Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MASYARAKAT MULTIKULTURAL

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MASYARAKAT MULTIKULTURAL"— Transcript presentasi:

1 MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Kelompok 5 Nama Anggota: Armietha Dessi Ricky Richardo Safira Anggraini Sherina Oktaviana

2 MASYARAKAT Kata masyarakat diadopsi dari bahasa arab, yaitu syakara yang artinya ikut serta. Berdasarkan hal tersebut, masyarakat dapat kita artikan sebagai berkawan atau ikut serta. Adapun pengertian masyarakat menurut para ahli,yaiut sebagai berikut. Selo Sumarjan, masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Koentjaraningrat, masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama. Ralph Linton, masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka menganggap sebagai satu kesatuan sosial.

3 CIRI-CIRI MASYARAKAT Ciri-ciri suatu masyarakat pada umumnya sebagai berikut: Manusia yang hidup bersama sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang. Bergaul dalam waktu cukup lama. Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan. Merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan karena mereka merasa dirinya terkait satu dengan yang lainnya. Berdasarkan ciri-ciri tersebut, maka tidak semua kumpulan bisa disebut sebagai masyarakat. Pada waktu sekumpulan manusia menonton pertandingan sepak bola, berkumpul di pasar ataupun kerumunan penonton konser tidak bisa disebut sebagai masyarakat. Meski semua kumpulan tersebut melakukan interaksi sosial, tetapi tidak semua persyaratan masyarakat terpenuhi.

4 PEMBAGIAN MASYARAKAT Djojodingoeno membagi masyarakat menjadi 2 macam:
Masyarakat dalam arti luas, yaitu pengelompokan manusia yang meliputi semua golongan, misalnya masyarakat Indonesia. Masyarakat dalam arti sempit, yaitu pengelompokan manusia yang ruang lingkupnya lebih kecil, misalnya masyarakat Sunda, masyarakat Jawa, masyarakat Betawi dan sebagainya.

5 MULTIKULTURAL Secara etimologis, multikultural dibentuk dari kata multi (banyak) dan culture (budaya). Philip Atkonson, multikulturalisme pada dasarnya merupakan paham yang menyangkal bahwa kebudayaan-kebudayaan yang ada saling bertentangan. Pharek, multikulturasime adlah sebuah cara untuk memahami kehidupan (way of viewing human life). Konsep multikulturalisme dijelaskan Parekh dalam tiga pandangan mendasar, berikut: Manusia terikat secara kultural Terbatasnya kemampuan budaya manusia atau sebagai sarana memahami alam Pembentukan setiap kebudayaan selalu mendapat pengaruh dari kebudayaan lain.

6 MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Beradasarkan pengertian masyarakat dan multikultural tersebut, masyarakat multikultural dapat diartikan sebagai masyarakat yang memiliki berbagai kebudayaan, misalnya sistem kekerabatan, bahasa, dan religi. Pengertian masyarakat multikultur menurut para ahli: J. S Furnival Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih komunitas (kelompok) yang secara kultural dan ekonomi terfragmentasi dan memiliki struktur kelembagaan yang berbeda satu sama lain. Nasikun Sebuah masyarakat plural adalah masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih dari tatanan sosial, masyarakat, atau kelompok yang secara kultural, ekonomi, dan politik dipisahkan (diisolasi), dan memiliki struktur kelembagaan dan berbeda satu sama lain. Clifford Geertz Sebuah masyarakat plural adalah masyarakat yang terbagi menjadi beberapa subsistem embrio itu sendiri dan terikat dalam ikatan primordial.

7 KARAKTERISTIK MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Pierre L. Va den Berghe seorang sosiolog terkemuka menjelaskan karakteristik masyarakat multikultural sebagai berikut :  Terjadi segmentasi ke dalam kelompok sub budaya yang saling berbeda (Primordial). Memiliki struktur yang terbagi ke dalam lembaga non komplementer (lembaga informal). Kurang mengembangkan konsensus (kesepakatan) di antara anggota terhadap nilai yang bersifat dasar. Sering kali terjadi konflik antara kelompok yang satu dan kelompok yang lain. Integrasi sosial tumbuh di atas paksaaan dan saling ketergantungan dalam bidang ekonomi. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok lain.

