Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehUtami Hartanto Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
PARTURATION, PARTUS, DELIVERY, MISE BAS
KELAHIRAN PARTURATION, PARTUS, DELIVERY, MISE BAS
2
KELAHIRAN : Akhir dari proses Kebuntingan
Tanda-Tanda (Gejala umum) Menjelang Periode Kelahiran : Melalui Recording Menggunakan Data : • Waktu Perkawinan Terakhir • Lama Kebuntingan Ternak Waktu kelahiran dapat diketahui. Pertumbuhan Kelenjar Ambing Pembesaran Ambing yang berisi kolostrum Ambing OEDEMATUS, bila ditekan MELEGOK
3
Vulva Basah dan Berdilatasi, serta keluar cairan ALLANTOIS dari vagina.
Hewan Gelisah, mengisolasi diri, reaksi sakit di perut (kontraksi uterus), responnya sapi sering melihat perutnya, dan matanya ’rolling eyes (sebagai manifes-tasi rasa sakit). Daerah PERUT relaksasi dan daerah FLANK (LEGOK LAPAR) MELEGOK. Terjadi Relaksasi LIGAMENTUM SACRO ILIACA PANGKAL EKOR dan daerah PELVIS MELEGOK (pengaruh RELAXIN) . TEMPERATUR RECTAL (SAPI) TURUN 10 C selama DUA hari menjelang PARTUS .
4
Teori-teori tahap permulaan
Faktor mekanik Faktor hormonal: progesterone, estrogen, dan oxytocin Faktor intern fetus Faktor gabungan dari semua teori di atas Faktor mekanik Pertambahan volume fetus Semakin tua semakin besar volume fetus
5
Faktor hormonal Fetus meregangkan serviks terjadi rangsangan ke otak, hipotalamus, Hipofisa anterior mengeluarkan oxytosin Oxytosin merangsang uterus untuk memulai kontraksi Progesteron, menjaga kebuntingan Menurun pada ahir kebuntingan,Estrogen meningkat, oksitosin tampil Terjadi kontraksi urat daging uterus Estrogen, terbentuk sejak plasenta terbentuk Semakin tinggi berat plasenta semakin tinggi kadar estrogen Bersama-sama dengan oksitosin merangsang uterus berkontraksi
6
Peranan prostaglandin dan hormon lokal
Prostaglandin tidak termasuk hormon ACTH dari hipofisa fetus merangsang adrenal Adrenal menghasilkan glucocorticoid dan steroid berkarbon 19. Steroid2 ini merangsang plasenta induk untuk menghasilkan prostaglandin F2α dan menaikan estrogen, progesteron direduksi.
7
Teori gabungan Mula2 muncul progesterone yang menghambat kontraksi myometrium Volume fetus menyebabkan dinding uterus teregang Beberapa hari sebelum fetus dilahirkan terjadi rangsangan dari otak induk yang menimbulkan reaksi berantai ke hipotalamus, hipofisa Hormon corticoid diproduksi secara berlebihan sampai ke darah induk Carunkulae induk terangasang dan memproduksi prostaglandin Menaikan estrogen dan menghentikan progesterone Sensitifitas myometrium bertambah thd rangsangan oksitosin Semakin tinggi oksitosin semakin kuat kontraksi uterus.
8
FASE ATAU TAHAPAN PARTUS (3 FASE)
FASE PERSIAPAN FASE PENGELUARAN FETUS FASE PENGELUARAN PLACENTA
9
A. Relaksasi Symphisis Pubis
1. Fase Persiapan RELAKSASI SYMPHISIS PUBIS KONTRAKSI UTERUS DILATASI CERVIX UTERI A. Relaksasi Symphisis Pubis SYMPHISIS PUBIS merupakan pertautan dua tulang pelvis kiri – kanan. Pertautan ini merenggang pada saat menjelang partus. Relaksasi Symphisis Pubis merupakan hasil pengaruh kerja hormon Relaxin
10
Relaxin Pada Fase PERSIAPAN INI terjadi Kontraksi Uterus
RELAKSASI SYMPHISIS PUBIS Merenggangkan tulang PELVIS kiri – kanan Memperbesar GERBANG PELVIS Memungkinkan lewatnya FETUS pada saat PENGELUARAN FETUS Relaxin CORPUS LUTEUM P L A C E N T A U T E R U S Pada Fase PERSIAPAN INI terjadi Kontraksi Uterus
11
SINTESA PROTEIN KONTRAKTIL
B. Kontraksi Uterus Hypophyse POSTERIOR Mekanisme Kontraksi Rangsang MYOMETRIUM SEL-SEL OTOT SINTESA PROTEIN KONTRAKTIL ( ACTOMYOSIN ) KONTRAKSI UTERUS
12
C. Dilatasi Cervix Uteri
Tahap AKHIR fase PERSIAPAN Akibat Rangsang Hormon RELAXIN (Hormon Placenta) Relaksasi CERVIX UTERI Aplikasi di Lapangan : 1 jari (telunjuk) : 3 hari 2 jari (telunjuk + j. tengah) : 2 hari 3 jari (telunjuk – j. manis) : 1 hari
13
Mekanisme Dilatasi Cervix Uteri
FETUS terdesak Chorioallantois ke arah PELVIS Selaput CHORIOALLANTOIS PECAH cairan ALLANTOIS keluar mengalir ke VAGINA dan VULVA
14
FASE PENGELUARAN FETUS
Relaksasi Symphisis Pubis Kontraksi Uterus Dilatasi Cervix Uteri FASE PENGELUARAN FETUS SERENTAK LAMA FASE PERSIAPAN SAPI, DOMBA : 6 jam K U D A : 4 jam B A B I : 12 jam
15
2. Fase Pengeluaran Fetus
REFLEKS KONTRAKSI dari : Myometrium UTERUS Otot DIAPHRAGMA Otot PERUT Menimbulkan Gejala PEREJANAN Kantong Allantois pecah Proses Pengeluaran Fetus
16
Pada Ruminansia Fetus masih dibalut MEMBRAN FETUS (selaput Amnion). Fase Pengeluaran Fetus ini berlangsung : - S a p i : 0,5 – 1,0 jam - Domba : 0,5 – 2,0 jam - K u d a : 0,5 jam - B a b i : 2,5 – 3,0 jam Pada fase ini kontraksi uterus makin intens, Setiap 7 – 15 menit (lamanya 1,5 menit). Peristiwa yang paling lama pada fase ini adalah LEWATNYA KEPALA FETUS. Selanjunya singkat sekali
17
Posisi Fetus Presentasi Anterior Presentasi Posterior
18
Kelainan posisi fetus akan menyebabkan terjadinya kesulitan pengeluaran fetus (DISTOCHIA).
19
3. Fase Pengeluaran Placenta
Pada fase ini kontraksi uterus terus berlangsung, sebagai proses aktif dalam rangka pengeluaran membran fetus (PLACENTA) Kontraksi/peristaltik uterus dimulai dari APEX (CORNUA) UTERUS Pelonggaran Perlekatan Villi Chorion antara COTYLEDON dan CARUNCULAE Memudahkan Pengeluaran Placenta
20
Sapi > 24 jam Retensio Secundinarum
Fase ini berlangsung : Sapi : 6,0 – 12 jam Domba : 0,5 – 8 jam Kuda : 1 jam Babi : 1 – 4 jam Sapi > 24 jam Retensio Secundinarum Sering terjadi pada kasus : Abortus, Distochia, Kelahiran prematur, Kebuntingan multiple. Kuda > 2 jam METRITIS
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.