Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehVera Hadiman Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
By. Jeff Saperstein & Dr.Daniel Rouach Presented by Henny Oktavianti
NATIONAL GOVERNMENT DIRECTING THE GROWTH OF IRELAND COMPARE WITH INDONESIAN GROWTH By. Jeff Saperstein & Dr.Daniel Rouach Presented by Henny Oktavianti
2
Kelaparan di Irlandia Semenjak kelaparan dahsyat melanda Irlandia, masyarakat Irlandia banyak yang ber-emigrasi (berlangsung sampai tahun 1970) untuk mempertahankan hidup mereka dan untuk memperoleh masa depan yang lebih baik untuk anak-anak mereka Kenyataan ini mengancam kemerdekaan politik dan ekonomi bagi Irlandia
3
So, what should they do ? Pemerintah Irlandia mentransformasi kondisi negara mereka dengan cara : Mengalihkan masyarakat agrikultur pada high-tech high income society dengan lebih dari 50% dari GDP Irlandia pada sektor jasa Pada tahun 1998, sektor jasa menyumbang 56% dari GDP, sektor agrikultur 5% dan sektor industri mencapai 39%
4
Aggressive Economic Policies
Sejak tahun 1994 tingkat pertumbuhan ekonomi Irlandia mencapai 9% sampai 10%. Hal tersebut merupakan pertumbuhan ekonomi tercepat diantara OECD (Organization for Economic Cooperation and Development Countries)
5
Ireland GDP Growth Rate
U.K. France Germany Netherlands U.S. Japan Real GDP growth 2000 9.8% 3.0% 3.2% 3.9% 5.0% 1.7% Real GDP growth 2001 (forecasted) 7.8% 2.5% 2.6% 2.2% 1.0%
6
The miracle of the Irish economic success. What they have done ?
These are the steps : Penghapusan proteksionisme pada perdagangan bebas Usaha-usaha yang dilakukan oleh IDA (Investment and Development Agency) Irlandia untuk menarik foreign direct investment (FDI) Meningkatkan investasi pada sistem pendidikan Kesuksesan keanggotaan Irlandia dalam European Economic Community (EEC) pada tahun 1973, dimana telah membuahkan hasil yaitu memperoleh sebagian besar investasi modal EEC
7
Forfás as The National Policy and Advisory Board
Untuk mengkoordinasikan usaha-usaha yang dilakukan oleh bermacam-macam agensi serta untuk mencapai tujuan ekonomi mereka, Pemerintah Irlandia membentuk Forfás sebagai Kebijakan Nasional dan Dewan Penasehat untuk perusahaan, perdagangan, ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi. Forfás memberikan legal power untuk promosi industri dan perkembangan teknologi
8
So, the functions of Forfás are:
Sebagai “penasehat” dan “pelayan” perkembangan sektor industri Menasehati dan mengkoordinasikan kebijakan-kebijakan untuk perusahaan Irlandia dan IDA Irlandia and badan-badan lain yang berdiri dibawah undang-undang. Mendorong perkembangan industri, teknologi, marketing, dan sumber daya manusia Mendorong establismen dan perkembangan industri dalam negeri dari desakan industri luar negeri. Menasehati dan mengkoordinasikan perusahaan Irlandia dan IDA Irlandia dalam menyeleraskan fungsi-fungsi yang mereka jalankan.
9
How about Indonesia ? Menurut Basri (2002) di sejumlah negara Asia- terutama Indonesia dan kecuali Singapura-sejak awal pembangunannya hingga sekarang, masih saja mengekalkan diri sebagai perekonomian yang “lebih besar pasak daripada tiang” Artinya : Konsumsi di Idonesia jauh lebih tinggi daripada kemampuan produksinya Impor barang & jasa lebih besar daripada ekspor barang dan jasa
10
Keterpurukan dan krisis ekonomi terus berlangsung di Indonesia, mengapa ?
Selama lebih dari 30 tahun rezim Orba menitikberatkan pembangunan pada bidang ekonomi dengan penekanan ekstra pada besaran-besaran makroekonomi. Tetapi realitasnya defisit transaksi berjalan (current account) terus terjadi. Berarti ada yang salah dalam mengelola perekonomian.
11
Usaha-Usaha yang dilakukan Pemerintah Indonesia
Usaha pemerintah Indonesia antara lain : Arus modal masuk (capital inflow) dalam bentuk pinjaman luar negeri dan penanaman modal asing (PMA) Privatisasi dengan menjual BUMN dalam rangka untuk membayar hutang
12
Conclusion Pemerintah Indonesia belum mempunyai langkah-langkah nyata dan tahapan yang jelas untuk mengatasi akar permasalahan perekonomian bangsa seperti hal nya yang telah dilakukan pemerintah Irlandia Pemerintah Indonesia telah gagal dalam memahami adanya sinyal-sinyal berupa bantuan negara lain untuk benar-benar memanfaatkan momentum tersebut.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.