Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

DISPEPSIA.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "DISPEPSIA."— Transcript presentasi:

1 DISPEPSIA

2 Definisi Berasal dari bahasa yunani dys- = sulit dan pepse= pencernaan
Nama lain= indigestion Dispepsia adalah kumpulan dari keluhan/gejala klinis yang terdiri dari rasa tidak enak atau nyeri pada perut bagian tengah ke atas, dapat disertai dengan gejala seperti kembung,mual dan muntah-muntah, serta rasa nyeri di dada (heartburn)

3 Dispepsia merupakan salah satu gangguan pencernaan yang paling sering diderita orang
umumnya diderita oleh kaum produktif, laki-laki maupun perempuan dan kebanyakan penyebabnya adalah pola atau gaya hidup tidak sehat

4 Klasifikasi Dispepsia organik
Bila diketahui adanya kelainan organik sebagai penyebabnya misalnya; ulkus gastrikum, ulkus duodenalis,radang pankreas, radang kandung empedu, kanker lambung dll. Jarang ditemukan pada usia muda, lebih sering pada dewasa >40 th Dispepsia non organik/fungsional kelainan fungsi saluran pencernaan (motilitas abnormal dari saluran pencernaan bagian atas; esofagus, lambung, duodenum)

5 Gambar saluran pencernaan

6 Penyebab Penyebab secara rinci adalah: Menelan udara (aerofagi)
Sulit untuk menemukan sebab yang pasti. Penyebab secara rinci adalah: Menelan udara (aerofagi) (mengunyah dengan mulut terbuka, menelan makanan, atau bicara saat sedang mengunyah makanan, dapat menyebabkan kecenderungan untuk menelan udara lewat mulut) Regurgitasi (alir balik, refluks) asam dari lambung (acid reflux) Iritasi lambung (gastritis) Ulkus gastrikum atau ulkus duodenalis Kanker lambung

7 Penyebab Peradangan kandung empedu (kolesistitis)
Batu empedu (gallstone) Intoleransi laktosa (ketidakmampuan mencerna susu dan produknya) Kelainan gerakan usus Stress psikologis, kecemasan, atau depresi Infeksi Helicobacter pylory

8 Penyebab Dapat diperparah oleh makanan atau minuman Antara lain;
Makanan yang terlalu pedas Makanan tinggi lemak Makanan yang mengandung gas (kol, melon, kentang, semangka) karena meningkatkan tekanan pada lambung. Kafein Alkohol Coklat Makanan tinggi serat; Makanan tinggi serat biasanya tinggi karbohidrat. Setelah mengalami pencernaan, KH akan menuju usus besar dan akan dicerna oleh bakteri dan menghasilkan gas. Hal ini akan meningkatkan tekanan pada perut. Minuman bersoda; Buah yang asam,(jeruk citrun, tomat dan produknya) karena makanan yang asam akan mengiritasi esofagus. Rokok

9 Yang paling sering menyebabkan dispepsia adalah ulkus peptikum dan acid reflux

10 Ulkus peptikum Penyakit ulkus peptikum (jika terjadi di lambung disebut ulkus gastrikum, jika terjadi di duodenum disebut ulkus duodenalis) paling sering disebabkan oleh Helicobacter pylory . Akan tetapi dapat juga disebabkan oleh penggunaan obat-obatan nonsteroidal anti-inflammatory agents (NSAIDs) seperti aspirin dan ibuprofen dlm jangka waktu yg lama Orang yang terinfeksi H.Pylory tidak semuanya mengalami ulkus, akan tetapi infeksi tergantung pada karakteristik orang yg terinfeksi, tipe H.Pylory dan faktor lainnya yg belum diketahui. Ulkus gastrikum

