Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehErlin Setiabudi Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
oleh Ir. Bambang Sutopo,M.Phil Jurusan Teknik Elektro FT-UGM 2007
Bahan Kuliah Elektronika Dasar Pertemuan ke 10 TRANSISTOR PENGUAT DAYA dan PERANCANGAN PENGUAT KLAS A (amplifier design) oleh Ir. Bambang Sutopo,M.Phil Jurusan Teknik Elektro FT-UGM 2007
3
Diah Puspita 100μF Adi Mahmud 10μF
5
Karena sifat transistor Karena CE 70% BW
6
PROGRAM MATLAB loglog(frek100,gain100,'b',frek10,gain10,'r');
]; frek100 = [ ]; gain10 = [ ]; gain100 = [ ]; loglog(frek100,gain100,'b',frek10,gain10,'r'); %plot(frek100,gain100,'b',frek10,gain10,'r'); %semilogx(frek100,gain100,'b',frek10,gain10,'r'); title('TANGGAPAN FREKUENSI','fontsize',16); xlabel('Frekuensi','fontsize',14); ylabel('GAIN','fontsize',14); set(gca,'fontsize',8,'position',[ ]); grid on;
7
GAIN TEORITIS
8
PROGRAM C1=1*10^-6; C2=10*10^-6; C3=100*10^-6; C4=1000*10^-6;
re=7.0; RC=820.0; RE1=220.0; f=0.1:1:200000; w=2*pi*f; s=j*w; z1=RC*(RE1*C1*s+1)./(RE1*re*C1*s+RE1+re); z2=RC*(RE1*C2*s+1)./(RE1*re*C2*s+RE1+re); z3=RC*(RE1*C3*s+1)./(RE1*re*C3*s+RE1+re); z4=RC*(RE1*C4*s+1)./(RE1*re*C4*s+RE1+re); zmag1=abs(z1); zmag2=abs(z2); zmag3=abs(z3); zmag4=abs(z4); semilogx(f,zmag1,'b',f,zmag2,'r',f,zmag3,'g',f,zmag4,'m'); title('TANGGAPAN FREKUENSI TEORITIS BERBAGAI CE','fontsize',12); xlabel('Frekuensi (Hertz)','fontsize',14); ylabel('GAIN','fontsize',14); set(gca,'fontsize',8,'position',[ ]); grid on;
9
100 μF 10 μF
11
` PENGUAT KLAS A IC IB VCC/2 VCC IC/2 Tegangan keluaran (VCE)
Vin GARIS KERJA IC Tegangan keluaran (VCE) Masih mempunyai bentuk yang sama dengan tegangan masukan (Vin) Ic TITIK KERJA Ic IB VCC/2 VCC IC/2 VCE VCE
12
Perancangan Hambatan Kolektor
Dengan RD=RC+RE. Perhitungan hambatan kolektor adalah sbb: Maka didapatkan hambatan kolektor sebesar :
13
Perhitungan Hambatan Emitor
Perhitungan Hambatan Emitor sbb : Didapatkan
14
KARAKTERISTIK TRANSISTOR
15
Garis Kerja VCC/2
16
Hambatan Basis Hambatan basis dapat diperhitungkan dengan perumusan sbb : VBE merupakan besaran tegangan basis emitor yang besarnya ditentukan oleh jenis transistor.
17
Contoh perhitungan RD Bila ditentukan : Perhitungan RD : = 6000 Ohm
Tegangan penyedia daya (Vcc) = 12V Arus kolektor (Ic) = 1mA Perhitungan RD : [agar titik kerja berada di tengah garis kerja] = 6000 Ohm
18
Perhitungan hambatan EMITOR
Perhitungan Re sbb : Dipilih G = 20, maka = 286 Ohm [Digunakan hambatan 220-ohm]
19
Perhitungan Hambatan Kolektor
Perhitungan Rc sbb : [digunakan 5,6 K-ohm]
20
Perhitungan Hambatan Basis
Perhitungan Rb sbb : Asumsi : VBE = 0,7 Volt dan hFE=115 [digunakan 1M-ohm and 220K-ohm] Besaran hFE dan VBE adalah besaran asumsi. Untuk lebih teliti VBE dan HFE harus ditentukan dari transistor yang digunakan, mengingat pada kenyataannya HFE dan VBE transistor tidak sama persis walaupun jenisnya sama.
