Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Genta Maghvira, S.I.Kom, M.I.Kom
Isu Gender dan Ras Genta Maghvira, S.I.Kom, M.I.Kom
2
Isu Gender dan Ras Joan Acker tahun 1990 mengemukakan bahwa organisasi secara fundamental merupakan bentuk atau formasi sosial berdasarkan gender. Dengan kata lain, Acker menyatakan bahwa organisasi dibentuk oleh gender. Pandangan Joan Acker mengalihkan perhatian orang dari isu gender dalam organisasi kepada studi mengenai organisasi yang dibentuk berdasarkan gender (gendered organization).
3
Isu Gender Angela Trethewey adalah seorang pemikir feminisme dalam bidang komunikasi organisasi yang mengemukakan gagasannya mengenai organisasi sebagai tempat atau lokasi berdasarkan gender karena organisasi adalah lokasi yang didominasi oleh hegemonitas kaum pria. Tubuh wanita seringkali dipandang sebagai hambatan dalam dunia kerja profesional. Pada kasus lain, karyawan wanita yang mengambil cuti hamil terlalu panjang sering dianggap sebagai membuang waktu kerja dan dianggap tidak produktif.
4
Teori Resistensi Gagasan Trethewey memiliki pengaruh dalam mendorong munculnya teori perlawanan atau teori resistensi oleh wanita. Dalam salah satu penelitiannya Trethewey melihat resistensi kaum wanita terhadap bantuan atau pelayanan sosial yang diberikan suatu organisasi sosial yang memiliki program membantu para wanita yang menjadi orangtua tuggal, berpendapatan rendah untuk memperoleh pendidikan dan pekerjaan yang diperlukan dalam menghidupi keluarga. Namun secara mengejutkan para wanita penerima bantuan tersebut menolak dan menunjukan perlawanan dari diri mereka. Trethewey mengatakan berbagai bentuk perlawanan atau resistensi tersebut menjadikan wanita merasa kuat dan mereka dapat merencanakan berbagai alternatif untuk menunjang kebutuhan hidup sehari-hari.
5
Isu Ras Karen Ashcraft dan Brenda Allen (2003) menyatakan bahwa organisasi tidak saja bersifat sangat gender tetapi juga sangat rasial (fundamentally raced).
6
Penelitian Tentang Ras
Ras adalah persoalan orang kulit berwarna dan untuk kepentingan orang kulit berwarna, dengan demikian dalam berbagai buku teks, isu mengenai ras seringkali dipisahkan dan biasanya dibahas pada bab yang paling akhir. Masalah ras baru menjadi relevan bila berfugsi elayani kepentingan organisasi yang terkait dengan kreativitas atau produktivitas organisasi. Persoalan perbedaan budaya dan perbedaan ras dipandang sama saja dengan perbedaan antarnegara dalam hubungan internasional. Diskriminasi ras berasal dari bias pribadi karena jumlah ras minoritas yang sedikit ditempat kerja, namun ketika jumlah ras minoritas meningkat maka diskriminasi pada akhirnya akan hilang dengan sendirinya. Tempat kerja dan pekerja kulit putih adalah norma yang menjadi acuan.
7
Teori Kebisuan Robin Clair (1997) mengemukakan bagaimana komunitas yang termaginalkan akan memilih diam dan menjalani kebisuan karena tekanan yang diterimanya, namun sikap diam juga berbicara. Clair menyebut hal ini sebagai organizing silence (mengelola kebisuan) yang berati: bagaimana kepentingan, isu, dan identitas orang-orang yang terpinggirkan dibisukan dan bagaimana suara-suara yang dibisukan itu dapat dikelola sedemikian rupa agar bisa didengar.
8
Teori Kebisuan Menurut pendukung teori ini, diam atau kebisuan tidak selamanya menunjukan makna yang tidak pasti. Makna yang tepat terkadang lebih tepat ditunjukan dan diterima melalui sikap diam. Ketika kata-kata dan bahasa tidak mampu mengungkapkan apa yang akan kita sampaikan maka sikap diam akan lebih mampu menunjukannya. Clair menemukan bahwa penolakan atau perlawanan (resistance) dan penindasan (oppression) merupakan pasangan suara-kebisuan, suatu fenomena komunikasi yang rumit yang menjaga sekaligus menentang ideologi organisasi yang dominan dimana mereka berada.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.