Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Firewall Catur Iswahyudi.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Firewall Catur Iswahyudi."— Transcript presentasi:

1 Firewall Catur Iswahyudi

2 Pokok bahasan Definisi Tujuan Prinsip-prinsip disain firewall
Karakteristik firewall Jenis-jenis firewalls Konfigurasi firewall Cara Kerja Firewall

3 Why Is Computer and Network Security Important?
To protect company assets: One of the primary goals of computer and network security is the protection of company assets. To gain a competitive advantage: Developing and maintaining effective security measures can provide an organization with a competitive advantage over its competition. To comply with regulatory requirements and fiduciary responsibilities: Corporate officers of every company have a responsibility to ensure the safety and soundness of the organization To keep your job: Finally, to secure one's position within an organization and to ensure future career prospects, it is important to put into place measures that protect organizational assets.

4 The Security Trinity The three legs of the "security trinity," prevention, detection, and response, comprise the basis for network security. The security trinity should be the foundation for all security policies and measures that an organization develops and deploys

5 Konsep Firewall Firewalls are a fundamental component of any perimeter defense. A firewall is usually not a single system; it is actually a collection of components. A firewall is usually placed between two networks to act as a gateway. The principal requirements of an effective firewall are described as follows. 1. It must act as a door through which all traffic must pass (incoming and outgoing). 2. It must allow only authorized traffic to pass. 3. It must be immune to penetration or compromise.

6 Definisi firewall (1) Sebuah alat perlindungan sistem jaringan atau sistem jaringan lokal dari ancaman keamanan yang berbasiskan jaringan ketika yang berada di dunia luar sedang mengakses melalui WAN atau Internet Suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk bisa melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang dianggap tidak aman. Umumnya, sebuah firewall diterapkan dalam sebuah mesin terdedikasi, yang berjalan pada pintu gerbang (gateway) antara jaringan lokal dengan jaringan Internet [wikipedia].

7 Definisi firewall (2) A firewall is a system or group of systems that enforces an access control policy between two networks The main purpose of a firewall system is to control access to or from a protected network. It implements a network access policy by forcing connections to pass through the firewall, where they can be examined and evaluated

8 Definisi firewall (3) Sistem yang mengatur layanan jaringan
dari mana ke mana melakukan apa siapa kapan seberapa besar/banyak dan membuat catatan layanan

9

10

11 Fungsi Firewall Secara mendasar, firewall dapat melakukan hal-hal berikut: Mengatur dan mengontrol lalu lintas jaringan Melakukan autentikasi terhadap akses Melindungi sumber daya dalam jaringan privat Mencatat semua kejadian, dan melaporkan kepada administrator

12 (1) Mengatur dan mengontrol lalu lintas jaringan
Fungsi pertama yang dapat dilakukan oleh firewall adalah firewall harus dapat mengatur dan mengontrol lalu lintas jaringan yang diizinkan untuk mengakses jaringan privat atau komputer yang dilindungi oleh firewall. Firewall melakukan hal yang demikian, dengan melakukan inspeksi terhadap paket-paket dan memantau koneksi yang sedang dibuat, lalu melakukan penapisan (filtering) terhadap koneksi berdasarkan hasil inspeksi paket dan koneksi tersebut.

13 Inspeksi paket (packet inspection) merupakan proses yang dilakukan oleh firewall untuk 'menghadang' dan memproses data dalam sebuah paket untuk menentukan bahwa paket tersebut diizinkan atau ditolak, berdasarkan kebijakan akses (access policy) yang diterapkan oleh seorang administrator. Firewall, sebelum menentukan keputusan apakah hendak menolak atau menerima komunikasi dari luar, ia harus melakukan inspeksi terhadap setiap paket (baik yang masuk ataupun yang keluar) di setiap antarmuka dan membandingkannya dengan daftar kebijakan akses.

14 Inspeksi paket dapat dilakukan dengan melihat elemen-elemen berikut, ketika menentukan apakah hendak menolak atau menerima komunikasi: Alamat IP dari komputer sumber Port sumber pada komputer sumber Alamat IP dari komputer tujuan Port tujuan data pada komputer tujuan Protokol IP Informasi header-header yang disimpan dalam paket

15 Firewall dapat memantau informasi keadaan koneksi untuk menentukan apakah ia hendak mengizinkan lalu lintas jaringan. Umumnya hal ini dilakukan dengan memelihara sebuah tabel keadaan koneksi (dalam istilah firewall: state table) yang memantau keadaan semua komunikasi yang melewati firewall. Dengan memantau keadaan koneksi ini, firewall dapat menentukan apakah data yang melewati firewall sedang "ditunggu" oleh host yang dituju, dan jika ya, akan mengizinkannya. Jika data yang melewati firewall tidak cocok dengan keadaan koneksi yang didefinisikan oleh tabel keadaan koneksi, maka data tersebut akan ditolak. Hal ini umumnya disebut sebagai Stateful Inspection.