11 Helicobacter Pylori Patofisiologi
H. Pylori merupakan bakteri berbentuk spiral yang dapat menginfeksi lambung da duodenum. Dapat bertahan dalam lambung karena menghasilkan enzim urease yg memecah urea menjadi karbondioksida dan amonia menetralkan asam lambung. Amonia dan zat-zat lain yang dihasikan,H. Pylori (protease, VacA, dan Phospolipase) sangat berbahaya karena merusak epitel sel. Koloni H. Pylori ditemukan pada gastritis kronik (Peradangan pada lambung). Tingkat keparahan peradangan tsb mendasari terjadinya penyakit yang disebabkan oleh H. Pylori Ulkus gastrikum dan ulkus duodenalis terjadi akibat peradangan, sehingga asam lambung menembus dan mengiritasi mukosa lambung dan duodenum sehingga menyebabkan luka. Helicobacter pylory

12 Helicobacter Pylori Pada orang yang kelebihan produksi asam lambung,H.Pylori mendiami bagian antrum lambung untuk menghindari sekresi asam yang dihasilkan oleh sel parietal yang terletak di corpus (bagian utama dari lambung). Peradangan yang disebabkan oleh H.Pylori menyebabkan sel-G pada antrum menghasilkan hormon gastrin yang menyebar ke corpus melalui aliran darah. Gastrin merangsang sel parietal untuk menghasilkan lebih banyak asam ke dalam lumen lambung. Peningkatan produksi asam lambung dapat membahayakan gastrik dan duodenum dan dapat menyebabkan ulkus dan meningkatkan risiko kanker lambung.

13 Helicobacter Pylori Penularan:
80% orang yang terinfeksi H. Pylori tidak menunjukan gejala. Diagnosanya bila ada gejala dispepsia dan adanya pemeriksaan Kontak dengan H.Pylory belum diketahui dengan pasti tapi para ahli memperkirakan melalui makanan dan air minum. H.Pylory ditemukan juga pada saliva orang yg terinfeksi, jadi dapat menular melalui mulut ke mulut saat berciuman atau melalui alat makan. Pencegahannya; Telah dilakukan penelitian untuk mengembangkan vaksin anti H.Pylori yang dicobakan pada tikus dan menunjukan hasil yang positif.

14 Acid reflux Selain ulkus peptikum, Seringnya, dispepsia disebabkan oleh acid reflux (acid regurgitation atau gastroesophageal reflux/GER). Pada penderita acid reflux, asam lambung terdorong ke atas menuju esofagus dan menyebabkan rasa nyeri di dada (heartburn). Jika acid reflux terjadi berulang-ulang dapat menyebabkan iritasi pada esofagus dan menyebabkan peradangan. acid reflux yg terjadi lebih dari 2x dlm seminggu secara terus menerus disebut gastroesophageal reflux desease (GERD)

15 Gejala dispepsia Flatulensi (perut kembung) Sendawa berlebihan Mual
Muntah Nyeri dan rasa tidak nyaman pada perut atas atau dada mungkin disertai dengan sendawa dan suara usus yang keras (borborigmi). Pada penderita ulkus gastrikum, makan dapat memperburuk nyeri karena asam lambung yang dihasilkan ketika makan mengenai luka (ulkus) atau setelah makan ketika basa yang dihasilkan duodenum mengalir balik ke lambung; pada penderita ulkus duodenalis, rasa nyeri muncul pada saat belum makan karena asam lambung yang diproduksi ketika lapar mengenai dudenum, oleh karena itu makan bisa mengurangi rasa nyerinya. nafsu makan yang menurun Kehilangan berat badan tanpa disadari Sembelit Diare

16 Pemeriksaan Pemeriksaan fisik
Jika dispepsia menetap selama lebih dari beberapa minggu, atau tidak memberi respon terhadap pengobatan, atau disetai penurunan berat badan atau gejala lain yang tidak biasa, maka penderita harus menjalani pemeriksaan. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan laboratorium (darah lengkap, jika ada lekositosis berarti ada infeksi; Pemeriksaan tinja, jika cair dan berlemak, berarti menderita malabsorpsi) Barrium enema; - Pasien diminta untuk menelan cairan yg disebut Barium yg berguna untuk memperjelas esofagus, lambung dan duodenum kemudian di foto x-ray. - untuk memeriksa kerongkongan, lambung atau usus halus dapat dilakukan pada orang yang mengalami kesulitan menelan atau muntah, penurunan berat badan atau mengalami nyeri yang membaik atau memburuk bila penderita makan

