Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Antropologi dan Pengorganisasian Kampus

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Antropologi dan Pengorganisasian Kampus"— Transcript presentasi:

1 Antropologi dan Pengorganisasian Kampus
Disampaikan pada Pelantikan dan Pelatihan Kepemimpinan Dewan Mahasiswa (DEMA) IAIM NU Metro Lampung Metro, 25 November 2017 Oleh : Choirudin, M.Pd

2 Kurikulum Vittae Nama : CHOIRUDIN, M.Pd
TTL : Pakuan Aji, 16 April 1985 Alamat : Jl Melati 1 Purwosari Metro Utara Pendidikan : SD (1997) SMP (2000) MAN 2 (2003) S1 (2012) S2 (2015) Pengalaman Organisasi Ketua Rayon PMTK 2008 Ketua Umum Dema 2009 Koord. BEM dan OSIS se-Kota Metro 2010 Waka Komisariat STAI Ma’arif Metro 2010 Wakil Sekretaris PC PMII Metro Lakpesdam NU Metro 2016 HP : / Motto : Maju… Melangkah… Berprestasi….

3 Pre Test Apa yang anda ketahui tentang Antropologi Kampus?
Apa yang anda ketahui tentang Tri Dharma Perguruan Tinggi? Sebutkan Tipologi (tipe-tipe) mahasiswa di kampus! Apa yang dimaksud kampus sebagai miniatur negara! Apa kaitannya BEM/Senat/Dema , UKM dengan UKK? Sebagai Pengurus DEMA apa peran dan Fungsi anda di kampus? Apa yang dapat anda kontribusikan kepada kampus?

4 Pendahuluan Universitas adalah tempat untuk memahirkan diri kita, bukan saja di lapangan technical and managerial know how, tetapi juga di lapangan mental, di lapangan cita-cita, di lapangan ideologi, di lapangan pikiran. Jangan sekali-kali universitas menjadi tempat perpecahan.*** (Soekarno, Kuliah umum di Universitas Pajajaran, Bandung, 1958).

5 Liberalisasi Dunia Kampus
Gagasan liberalisasi pendidikan lahir dari teori modernisasi yang telah dipraktikkan di negara-negara bersistem kapitalis, di mana negara mengakui bahwa negara berjalan linear dari tradisional menuju ke arah modernisasi. Oleh beberapa pemikir, modernisasi ini dicapai dengan beberapa cara, Harrod Domar menekankan aspek ekonomi dengan teori tabungan dan investasi, di mana pembangunan masyarakat hanya merupakan masalah penyediaan modal dan investasi.

6 Kampus Miniatur Negara
Sebagai miniatur negara dimana didalamnya terdapat banyak perangkat, satu sama lain saling mendukung, kampus memiliki pemerintahan dan rakyat, baik itu antara rektorat dengan mahasiswa ataupun antara mahasiswa dengan mahasiswa. Kita akan menemukan berbagai kelompok yang ada akan selalu bertaruh dalam memperebutkan eksistensinya di dalam kampus. Dari level rektor, dekan, dosen, pegawai akademik, mahasiswa hingga tukang sapu akan terlibat dalam arena perebutan kekuasaan. Bisa dikatakan kampus adalah miniatur basis produksi, distribusi dan pertarungan negara.

7 Kampus Miniatur Negara
Terdapat berbagai lembaga pengembangan bakat minat UKM seperti lembaga penerbitan, lembaga olahraga, lembaga seni budaya, lembaga bahasa, lembaga pecinta alam, lembaga perekonomian koperasi mahasiswa, dan lain-lain. Keberadaan Pers Mahasiswa menjadi pelengkap yang ikut mencerminkan sebuah Negara (miniatur negara). Pers bisa melakukan kritik dan pencerdasaan mahasiswa dengan wacana dan informasi yang disampaikan. Atas berbagai komponen dan dinamisasi yang ada tersebut itulah maka kehidupan kampus sepenuhnya bukan hanya terpaku pada kegiatan akademik, seperti perkuliahan ataupun aplikasi-aplikasi lain yang berkaitan dengan kuliah.