16 Sebuah firewall yang menggabungkan stateful inspection dengan packet inspection, dinamakan dengan Stateful Packet Inspection (SPI). SPI merupakan proses inspeksi paket yang tidak dilakukan dengan menggunakan struktur paket dan data yang terkandung dalam paket, tapi juga pada keadaan apa host-host yang saling berkomunikasi tersebut berada. SPI mengizinkan firewall untuk melakukan penapisan tidak hanya berdasarkan isi paket tersebut, tapi juga berdasarkan koneksi atau keadaan koneksi, sehingga dapat mengakibatkan firewall memiliki kemampuan yang lebih fleksibel, mudah diatur, dan memiliki skalabilitas dalam hal penapisan yang tinggi.

17 (2) Melindungi sumber daya dalam jaringan privat
Firewall dapat meminta input dari pengguna mengenai nama pengguna (user name) serta kata kunci (password). Metode ini sering disebut sebagai extended authentication atau xauth. Menggunakan xauth pengguna yang mencoba untuk membuat sebuah koneksi akan diminta input mengenai nama dan kata kuncinya sebelum akhirnya diizinkan oleh firewall. Umumnya, setelah koneksi diizinkan oleh kebijakan keamanan dalam firewall, firewall pun tidak perlu lagi mengisikan input password dan namanya, kecuali jika koneksi terputus dan pengguna mencoba menghubungkan dirinya kembali.

18 Metode kedua adalah dengan menggunakan sertifikat digital dan kunci publik. Keunggulan metode ini dibandingkan dengan metode pertama adalah proses autentikasi dapat terjadi tanpa intervensi pengguna. Selain itu, metode ini lebih cepat dalam rangka melakukan proses autentikasi. Meskipun demikian, metode ini lebih rumit implementasinya karena membutuhkan banyak komponen seperti halnya implementasi infrastruktur kunci publik.

19 Metode selanjutnya adalah dengan menggunakan Pre-Shared Key (PSK) atau kunci yang telah diberitahu kepada pengguna. Jika dibandingkan dengan sertifikat digital, PSK lebih mudah diimplementasikan karena lebih sederhana, tetapi PSK juga mengizinkan proses autentikasi terjadi tanpa intervensi pengguna. Dengan menggunakan PSK, setiap host akan diberikan sebuah kunci yang telah ditentukan sebelumnya yang kemudian digunakan untuk proses autentikasi.

20 Kelemahan metode ini adalah kunci PSK jarang sekali diperbarui dan banyak organisasi sering sekali menggunakan kunci yang sama untuk melakukan koneksi terhadap host-host yang berada pada jarak jauh, sehingga hal ini sama saja meruntuhkan proses autentikasi. Agar tercapai sebuah derajat keamanan yang tinggi, umumnya beberapa organisasi juga menggunakan gabungan antara metode PSK dengan xauth atau PSK dengan sertifikat digital.

21 Salah satu tugas firewall adalah melindungi sumber daya dari ancaman yang mungkin datang. Proteksi ini dapat diperoleh dengan menggunakan beberapa pengaturan peraturan akses (access control), penggunaan SPI, application proxy, atau kombinasi dari semuanya untuk mengamankan host yang dilindungi supaya tidak dapat diakses oleh host-host yang mencurigakan atau dari lalu lintas jaringan yang mencurigakan. Meskipun demikian, firewall bukan satu-satunya metode proteksi teraman terhadap sumber daya, dan mempercayakan proteksi firewall dari ancaman secara eksklusif adalah salah satu kesalahan fatal.

