Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Prinsip-prinsip Farmakologi
2
Prinsip-prinsip Farmakologi
Obat Zat kimia yang mempengaruhi proses dalam organisme hidup.
3
Prinsip-prinsip Farmakologi
Studi atau ilmu tentang obat
4
Prinsip-prinsip Farmakologi
Tata nama obat Nama kimia Komposisi dan struktur kimia yang dimiliki oleh obat Nama generik (nonproprietary name) Nama yang diberikan oleh kelompok wilayah yg diadopsi dari nama council Nama dagang (proprietary name) Obat yg teregistrasi sebagai penanda dlm perdagangan
5
Prinsip-prinsip Farmakologi
Nama obat Nama kimia (+/-)-2-(p-isobutylphenyl) propionic acid Nama generik ibuprofen Nama dagang Motrin
6
Nama kimia, generik dan Nama Dagang dari Analgesik Ibuprofen
7
Prinsip-prinsip Farmakologi
Farmaseutik Farmakokinetika Farmakodinamika Farmakoteraputik Farmakognosi
8
Prinsip-prinsip Farmakologi
Farmaseutik Studi bgm bermacan bentuk sediaan obat mempengaruhi aktifitas farmakokinetik dan farmakodinamika
9
Prinsip-prinsip Farmakologi
Farmakokinetika Studi tentang perlakuan tubuh terhadap obat : Absorbsi Distribusi Metabolisme Ekskresi
10
Prinsip-prinsip farmakologi
Farmakodinamika Studi tentang apa yang obat lakukan terhadap tubuh: Mekanisme aksi obat pada jaringan hidup
11
Prinsip-prinsip Farmakologi
Farmakoteraputik Penggunaan obat dan indikasi klinik untuk mencegah dan mengobati penyakit.
12
Prinsip-prinsip Farmakologi
Farmakognosi Studi bahan alam( tanaman dan hewan) sebagai sumber obat.
13
Variasi Absorbsi Obat Bentuk sediaan Oral (PO)
Cairan, elixir, syrups Fastest Suspensi ê Serbuk ê Kapsul ê Tablet ê Tablet salut ê Tablet salut selaput Slowest
14
Farmakokinetika: Absorbsi
Kecepatan obat meninggalkan tempat pemberian, dan terdistribusi. Bioavailabilitas (Bioavailability) Bioequivalent (Bioequivalent)
15
Farmakokinetika: Absorbsi
Faktor-faktor yg mempengaruhi Absorbsi : Rute pemberian obat Maknanan atau minuman yg diberikan bersamaan dengan obat Bentuk sediaan obat Keadaan permukaan tempat absorbsi Laju aliran darah di sekitar tempat absorbsi Keasamam lambung Motilitas saluran cerna
16
Farmakokinetika: Absorbsi
Rute Rute pemberian obat mempengaruhi laju dan distribusi dari obat. Enteral Parenteral Topical
17
Farmakokinetika: Absorbsi
Rute Enteral Obat diserap ke dalam sirkulasi sistemik melalui oral atau mukosa lambung, usus halus dan rektal. Oral Sublingual Buccal Rectal
18
First-Pass Effect/Metabolisme Lintas Pertama
Metabolisme obat dan kemampuan melintasi hati ke dlm sirkulasi. Obat yg diberikan via oral kemungkinan dimetabolisme lebih besar oleh hati sebelum mencapai sirkulasi sistemik (high first-pass effect). Obat yg sama via IV mencegah first-pass effect , dan lebih banyak mencapai sirkulasi
19
First-Pass Effect Rute yg lolos dr hati: Sublingual Transdermal
Buccal Vaginal Rectal Intramuscular Intravenous Subkutan Intranasal Inhalation
20
Farmakokinetika: Absorbsi
Rute parenteral Intravena* Intramuscular Subkutan Intradermal Intrathecal Intraarticular *paling cepat masuk dlm sirkulasi darah
21
Farmakokinetika: Absorbsi
Rute Topikal Kulit (including transdermal patches) Mata Hidung Telinga Paru-paru (inhalation) Vagina
22
Farmakokinetika: Distribusi
Transpor obat dlm tubuh oleh peredaran darah menuju sasaran (site of action). Ikatan dgn protein plasma (Protein-binding) Kelarutan dlm air vs lipid Sawar darah otak Area dgn distribusi obat cepat: jantung, hati, ginjal, otak. Area dgn distribusi obat lemah : otot, kulit, jaringan lemak.
