Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Audit sampling NAWIRAH,SE., MSA., Ak.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Audit sampling NAWIRAH,SE., MSA., Ak."— Transcript presentasi:

1 Audit sampling NAWIRAH,SE., MSA., Ak

2 Introduction Memutuskan prosedur pengujian yang dipilih
Menentukan jumlah item yang tepat sebagai sampel dari suatu populasi Menentukan bagian populasi mana yang dipilih Melakukan pemilihan sampel dgn maksud untuk memperoleh sampel yang representatif Sampel yang representatif : Sampel yg mempunyai karakteristik yg sama dengan karakteristik populasi

3 Audit sampling Sampling audit (audit sampling) sebagai penerapan prosedur audit terhadap kurang dari seratus persen unsur dalam suatu saldo akun atau kelompok transaksi dengan tujuan untuk menilai beberapa karakterisrik saldo akun atau kelompok transaksi

4 MENGAPA DILAKUKAN SAMPLING???
Pemilihan Sampel Dilakukan karena Akuntan Publik tidak memeriksa keseluruhan transaksi dan bukti (terkait dengan waktu dan biaya) MENGAPA DILAKUKAN SAMPLING???

5 Ketidakpastian dalam Sampling Audit
Ketidakpastian yang disebabkan langsung oleh penggunaan sampling Risiko Sampling Ketidakpastian yang disebabkan faktor selain sampling Risiko non Sampling

6 Risiko Sampling Risiko sampling adalah kemungkinan bahwa sampel yang telah diambil tidak mewakili populasi, sehingga sebagai akibatnya, atas dasar sampel tersebut auditor menarik kesimpulan yang salah atas atas saldo akun atau kelompok transaksi.

7 Risiko Sampling Risiko sampling adalah risiko dimana auditor menarik kesimpulan yang salah karena sample tidak merepresentasikan populasinya. Hal ini dapat dikontrol dengan: Mengubah ukuran sample Menggunakan metode yang tepat untuk memilih sample

8 Risiko Sampling Tingkat Risiko sampling mempunyai hubungan terbalik dengan ukuran sample Semakin kecil ukuran sample, semakin tinggi resiko samplingnya Semakin Besar ukuran sample, semakin rendah resiko samplingnya

9 Risiko Sampling Resiko Keliru menerima Dalam pengujian substantif
Resiko Keliru menolak Dalam pengujian pengendalian Risiko penegndalian yg terlalu rendah Risiko penegndalian yg terlalu tinggi

10 Risiko Sampling Karena risiko sampling, auditor menghadapi kemungkinan bahwa sampling dapat mengakibatkan salah-satu dari kekeliruan keputusan tersebut (1) memutuskan bahwa populasi yang diuji tidak dapat diterima, padahal sebenarnya dapat, dan (2) memutuskan bahwa populasi yang diuji dapat diterima, padahal sebenarnya tidak dapat.

11 Risiko keliru menolak (Risk of Incorrect rejection)
Resiko bahwa Auditor mengambil kesimpulan, berdasarkan hasil sampel, bahwa suatu saldo akun berisi salah saji material, padahal pada kenyataannya saldo akun tersebut tidak berisi salah saji secara material Berkaitan dengan efesiensi audit

12 Risiko Keliru menerima (Risk of incorrect acceptance)
Resiko bahwa Auditor menerima kesimpulan, berdasarkan hasil sampel, bahwa suatu saldo akun dari laporan tersebut disajikan secara wajar, padahal pada kenyataannya saldo akun tersebut mengandung salah saji material Berkaitan dengan efektivitas audit dalam pendeteksian terhadap ada tidaknya salah saji yang material

13 Risiko NonSampling Risiko nonsampling adalah risiko kekeliruan auditor dan timbul dari kemungkinan auditor mengambil sampel dari populasi yang salah untuk pengujian asersi, tidak dapat menemukan salah-saji material pada saat penerapan prosedur audit, salah menerjemahkan hasil audit. Ketidakpastian yang berkaitan dengan risiko nonsampling ini dapat dikendalikan dengan pelatihan yang cukup, perencanaan yang memadai.

14 Audit sampling Ada dua pendekatan umum dalam sampling audit :
Statistik Non statistik Kedua pendekatan tersebut mengharuskan auditor menggunakan pertimbangan profesionalitasnya dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian sampel, serta dalam menghubungkan bukti audit yang dihasilkan dari sampel dengan bukti audit lain dalam penarikan kesimpulan atas saldo akun kelompok transaksi yang berkaitan. Kedua pendekatan sampling audit diatas, jika diterapkan dengan semestinya dapat menghasilkan bukti audit yang cukup

15 Audit sampling Sampling Statistik dan Sampling Non statistik
Lebih banyak memerlukan biaya Relatif Lebih sedcikit memerlukan biaya Manfaatnya lebih besar Berdasar kriteria subyektif

16 Sampling statistik Sampling statistik memungkinkan auditor mengukur risiko pengambilan sampel yaitu risiko bahwa suatu sampel tidak mencerminkan populasi. Untuk mengukur risiko tersebut secara statistic maka pemilihan sampel tersebut haruslah acak.

