Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL"— Transcript presentasi:

1 MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL
Anggia Paramita Puti Kencana, SE, MSM Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

2 Foreign Exchange Exposure

3 Eksposur (exposure) : Jenis Exposure Valas :
Seberapa jauh suatu perusahaan dipengaruhi oleh perubahan kurs valas secara umum. Jenis Exposure Valas : Eksposure transaksi Eksposure ekonomi Eksposure akuntansi

4 Transaction Exposure (TE)
Diartikan sebagai risiko pengaruh fluktuasi kurs valas terhadap future cash transaction . Pada saat jatuh tempo/penyelesaian transaksi-transaksi tersebut menaikkan keuntungan-keuntungan/kerugian-kerugian mata uang. Dengan kata lain, selama periode komitmen-komitmen pembayaran atau penerimaan tersebut belum jatuh tempo, kurs nominal dapat berubah dengan membuat nilai transaksi ada dalam resiko Eksposur transaksi terjadi ketika perusahaan terlibat dalam transaksi yang didenominasi mata uang asing/valas yang akan terjadi di masa yang akan datang Diartikan sebagai pengaruh fluktuasi kurs valas terhadap future cash transaction. Dua tahap pengukuran risiko ini : a. Menentukan perkiraan netto dari Inflow dan Outflow dalam setiap valas b. Menentukan Tingkat Risiko (Exposure) dari seluruh valas

5 A. Menentukan perkiraan netto dari Inflow dan Outflow dalam setiap valas
misalkan suatu perusahaan internasional memiliki 2 subsidiary yang memiliki transaksi sebagai berikut : Subsidiary X memiliki net inflow : USD ,- Subsidiary Y memiliki net outflow : USD ,- Konsolidasi net outflow : - USD ,- Jika USD apresiasi terhadap rupiah, maka nett effect-nya akan merugikan perusahaan karena nilai outflow-nya akan meningkat dan sebaliknya jika USD depresiasi terhadap rupiah, net effect-nya akan menguntungkan perusahaan karena nilai outflow-nya menurun jika dinilai dalam rupiah.

6 Fase terjadinya exposure transaksi
T1 = penjual menyampaikan harga ke pembeli (verbal/tertulis) T2 = pembeli menyampaikan pesan kepada penjual T3 = penjual mengirim barang dan tagihan ke pembeli T4 = pembeli menyelesaikan transaksi dan membayar tagihan T1-T2 = exposure kuotasi (quotation exposure) T2-T3 = exposure pra pemenuhan pesanan (backlog exposure) T3-T4 = exposure penagihan (billing exposure) T T T T4

7 B. Menentukan Tingkat Risiko (Exposure) dari seluruh valas
Pengukuran Eksposur Transaksi dengan menggunakan kurs saat ini Mata uang Penerimaan Total Pengeluaran Penrman/ Penglr bersih Kurs saat ini Dalam US$ Dolar Kanada (C$) C$ C$ (C$ ) US$ 0.80 (US$ ) MarkJerman (DM) DM DM (DM ) US$ 0.50 (US$ ) Franc Prancis (FF) FF FF FF US$ 0.10 US$ Franc Swiss (SF) SF SF (SF ) US$ 0.60 (US$ ) Pengukuran Eksposur Transaksi dengan menggunakan estimasi kurs dalam rentangan Mata uang Penrman/ Penglr bersih Kurs rentangan Dalam US$ Dolar Kanada (C$) ( C$ ) US$ 0.79 – 0.81 (US$ ) Mark Jerman (DM) (DM ) US$ 0.48 – 0.52 (US$ ) Franc Prancis (FF) FF US$ 0.09 – 0.11 US$ Franc Swiss (SF) (SF ) US$ 0.56 – 0.64 (US$ )