22 tidak mengandalkan sepenuhnya kerjasama user lokal dan remote
Tujuan pemanfaatan saluran dan trend Layanan dari mana ke mana berapa besar/lama Alarm status keamanan dan kecenderungan serangan Melindungi servis yang rentan Akses terkendali ke sistem di suatu situs lokal Security terkonsentrasi Peningkatan privasi Statistik dan logging penggunaan dan penyalahgunaan jaringan Policy enforcement Kebutuhan internal: file server via SMB di Windows Rentan berbagai DoS Solusi: akses terbatas SMB di lingkup lokal Hanya host tertentu yang dapat dicapai Hanya layanan tertentu yang dapat dimintai layanannya Lebih mudah & murah mengamankan satu host daripada banyak host Host lain yang tidak secure disembunyikan/dilindungi Tidak semua OS bisa/mudah/ murah diamankan tanpa bantuan sistem lain Finger snoop/sniff dns zone transfer lokalisasi unlogged public access data tidak mengandalkan sepenuhnya kerjasama user lokal dan remote

23 Pengamanan Berlapis IDS detect intrusions
Customer (with authentication device) core banking applications Internet Internet banking gateway Firewal protect access to web server Web server(s) Firewall protect access to SQL

24 Demilitarized zone (DMZ)

25 Demilitarized zone (DMZ)
Sekumpulan server/komputer yang tetap dapat diakses dari luar meskipun terdapat firewall di dalam jaringan

26

27 Prinsip-prinsip disain firewall
Sistem informasi yang mengalami evolusi yang mantap (dari LAN yang kecil sampai koneksi internet) Kekuatan keamanan yang akan datang untuk seuruh workstation dan server yang tidak terbentuk

28 Prinsip-prinsip disain firewall
Firewall disisipkan diantara penempatan network dan internet Tujuan: Membuat pengendalian ‘link’ Dasar pelindungan jaringan dari serangan yang berbasiskan internet Melayani sebuah single choke point

29 Karakteristik firewall
Tujuan disain: Seluruh lalulintas dari dalam dan luar jaringan harus melewati firewall (secara fisik menghalangi seluruh akses jaringan lokal kecuali melalui firewall) Hanya memberikan otoritas lalulintas (didefinisikan kebijakan keamanan lokal) akan diberikan izin untuk melewatinya Firewall itu sendiri tahan terhadap penetrasi (penggunaan sistem yang dipercayai dengan menjamin sistem operasi)

30 Karakteristik firewall
Empat teknik yang umum : Pengendali/pengontrol layanan Menentukan jenis layanan internet yang dapat diakses inbound atau outbound Pengendali/pengontrol arah Menentukan arahan dimana permintaan layanan khusus atau tertentu yang diizinkan untuk masuk Pengendali/pengontrol User Mengontrol akses untuk dilayani sesuai dengan user mencoba untuk mengaksesnya. Pengendali/pengontrol tingkah laku Mengotrol bagaimana layanan tertentu/khusus digunakan (seperti menyaring )

31 Jenis Firewall Personal Firewall: Personal Firewall didesain untuk melindungi sebuah komputer yang terhubung ke jaringan dari akses yang tidak dikehendaki. Firewall jenis ini akhir-akhir ini berevolusi menjadi sebuah kumpulan program yang bertujuan untuk mengamankan komputer secara total, dengan ditambahkannya beberapa fitur pengaman tambahan semacam perangkat proteksi terhadap virus, anti-spyware, anti-spam, dan lainnya. Bahkan beberapa produk firewall lainnya dilengkapi dengan fungsi pendeteksian gangguan keamanan jaringan (Intrusion Detection System). Contoh dari firewall jenis ini adalah Microsoft Windows Firewall (yang telah terintegrasi dalam sistem operasi Windows XP Service Pack 2, Windows Vista dan Windows Server 2003 Service Pack 1), Symantec Norton Personal Firewall, Kerio Personal Firewall, dan lain-lain. Personal Firewall secara umum hanya memiliki dua fitur utama, yakni Packet Filter Firewall dan Stateful Firewall.

32 Network Firewall: Network Firewall didesain untuk melindungi jaringan secara keseluruhan dari berbagai serangan. Umumnya dijumpai dalam dua bentuk, yakni sebuah perangkat terdedikasi atau sebagai sebuah perangkat lunak yang diinstalasikan dalam sebuah server. Contoh dari firewall ini adalah Microsoft Internet Security and Acceleration Server (ISA Server), Cisco PIX, Cisco ASA, IPTables dalam sistem operasi GNU/Linux, pf dalam keluarga sistem operasi Unix BSD, serta SunScreen dari Sun Microsystems, Inc. yang dibundel dalam sistem operasi Solaris. Network Firewall secara umum memiliki beberapa fitur utama, yakni apa yang dimiliki oleh personal firewall (packet filter firewall dan stateful firewall), Circuit Level Gateway, Application Level Gateway, dan juga NAT Firewall. Network Firewall umumnya bersifat transparan (tidak terlihat) dari pengguna dan menggunakan teknologi routing untuk menentukan paket mana yang diizinkan, dan mana paket yang akan ditolak.