8 KATEGORI MASYARAKAT MULTIKULTURAL
JS Furnivall membedakan masyarakat dalam 4 kategori/tipe berdasarkan konfigurasi dan komunitas etniknya, adalah sebagai berikut: Masyarakat majemuk dengan kompetisi seimbang, artinya kelompok-kelompok yang ada mempunyai kekuasaan yang seimbang Masyarakat mejemuk dengan mayoritas dominan, yaitu masyarakat dimana kelompok terbesar yang mendominasi. Contoh : Indonesia, umat Islam mayoritas yang memegang kekuasaan. Masyarakat majemuk dengan minoritas dominan, yaitu suatu masyarakat dimana satu kelompok kecil yang mendominasi. Masyarakat mejemuk dengan fragmentasi, artinya suatu masyarakat yang terdiri dari banyak kelompok yang kecil, tidak ada yang mendominasi.

9 Pengkalsifikasian masyarakat multikultural dikemukakan juga oleh Parekh, yaitu sebagai berikut:
Multikulturalisme isolasionis, mengacu pada masyarakat dimana berbagai kelompok kultural menjalankan hidup secara otonom dan terlibat dalam interaksi yang hanya minimal satu sama lain. Contoh, suatu suku menerima keragaman yang terjadi di masyarakat Indonesia, tetapi pada saat yang bersamaan mereka berusaha mempertahankan budaya mereka secara terpisah dari masyarakat lain umumnya. Multikulturalisme akomodatif, yaitu masyarakat yang memiliki kultur dominan yang membuat penyesuaian dan akomodasi tertentu bagi kebutuhan kultur kaum minoritas. Multikulturalisme ini diterapkan di beberapa negara Eropa. Contoh, orang pribumi terhadap warga pendatang.

10 Multikulturalisme otonomis, masyarakat plural dimana kelompok-kelompok kutural utama berusaha mewujudkan kesetaraan (equality) dengan budaya dominan dan menginginkan kehidupan otonom dalam kerangka politik yang secara kolektif bisa diterima. Contoh, gerakan kaum perempuan menuntut kedududukan 30% pada UU politik, agra sejajar dengan kaum laki-laki (gerakan feminis). Multikulturalisme kritikal atau interaktif, yakni masyarakat plural dimana kelompok-kelompok kultural tidak terlalu terfokus dengan kehidupan kultural otonom, tetapi lebih membentuk penciptaan kolektif yang mencerminkan dan menegaskan perspektif-perspektif distingtif pandangn-pandangan mereka. Contoh, orang kulit hitam di Amerika yang diperlakukan sebagai budak, dan memeperjuangkan agar terdapatkan perlakuan yang sama antara kulit hitam dan putih.

11 Multikultural kosmopolitan, yang berusaha menghapus batas-batas kultural sama sekali untuk menciptakan sebuah masyarakat di mana setiap individu tidak lagi terikat kepada budaya tertentu dan sebaliknya, secara bebas dapat terlibat dalam kegiatan-kegiatan antara kelompok-kelompok budaya dan sekaligus mengembangkan kehidupan budaya masing-masing. Contoh, kelompok liberal yang menganggap semua budaya dapat dipilih dan diambil secara bebas

12 PENGELOMPOKAN MASYARAKAT
Ditinjau dari sikap pergaulannya terhadap Masyarakat Lain Masyarakat Eksklusif, yaitu masyarakat yang merasa takut terhadap pengaruh budaya lain yang mereka anggap dapat merusak budayanya.  Sehingga mereka membatasi pergaulannya dengan masyarakat lain, terutama dalam hal kepercayaan/keyakinan agamanya dan perkawinan. Masyarakat Inklusif, yaitu masyarakat yang akomodatif terhadap budaya lain sehingga mereka cenderung mudah berhubungan dengan masyarakat lain dan menganggap anggota masyarakat memiliki harkat yg sama