21
RANGKAIAN PENGUAT yang dirancang
RC C2 R1 Vout I0 C1 RANGKAIAN PENGUAT yang dirancang Vin IC R2 RE CE
22
Langkah-langkah perancangan penguat klas A
Tentukan titik kerja yang diinginkan IC dan VCE dan juga gain pada frekuensi rendah. Gain pada frekuensi menengah mengikuti besarnya RC terhitung nanti. VBE dan hFE transistor ditentukan dari percobaan. IC ditentukan sekitar 1% dari ICmax, VCE = ½ VCC RE dipilih berdasarkan gain pada frekuensi rendah. RC/RE= gain.
23
Langkah-langkah perancangan Penentuan R1 dan R2
IB = IC/hFE Pilih arus yang lewat R1 dan R2 (I0) yang jauh lebih besar dari IB (antara 10 s/d 100 kali). R2 =(VBE + VE)/I0=(VBE + IC RE)/I0 R1+ R2 = VCC/ I0 R1 = VCC / I0 - R2
24
Langkah-langkah perancangan penentuan CE, C1 dan C2
CE ditentukan dari frekuensi minimum yang ingin diperkuat. C1 dan C2 ditentukan dari frekuensi minimum yang ingin dilewatkan penguat. Kalau R1>>R2 maka, Biasanya digunakan C1 = C2 dan fmin = 20 Hz
25
PENGUAT klas B Perhatikan Gelombang output hanya
separoh gelombang input TITIK KERJA
26
POWER AMPLIFIER (klas B, SIMETRIS KOMPLEMENTER)
+VCC Tersusun atas transistor NPN dan PNP Kedua transistor bergantian menghantar Menggunakan dual supply ( plus dan minus). Saat V1 = 0, kedua transistor OFF T1 R1 V1 RL T2 -Vee
27
POWER AMPLIFIER (klas B, saat sinyal positif)
VCC Transistor 1 menghantar Arus Ic mengalir di RL dari atas ke bawah. Ic Ib T1 IL R1 V1 + RL
28
POWER AMPLIFIER (klas B, saat sinyal negatif)
Transistor 2 menghantar Arus IC mengalir di RL dari bawah ke atas. R1 V1 T2 RL Ic Ib + Vee
29
Penguat klas B Tidak ada arus mengalir saat tak ada sinyal
Setiap transistor hanya memperkuat separoh gelombang Sangat efisien
30
KEKURANGAN KLAS B Terjadi distorsi cross-over, karena saat pergantian OFF dan ON kedua transistor tidak terjadi pada saat yang sama. Kedua transistor tak linier. Membutuhkan dua transistor yang sifatnya identik, berpasangan.
31
Cross over distortion
32
POWER AMPLIFIER (klas AB, dual supply)
33
Cara kerja Saat sinyal positip, Q1 On, Q2 OFF. Kalau Ib berubah mengikuti perubahan Vin, demikian juga Ic,selanjutnya tegangan pada Rl juga berubah. Saat sinyal negatif, Q1 OFF, Q2 On.Perubahan Ib karena input juga mnakibatkan perubahan IC. Saat tak ada sinyal mengalir arus ib kecil untuk memperthankan kedua transistor ON
34
Titik kerja klas AB IB IC VCE Vin GARIS KERJA Ic Ic TITIK KERJA VCE
35
KLAS AB SINGLE SUPPLY Klas AB dengan dual supply terlalu mahal untuk penguat yang berdaya kecil, Maka Dibuat penguat klas AB dengan single supply, bagi kebanyakan penguat berdaya kecil. Contoh : active speaker pada komputer
36
POWER AMPLIFIER (klas AB, single supply,speaker)
VCC Memperkuat arus RE1 dan RE2 sangat kecil nilainya R1 dan R2 digunakan sebagai pembatas arus basis. R1 T1 RE1 C2 C1 + D1 B c c A D2 RE2 speaker T2 R2 VA=VB=1/2 x VCC R1=R2, RE1=RE2, T1 identik T2
37
ANALISIS DC (klas AB, single supply)
VCC R1 T1 RE1 D1 B VCC/2 VCC/2 c A c D2 RE2 T2 R2
38