33 Cara Kerja Firewall Tiga jenis umum firewall: Packet-filtering routers
Application-level gateways Circuit-level gateways (Bastion host)

34 Jenis-jenis firewall Packet-filtering Router

35 Jenis-jenis firewall Packet-filtering Router
Pada bentuknya yang paling sederhana, sebuah firewall adalah sebuah router atau komputer yang dilengkapi dengan dua buah NIC (Network Interface Card, kartu antarmuka jaringan) yang mampu melakukan penapisan atau penyaringan terhadap paket-paket yang masuk. Perangkat jenis ini umumnya disebut dengan packet-filtering router. Menerapkan seperangkat aturan untuk masing-masing paket IP yang datang dan kemudian meneruskan atau menolak paket tersebut. Menyaring paket-paket yang pergi dari dua arah Saringan paket secara khusus disediakat sebagai aturan dasar yang berkaitan didalam header IP atau TCP Dua kebijakan yang di-default  menolak atau meneruskan

36 Jenis-jenis firewall Keuntungan: Kerugian: Kesederhanaan
Transparan untuk user Kecepatan tinggi Kerugian: Kesulitan mengatur aturan-aturan penyaringan paket Lemah otentifikasi

37 Jenis-jenis firewall Memungkinkan di attack dan melakukan counter (perlawanan) yang tepat IP address spoofing Source routing attacks Tiny fragment attacks

38 Jenis-jenis firewall Application-level Gateway

39 Jenis-jenis firewall Application-level Gateway
sering juga disebut sebagai Proxy Firewall, yang umumnya juga merupakan komponen dari sebuah proxy server. Firewall ini tidak mengizinkan paket yang datang untuk melewati firewall secara langsung. Tetapi, aplikasi proxy yang berjalan dalam komputer yang menjalankan firewall akan meneruskan permintaan tersebut kepada layanan yang tersedia dalam jaringan privat dan kemudian meneruskan respons dari permintaan tersebut kepada komputer yang membuat permintaan pertama kali yang terletak dalam jaringan publik yang tidak aman. Aksinya seperti relay lalulintas pada tingkatan aplikasi

40 Sebagai contoh, jika sebuah proxy FTP dikonfigurasikan di atas sebuah application layer gateway, proxy tersebut dapat dikonfigurasikan untuk mengizinlan beberapa perintah FTP, dan menolak beberapa perintah lainnya. Jenis ini paling sering diimplementasikan pada proxySMTP sehingga mereka dapat menerima surat elektronik dari luar (tanpa menampakkan alamat internal), lalu meneruskan tersebut kepada server dalam jaringan. Tetapi, karena adanya pemrosesan yang lebih rumit, firewall jenis ini mengharuskan komputer yang dikonfigurasikan sebagai application gateway memiliki spesifikasi yang tinggi, dan tentu saja jauh lebih lambat dibandingkan dengan packet-filter firewall.

41 Jenis-jenis firewall Keuntungan: Kerugian:
Keamanan lebih tinggi dari pada packet filter Hanya dibutuhkan beberapa aplikasi yang dapat diizinkan Mudah untuk log dan seluruh trafik yang masuk diaudit Kerugian: Penambahan pemrosesan overhead pada masing-masing koneksi (gateway sebagai titik penyambung (splice point))

42 Jenis-jenis firewall Circuit-level Gateway

43 Jenis-jenis firewall Circuit-level Gateway
Umumnya berupa komponen dalam sebuah proxy server. Firewall jenis ini beroperasi pada level yang lebih tinggi dalam model referensi tujuh lapis OSI (bekerja pada lapisan sesi/session layer) daripada Packet Filter Firewall. Modifikasi ini membuat firewall jenis ini berguna dalam rangka menyembunyikan informasi mengenai jaringan terproteksi, meskipun firewall ini tidak melakukan penyaringan terhadap paket-paket individual yang mengalir dalam koneksi. Dengan menggunakan firewall jenis ini, koneksi yang terjadi antara pengguna dan jaringan pun disembunyikan dari pengguna.  Firewall ini dianggap lebih aman dibandingkan dengan Packet-Filtering Firewall, karena pengguna eksternal tidak dapat melihat alamat IP jaringan internal dalam paket-paket yang ia terima, melainkan alamat IP dari firewall.