13 Ditinjau dari sikapnya terhadap perubahan
Masyarakat Konservatif, yaitu masyarakat yang tidak suka terhadap perubahan karena  menganggap kebudayaannya telah sempurna Masyarakat Modern, yaitu masyarakat yang cenderung menyukai perubahan sesuai dengan kebutuhannya yang semakin berkembang

14 Ditinjau dari lokalitasnya
Masyarakat Desa / rural society Ciri-ciri masyarakat pedesaan: Kehidupan masyarakat bergatung pada alam Pekerjaan mayoritas adalah petani, nelayan, peternak Komunitas berukuran kecil Mobilitas sosial relatif kecil Masyarakat sangat memegang teguh agama dan adat istiadat Masyarakat Kota / urban society Ciri-ciri masyarakat kota: Kehidupan tidak bergantung kepada alam Sistem mata pencariannya beraneka ragam Kepadatan penduduk tinggi

15 Ditinjau dari mata pencaharian penduduknya
Masyarakat Pertanian Masyarakat Nelayan Masyarakat Industri Ditinjau dari segi laju perubahan Masyarakat Tradisional, masyarakat yang masih memegang teguh tradisi leluhurnya. Masyarakat Modern, masyarakat yang telah mengalami transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

16 LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Faktor Sejarah Indonesia             Di mata dunia, Indonesia adalah negeri yang kaya dan subur. Segala sesuatu yang diperlukan semua bangsa tumbuh di Indonesia. Misalnya, palawija dan rempahrempah. Oleh karena itu, Indonesia menjadi negeri incaran bagi bangsa lain. Sejak tahun 1605 bangsa Indonesia telah dikunjungi oleh bangsa-bangsa lain yaitu Portugis, Belanda, Inggris, Cina, India, dan Arab. Kesemua bangsa tersebut datang dengan maksud dan tujuan masing-masing. Oleh karena itu, mereka tinggal dan menetap dalam jangka waktu yang lama. Kondisi ini menjadikan Indonesia memiliki struktur ras dan budaya yang makin beragam. Faktor Geografis             Apabila dilihat secara geografisnya Indonesia berada di jalur persilangan transportasi laut yang ramai dan strategis. Karenanya banyak bangsa-bangsa pedagang singgah ke Indonesia sekadar untuk berdagang. Bangsa-bangsa tersebut seperti Arab, India, Portugis, Spanyol, Inggris, Jepang, Korea, Cina, Belanda, Jerman, dan lain-lain. Kesemua bangsa tersebut mempunyai struktur budaya yang berbeda-beda. Persinggahan ini mengakibatkan masuknya unsur budaya tertentu ke negara Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari masuknya bahasa Inggris, bahasa Belanda, agama Islam, Nasrani, Hindu, dan Buddha.

17 Faktor Bentuk Fisik Indonesia             Apabila dilihat dari struktur geologinya, bangsa Indonesia terletak di pertemuan tiga lempeng benua besar. Hal ini menjadikan Indonesia berbentuk negara kepulauan yang terdiri atas ribuan pulau. Masing-masing pulau mempunyai karakteristik fisik sendiri-sendiri. Untuk mempertahankan hidup, masyarakat di masing-masing pulau mempunyai cara yang berbeda-beda, sesuai dengan kondisi fisik daerahnya. Oleh karena itu, masing-masing pulau juga mempunyai perkembangan yang berbeda-beda pula. Teknologi, budaya, seni, bahasa mereka pun berbeda-beda yang akhirnya membentuk masyarakat multikultural. Faktor Perbedaan Struktur Geologi Sebagaimana telah diungkapkan di atas bahwa pada dasarnya Indonesia terletak di antara tiga pertemuan lempeng. Kondisi ini menjadikan Indonesia mempunyai tiga tipe struktur geologi yaitu tipe Asia dengan struktur geologi Indonesia Barat, tipe peralihan dengan zona geologi dengan struktur geologi Indonesia Tengah, dan tipe Australia dengan struktur geologi Indonesia Timur. Perbedaan inilah yang mengakibatkan adanya perbedaan ras, suku, jenis flora dan faunanya.


Download ppt "MASYARAKAT MULTIKULTURAL"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google