Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PARTISIPASI PEGAWAI TINGKAT III SEMESTER V

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PARTISIPASI PEGAWAI TINGKAT III SEMESTER V"— Transcript presentasi:

1 PARTISIPASI PEGAWAI TINGKAT III SEMESTER V
Pertemuan Ke-11 PARTISIPASI PEGAWAI TINGKAT III SEMESTER V DOSEN: H. DEDY SURYANA, S.IP., M.M. NIDN STIA SEBELAS APRIL SUMEDANG TAHUN AKADEMIK 2014/2015

2 PENGERTIAN DAN PERANAN PARTISIPASI
Partisipasi diambil dari bahasa asing participation yang artinya mengikutsertakan pihak lain. Alex S. Nitisemito (1996: 155) Seorang pemimpin yang mampu meningkatkan partisipasi bawahannya cenderung lebih lancar dalam menjalankan tugas-tugasnya. Mengapa demikian ? Dengan meningkatkan partisipasi berarti bawahan akan diikutsertakan (langsung ataupun tidak langsung) dalam pembuatan perencanaan dan pengambilan keputusan.

3 Lanjutan… Dengan peningkatan partisipasi, bawahan akan merasa lebih dihargai dan diharapkan muncul rasa memiliki “sense of belonging”. Apabila hal itu bisa tercapai, maka akan terwujud semangat dan kegairahan kerja serta rasa tanggung jawab bawahan terhadap apa yang menjadi tugasnya. Partisipasi merupakan bagian dari motivasi. APA YANG MEMBEDAKAN PARTISIPASI DENGAN MOTIVASI DILIHAT DARI CARA PELAKSANAANNYA ?

4 PARTISIPASI DAN MOTIVASI
Partisipasi adalah salah satu cara memotivasi yang mempunyai ciri khas lain daripada yang lain. Hal ini disebabkan karena peningkatan partisipasi lebih ditekankan pada segi psikologis daripada segi materi. Memotivasi bisa dilakukan dengan cara: - memberikan upah tinggi, lingkungan kerja yang sehat, dll. (memerlukan tambahan biaya) Meningkatkan partisipasi bisa dilakukan dengan cara: - melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan, perencanaan kegiatan, dll. (TIDAK memerlukan tambahan biaya) BREAK

5  CARA MENINGKATKAN PARTISIPASI
Peningkatan partisipasi bisa dilakukan dengan cara: 1. Mengikutsertakan bawahan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses pengambilan keputusan dan perencanaan. 2. Menjelaskan maksud tujuan keputusan dan perencanaan yang dikeluarkan. 3. Meminta tanggapan dan saran tentang keputusan dan perencanaan yang akan dikeluarkan. 4. Meminta informasi tentang segala sesuatu kepada bawahan dalam usaha membuat keputusan dan perencanaan. 5. Memberikan kesempatan untuk ikut memiliki saham. 6. Meningkatkan pendelegasian wewenang. Alex S. Nitisemito (1996: 156)

6 Disiplin – kerja sama – kepuasan kerja
Lanjutan… 1. Mengikutsertakan bawahan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses pengambilan keputusan dan perencanaan. Dengan mengikutsertakan bawahan secara langsung, keputusan dan perencanaan akan menjadi lebih baik sebab kita akan mendapatkan bahan-bahan yang berguna bagi mereka. Selain itu, bawahan akan merasa lebih bertanggung jawab sehingga diharapkan semangat dan kegairahan kerja menjadi meningkat. Semangat kerja Disiplin – kerja sama – kepuasan kerja

7 Lanjutan… 2. Menjelaskan maksud tujuan keputusan dan perencanaan yang dikeluarkan. Untuk mereka yang karena pertimbangan ekonomis dan praktis tidak dapat diikutsertakan SECARA LANGSUNG, pimpinan harus berusaha menjelaskan maksud dan tujuan dari keputusan dan perencanaan yang dibuat. Dengan proses tersebut, mereka tetap akan merasa diikutsertakan sehingga partisipasi dapat ditimbulkan, serta dapat mencegah terjadinya kesalahpahaman dalam menafsirkan keputusan dan perencanaan yang telah dibuat.

8 Lanjutan… 3. Meminta tanggapan dan saran tentang keputusan dan perencanaan yang akan dikeluarkan. Bagi beberapa pihak, mungkin penjelasan mengenai keputusan dan perencanaan yang telah diberikan masih membuat mereka kurang puas sehingga tingkat partisipasi masih rendah. Untuk memberikan kepuasan bagi mereka yang belum merasa puas dengan penjelasan yang telah disampaikan, bisa dengan cara meminta tanggapan dan saran. Selain dapat meningkatkan partisipasi, tanggapan dan saran akan lebih menyempurnakan keputusan dan perencanaan yang telah dibuat walaupun tidak semua pihak mampu memberikan tanggapan dan saran yang diharapkan.

9 Lanjutan… 4. Meminta informasi tentang segala sesuatu kepada bawahan dalam usaha membuat keputusan dan perencanaan. Cara ini merupakan strategi lain dalam peningkatan partisipasi dengan lingkup yang lebih luas daripada meminta tanggapan dan saran. Dengan cara ini, selain partisipasi dapat meningkat, Pimpinan akan memperoleh informasi yang sangat berharga. Kalau perlu, pegawai yang berada pada level bawahpun perlu untuk dimintai informasinya.

10 Lanjutan… 5. Memberikan kesempatan untuk ikut memiliki saham. Pimpinan memberikan kesempatan kepada bawahan yang mempunyai loyalitas dan jabatan tinggi untuk ikut memiliki saham perusahaan. Dengan cara ini, selain partisipasi dapat ditingkatkan, juga akan menimbulkan sense of belonging terhadap perusahaan. Tetapi cara ini tidak bisa dilaksanakan pada instansi pemerintah.

11 Lanjutan… 6. Meningkatkan pendelegasian wewenang. Tujuan utama pendelegasian wewenang adalah supaya pimpinan dapat mengkonsentrasikan diri pada tugas-tugas yang penting dengan menyerahkan tugas-tugas yang kurang penting kepada bawahannya. Dengan peningkatan pendelegasian wewenang, bawahan akan merasa lebih dipercaya karena mereka merasa diikutsertakan.

12 CARA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN SASARAN YANG INGIN DICAPAI
Alex S. Nitisemito (1996: 161)

13 UKURAN KEBERHASILAN PARTISIPASI
Kesadaran (awareness) Tanggung jawab (Responsibility) Rasa memiliki (sense of belonging) Partisipasi dikatakan berhasil bila keputusan dan perencaanaan dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, bukan berdasarkan pada ketakutan akan sanksi/hukuman. Dan juga, tanpa adanya pengawasan pun, pegawai akan melaksanakan tugasnya dengan penuh semangat. Yang paling utama dalam mengukur keberhasilan partisipasi adalah munculnya rasa memiliki (sense of belonging) Alex S. Nitisemito (1996: 159)

14 SELESAI


Download ppt "PARTISIPASI PEGAWAI TINGKAT III SEMESTER V"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google