ANALISIS DC (klas AB, single supply)
VCC R1 T1 RE1 D1 VCC/2 B VCC/2 c A c
39
ANALISIS DC (klas AB, single supply)
VCC R1 T1 RE1 VCC/2 c A VTH dan RTH
40
ANALISIS DC (klas AB, single supply)
VCC R1 VTH dan RTH VCC/2 c A
41
R1 Vγ Model Dioda VCC/2 VTH dan RTH Rf
42
ANALISIS DC VCC/2 Vγ R1 Rf Rf << R1
43
Menghitung IB dan IC RTH RE1 D1 T1 A B VCC/2 VTH
44
Menghitung R1
45
R1 UNTUK NILAI IC MAKSIMUM YANG DIINGINKAN
46
R1 UNTUK NILAI IC MAKSIMUM YANG DIINGINKAN
Disederhanakan :
47
POWER AMPLIFIER (klas AB, sinyal positip, T1 On)
VCC T1 on, T2 OFF Arus I tetap mengalir, Arus Ib bertambah seiring dengan bertambahnya Vb, karena V1 R1 T1 IDC C2 C1 + D1 RE1 IAC B c c A D2 V1 speaker R2
48
POWER AMPLIFIER (klas AB, sinyal negatip, T2 on)
Memperkuat arus RE1 dan RE2 sangat kecil nilainya R1 dan R2 digunakan sebagai pembatas arus basis. R1 C2 C1 + D1 B c c A D2 RE2 speaker T2 R2
49
POWER AMPLIFIER (klas AB, single supply,sumber arus)
VCC R1 T1 RE1 C2 C1 + D1 B c c A D2 RE2 speaker T2 Sumber arus
50
Penjelasan analisis ac
VCC R1 T1 RE1 C2 C1 + D1 B c c A D2 speaker Sumber arus
51
Penjelasan analisis ac
VCC R1 T1 RE1 C2 C1 + D1 B c c A D2 Sumber arus
52
Penjelasan analisis ac
VCC R1 T1 RE1 Rf Sinyal AC RS
53
Penjelasan analisis ac
βre B ib E iin i0 i1 Rf R1 βIb Sinyal AC RS C
55
POWER AMPLIFIER (klas AB, Single supply,sumber arus)
Atur R=5,6K agar tegangan tengah dioda sekitar 6 volt. R2 Sumber arus
56
POWER AMPLIFIER dan PRE-AMP
57
P = I2 x R P = V2 / R DAYA SPEAKER P = daya speaker (watt)
I = arus speaker (Arms) V = tegangan speaker (Vrms) R = hambatan speaker (Ohm)
58
PERHITUNGAN TEGANGAN Misal : P = 3 watt ; R = 4 Ohm
Tegangan yang diperlukan :
59
PERHITUNGAN ARUS Misal : P = 3 watt ; R=4 Ohm Arus yang diperlukan :
Kesimpulan : speaker 3 watt,4 Ohm memerlukan tegangan puncak 4,89 volt dan arus puncak 1,21 amp.
60
PERANCANGAN PENGUAT KLAS AB
Tentukan tegangan dan arus yang diperlukan speaker ( ini adalah nilai maksimum, berarti menghasilkan suara yang paling keras) Penguat klas AB tidak memperkuat tegangan, sehingga besarnya tegangan masukan harus sama dengan keluaran yang diinginkan speaker. Penguat klas AB hanya memperbesar arus sehingga penguat harus bisa memberi arus seperti yang diinginkan speaker.
61
PEMILIHAN KOMPONEN Pilih transistor yg mempunyai IC maks yang sesuai dengan keinginan. R1 dan R2 harus mampu memberi arus maksimum (menurut rumus) C2 harus mampu melewatkan frekuensi rendah yang diinginkan RE1 dan RE2 diusahakan sekecil mungkin, untuk stabilisasi. Dalam hal IB terlalu besar, karena permintaan IC. Gunakan rangkaian transistor Darlington
62
POWER AMPLIFIER dengan rangkaian darlington
VCC Rangkaian memperkecil arus basis IC=b1b3IB RE1 RE2 C2 speaker T1 T2 R1 R2 C1 D1 D3 T3 T4 D2 D4 R3
63
EFISIENSI PENGUAT
64
DAYA MASUKAN DC Arus DC masukan : Daya DC masukan :
65
DAYA KELUARAN Nilai rms : Nilai PUNCAK :
66
EFISIENSI Efisiensi : Efisiensi maksimum :
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.