8 Faktor penting lain yang menentukan risiko atau transaction exposure adalah Forex Correlation, yaitu kuat atau tidaknya hubungan antara berbagai valas (forex). Contoh : korelasi rupiah dengan valas hard currency pada umumnya, terutama USD. Bila USD apresiasi terhadap rupiah dengn tingkat tertentu, maka YJP, GBP, EUR dll juga akan apresiasi pada tingkat yang relatif sama dan demikian pula sebaliknya Contoh : misalkan MNC – USA mempunyai transaksi sbb : Inflows EUR x USD 1,10/EUR = USD ,- Outfows ke Eropa : GBP x USD 1,50/GBP = USD ,- CHF x USD 0,60/CHF = USD ,- Total Outflows ke Eropa = USD ,- Outflows ke Canada : CAD x USD 0,80/CAD = USD ,-

9 Jika ketiga mata uang Eropa tsb mempunyai korelasi yang kuat dan positif dengan USD, maka individual transaction exposure dari masing-masing valas akan mengkompensasi (offsetting) satu sama lain dengan cara sbb : Jika USD depresiasi : Outflow dalam GBP dan CHF → Unfavorable Inflow dalam EUR → Favorable Jika USD apresiasi : Outflow dalam GBP dan CHF → Favorable Inflow dalam EUR → Unfavorable Sedangkan Transaction Exposure yang dihadapi oleh perusahaan berkaitan dengan CAD sebesar CAD ,- Secara umum transaction exposure yang dihadapi MNC-USA ini relatif kecil karena : Adanya kompensasi (offestting effect) dari fluktuasi valas Eropa (USD – USD ) Adanya stabiitas nilai tukar CAD dengan USD

10 Economic / Operating Exposure (E/OE)
Diartikan sebagai suatu pengaruh dari fluktuasi forex rate atau kurs valas terhadap present value dari future cash flow suatu perusahaan. - adalah exposure valas cash flows perusahaan terhadap perubahan-perubahan nilai tukar riil. Dengan kata lain, economic exposure adalah mengukur perubahan-perubahan nilai tukar yang mempengaruhi nilai perusahaan yang diukur dalam PV cash flows masa datang yang diharapkan/berfokus pada dampak perubahan-perubahan nilai tukar terhadap nilai perusahaan yang diukur dari present value dari seluruh cash flows masa datang yang diharapkan/expected future cash flows. Eksposur yang didasarkan pada nilai-nilai pasar mengasumsikan bahwa tujuan finansial perusahaan adalah untuk memaksimumkan kekayaan pemegang saham.

11 Economic / Operating Exposure karena fluktuasi Rupiah
I. Inflow dalam Rp Rp Apresiasi Rp Depresiasi A. Penjulan lokal Turun Naik B. Ekspor dalam Rp C. Ekspor dalam Valas D. Bunga diterima dari Foreign Investment II. Outflow dalam Rp A. Imported Supplies dalam Rp Tidak berubah B. Imported Supplies dalam Valas C. Bunga dibayar atas Pinjaman LN

12 Mengukur Eksposur Ekonomi
Pada prinsipnya, setiap perubahan atau fluktuasi kurs valas tentu akan mempengaruhi revenue dan cost dari perusahaan Pengaruh kurs valas ini akan tercermin dalam Income Statement (Laporan Rugi Laba) suatu perusahaan. Contoh : Perusahaan Indonesia memproduksi kayu lapis untuk pasar dalam negeri dan mengekspor ke Jepang dalam YJP dengan asumsi skenario fluktuasi kurs Rp/JPY dan penjualan dalam negeri ke Jepang sbb :

13 Pengaruh Fluktuasi kurs JPY thd penjualan Dalam Negeri
Perkiraan Penjualan Dalam Negeri Rp 20/JPY Rp 200 juta Rp 21/JPY Rp 225 juta Rp 22/JPY Rp 250 juta Income Statement Income Dlm Negeri Jepang Sales Rp 225 juta JPY 20,0 juta Cost of Good Sold Rp 100 juta JPY 10,0 juta Gross Profit Rp 125 juta Operating Expenses (Direct Cost) Rp 45 juta - EBIT Rp 80 juta Interest Exp (20%) Rp 16 juta JPY 2,0 juta EBT Rp 64 juta JPY 8,0 juta

