Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAri Wibowo Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Obat Otonom Oleh : Ida Mukhlisa,s.farm.,Apt
2
Obat Otonom Obat yang bekerja pada berbagai tahap transmisi dalam sistem saraf otonom, mulai dari sel sarah sampai sel efektor. Beberapa pusat otonom yang terdapat pada sistem saraf pusat yaitu di medula oblungata, hipotalamus dan hipofisis Susunan saraf otonom di bagi 2 yaitu : Susunan (ortho) Simpatik (SO) Susunan Parasimpatik (SP)
3
Berdasarkan khasiat-a, obat otonom di bagi :
Zat-zat yang bekerja terhadap SO, yakni -Simpatomimetika (Adrenergetika) contoh amfetamin -Simpatolitika (adrenolitika) cth : propranolol Zat yg bekerja terhadap SP, yakni : -Parasimpatomimetika (Kolinergika) cth pilokarpin - parasimpatolitika (antikolinergika) cth : alkaloida Belladonna 3. Zat perintang ganglion cth : senyawa amonium kwatener.
4
Perbedaan pokok antara saraf Otonom dan saraf somatik
Saraf Otonom menginervasi semua struktur dalam tubuh kecuali otot rangka. Sinaps saraf otonom simpatis terletak dalam ganglia yang berada di medula spinalis. Saraf otonom membentuk pleksus yang terletak diluar susunan saraf pusat, saraf omatik tdk membentuk pleksus. Saraf somatik diselubungi sarung mielin, saraf otonom pascaganglion tidak bermielin Saraf otonom menginervasi sel efektor yang bersifat otonom.
5
Cara kerja Obat Otonom Hambatan pada sintesis atau penglepasan transmiter Menyebabkan penglepasan transmiter Ikatan dengan reseptor., Hambatan destruksi atau ambilan transmiter
6
Menurut Efek utama obat otonom di bagi menjadi 5 golongan :
Parasimpatomimetik atau kolinergik. Efek obat ini golongan ini menyerupai efek yang ditimbulkan oleh aktifitas susunan saraf parasimpatis Simpatomimetik atau adrenergik yang efeknya menyerupai efek yang ditimbulkan oleh aktivitas susunan saraf simpatis. Parasimpatolitik atau penghambat kolinergik menghambat timbulnya efek akibat aktivitas susunan saraf parasimpatis.
7
4. Simpatolitik atau penghambat adrenergik menghambat timbulnya efek akibat aktivitas saraf simpatis 5. Obat Ganglion merangsang atau menghambat penerusan impuls di ganglion
8
Dalam SSP terdapat beberapa pusat yang mengendalikan saraf simpatik dan parasimpatik disebut sentra otonom Beberapa obat hipertensi bekerja pada sentra ini misalnya adrenolitikum codergocrin dan alkaloida veratum dengan efek penurun tekanan darah dan kegiatan jantung (bradycardia)
9
Obat otonom perifer yang juga dapat mempengaruhi SSP :
Adrenergika (efedrin dan amfetamin) : menstimulasi SSP Antikolinergetika (atropin dan derivatnya) menekan SSP dengan efek sedatif, mungkin berdasarkan atagonisme dengan Ach pada penerusan impuls antara sel-sel saraf otak. Fenotiazin memblokir reseptor untuk (nor) adrenalin diotak dengan efek sedatif. reserpin menghabiskan persediaan (nor) adrenalin dlm jar.perifer & efek sedatif
10
Zat-zat perintang MAO merintangi penguraian dari antara lain (nor) adrenalin & serotonin sehingga menimbulkan efek stimulasi SSP (antidepresi). Klonidin, suatu derivat imidazolin yg mirip adrenergikum nafazolin, bekerja pula terhadap sentra di ssp dgn efek meredakan tonus (ketegangan) pembuluh SO dan turunnya tekanan darah Semua obat dengan kerja obat sentra ini bersifat lipofi dan dapat mudah melintasi membran otak.
11
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.