17 Pemeriksaan Endoskopi
Merupakan pemeriksaan baku emas.selain sebagai diagnostik sekaligus terapeutik Bisa digunakan untuk memeriksa kerongkongan, lambung atau usus kecil dan untuk mendapatkan contoh jaringan untuk biopsi dari lapisan lambung. Contoh tersebut kemudian diperiksa dibawah mikroskop untuk mengetahui apakah lambung terinfeksi oleh Helicobacter pylori. Pemeriksaan radiologi OMD dengan kontras ganda, serologi Helicobacter pylori,urea breath test. Pemeriksaan lain, seperti pengukuran kontraksi kerongkongan atau respon kerongkongan terhadap asam.

18 Pengobatan Pengobatan dispepsia berdasarkan pada analisa gejala dan faktor penyebab.Evaluasi secara klinis bertujuan untuk membedakan pasien yang memerlukan penegakan diagnosa segera (tindakan segera) atau yang hanya memerlukan terapi saja (Beberapa pasien mungkin hanya memerlukan ketenangan, modifikasi diet, atau penggunaan antasida)

19 Pengobatan Antasida mudah didapat dan murah. Antasid akan menetralisir sekresi asam lambung. biasanya mengandung Na bikarbonat, Al(OH)3, Mg(OH)2, dan Mg triksilat. Pemberian antasid jangan terus-menerus, sifatnya hanya simtomatis, untuk mengurangi rasa nyeri. Mg triksilat dapat dipakai dalam waktu lebih lama, juga berkhasiat sebagai adsorben sehingga bersifat nontoksik, namun dalam dosis besar akan menyebabkan diare karena terbentuk senyawa MgCl2.

20 Pengobatan Antagonis reseptor H2 (H2 bolckers) Golongan obat ini banyak digunakan untuk mengobati dispepsia organik atau esensial seperti tukak peptik, GERD. Obat yang termasuk golongan antagonis respetor H2 antara lain simetidin, roksatidin, ranitidin, dan famotidin. Berguna untuk menurunkan produksi asam lambung Penghambat pompa asam (proton pump inhibitor = PPI) Golongan obat ini mengatur sekresi asam lambung pada stadium akhir dari proses sekresi asam lambung. Obat-obat yang termasuk golongan PPI adalah omeperazol, lansoprazol, dan pantoprazol. PPI lebih efektif dibandingkan H2 blockers

21 Pengobatan Sitoprotektif
Prostoglandin sintetik seperti misoprostol (PGE1) dan enprostil (PGE2). Selain bersifat sitoprotektif, juga menekan sekresi asam lambung oleh sel parietal. Sukralfat berfungsi meningkatkan sekresi prostoglandin endogen, yang selanjutnya memperbaiki mikrosirkulasi, meningkatkan produksi mukus dan meningkatkan sekresi bikarbonat mukosa, serta membentuk lapisan protektif (site protective), yang bersenyawa dengan protein sekitar lesi mukosa saluran cerna bagian atas (SCBA).

22 Pengobatan Golongan prokinetik
Obat yang termasuk golongan ini, yaitu sisaprid, domperidon, dan metoklopramid. Golongan ini cukup efektif untuk mengobati dispepsia fungsional dan refluks esofagitis dengan mencegah refluks dan memperbaiki bersihan asam lambung (acid clearance)

23 Pengobatan Antibiotik (metronidazole,tetracycline,clarithimycin, amoxicillin) jika disebabkan oleh H.Pylori Kadang kala juga dibutuhkan psikoterapi dan psikofarmaka (obat anti- depresi dan cemas) pada pasien dengan dispepsia fungsional, karena tidak jarang keluhan yang muncul berhubungan dengan faktor kejiwaan seperti cemas dan depresi

