Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Teori belajar teori taksonomi bloom

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Teori belajar teori taksonomi bloom"— Transcript presentasi:

1 Teori belajar teori taksonomi bloom
Teti Susilawati Putri Damayani Tiya Primasti Dosen Pengampu Iswadi, M.Pd STKIP KUSUMA NEGARA JAKARTA 2017

2 PENGERTIAN Taksonomi berasal dari dua kata dalam bahasa yunaniyaitu tassein yang berarti mengklasifikasikan dan nomos yang berarti aturan. Taksonomi berarti hierarki klasifikasi atas prinsif dasar atau aturan

3 Taksonomi bloom struktur hierarki yang mengidentifikasi skill mulai dari tingkat yag rendah hingga yang tinggi. Tujuan pendidikan bloom dibagi menjani menjadi tiga ranah : Kognitif Afektif psikomotorik

4 kognitif Tujuan kognitif atau ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Ranah kognitif meliputi 6 tingkatan, dari jenjang terendah sampai yang tertinggi, yaitu :

5 1. Pengetahuan ( knowledge ) – c1 Pengetahuan disini dimaksudkan sebagai kemampuan mengingat kembali materi yang telah dipelajari.

6 2. Pemahaman ( comprehension ) – c2 pemahan diartikan sebagai kemampuan memahami mater tertentu.

7 3. Penerapan ( application ) – c3 aplikasi dimaksudkan sebagai kemampuan untuk menerapkan informasi dalam situasi nyata dan juga kemampuan menggunakan konsep dalam praktek atau situasi yang baru.

8 4. Analisa ( analysis ) – c4 analisis merupakan kemampuan menguraikan suatu materi menjadi bagian-bagiannya.

9 5. Sintesis ( synthesis ) – c5 sintesis dimaknai sebagai kemampuan untuk memproduksi.

10 6. Evaluasi ( evaluation ) – c6 evaluasi diartikan sebagai kemampuan menilai manfaat suatu benda. Menurut bloom evaluasi memiliki dua tingkat, yaitu evaluasi berdasarkan bukti internal dan evaluasi berdasarkan bukti eksternal.

11 afektif Dalam ranah afektif terdapat lima kategori, yaitu :
Ranah afektif mencakup segala sesuatu yang terkait dengan emosi, misalnya perasaan, nilai, penghargaan, semangat, minat, motivasi, dan sikap. Dalam ranah afektif terdapat lima kategori, yaitu :

12 Penerimaan ( receiving ) – A1
Mengacu kepada kemampuan memperhatikan dan memberikan respon terhadap stimulasi yang tepat.

13 2. Responsif ( responding ) – A2 Membuat peserta menjadi tertarik, Kemampuan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan selalu termotivasi untuk segera bereaksi dan mengambil tindakan atas suatu kejadian.

14 3. Nilai yang dianut ( value ) – A3 Mengacu kepada nilai atau pentingnya kita menterikatkan diri pada objek atau kejadian tertentu dengan reaksi – reaksi seperti menerima, menolak atau tidak menghiraukan yang disebut sebagai sikap dan operisasi, kemudian untuk membedakan yang baik dan yang kurang baik, lalu diekspresikan dalam perilaku.

15 4. Organisasi ( organization ) – A4 mengacu kepada penyatuan nilai dari sikap – sikap yang berbeda menjadi konsisten, juga kemampuan membentuk sistem nilai dan budaya organisasi dengan mengharmonisasikan perbedaan nilai.

16 5. Karakterisasi (Characterization) – A5 mengacu kepada karakter dan daya hidup seseorang, juga kemampuan mengendalikan perilaku berdasarkan nilai yang dianut dan memperbaiki hubungan intrapersonal, interpersonal dan sosial.

17 psikomotorik meliputi gerakan dan koordinasi jasmani, keterampilan motorik dan kemampuan fisik yang dapat diasah jika sering melakukannya. Perkembangan ini dapat diukur sudut kecepatan, ketepatan, jarak, cara/ teknik pelaksanaan. Ada tujuh katrgori dalam psikomotorik, yaitu :

18 Peniruan – P1 terjadi ketika siswa mengamati suatu gerakan mulai memberi respon serupa dengan yang diamati. Peniruan ini pada umumnya dalam bentuk global dan tidak sempurna.

19 2. Manipulasi – P2 Menekankan perkembangan kemampuan mengikuti pengarahan, penampilan, dan gerakan-gerakan melalui latihan, tetapi belum teratur / rapi.

20 3. Ketetapan – P3 Memerlukan keceramatan, proporsi, dan kepastian yang lebih tinggi. Respon-respon lebih terkoreksi dan kesalahan-kesalahan dibatasi sampai tingkat minimum.

21 4. Artikulasi – P4 Menekankan koordinasi suatu rangkaian gerakan dengan membuat urutan yang tepat dan mencapai yang diharapkan.

22 5. Pengalamiahan – P5 Menurut tingkah laku yang ditampilkan paling sedikit mengeluarkan energi fisik maupun psikis.

23 Revisi taksonomi bloom
Pada tahun 1994 lorin anderson krathwohl memperbaiki taksonomi bloom gar sesuai dengan kemajuan zaman dan baru dipublikasikan pada tahun 2001 dengan nama revisi taksonomi bloom, yang hanya dilakukan pada ranah kognitif. Revisi tersebut meliputi :

24 Perubahan kata kunci dari kata benda menjadi kata kerja untuk setiap level taksonomi.
Perubahan urutan level 5 dan 6.

25 Pada teori ini tiga level pertama ( terbawah ) merupakan lower order thinking skills, sedangkan tiga level berikutnya higher order thinking skills. Jadi dalam menginterpretasikan piramida diatas adalah sebagai berikut :

26 Sebelum kita memahami sebuah konsep kita harus mengingatnya terlebih dahulu.
Sebelum kita menerapkan kita harus memahaminya terlebih dahulu. Sebelum kita menganalisa kita harus menerapkannya dulu. Sebelum kita mengevaluasi kita harus menganalisa dulu. Sebelum kita menciptakan sesuatu kita harus mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, dan mengevaluasi dulu.

27 kesimpulan Jadi semua kegiatan tidak selalu harus melewati tahap yang berurutan. Proses pembelajaran dapat dimulai dari tahap mana saja tergantung kreasi setiap orang. Namun demikian, memang diakui bahwa tahapan itu sebenarnya cocok untuk proses pembelajaran yang terintegrasi. Dan hingga saat ini ranah afektif dan psikomotorik belum mendapat perhatian. Skill menekankan aspek psikomotorik yang membutuhkan koordinasi jasmani sehinga lebih tepat dipratekkan buakn dipelajari. Attitude juga merupakan faktor yang sulit diubah selama proses pembelajaran karena attitude terbentuk sejak lahir. Mungkin itulah alasan mengapa revisi taksonomi bloom baru dilakukan pada ranah kognitif yang difokuskan pada knowledge.

28 Terima kasih


Download ppt "Teori belajar teori taksonomi bloom"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google