44 Jenis-jenis firewall Circuit-level Gateway
Fungsi kemanan terdiri dari penentuan koneksi yang akan diperbolehkan. Pengunaan secara khusus merupakan sebuah situasi dimana sistem administrator mempercayai user internal Sebagai contoh paket SOCK

45 NAT NAT (Network Address Translation) Firewall secara otomatis menyediakan proteksi terhadap sistem yang berada di balik firewall karena NAT Firewall hanya mengizinkan koneksi yang datang dari komputer-komputer yang berada di balik firewall. Tujuan dari NAT adalah untuk melakukan multiplexing terhadap lalu lintas dari jaringan internal untuk kemudian menyampaikannya kepada jaringan yang lebih luas (MAN, WAN atau Internet) seolah-olah paket tersebut datang dari sebuah alamat IP atau beberapa alamat IP. NAT Firewall membuat tabel dalam memori yang mengandung informasi mengenai koneksi yang dilihat oleh firewall. Tabel ini akan memetakan alamat jaringan internal ke alamat eksternal. Kemampuan untuk menaruh keseluruhan jaringan di belakang sebuah alamat IP didasarkan terhadap pemetaan terhadap port-port dalam NAT firewall.

46 Statefull Firewall Stateful Firewall merupakan sebuah firewall yang menggabungkan keunggulan yang ditawarkan oleh packet-filtering firewall, NAT Firewall, Circuit-Level Firewall dan Proxy Firewall dalam satu sistem. Stateful Firewall dapat melakukan filtering terhadap lalu lintas berdasarkan karakteristik paket, seperti halnya packet-filtering firewall, dan juga memiliki pengecekan terhadap sesi koneksi untuk meyakinkan bahwa sesi koneksi yang terbentuk tersebut diizinlan. Tidak seperti Proxy Firewall atau Circuit Level Firewall, Stateful Firewall umumnya didesain agar lebih transparan (seperti halnya packet-filtering firewall atau NAT firewall).

47 Tetapi, stateful firewall juga mencakup beberapa aspek yang dimiliki oleh application level firewall, sebab ia juga melakukan inspeksi terhadap data yang datang dari lapisan aplikasi (application layer) dengan menggunakan layanan tertentu. Firewall ini hanya tersedia pada beberapa firewall kelas atas, semacam Cisco PIX. Karena menggabungkan keunggulan jenis-jenis firewall lainnya, stateful firewall menjadi lebih kompleks

48 Virtual Firewall Virtual Firewall adalah sebutan untuk beberapa firewall logis yang berada dalam sebuah perangkat fisik (komputer atau perangkat firewall lainnya). Pengaturan ini mengizinkan beberapa jaringan agar dapat diproteksi oleh sebuah firewall yang unik yang menjalankan kebijakan keamanan yang juga unik, cukup dengan menggunakan satu buah perangkat. Dengan menggunakan firewall jenis ini, sebuah ISP (Internet Service Provider) dapat menyediakan layanan firewall kepada para pelanggannya, sehingga mengamankan lalu lintas jaringan mereka, hanya dengan menggunakan satu buah perangkat. Hal ini jelas merupakan penghematan biaya yang signifikan, meski firewall jenis ini hanya tersedia pada firewall kelas atas, seperti Cisco PIX 535.

49 Transparent Firewall Transparent Firewall (juga dikenal sebagai bridging firewall) bukanlah sebuah firewall yang murni, tetapi ia hanya berupa turunan dari stateful Firewall. Daripada firewall-firewall lainnya yang beroperasi pada lapisan IP ke atas, transparent firewall bekerja pada lapisan Data-Link Layer, dan kemudian ia memantau lapisan-lapisan yang ada di atasnya. Selain itu, transparent firewall juga dapat melakukan apa yang dapat dilakukan oleh packet-filtering firewall, seperti halnya stateful firewall dan tidak terlihat oleh pengguna (karena itulah, ia disebut sebagai Transparent Firewall). Intinya, transparent firewall bekerja sebagai sebuah bridge yang bertugas untuk menyaring lalu lintas jaringan antara dua segmen jaringan. Dengan menggunakan transparent firewall, keamanan sebuah segmen jaringan pun dapat diperkuat, tanpa harus mengaplikasikan NAT Filter. 

