak pewahyuan Allah  bagi orang kristiani, Yesus yang digambarkan sebagai harta yang terpendam menjadi jelas sebagai Kristus Salib merupakan peristiwa definitif dalam pewahyuan Allah yang sungguh terjadi dalam sejarah umat manusia

9 The Thought of Ireneus about Recapitulation
Pernyataan pemikiran Ireneus mengenai Rekapitulasi didasarkan pada pernyataan Sabda yang menjadi daging sebagaimana dikatakan oleh Yesus sendiri dalam Injil dimana lewat peristiwa penyaliban, segalanya disatukan. Injil menjadi puncak pewahyuan Allah dalam Kitab Suci.

10 Relasi antara Kitab Suci dan Injil, ditetapkan dalam kotbah penyaliban yang secara khusus digambarkan dalam pernyataan rekapitulasi. Background dalam pernyataan rekapitulasi yang digunakan oleh Ireneus adalah hipostatis dan ekonomia. Rekapitulasi menjadi ringkasan seluruh hal dan membawa seluruh argumen menjadi satu ringkasan sehingga rincian tiap bagian dibuat lebih kecil dampaknya. Rekapitulasi (anakephalaiosis) juga digunakan oleh Paulus dalam berkotbah kepada Jemaatnya di Roma bahwa cintalah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Rom 13:9).

11 Ireneus menggabungkan pikiran Paulus mengenai solidaritas atau kesetiakawan timbal-balik sebagai hubungan antara cinta Allah dan manusia tentang logos Ilahi antara Yesus Kristus dan manusia seadanya. Yesus Kristus menjadi senasib dengan manusia berdosa supaya manusia berdosa menjadi senasib dengan Yesus Kristus yang dibangkitkan Allah. Ireneus merumuskan prinsip solidaritas itu dengan menegaskan : Firman Allah, Anak Allah yang kekal, menjadi seperti kita seadanya supaya kita menjadi seperti Firman dan Anak Allah seadanya (Adv. Haer 5).

12 Untuk melawan Kristologi Gnostis, Ireneus menegaskan bahwa sejak semula Firman, Anak Allah yang kekal menyertai umat manusia. Pada saat tertentu Firman, Anak Allah itu turun menjadi manusia. Manusia Yesus Kristus merupakan rupa bentuk yang di dalamnya Firman Allah menampakkan diri (Adv. Haer 3:16) Dengan cara demikian Allah (Firman Allah) dan manusia konkret itu sungguh satu. Yesus tidak hanya didiami oleh Firman dan Anak Allah. Lalu Firman itu menempuh eksistensi manusia seadanya, dari kelahiran sampai dengan kematian dan kebangkitan. Dengan dan dalam eksistensiNya itu Firman Allah memulihkan keadaan umat manusia semula menjadikannya serupa dengan diriNya. (Rom 1:1-4) Adam Baru ialah Yesus Kristus, tidak hanya sebagai prototipe tetapi memuat secara utuh dimensi manusia baru itu. (Rom 9:5).

13 Hanya ada satu, Yesus Kristus, satu Anak Allah, dia dilahirkan, menderita dan dibangkitkan. Tidak ada dua bagian disini, hanya satu dalam Yesus Kristus, yang kelihatan maupun yang tak kelihatan, yang tak terpahami menjadi terpahami. Dalam diri Allah, perbedaan dari manusia adalah Allah mencipta dan manusia diciptakan. (Adv. Haer ). Yesus Kristus sebagai Allah membentuk kita seturut gambar dan rupanya, dalam Dia dibuat kita dan menjalani kesengsaraan. Akibat dosa- dosa kita, Firman Allah yang menjadi manusia mengangkat manusia untuk kembali kepada keadaan mulia dan serupa dengan Anak Allah.