24 Pengobatan Operasi Pada penderita GERD. jika obat-obatan dan memperbaiki gaya hidup tidak membantu dalam menangani gejala dapat dilakukan operasi

25 Pencegahan Atur pola makan seteratur mungkin.
Memperbaiki gaya hidup sangat berperan dalam mencegah terjadinya dispepsia bahkan dapat memperbaiki kondisi lambung secara tidak langsung Atur pola makan seteratur mungkin. Kunyah makanan seluruhnya secara pelan-pelan Hindari makanan berlemak tinggi yang menghambat pengosongan isi lambung (coklat, keju, dan lain-lain). penjelasan: Saat makan, maka tekanan pada lambung bertambah dan menyebabkan tekanan pada esofagus bertambah. Pada penderita GERD, ketika tekanan esofagus tinggi, maka tekanan pada Lower esophageal sphincter (LES) rendah. Pada saat makan maka lambung akan mensekresi asam lambung. Makanan mengandung lemak tidak dicerna dilambung tetapi di usus halus.

26 Pencegahan Pada penderita acid reflux/GERD,
sedangkan protein dan KH yang sudah dicerna menjadi molekul yang lebih sederhana akan cepat dikeluarkan menuju usus halus untuk dicerna lebih lanjut. Oleh karena lemak tidak dicerna di lambung maka akan lebih lama keluar dari lambung Pada penderita acid reflux/GERD, Keberadaan makanan mengandung lemak di lambung dapat menurunkan tekanan Lower esophageal sphincter (LES), sehingga menyebabkan mudah terjadinya acid reflux. Hindari makanan yang menimbulkan gas di lambung (kol, kubis, kentang, melon, semangka, dan lain-lain), Karena akan meningkatkan tekanan pada lambung Hindari makanan yang terlalu pedas.

27 Pencegahan Hindari minuman yang mengandung caffeine dan Alkohol
Hindari obat yang mengiritasi dinding lambung, seperti obat anti-Inflammatory, misalnya yang mengandung ibuprofen, aspirin, naproxen, dan ketoprofen. Acetaminophen adalah pilihan yang tepat untuk mengobati nyeri karena tidak mengakibatkan iritasi pada dinding lambung. Jika anda perokok, berhentilah merokok karena merokok menurunkan tekanan LES Jika anda memiliki gangguan acid reflux, hindari makan sebelum waktu tidur, untuk mengurangi tekanan pada lambung dan esofagus

28 Pencegahan Kelola stress psikologi se-efisien mungkin. Ciptakan suasana makan yang tenang. Lakukan teknik relaksasi seperti ambil nafas panjang, meditasi atau yoga Jangan berbaring sehabis makan untuk mengurangi tekanan pada perut Hindari faktor-faktor yang membuat pencernaan terganggu, seperti makan terlalu banyak, terutama makanan berat dan berminyak, makan terlalu cepat, berbicara saat makan atau makan sesaat sebelum olahraga. Pertahankan berat badan sehat Olahraga teratur (kurang lebih menit dalam beberapa hari seminggu) untuk mengurangi stress dan mengontrol berat badan, yang akan mengurangi dispepsia. Ikuti rekomendasi dokter Anda mengenai pengobatan dispepsia. Baik itu antasid, PPI, penghambat histamin-2 reseptor, dan obat motilitas.

29 Daftar Pustaka www.healthline.com, download tgl 11 September 2008
Whitney, Cataldo, Rofles, Understanding normal and clinical nutrition, 5th edition Silvia AP, Lorraine M Wilson edisi ke-4.Patofifiologi, Konsep klinis. Penugasan blok ketrampilan belajar dan teknologi informasi tentang dispepsia oleh Andinur Triutami, UIN Yogyakarta, 2007, download tgl 11 september 2008 www. Yahoo.health.mht, download tgl 14 september 2008 download tgl 14 september 2008 download tgl 14 september 2008


Download ppt "DISPEPSIA."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google