50 Jenis-jenis firewall Bastion Host
Sebuah sistem yang diidentifikasi oleh administrator firewall sebagai sebuah titik kritis yang kuat (strong point) didalam jaringan keamanan Server bastion host bertindak seperti platform untuk sebuah application-level atau circuit-level gateway

51 Konfigurasi Firewall Sebagai tambahan menggunakan konfigurasi yang sederhana dari sebuah sistem yang tunggal (single packet filtering router or single gateway), memungkinkan konfigurasi yang lebih komplek Tiga bentuk konfigurasi yang umum

52 Konfigurasi Firewall Sistem firewall yang meng-screen host (single-homed bastion host)

53 Konfigurasi Firewall Firewall yang memutar host, konfigurasi single-homed bastion Firewall terdiri dari dua sistem : packet-filtering router bastion host

54 Konfigurasi Firewall Konfigurasi untuk packet-filtering router:
Hanya paket-paket dari dan ke bastion host yang diizinkan melewati melalui router Bastion host melakukan fungsi autentifikasi dan proxy

55 Konfigurasi Firewall Keamanan yang lebih besar dibandingkan dari konfigurasi tunggal, karen adua alasan: Konfigurasi yang diimplementasikan kedua penyaringan application-level dan packet-level (mempertimbangkan untuk fleksibelitas didalam pendefenisian security policy) Seorang intruder harus melakukan penetrasi dua sistem pemisah

56 Konfigurasi Firewall Konfigurasi juga menghasilkan fleksibelitas didalam menyediakan akses internet lansung (informasi server yang umum seperti Web server)

57 Konfigurasi Firewall Screened host firewall system (dual-homed bastion host)

58 Konfigurasi Firewall Screened host firewall, konfigurasi dual-homed bastion Packet-filtering router tidak sepenuhnya disenagi Lalulintas diantara internet dan host-host pada private network harus mengalir melewati bastion host

59 Konfigurasi Firewall Screened-subnet firewall system

60 Konfigurasi Firewall Konfigurasi Screened subnet firewall
Lebih menjamin konfigurasi dari ketiganya Menggunakan dua packet-filtering router Menciptakan sebuah isolasi sub-network

61 Konfigurasi Firewall Keuntungan:
Ketiga level pertahanan menghalagi intruder Sisi luar router hanya menekankan eksistensi dari screened subnet ke internet (jaringan internal merupakan invisible untuk internet)

62 Konfigurasi Firewall Advantages:
Sisi dalam router hanya menekankan eksistensi dari screened subnet ke jaringan internal (sistem pada sisi dalam jaringan tidak dapat membangun router lansung ke internet)

63 Linux Firewall

64 Linux firewall Linux sudah memiliki fasilitas firewall
Kernel versi baru: iptables (dahulu ipchains) Kemampuan bergantung kepada hardware yang digunakan

65

66 Snort-based Network Intrusion Detection System (NIDS)

67 Apa itu IDS? Sistem untuk mendeteksi adanya “intrusion” yang dilakukan oleh “intruder” Mirip seperti alarm/camera Kejadian (intrusion) sudah terjadi Bekerjasama dengan (komplemen dari) firewall untuk mengatasi intrusion

68 Definisi Intrusion Didefinisikan sebagai kegiatan yang bersifat anomaly, incorrect, inappropriate yang terjadi di jaringan atau di host Apa yang didefinisikan sebagai intrusion kemudian dikodekan menjadi “rules” dalam IDS Contoh rules: Mendeteksi port scanning

69 Jenis IDS Network-based memantau anomali di jaringan, misal melihat adanya network scanning Contoh: snort Host-based memantau anomali di host, misal memonitor logfile, process, file owenership, mode Contoh: portsentry

70 Contoh anomali Traffic / aktivitas yang tidak sesuai dgn policy: - akses dari/ke host yang terlarang - memiliki content terlarang (virus) - menjalankan program terlarang (web directory traversal: GET ../..; cmd.exe)

71 Snort NIDS Open source IDS host-based network-based packet sniffer implementasi di UNIX & Windows Beroperasi berdasarkan “rules” Informasi lebih lengkap

72 Bacaan yang direkomendasikan
Chapman, D., and Zwicky, E. Building Internet Firewalls. O’Reilly, 1995 Cheswick, W., and Bellovin, S. Firewalls and Internet Security: Repelling the Wily Hacker. Addison-Wesley, 2000 Gasser, M. Building a Secure Computer System. Reinhold, 1988 Pfleeger, C. Security in Computing. Prentice Hall, 1997


Download ppt "Firewall Catur Iswahyudi."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google