17 Sampling statistik Attribute Sampling Variables Sampling
Ada dua macam teknik sampling statistik: Teknik ini digunakan dalam pengujian pengendalian Kegunaannya untuk memperkirakan tkt deviasi/penyimpangan dari pengendalian yg ditentukan dalam populasi Attribute Sampling Teknik ini digunakan dalam pengujian substantif Kegunaannya untuk memperkirakan jumlah rupiah total dari populasi / jumlah rupiah kesalahan dalam populasi Variables Sampling

18 Sampling statistik Aturan matematika memungkinkan kita untuk menghitung besaran risiko sampling yang kita rencanakan dalam proses audit. Misalkan dengan confidence level (tingkat keyakinan) sebesar 95%, berarti besaran sampling risk adalah 5%. Statistical sampling harus menggunakan pemilihan sample secara probabilistik (probabilistic sample selection)

19 Probabilistic Sample Selection
Sample probabilistic yaitu memilih sample secara acak pada item populasi yang sudah diketahui berapa probabilitasnya untuk dipilih ke dalam sample.

20 Probabilistic Sample Selection
Metode yang termasuk probabilistic sample selection: Simple random number selection : seluruh item dalam populasi memiliki probabilitas yang sama untuk dipilih. Biasanya digunakan tabel random number atau random number generators. Systematic sample selection : Auditor menetapkan sebuah interval dan memilih item berdasarkan interval tersebut. Probability Proportional to Size : probabilitas sebuah item dipilih sebagai sample tergantung dari jumlah yang dicatat. Stratified sample : membagi populasi ke dalam sub- populasi, kemudian memilih item dengan kriteria yang berbeda pada masing-masing subpopulasi tersebut.

21 Sampling nonstatistik
Sampling nonstatistik tidak memungkinkan auditor untuk mengukur risiko pengambilan sampel secara obyektif, karena setiap unit populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk terpilih Namun, sampling non statistic bisa bernilai untuk rancangan sampling terarah atau bentuk lain dari sampling menggunakan pertimbangan.

22 Sampling nonstatistik
Dalam nonstatistical sampling, seorang Auditor tidak menghitung besarnya sampling risk. Tetapi Auditor memilih sample berupa item yang dipercaya akan memberikan informasi yang diinginkan/berguna. Nonstatistical Sampling seringkali (tidak merupakan keharusan) menggunakan Nonprobabilitic Sample Selection.

23 Nonprobabilistic Sample Selection
Pemilihan sample secara nonprobabilistic adalah metode pemilihan sample dimana auditor menggunakan professional judgment untuk memilih item yang dijadikan sample.

24 Nonprobabilistic Sample Selection
Metode dalam pemilihan sample secara nonprobabilistic meliputi: 1. Directed sample selection : auditor memilih item berdasarkan judgmental criteria, seperti tampaknya item tersebut mengandung kesalahan, jumlahnya besar, berada pada periode yang berbeda, dsb. 2. Block sample selection : pemilihan sejumlah item pada urutan tertentu. Auditor harus menggunakan beberapa block untuk mendapatkan sample yang representatif. 3. Haphazard sample selection : pemilihan sample tanpa mempertimbangkan sesuatu.

25 Cara pemilihan sampling yang sering digunakan :
1. Random/Judgment Sampling Pemilihan sampel dilakukan secara random dengan menggunakan judgment akuntan publik Kelemahan : sangat tergantung dengan judgment auditor, jika auditor kurang pengalaman, sampel yang dipilih akan kurang representative Kelebihan : semakin banyak pengalaman auditor, semakin baik hasil sampel yang dipilih Cara : menentukan jumlah tertentu dari suatu transaksi, menggunakan random sampling table/komputer

26 Cara pemilihan sampling yang sering digunakan :
2. Block Sampling Auditor memilih transaksi dibulan-bulan tertentu, misalnya bulan Januari, Juni dan Desember 3. Statistical Sampling Pemilihan sampel dilakukan secara ilmiah, sehingga walaupun lebih sulit namun sampel yang terpilih representative Lebih banyak digunakan dalam audit di perusahaan yang besar dan mempunyai internal control yang baik

27 VARIABLE SAMPLING Berguna bagi Auditor apabila tujuan audit berkaitan dengan pendeteksian kemungkinan saldo akun yang understatement atau overstatement Variables Sampling tepat diterapkan Auditor, antara lain pada: Observasi dan penilaian persediaan Konfirmasi piutang dagang Cadangan untuk piutang tak tertagih Cadangan persediaan yang rusak

28 ATTRIBUTE SAMPLING Kegunaannya untuk memperkirakan tingkat deviasi/penyimpangan dari pengendalian yg ditentukan dalam populasi

29 ATTRIBUTE SAMPLING Sampling Atribut untuk pengujian pengendalian, meliputi tahap berikut: Menentukan tujuan Pengujuan Audit Tetapkan atribut dan kondisi penyimpangan Mendefinisikan populasi dan unit sampling Menspesifikasikan tkt penyimpangan yg dapat diterima Tetapkan acceptable risk of assessing control risk too low Estimasi besarnya population exception rate Tentukan ukuran sample Menentukan metode pemilihan sampel Melaksanakan prosedur audit Mengevaluasi hasil sampel


Download ppt "Audit sampling NAWIRAH,SE., MSA., Ak."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google