Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehIvan Santoso Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
FENOMENA KOMUNIKASI DALAM PRESPEKTIF EPISTEMOLOGIS
Husnan Nurjuman, S.Ag, M.Si
2
Epistemology ???? Aristoteles menyatakan bahwa indera hanya dapat menggapai bentuk, pengalaman inderawi terbatas pada situasi yang konkret Maka akal budi juga diperlukan untuk mengkaji materi atau pengertian bersama tentang esensi sesuatu. Manusia tidak seperti benda – benda, ia berada di tengah dunia dengan caranya yang khas. Manusia sadar akan benda – benda yang ada di sekitarnya Kesadaran akan kehadiran yang lain inilah yang akan melahirkan pegetahuan
3
Epistemology ???? Epistemology : Membicarakan sumber pengetahuan dan bagaimana cara memperoleh pengetahuan Empirisme, rasionalisme, idealisme, dsb Heraclitos menegaskan bahwa indera adalah cara memahami dunia Parmeneides yakin akal budilah cara yang terbaik Plato dan Socrates menyatakan bahwa penalaran akal dan budi yang paling tepat
4
Pertumbuhan pengetahuan Manusia
Abad Modern (abad 19 – sekarang) Abad Pencerahan (abad 16 – 18 M) Abad Renaisans (abad 10 – 15 M) Abad Pertengahan (abad 1 – 9 M) Zaman Yunani Kuno (abad 6 – 4 SM)
5
Pertumbuhan pengetahuan Manusia
Zaman Yunani Kuno : Masa pergeseran dari mitos ke logis. Mencoba menjawab berbagai fenomena alam berdasarkan logika Abad Pertengahan : Munculnya para pemikir Kristen (gereja) yang mendasarkan pengetahuan kepada teologi. Sementara di dunia Arab, maraknya penerjemahan karya – karya filsafat Yunani dan munculnya para filosof Islam
6
Pertumbuhan pengetahuan Manusia
Abad Renaisans : Pengembangan Ilmu dengan rasio (menentang dominasi gereja). Ditandai dengan gerakan kesenian. Era peletakan dasar ilmu – ilmu alam Abad Pencerahan : Kematangan rumpun ilmu alam sebagai ilmu empiris. Mengokohkan metodologi keilmuan melalaui eksperimen dan penelitian empiris.
7
Pertumbuhan pengetahuan Manusia
Abad Modern : Pesatnya kemajuan ilmu tidak hanya ilmu alam, tapi juga Ilmu sosial. Pengetahuan berkembang menjadi cabang – cabang ilmu yang otonom. Keilmuan dimatangkan melauai paradigma positivist Paradigma Ilmu sosial semakin berkembang dan memunculkan aliran antipositivist
8
Paradigma Dasar Keilmuan
Rasionalisme Empirisme Akal adalah dasar kepastian pengetahuan Pengetahuan diperoleh dengan sejauh mana akal menangkap objek Akal bekerja karena ada stimulasi / bahan dari indera Methode menggunakan logika tanpa dukungan data empiris, menekankan pada pola deduktif Pengalaman adalah sumber pengetahuan yang benar Bagaimanapun kompleksnya pengetahuan manusia, selalu dapat dicari ujungnya pada pengalaman indera Tumpuan metode pada aliran ini adalah eksperimen Selain sumber pengalaman inderawi, terdapat juga sumber pengalaman berupa ide yang disebut empiric logik
9
Paradigma Penelitian dan Metode Keilmuan
Positivisme Antipositivisme Evolusi lanjut dari empirisme Prinsip ilmu poengetahuan : empiris – objektif, deduktif nomologis, instrumental – bebas nilai Tugas ilmu harus berawal dari pengamatan empiris Ilmu harus bergerak dari fakta – fakta khusus kepada kesimpulan generalisasi teoritik. Kritik terhadap positivist yang berkembang di ilmu – ilmu sosial. Pengembangan metodologi penelitian ilmu sosial, antipositivisme terdiri atas dua varean : 1) Intrepretatif dikenal sebagai konstruktivisme 2) Kritis sebagai nama lain dari subjektifisme.
10
Paradigma Penelitian dan Metode Keilmuan
Epistemology Theporitical Prespective Objectivism Positivism Constructivism Intrepretativism : Simbolic Interactionism, phenomenology, hermeneiutics Subjectivism Critical Inquiry
11
Paradigma Penelitian Komunikasi
Positivist Konstruktivist Critical Theory Ontology Realitas diatur oleh kaidah- kaidah universal Realitas merupakan konstruksi sosial Kebenaran relatif berdasar konteks Realitas adalah “semu” yang terbentuk dari proses sejarah dan kekuatan sosial, budaya, ekonomi dan politik Epistemology Realitas objektif, eksternal Ilmuwan bukan bagian atau terkait objek Realitas subyektif, produk interaksi antara obyek dan peneliti Realitas adalah “penemuan jembatan nilai”. Artinya representasi nilai / idoelogi Methodology Eksperimen, melaui hipotesis dalam struktur logika deduktif dengan pendekatan Kuantitatif Empati dan proses interaksi antara peneliti dan objek dengan pendekatan kualitatif Analisis komprehensif, kontekstual, multilevel analisis sebagai aktivis transformasi sosial Aksiology Netral, bebas nilai Terikat nilai Terikat nilai, ilmu untuk perubahan sosial
12
E : h_nurjuman@yahoo.co.id
TERIMA KASIH..!! Husnan Nurjuman C: F: E :
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.