Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehYulia Hartono Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
1. Pastikan setiap halaman memiliki fungsi meta tag harus setiap halaman!!! Di CMS harus ada field meta tag di setiap halaman, mulai dari Home, halaman berita, halaman artikel, halaman sub menu, dan lain-lain. Meta tag yang harus ada adalah meta title dan meta description, sedangkan untuk meta keyword boleh diabaikan karena Google sudah tidak memperdulikan meta keyword.
2
2. Pastikan editor CMS sudah mendukung fungsi heading dan UBI Hampir semua text editor WYSIWIG saat ini sudah mendukung fungsi heading, tapi hanya untuk memastikan saja supaya tidak kelupaan. Heading yang harus ada adalah H1, H2, dan H3. H1 biasanya dipakai untuk judul utama, H2 untuk sub-judul, dan H3 untuk judul di body artikel. UBI (underlined, bold, italic) juga diperlukan, tapi sama seperti heading, harusnyaWYSIWIG editor saat ini sudah dilengkapi fitur tersebut.
3
3. Pastikan struktur URL Website rapi dan teratur Ini seringkali dimana URL halaman berantakan, URL harus dibuat rapi, terstruktur, jelas hirarki-nya. sudah banyak contoh yang bisa lihat lewat mesin pencari
4
4. Kecepatan loading itu penting. Kecepatan loading menurut siapa
4. Kecepatan loading itu penting! Kecepatan loading menurut siapa? menurut Google. Untungnya, Google menyediakan tool (gratis) yang bisa digunakan untuk mengecek hasil speed loading website Anda, beserta rekomendasi teknis apa-apa saja yang harus dilakukan agar loading bisa lebih cepat. pakai tools pagespeed insights Tinggal masukkan URL website yang hendak di-test, nanti akan keluar angka penilaiannya. Idealnya adalah minimal mencapai score 70/100.
5
5. Berikan ruang untuk text Terlalu banyak website yang terlalu memperhatikan keindahan dan estetika (banyak gambar dan foto), tapi sebenarnya di sisi lain berdampak buruk terhadap SEO-nya. Ya, seringkali kaidah design “bentrok” dengan kaidah SEO. Contoh paling umum adalah, di halaman HOME hanya diisi dengan gambar dan foto, hampir tidak ada text/ tulisan sama sekali. Kalaupun ada, biasanya hanya sedikit. Salah satu contoh website dengan design minimalis tapi tidak SEO friendly, dimana halaman HOME hampir tidak ada text. Tetapi, dari sisi SEO, halaman HOME itu sangat penting diisi dengan text yang informatif dan deskriptif. Mengapa? Karena crawler Google tidak bisa membaca gambar dan foto, dia hanya bisa baca text! Jadi, kalau HOME isinya hanya gambar dan foto, si crawler ini akan bingung, website Anda ini tentang apa sih topiknya? Sebagai web programmer, pastikan halaman HOME website memiliki ruang untuk text (misalnya ucapan selamat datang, intro, dan sejenisnya). Dan jangan lupa, pastikan CMS/ halaman admin ada fitur yang bisa merubah-rubah text tersebut.
6
6. Fungsi Alt Text pada gambar alt-text-pada-wordpress Karena crawler Google sulit membaca dan memahami gambar dan foto, maka setiap file image harus bisa diberikan fungsi Alt Text melalui editor di CMS. Pastikan fitur ini tersedia, sehingga setiap kali si user menambahkan gambar-gambar baru, user tersebut bisa mengetikkan sendiri Alt Text yang diinginkan.
7
7. Submit sitemap XML Mungkin sudah sering melihat halaman sitemap (peta situs) pada sebuah website. Nah, sitemap XML ini juga kurang lebih sama, berisi daftar halaman yang terdapat pada sebuah website, tapi lebih ditujukan kepada si crawler Google (dalam bentuk file XML). Tujuannya apa? Agar memudahkan Google “menyantap” setiap halaman yang ada, memahami sturktur hirarki halamannya, dan memahami keseluruhan isi website tersebut. Jadi, pastikan submit sitemap XML tersebut jika ingin SEO-nya lebih optimal.
8
8. Lakukan canonical URL Seringkali, satu halaman yang sama memiliki URL yang berbeda-beda. Misal, halaman HOME: Nah, itu semua di mata Google adalah 3 halaman yang berbeda, walau bagi visitor terlihat sama saja. Karena isinya sama, sedangkan URL nya beda, maka bisa menimbulkan isu duplicate content. Untuk itu, perlu di-define dan ditetapkan URL mana yang akan dijadikan acuan. Setelah menetapkannya, maka web programmer perlu memberitahu crawler Google bahwa URL tersebutlah yang dijadikan patokan. Caranya bagaimana? nanti ane yang kerjain
9
9. Direkomendasikan pakai HTTPS Salah satu faktor ranking Google adalah security (keamanan) dari sebuah website, dan salah satu parameternya adalah penggunaan protokol HTTPS. Sarankan klien Anda menggunakan HTTPS karena hal ini bisa membuat website-nya terlihat lebih aman, sehingga dapat membantu SEO website tersebut.
10
10. Pasang Google Search Console Dashboard Google Search Console Tampilan Dashboard Google Search Console (GSC) Yang terakhir, jangan lupa pasang tool Google Search Console (GSC), atau yang dulunya disebut juga dengan Google Webmaster Tools. Tool apakah ini? Ibarat dokter, GSC adalah stetoskop-nya. GSC akan memberitahu kondisi “kesehatan” website Anda dari sisi SEO, seperti status crawling dan indexing, apakah terkena penalty Google atau tidak, backlink yang mengarah ke website Anda, dan sebagainya. Nah kira-kira itu 10 fitur yang harus dibuat untuk website PPPA agar menjadi sebuah website yang Google friendly. 10 fitur tersebut juga bisa menjadi nilai jual website yang Anda buat telah dilengkapi berbagai fitur SEO. Tetapi harap ingat , bahwa 10 fitur SEO tersebut tidak serta merta membuat website-nya PASTI langsung ranking (tidak ada yang pasti di SEO). Sifatnya hanya memperbesar peluang, bukan menjamin 100%. Di luar 10 fitur tersebut, masih ada faktor lainnya seperti melakukan link building (off-page SEO) yang perlu dilakukan secara berkala dan terus menerus.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.