Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
ADRENERGIK
2
Pertanyaan Belajar (1) Sebutkan mekanisme kerja obat adrenergik serta berikan masing-masing satu contohnya. Dimana terdapat enzim Dopamin Beta Hidroksilase (DBH) serta apa fungsinya ! Dimana Nor-Adrenalin disimpan setelah pembuatannya ? Apa yang dimaksud dengan eksositosis ? Mengapa pada proses eksositosis diperlukan ion Ca ? Sebutkan bagaimana sistem adrenergik menjaga neuronnya tidak terangsang terus menerus (bagaimana mengakhiri kerja sistem adrenergik) ? Bagaimana kokain menimbulkan efek adrenergik ? Bagaimana reserpin mengosongkan vesikel adrenergik ? Bagaimana guanetidin menghambat pelepasan katekolamin ?
3
Pertanyaan Belajar (2) Sebutkan enzim yang merusak katekolamin serta sebutkan reaksi apa yang terjadi ? Mengapa ephedrin tidak mudah dirusak oleh kedua enzim tadi ? Mengapa guanetidin dimasukkan kedalam kelompok adrenolitik ? Sebutkan penggolongan obat adrenergik menurut mekanisme kerjanya ! Mengapa propanolol dan labetalol disebut obat adrenergik yang tidak selektif ? Mengapa efedrin dapat menyebabkan takhifilaksis jika digunakan secara kronis ? Mengapa derivat imidazolin sebagai dekongestan tidak boleh digunakan lebih dari 3-5 hari ? Mengapa makanan yang mengandung tiramin seperti keju dapat meningkatkan efek adrenergik kalau dikonsumsi bersama MAOI ?
4
Tujuan Pembelajaran Pada akhir proses pembelajaran mahasiswa dapat menjelaskan tentang : ADRENERGIKA RESEPTOR ALFA & BETA PENGGOLONGAN PENGGUNAAN EFEK SAMPING ZAT-ZAT TERSENDIRI Epinefrin, isoprenalin, fenilefrin, l-efedrin, derivat imidazolin, oksimetazolin, amfetamin, ADRENOLITIKA ALFABLOKERS BETABLOKERS PENGHAMBAT NEURON ADRENERGIS yohimbin
5
Adrenergika/ simpatomimetika
Obat golongan ini disebut obat adrenergik karena efek yang ditimbulkannya mirip perangsangan saraf adrenergik, atau mirip efek neurotransmiter norepinefrin dan epinefrin. Susunan simpatis (SS) berfungsi : -meningkatkan penggunaan zat oleh tubuh cepat menghasilkan banyak energi “ready to fight, fright or flight”
6
Efek obat-obat yang bekerja pada sistem saraf simpatik
Lullmann, Color Atlas of Pharmacology
7
Mekanisme kerja obat otonom
Obat adrenergik 1. Hambatan sintesis transmitter/T A-metiltirosin 2. Hambatan pelepasan T Guanetidin 3. Stimulasi pelepasan T Tiramin, efedrin, amfetamin 4. Mengosongkan T di ujung saraf Reserpin 5. Hambatan ambilan kembali T Kokain, imipramin 6. Perangsangan reseptor (agonis) Umum & 1 : E; 2 : klonidin 1,2: isoproterenol 1 : dobutamin; 2 : terbutalin 7. Blokade reseptor (antagonis) : labetalol; 1,2 : fentolamin 1 : prazosin; 2 : yohimbin 1,2: propranolol; 1: atenolol 8. Hambatan pengrusakan T MAOI
8
SINTESIS Adrenalin & NA
transport aktif penghambatan
10
Penyimpanan & pelepasan
11
TERMINASI KERJA ambilan-1
(ambilan kembali ke dlm ujung saraf – perlu carier & Na+ ekstrasel difusi terfasilitasi) BLOK : oleh kokain & imipramin Tiramin & amin simpatomimetik mengikat carrier untuk masuk ke ujung saraf, carrier yg sama menggandeng NE keluar ujung saraf facilitated exhange diffusion kebanyakan organ Selektif terhadap NE > Epi tidak mengambil isoprenalin ambilan-2 (difusi keluar celah sinaps & ambilan oleh jar. ekstraneuronal) selektif untuk isoprenalin dan epinefrin metabolisme oleh enzim COMT normetanefrin
12
Reseptor Adrenergik Penggolongan reseptor berdasarkan kepekaan terhadap : Adrenalin ≥ NA >> isoprenalin reseptor alfa Isoprenalin > adrenalin ≥ NA reseptor beta Lullmann, Color Atlas of Pharmacology
13
Keselektifan relatif terhadap reseptor dari agonis dan antagonis adrenoseptor