23
Farmakokinetika; Metabolisme/Biotransformasi
Transformasi biologis dr obat ke dlm bentuk non aktif metabolit, lebih larut dlm air atau metabolit yg lbh poten. Liver (main organ) Kidneys Lungs Plasma Intestinal mucosa
24
Farmakokinetika: Metabolisme
Faktor-faktor yg menurunkan metabolisme: Disfungsi Cardiovascular Gagal ginjal Kelaparan Obstructive jaundice Asetilasi lambat Terapi Erythromycin atau ketoconazole
25
Farmakokinetika: Metabolisme
Faktor-faktor yg meningkatkan metabolisme : Asetilasi cepat Barbiturates Terapi Rifampin
26
Farmakokinetika: Metabolisme
Akibat metabolisme yg tertunda: Akumulasi obat Aktifitas obat lebih lama Stimulasi metabolisme obat berakibat: Menurunkan efek farmakologi
27
Farmakokinetika: Ekskresi
Eliminasi obat dari tubuh Ginjal (main organ) Hati Saluran cerna Ekskresi empedu (Biliary excretion) Siklus enterohepatik
28
Ekskresi obat lewat ginjal
29
Farmakokinetika Waktu paruh (Half-Life)
Waktu yg diperlukan dlm eliminasi obat sehingga kadar obat dalam darah tinggal separuh Pengukuran laju yg mana obat dibuang dari tubuh
30
Waktu paruh obat (Drug Half-Life)
31
Farmakodinamika Aksi obat : Efek obat :
Proses seluler yang melibatkan interaksi obat dan sel Efek obat : Reaksi fisiologis dari tubuh terhadap obat.
32
Farmakodinamika Mula kerja (Onset) Peak (waktu puncak)
Waktu yg diperlukan obat untuk menimbulkan respon terapi Peak (waktu puncak) Waktu yg diperlukan untuk mencapai respon terapi yg maksimal Duration (Lama kerja) Waktu konsentrasi obat cukup menimbulkan respon terapi.
33
Farmakodinamika Cara obat dapat menimbulkan efek terapi. :
Pertama obat mencapai sasaran (site of action),modifikasi kecepatan (peningkatan atau penurunan) pada sel atau jaringan.
34
Farmakodinamika: Mekanisme aksi
Interaksi dgn reseptor Interaksi dgn enzim Interaksi non spesifik
35
Farmakoteraputik: Jenis terapi
Terapi akut (Acute therapy) Terapi penjagaan (Maintenance therapy) Terapi pelengkap (Supplemental therapy ) Palliative therapy Supportive therapy Prophylactic therapy
36
Farmakoteraputik: Monitoring
Efektiktifitas terapi obat perlu dilevaluasi. Beneficial Potential side effects (predictable, adverse drug reactions),,, How
37
Farmakoteraputik: Monitoring
Index terapi Konsentrasi obat Kondisi pasien Toleransi dan ketergantungan Interaksi Efek samping/efek yg tidak menguntungkan
38
Farmakoteraputik: Monitoring
Index Terapi Rasio antara keuntungan terapi dan efek toksik
39
Farmakoterapi: Monitoring
Toleransi Penurunan respon sehingga perlu peningkatan dosis
40
Farmakoteraputik: Monitoring
Ketergantungan Secara fisiologis dan psikis memerlukan obat
41
Farmakoteraputik: Monitoring
Interaksi antara obat-obat dan obat-makanan Aksi obat : Perubahan aksi obat oleh : Peresepan ganda Penggunaan obat bebas dan bebas terbatas Terapi herbal
42
Farmakoteraputik: Monitoring
Interaksi Efek aditif Efek sinergis Efek antagonis Inkompatibilitas
43
Farmakoteraputik : Monitoring
Medication Misadventures Adverse drug events Semua dapat dicegah Medication errors akibat ketidakpatuhan pasien Adverse drug reactions (ADR) Beberapa reaksi yg tidak diharapkan,tak diperlukan, dan terjadi pada penggunaan dosis obat secara normal
44
Farmakoteraputik: Monitoring
Beberapa reaksi obat diklasifikasikan sebagai efek samping : Diharapkan , reaksi yg baik merupakan hasil dari sedikit atau tidak ada perubahan dalam penatalaksanaan pasien Diperkirakan, kekuatan (dikaitkan dengan ukuran dalam dosis)
45
Farmakoteraputik : Monitoring
Adverse Drug Reaction Respon yg tidak diharapkan dari terapi obat Idiosinkrasi Reaksi hipersensitif Interaksi obat
46
Farmakoteraputik : Monitoring
Iatrogenic Responses Efek lain akibat induksi obat dlm pengobatan. Dermatologic Renal damage Blood dyscrasias Hepatic toxicity
47
Farmakoteraputik: Monitoring
Other Drug-Related Effects Teratogenik Mutagenik Karsinogenik
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.