8 Kampus Miniatur Negara
Adanya demonstrasi ataupun perebutan kekuasaan di kampus bukanlah hal yang harus dipertentangkan, karena dengan adanya dinamika seperti itu mencerminkan bahwa mahasiswa peka terhadap berbagai realitas yang ada. Mahasiswa tidak harus manut-manut di hadapan dosennya walaupun ada kesalahan dalam kinerja sang dosen. Mahasiswa tidak mesti berdiam diri ketika melihat ataupun mendengar sebuah ketidak beresan dalam lingkungannya. Demonstrasi atas kenaikan BBM, tarif dasar listrik, dll adalah bukti bahwa Mahasiswa juga adalah bagian dari masyarakat.

9 DEMA dan Rekayasa Kampus
DEMA/BEM sebagai organisasi intra kampus membina dan mendistribusikan kader-kadernya untuk aktif dalam lembaga-lembaga kampus, bahkan akan mendorong kadaer-kader terbaik memimpin lembaga-lembaga tersebut. Keberadaan lembaga-lembaga tersebut, bagi DEMA adalah sebagai ruang distribusi kader karena di lembaga tersebut kader DEMA bisa menempa dan mengembangkan kemampuan yang dimilikinya agar lebih maju dan profesional.

10 DEMA dan Rekayasa Kampus
DEMA sebagai intra kampus sangat strategis sebagai wahana kaderisasi. Pada umumnya, ada beberapa lembaga kampus yang dapat mengayomi kampus dan mahasiswa, yaitu DEMA Fakultas dan Prodi, dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Lembaga-lembaga tersebut bermain dalam wilayah internal kampus dan kepengurusannya berisikan mahasiswa yang tercatat masih aktif program studinya. Secara umum jenis lembaga ini memiliki andil penting dalam rekayasa kampus. Mau kemana dan bagaimana nantinya kampus akan dikelola, lembaga inilah yang akan mewujudkannya dalam tataran kerja nyata di lapangan.

11 DEMA dan Rekayasa Kampus
Adanya lapangan bola, internet, pustaka hingga tempat parkir merupakan fasilitas yang diberikan karena adanya sebuah permintaan yang dalam hal ini diajukan oleh mahasiswa secara umum dan disampaikan kepada pihak birokrat melalui lembgaga kemahasiswaan jalur komunikasi antara mahasiswa dan birokrat kampus. Ketika birokrat kampus serta lembaga-lembaga ini tidak mampu berkoordinasi dalam mengaspirasikan harapan civitas kampus umum, maka akan timbul saling ketidakpercayaan, stagnansi hingga kemerosotan akreditasi kampus dalam tataran akademis, fasilitas dan budaya.

12 Peran Mahasiswa Peran mahasiswa dapat menjadi Iron Stock (bukan Golden Stock), yaitu mahasiswa diharapkan menjadi manusia-manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya. Intinya mahasiswa itu merupakan aset, cadangan, harapan bangsa untuk masa depan. Mahasiswa sebagai Guardian of Value berarti mahasiswa berperan sebagai penjaga nilai-nilai di masyarakat. Mahasiswa sebagai Agent of Change, Artinya adalah mahasiswa sebagai agen dari suatu perubahan.

13 Fungsi Mahasiswa Berdasarkan tugas perguruan tinggi yang diungkapkan M.Hatta yaitu membentuk manusisa susila dan demokrat yang: memiliki keinsafan tanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat cakap dan mandiri dalam memelihara dan memajukan ilmu pengetahuan Cakap memangku jabatan atau pekerjaan di masyarakat

14 Kontribusi Mahasiswa ???

15 Selamat dan Sukses DEMA 2017…
Semoga dapat berkhidmad, mengemban amanah, dan menjadi Kader Terbaik….


Download ppt "Antropologi dan Pengorganisasian Kampus"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google