14 Economic Exposure Income Statement Rp 20/JPY Rp 21/JPY Rp 22/JPY
Skenario Kurs Valas Rp 20/JPY Rp 21/JPY Rp 22/JPY 1. Sales dlm Negeri Rp 200 juta Rp 225 juta Rp 250 juta 2. Sales di Jepang YJP 10jt Rp 210 juta Rp 220 juta 3. Total Sales Rp 400 juta Rp 435 juta Rp 470 juta 4. Cost of Good Sold Dalam Negeri Rp 100 juta di Jepang YJP10jt 5. Total Cost of Good Sold Rp 300 juta Rp 310 juta Rp 320 juta 6. Gross Profit Rp 125 juta Rp 150 juta 7. Operating Exp. (Direct Cost) Rp 45 juta 8. EBIT Rp 55 juta Rp 80 juta Rp 105 juta 9. Interest Exp. Rp 16 juta Rp 30 juta Rp 31,5 juta Rp 33 juta 10. Total Interest Exp. Rp 46 juta Rp 47,5 juta Rp 49 juta 11. EBT Rp 9 juta Rp 32,5 juta Rp 56 juta

15 Apresiasi rupiah dari Rp21/JPY menjadi Rp20/JPY ternyata menyebabkan EBT menurun dari Rp32,5 juta menjadi Rp9 juta atau RUGI Depresiasi rupiah dari Rp21/JPY menjadi Rp22/JPY ternyata menyebabkan EBT meningkat dari Rp32,5 juta menjadi Rp56 juta atau UNTUNG

16 Translation / Accounting Exposure (T/AE)
Exposure laporan laba rugi dan neraca MNC terhadap perubahan-perubahan nilai tukar nominal. Dihasilkan dari fakta bahwa MNC harus mengkonsolidasikan rekeningnya ke dalam mata uang lokal melalui cash flow-nya yang didenominasi dalam berbagai valas (mentranslasi laporan keuangan yang didenominasi mata uang asing ke dalam mata uang lokal, dimana aset dan liabilities tersebut merefleksikan keputusan-keputusan masa lalu yang dibuat oleh perusahaan) - Translation (accounting) exposure timbul dari kebutuhan untuk maksud-maksud pelaporan dan konsolidasi, untuk mengkonversi laporan keuangan operasi asing/luar negeri dari mata uang lokal (perusahaan subsidiary) ke mata uang perusahaan induk (parent company). Jika kurs telah berubah sejak periode pelaporan sebelumnya, translasi (restatement) dari assets dan liabilities, revenues, gains, dan loses yang didenominasi dalam valas akan menghasilkan gains/loses dalam valas (foreign exchange gains/loses).

17 Besar kecilnya eksposur akuntansi tergantung dari : a
Besar kecilnya eksposur akuntansi tergantung dari : a. Seberapa jauh peranan cabang-cabang perusahaan di luar negeri. Semakin besar persentase bisnis perusahaan yang dilakukan oleh cabang di luar negeri, semakin besar persentase pos-pos laporan keuangan yang mudah terpengaruh eksposur akuntansi. b. Lokasi cabang-cabang perusahaan di luar negeri. Ini diakibatkan karena pos-pos laporan keuangan di setiap cabang biasanya dinyatakan dalam mata uang lokal di Negara tersebut. c. Standar akuntansi yang dipergunakan. Setiap Negara umumnya mempunyai standar akuntansi yang sudah baku , yang amat bervariasi antar Negara. d. Alasan-alasan untuk melakukan translasi

18 Translation / Accounting Exposure
Contoh Translation / accounting exposure yang dialami suatu MNC – USA yang memiliki subsidiary di UK Penerimaan subsidiary di UK meningkat 20% yaitu dari GBP 5 M menjadi GBP 6 M, ternyata consolidated income statement MNC – USA tersebut menurun sebesar USD 5,1M (USD 12M – USD 6,9M). Hal ini dapat terjadi karena depresiasi GBP yang relatif besar, yaitu dari USD 2,40/GBP menjadi USD 1,15/GBP dan bukan karena kesalahan atau kegagalan subsidiary UK. Translation / Accounting Exposure Tahun Pelaporan Subsidiary Earning Average Forex Rate Translation Earning Tahun I GBP 5 M USD 2,40/GBP USD 12,0 M Tahun II GBP 6 M USD 1,15/GBP USD 6,9 M


Download ppt "MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google