Back E.Mutschler, DO 2 1 1 2 Hambat -pelepasan NA TD -pelepasan Ach usus peristaltik , insulin Vasokonstriksi -otot polos contoh refleks bradikardia -mukosa -Frek & kontr jantung (nodus SA & AV, otot, sist. Konduksi) -Renin , -Sekresi ADH Bronkhodilatasi & stimulasi metabolisme glikogen & lemak
14
Penggolongan Obat adrenergik
Menurut kerjanya : kerja langsung terhadap reseptor adrenergik (α dan β) c: adrenalin, noradrenalin dan isoproterenol Kerja tidak langsung merangsang pembebasan NA endogen dari vesikel di ujung saraf) : efedrin, amfetamin, guanetidin & reserpin Menghambat ambilan kembali NA : Kokain, Menghambat enzim MAO : moclobemide, selegiline Amfetamin dan metamfetamin menghambat ketiga proses diatas
15
Obat Adrenergik Kerja Tidak Langsung
17
Penggunaan Syok : perkuat kerja jantung (1) & melawan hipotensi (1)
Syok anafilaktik (reaksi hipersensitifitas) : hambat pelepasan mediator inflamasi, leukotrien & histamin (2 sel mast) adrenalin & NA Hipotensi: vasokonstriksi 1 Hipertensi : 2 agonis Claudicatio intermittens : vasodilator perifer (2) pentoksifilin Perpanjang anestesi : vasokonstriksi lokal (epinefrin) Asma : bronchodilatasi (2) : salbutamol, adrenalin, efedrin Pilek : menciutkan mukosa () : efedrin, imidazolin, adrenalin Midriatikum () : fenilefrin, nafazolin Nyeri haid : relaksasi otot rahim : ritodrin Efek sentral : narkolepsi, parkinson, keracunan depresan SSP, hiperkinetik anak-anak (d-amfetamin) dan obesitas : menekan nafsu makan (fenfluramin & mazindol)
18
Efek samping Jantung & SSP : takhikardia, berdebar, nyeri kepala, gelisah Hati-hati infark jantung, hipertensi & hipertirosis Takhiphilaksis : efek kerja adrenergik tak langsung efedrin, selingi dengan obat asma golongan lain
19
ADRENOLITIKA Zat-zat yang melawan sebagian atau seluruh aktivitas susunan saraf simpatis misalnya adrenolitika meniadakan vasokonstriksi yang ditimbulkan oleh aktivasi reseptor alfa akibat adrenergika
20
Penggolongan adrenolitika
Alfa-blockers (-simpatolitika) : efek utama vasodilatasi perifer Zat-zat tak selektif Fenoksibenzamin Mk: membentuk ikatan kovalen yang stabil dengan adrenoseptor Es : Hipotensi postural, hambatan ejakulasi reversibel, takikardi dan aritmia Penggunaan : fentolamin untuk diagnosa & terapi hipertensi tertentu (feokromositoma) dan untuk gangguan ereksi
22
1-blockers selektif : derivat quinazolin (prazosin, terazosin, doksazosin, tamsulozin) dan urapidil sebagai obat hipertensi, gagal jantung sistolik dan hiperplasia prostat 2-blockers selektif : yohimbin digunakan sebagai aphrodisiak
23
Penggolongan adrenolitika lanjutan
Beta-blockers (-simpatolitika) : hipertensi, infark miokard, gagal jantung sistolik, feokromositoma, ansietas ES : gagal jantung, bradiaritmia, bronkospasme, gangguan sirkulasi perifer, gejala putus obat, hipoglikemia. Zat-zat 1-selektif, melawan efek stimulasi jantung oleh adrenalin & NA (reseptor 1) misalnya atenolol , metoprolol, bisoprolol Zat-zat tak selektif yang juga menghambat efek bronkodilatasi (reseptor 2) misalnya propranolol, nadolol, pindolol, timolol, alprenolol, oksprenolol Labetolol & carvedilol menghambat reseptor &
26
Penggolongan adrenolitika lanjutan
Penghambat neuron adrenergis guanetidin bekerja terhadap bagian post-ganglioner dari saraf simpatis dengan cara mencegah pelepasan katekolamin. Digunakan untuk hipertensi Reserpin terikat dengan kuat pada membran vesikel sehingga menghambat mekanisme transport aktif NE dan amin lain dari sitoplasma kedalam vesikel adrenergik. Penggunaan sebagai anti hipertensi Metirosin menghambat enzim tiroksin hidroksilase yang mengkatalis konversi tirosin menjadi DOPA
28
sudah mau mendengarkan
Terima kasih sudah mau mendengarkan
29
Back
30
Back
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.