Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHendri Sugiarto Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
PERSONAL SKILL Kelompok 4 -angga wahyudi -dewa komang -dimas lintang
-hadi gunawan -indra saputra -Julihamzah awal prasetya aji -Wahyu anggara
2
PERTENTANGAN (KONFLIK) PERTENTANGAN (KONFLIK) PERTENTANGAN (KONFLIK)
PROSES DISOSIATIF PROSES DISOSIATIF PROSES DISOSIATIF PERSAINGAN KONTRAVERSI PERTENTANGAN (KONFLIK) PERSAINGAN KONTRAVERSI PERTENTANGAN (KONFLIK) PERSAINGAN KONTRAVERSI PERTENTANGAN (KONFLIK)
3
PERSAINGAN PERSAINGAN PERSAINGAN Persaingan (competition) adalah suatu proses sosial ketika berbagai pihak saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu.
4
FUNGSI PERSAINGAN FUNGSI PERSAINGAN FUNGSI PERSAINGAN Menyalurkan kepentingan serta nilai-nilai dalam masyarakat, terutama yang menimbulkan konflik. Menyeleksi individu yang pantas memperoleh status dan peran yang sesuai dengan kemampuannya.
5
Beberapa hal yang dapat menimbulkan persaingan :
Persaingan ekonomi, Persaingan kebudayaan Persaingan kedudukan Persaingan ras
6
KONTRAVERSI KONTRAVERSI
Kontravensi (contravention) adalah proses sosial yang ditandai adanya ketidakpuasan, ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan terhadap kepribadian seseorang atau kelompok yang tidak diungkapkan secara terbuka. Kontravensi adalah sikap menentang secara tersembunyi agar tidak sampai terjadi perselisihan secara terbuka.
7
Menurut Leopold von Wiese dan Howard Becker, terdapat lima bentuk kontravensi, yaitu :
1. Kontravensi umum, contohnya penolakan, perlawanan, protes, gangguan, dan mengancam pihak lawan. 2. Kontravensi sederhana, contohnya menyangkal pernyataan orang di depan umum, dan memaki melalui surat selebaran atau mencerca. 3. Kontravensi intensif, contohnya penghasutan, penyebaran desasdesus, dan memfitnah. 4. Kontravensi rahasia, contohnya pembocoran rahasia, khianat, dan subversi. 5. Kontravensi taktis, contohnya mengejutkan pihak lawan, provokasi, dan intimidasi.
8
Akibat positif dari adanya kontravensi :
1. Menambah rasa memiliki atau kesatuan yang kuat (solidaritas) dalam kelompok. 2. Mendorong adanya perubahan atau memperbaiki kelemahan-kelemahan sehingga memiliki sesuatu yang lebih benar dan baik lagi.
9
Pertikaian Pertikaian merupakan bentuk lanjut dari kontravensi. Hal ini disebabkan, di dalam pertikaian, perselisihan sudah bersifat terbuka. Pertikaian terjadi karena semakin tajamnya perbedaan antara kalangan tertentu dalam masyarakat. Semakin tajam perbedaan mengakibatkan amarah dan rasa benci yang mendorong tindakan untuk melukai, menghancurkan, atau menyerang pihak lain. Pertikaian jelas sekali mengarah pada disintegrasi antar individu ataupun kelompok.
10
PERTENTANGAN (KONFLIK) PERTENTANGAN (KONFLIK) PERTENTANGAN (KONFLIK)
Pertentangan atau konflik (conflict) adalah suatu perjuangan individu atau kelompok sosial untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai ancaman dan kekerasan.
11
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya konflik adalah sebagai berikut:
Perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda pula. Perbedaan kepentingan antara individu dan kelompok, di antaranya menyangkut bidang ekonomi, politik, dan sosial. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
12
Interaksi Sosial Interaksi Sosial Interaksi Sosial Interaksi Sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang menyangkut hubungan antarindividu, individu (seseorang) dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.
13
Faktor dasar terbentuknya interaksi sosial
Imitasi merupakan suatu tindakan sosial seseorang untuk meniru sikap, tindakan, atau tingkah laku dan penampilan fisik seseorang. Sugesti merupakan rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan seseorang kepada orang lain sehingga ia melaksanakan apa yang disugestikan tanpa berfikir rasional. Simpati merupakan suatu sikap seseorang yang merasa tertarik kepada orang lain karena penampilan,kebijaksanaan atau pola pikirnya sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh orang yang menaruh simpati. Identifikasi merupakan keinginan sama atau identik bahkan serupa dengan orang lain yang ditiru (idolanya) Empati merupakan proses ikut serta merasakan sesuatu yang dialami oleh orang lain. Proses empati biasanya ikut serta merasakan penderitaan orang lain.
14
Berdasarkan bentuknya, interaksi sosial dapat diklasifikasikan menjadi tiga pola, yaitu :
Pola Interaksi Individu dengan Individu Pola Interaksi Individu dengan Kelompok Pola Interaksi Kelompok dengan Kelompok
15
AND
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.