14 Dalam usaha melawan gnostis, Ireneus sepaham dengan Konsili Chalsedon bahwa dalam diri Yesus Kristus hanya ada satu pribadi dalam dua kodrat, yaitu Allah dan manusia. Ireneus tetap mengakui keesaan Allah Bapa dan juga menjadikan Yesus Kristus itu Allah. Rekapitulasi didasarkan pada ef 1:10 diartikan sebagai mengumpulkan, memulihkan, memadatkan, mengangkat di dalam satu pokok, kepala. Ireneus meringkaskannya : Maka ada satu Allah dan satu Yesus Kristus, Tuhan kita. Dia itu melintasi seluruh sejarah penyelamatan (ekonomia) dan mempersatukan segala sesuatu di dalam diriNya. Ke dalam semuanya itu termasuk manusia, ciptaan Allah.

15 Kalau Yesus Kristus tidak benar-benar manusiawi, maka manusia tidak bisa diselamatkan dalam kebakaan. Secara vertikal Ia mempersatukan yang ilahi dengan yang manusiawi, secara horizontal Ia mempersatukan di dalam diriNya seluruh ciptaan dan segenap sejarah dari awal sampai akhir. Keselamatan hanya tercapai apabila Allah dan manusia itu disatukan. Yang diselamatkan pun tidak hanya jiwa manusia tetapi seluruh manusia menurut gambaran dan penyerupaaNya : eikon dan homoiosis.

16 Ireneus mengangkat tema Rekapitulasi dalam AH 3.18
Pembahasannya berupa deskripsi mengenai kata “ united to his own handiwork” yang ada dalam AH mengenai Firman yang menjadi manusia ( invisible became visible), dibahas lagi dalam AH , Sabda yang sejak semula bersama Bapa dan selalu hadir bagi manusia, pada akhirnya sesuai kehendak Bapa ( secara signifikan dilihat dari inkarnasi, passion dan parousia) menjadi manusia.

17 Peristiwa Sabda menjadi manusia , bukanlah sebuah episode baru tetapi merupakan sebuah rekapitulasi dari kisah panjang yang terekam dalam kitab suci. Kristus yang sudah hadir sejak awal dalam perjanjian lama menjadi semakin nyata dalam rekapitulasi yaitu lewat inkarnasi dan penderitaan-Nya untuk menyelamatkan manusia. Dengan demikian apa yangv tertulis dalam Kitab Suci dinyatakan secara utuh. Rekapitulasi sendiri bukanlah inkarnasi tetapi merupakan penyebab inkarnasi. Allah hadir dalam cara yang bisa dipahami oleh manusia agar manusia bisa lebih memahami.

18 Irenaeus menjawab pertanyaan orang-orang Yahudi (lht
Irenaeus menjawab pertanyaan orang-orang Yahudi (lht. Yoh 08:57), dengan mengungkapkan setidaknya sepuluh tahun sudah berlalu antara baptisan Kristus dan kematian-Nya (AH ). koherensi sastra Kitab Suci, dan koherensi retoris yang diperoleh dengan menggunakan Kitab Suci untuk menafsirkan Kristus. Hal ini menjadi kriteria utama Irenaeus untuk merefleksikan Firman Allah yang kekal. Bagi Irenaeus, keselamatan bukan hanya sebuah pemulihan keadaan firdaus yang asli, yang telah hilang sejak Adam, tetapi juga menyebabkan pengangkatan sebagai anak dalam Anak dan persekutuan kita dengan Allah.

19 Wahyu khusus dari Allah dalam Yesus Kristus, Firman menjadi daging, memiliki letak khusus dalam pemberitaan rasuli tentang Dia, Injil yang membiaskan Kitab Suci melalui salib, dan di mana Firman tersembunyi dalam Kitab Suci menjadi terlihat dan dipahami - menjadi daging. Firman Allah menjadi daging sebagai Yesus Kristus, Putra Allah yang khusus, diberitakan oleh para rasul, Injil, yang singkat, jelas, diwujudkan, pewahyuan dari satu dan Firman Allah yang sama yang terdapat dalam Kitab Suci (Yohanes 1:14).


Download ppt "Ireneus dari Lyon Kelompok IV."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google