Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Oleh : Dra. Sri Handayani Retnowati

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Oleh : Dra. Sri Handayani Retnowati"— Transcript presentasi:

1 Oleh : Dra. Sri Handayani Retnowati
PENALARAN Oleh : Dra. Sri Handayani Retnowati

2 3.1 Mengidentifikasi pola pengembangan paragraf berdasarkan penalaran
Indikator : Mendeskripsikan ciri-ciri teks dengan pola penalaran induktif dan deduktif Menjelaskan perbedaan penalaran induktif dan deduktif Menyimpulkan isi teks berdasarkan penalaran induktif (generalisasi, analogi, sebab-akibat) dan deduktif (silogisme dan entimen)

3 Materi 1. Penalaran adalah proses penafsiran fakta sebagai dasar untuk menarik kesimpulan 2. Di dalam karangan ilmiah aspek penalaran perlu diperhatikan, dan seorang penulis harus mengetahui prinsip – prinsip menarik kesimpulan yang sah agar mendapatkan kesimpulan yang sahih atau benar.

4 3. Penalaran memerlukan fakta sebagai unsur dasarnya, jangan pernah menyimpulkan sesuatu tanpa didasari fakta. 4. Fakta-fakta yang ada perlu diklasifikasi agar lebih sederhana, mudah dipahami, dan mudah diolah.

5 Contoh Klasifikasi Bangsa Asia : Asia Daratan : 1. 1. Bangsa India
1.2. Bangsa Cina 1.3. Bangsa Burma 2. Asia Kepulauan : 2.1 Bangsa Indonesia: Bangsa Filipina a. Suku Aceh 2.3 Bangsa Burma b. Suku Minang c. Suku Sunda d. Suku Jawa

6 Contoh Kesimpulan Contoh 1 :
Berdasarkan uraian tersebut, penulis menyimpulkan bahwa bangsa Asia tersebar di Asia Daratan dan Asia Kepulauan. Di Asia Daratan terdapat bangsa India, bangsa Cina, dan bangsa Burma, sedangkan di Asia Kepulauan terdapat Bangsa Indonesia, bangsa Filipina, dan bangsa Burma. Di Indonesia terdiri dari suku Aceh, suku Minang, suku Sunda, dan suku Jawa . Contoh 2 : Jadi, suku Aceh merupakan salah satu suku bangsa Indonesia selain suku Minang, suku Sunda, dan suku Jawa, yang termasuk Bangsa Asia yang berada di Asia Kepulauan di samping Bangsa Filipina dan Bangsa Burma.

7 Jenis – Jenis Penalaran
Induktif Generalisasi Analogi Sebab-Akibat Deduktif Silogisme Entimen

8 Penalaran Induktif Jenis Penalaran ini berdasarkan pengamatan.
Generalisasi, penarikan kesimpulan secara umum dari beberapa fakta. Analogi, penarikan kesimpulan dengan membandingkan beberapa hal atau fakta. Sebab-Akibat / Akibat-Sebab, penarikan kesimpulan dengan menghubungkan sebab/akibat atau akibat/sebab.

9 Contoh Generalisasi Ketika aku berada di kelas XII IPS 1, aku mendengar Fahmi dan Cahyo asyik berbincang berbahasa Inggris dengan fasihnya. Demikian juga dengan Irwan dan Doni, serta Boby dan Farhan. Jadi, siswa XII IPS 1 fasih berbahasa Inggris

10 Contoh Analogi Setiap manusia di dunia pasti mempunyai tujuan dalam hidupnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, tidak semudah membalikkan telapak tangan karena banyak cobaan dan rintangan harus dihadapi dan dilalui. Bila cobaan dan rintangan berhasil dilalui, tujuan hidup pasti tercapai. Sama halnya dengan mendaki sebuah gunung. Semakin bisa melalui rintangan, seperti hawa dingin, batu terjal, dan belukar, pasti sampai pada puncak gunung. Jadi, mencapai tujuan hidup sama sulitnya dengan mendaki sampai ke puncak gunung.

11 Contoh Sebab-Akibat Sudah hampir sebulan ini rumah Pak Edi, tetanggaku listriknya selalu menyala baik pagi, siang, maupun malam. Setelah kutanyakan pada tetangga lain, ternyata Pak Edi dan keluarganya sedang berada di luar kota. Maka dapatlah dipastikan, tagihan rekening listrik tinggi.

12 Penalaran Deduktif Jenis penalaran ini didasarkan pada teori,
hukum, aturan, atau prinsip. Silogisme adalah penalaran deduktif yang terdiri dari tiga bentuk : 1. Premis Umum/Mayor 2. Premis Khusus/Minor 3. Kesimpulan

13 Beberapa aturan silogisme yang harus diperhatikan :
Dalam silogisme hanya terdiri dari tiga term, yaitu : Term Mayor merupakan predikat premis mayor Term Minor merupakan predikat kesimpulan Term Penengah merupakan predikat premis minor 2. Term penengah tidak boleh terdapat dalam kesimpulan 3. Dari dua premis negatif tidak dapat ditarik kesimpulan

14 4. Dari dua premis positif menghasilkan kesimpulan positif 5
4. Dari dua premis positif menghasilkan kesimpulan positif 5. Jika salah satu premisnya negatif, kesimpulannya harus negatif

15 Entimen, merupakan silogisme yang dihilangkan satu premisnya
Entimen, merupakan silogisme yang dihilangkan satu premisnya. Dirumuskan : K Karena PK

16 Contoh Contoh Silogisme : Premis Umum : Siswa XII IPS 1 sangat ramah Premis Khusus : Sahas adalah siswa XII IPS 1 Kesimpulan : Jadi, Sahas sangat ramah Berdasarkan contoh di atas, Entimennya : Sahas sangat ramah karena Sahas adalah siswa XII IPS 1

17 Tugas 1 Buatlah sebuah paragraf penutup/kesimpulan karangan eksposisi dengan menggunakan penalaran induktif : a. generalisasi b. analogi c. sebab-akibat

18 TUGAS 2 Tentukan kesimpulan berdasarkan penalaran
deduktif (silogisme dan entimen) ! PU : Semua mamalia berdarah panas PS : Orang utan adalah mamalia K : E :

19 2. PU : Semua reptil tidak berdarah panas PK : K : Jadi, ular tidak berdarah panas E : 3. PU : PK : Shincan adalah komik K : Jadi, Shincan tidak baik dibaca

20 4. PU : Siswa XII Bahasa pandai bermain drama
4. PU : Siswa XII Bahasa pandai bermain drama. PK : Dahlia adalah siswa XII Bahasa. K : E : 5. PU : Siswa XII Bahasa pandai bermain drama. PK : Agra bukan siswa XII Bahasa.


Download ppt "Oleh : Dra. Sri Handayani Retnowati"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google