Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehVerawati Liani Hartanto Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KOTA SEMARANG
PEMERINTAH KOTA SEMARANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KOTA SEMARANG oleh: Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu (Wakil Walikota Semarang) Jakarta, 16 November 2017
2
VISI & MISI RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SEMARANG TAHUN 2016-2021
“Semarang Kota Perdagangan dan Jasa yang Hebat Menuju Masyarakat Semakin Sejahtera” MISI: Mewujudkan Kehidupan Masyarakat yang Berbudaya dan Berkualitas; Mewujudkan Pemerintahan yang Semakin Handal untuk Meningkatkan Pelayanan Publik; Mewujudkan Kota Metropolitan yang Dinamis dan Berwawasan Lingkungan; Memperkuat Ekonomi Kerakyatan Berbasis Keunggulan Lokal dan Membangun Iklim Usaha yang Kondusif.
3
PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KOTA SEMARANG Pasal 5 ayat 1 Pemerintah Daerah melakukan pendataan dan penetapan keluarga / warga miskin. Pasal 6 ayat 1 Pendataan keluarga/rumah tangga/warga miskin dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebagaimana diatur pada Pasal 5. Pasal 7 Pendataan, verifikasi dan validasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, dilaksanakan oleh perangkat daerah yang menangani urusan pemerintahan bidang sosial. PEMERINTAH KOTA SEMARANG MEMILIKI “DATABASE WARGA MISKIN KOTA SEMARANG” *Perda yang lama Perda No 4 Tahun 2008
4
Indikator Warga Miskin: Pangan; Tempat tinggal; Sandang; Pendidikan;
Perwal Nomor 31 A Tahun 2017 tentang Indikator, Kriteria dan Klasifikasi Warga Miskin Kota Semarang : Indikator Warga Miskin: Pangan; Tempat tinggal; Sandang; Pendidikan; Kesehatan; Penghasilan; dan Kepemilikan. *Perwal yang lama Perwal No 18C Tahun 2009
5
KLASIFIKASI WARGA MISKIN TIDAK MISKIN HAMPIR MISKIN MISKIN
SANGAT MISKIN *Klasifikasi “Tidak Miskin” tidak masuk dalam Database Warga Miskin.
6
GAMBARAN KEMISKINAN KOTA SEMARANG HASIL VERIFIKASI DAN IDENTIFIKASI WARGA MISKIN KOTA SEMARANG TAHUN 2015 Hasil Verifikasi dan Identifikasi Warga Miskin Kota Semarang Tahun 2015 (Keputusan Walikota Semarang Nomor 050/680/2015 tanggal 13 Juli 2015), sebagai berikut: Sangat Miskin : KK / jiwa Miskin : KK / jiwa Hampir Miskin : KK / jiwa + Total : KK / jiwa Dari rekapitulasi tersebut di atas, didapatkan jumlah warga miskin Kota Semarang Tahun 2015 (yang masuk dalam kategori Hampir Miskin, Miskin, dan Sangat Miskin) adalah sejumlah KK / jiwa. Mendasarkan pada data jumlah total penduduk Kota Semarang yaitu sejumlah jiwa (data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Semarang per 31 Mei 2015), maka didapatkan persentasi jumlah warga miskin Kota Semarang Tahun 2015 adalah sebagai berikut: ( jiwa : jiwa) x 100 % = 20,82 %
7
PETA KEMISKINAN KOTA SEMARANG HASIL VERIFIKASI DAN IDENTIFIKASI WARGA MISKIN KOTA SEMARANG TAHUN 2015
8
DINAMIKA JUMLAH WARGA MISKIN KOTA SEMARANG 2009 - 2015
NO KECAMATAN JUMLAH KELURAHAN JUMLAH GAKIN 2009 (KK / JIWA) JUMLAH GAKIN 2011 JUMLAH GAKIN 2013 JUMLAH GAKIN 2015 1 SEMARANG BARAT 16 / / / / 2 TUGU 7 / / / / 3 MIJEN 14 / / / / 4 NGALIYAN 10 / / / / 5 TEMBALANG 12 / / / / 6 BANYUMANIK 11 / / / / CANDISARI / / / / 8 GAYAMSARI / / / / 9 SEMARANG UTARA / / / / SEMARANG TENGAH 15 / / / / GAJAH MUNGKUR / / / / GUNUNGPATI / / / 5.726 / 13 SEMARANG SELATAN / / / / PEDURUNGAN / / / / SEMARANG TIMUR / / / 6.281 / GENUK / / / / J U M L A H 177 / / / / Sumber : SK Walikota Semarang tentang Penetapan Database Warga Miskin Kota Semarang (Tahun 2009, 2011, 2013, dan 2015)
9
PERSENTASE WARGA MISKIN
KOTA SEMARANG 2009 26,54 % 2011 26,44 % 2013 21,49 % 2015 20,82 % 2017 19,02 % (target RPJMD)
10
PENANDAAN WARGA MISKIN KOTA SEMARANG
Tujuan Penandaan Warga Miskin Kota Semarang adalah memberikan identitas warga miskin yang berwujud Kartu Identitas Warga Miskin sebagai usaha dalam mempermudah pemberian akses warga miskin yang akan memperoleh pelayanan dasar, fasilitas dan program penanggulangan kemiskinan dari Pemerintah Kota Semarang serta monitoring perkembangan dan pergerakan warga miskin. KARTU IDENTITAS WARGA MISKIN KOTA SEMARANG PERIODE TAHUN
11
Penyerahan Simbolis KIM
1 2 3 4 Pada Tanggal 20 April 2016 Kepala Bappeda Kota Semarang (1), Walikota Semarang (2), Wakil Walikota Semarang (3), Sekda Kota Semarang (4)
12
PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KOTA SEMARANG 2016 - 2021
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun mengamanahkan bahwa capaian target angka kemiskinan, yaitu: Data Warga Miskin (Bappeda Kota Semarang) : turun dari 20,82 % di tahun 2015 menjadi 16,45 % di tahun Sehingga pada kurun waktu diharapkan terjadi penurunan angka kemiskinan sebesar 4,37 %. Data Warga Miskin (BPS) : turun dari 4,97 % di tahun 2015 menjadi 4,55 % di tahun Sehingga pada kurun waktu diharapkan terjadi penurunan angka kemiskinan sebesar 0,42 % melalui PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KOTA SEMARANG
13
CAPAIAN DAN TARGET PERSENTASE KEMISKINAN
KOTA SEMARANG TAHUN TARGET RPJMD CAPAIAN
14
Launching GERBANG HEBAT
Pada Tanggal 20 April 2016 Ki – ka : Kepala Bappeda Kota Semarang, Walikota Semarang, Wakil Walikota Semarang, Sekda Kota Semarang
15
GERBANG HEBAT PENANGGULANGAN KEMISKINAN
DI KOTA SEMARANG Gerbang : Tempat masuk suatu kawasan. Hebat : Amat Sangat. SINGKATAN GERakan Bersama PenanggulAngan KemiskinaN dan PenGangguran melalui Harmonisasi Ekonomi, Edukasi, Ekosistem dan Etos Bersama MasyarakAT filosofi GERBANG HEBAT Pintu masuk dalam suatu ruang lingkup untuk melakukan aktivitas dan sinergitas antara Pemerintah Kota dan masyarakat serta stakeholder yang didasari pada komitmen bersama, semangat yang tinggi, jujur dan ikhlas dalam melaksanakan penanggulangan kemiskinan dan pengangguran di Kota Semarang; Hebat dalam komitmen, sinkronisasi, perencanaan, sinergitas pelaksanaan, serta pemberdayaan masyarakat yang inovatif dalam penanganan program kemiskinan dan pengangguran di Kota Semarang.
16
IMPLEMENTASI PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KOTA SEMARANG
EKONOMI: Pelatihan Kewirausahaan. Fasilitasi Pengembangan Usaha Mikro. Pelatihan Keterampilan (menjahit, salon, perbengkelan dll). Pengembangan Perikanan Rakyat. Bantuan Ternak (kambing, sapi) Bantuan Warung Desa Vokasi. Bantuan Pangan untuk Rawan Pangan. Distribusi Beras Sejahtera (Rastra). Penyiapan Tenaga Kerja Siap Pakai. Pelatihan Pemagangan Berbasis Masyarakat. Padat Karya Produktif. Pembentukan Wirausaha Baru (WUB). Santunan Kematian bagi Warga Miskin. EDUKASI: Pendampingan BOS. Beasiswa bagi Warga Miskin. Pengembangan Kelurahan Vokasi. Penyelenggaraan Kursus Keterampilan. Fasilitasi Penyelenggaraan Paket A, B, dan C.
17
IMPLEMENTASI PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KOTA SEMARANG
ETOS: Pelatihan Keterampilan Bagi PMKS. Pendampingan PKH. Pembinaan dan Pengembangan KUBE. Penyediaan dan Pelayanan Alat Kontrasepsi bagi Warga Miskin. Pendampingan Organisasi Masyarakat dan Lembaga Kemasyarakatan. Fasilitasi Penunjang Program TMMD. EKOSISTEM: Pelayanan Kesehatan Bagi Warga Miskin (Jamkesmaskot). Perbaikan Sanitasi Dasar bagi Warga Miskin. Penanggulangan Kekurangan Protein, Anemia, Gizi, Garam Yodium. Desa Mandiri Pangan. Perbaikan Perumahan Masyarakat Miskin (RTLH). Perbaikan Lingkungan Permukiman. Penanganan dan Penataan Pemukiman Kumuh. Pembuatan Sanitasi Komunal. Pembangunan dan Perbaikan MCK. Pengendalian Dampak Perubahan Iklim. Pembuatan Biopori. Peningkatan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Transportasi Murah melalui BRT.
18
Program/Kegiatan Unggulan Penanggulangan Kemiskinan
di Kota Semarang
19
Universal Health Coverage (UHC)
PRORAM UNGGULAN Universal Health Coverage (UHC) Per 1 November 2017 Pemerintah Kota Semarang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan menanggung biaya pengobatan masyarakat Kota Semarang yang sedang sakit. Untuk seluruh masyarakat (baik mampu maupun tidak mampu, sepanjang memenuhi persyaratan KK dan KTP Semarang, serta bersedia mendapatkan pelayanan kesehatan tingkat pertama di puskesmas, dan di rumah sakit kelas 3). Berlaku di Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Swasta di Kota Semarang. Yang berhak mengikuti adalah masyarakat yang tidak memiliki BPJS atau memiliki BPJS namun menunggak premi.
20
PRORAM UNGGULAN AMBULANCE HEBAT
22
PRORAM UNGGULAN Untuk mendorong kegiatan UMKM di Kota Semarang, khususnya bagi pelaku usaha kecil untuk mendapatkan bantuan pinjaman modal.
23
Sistem aplikasi IUMK (Ijin Usaha Mikro dan Kecil) sebagai tanda legalitas kepada seseorang atau pelaku usaha/ kegiatan tertentu dalam Bentuk izin usaha mikro dan kecil dalam bentuk satu lembar
24
PRORAM UNGGULAN Database Warga Miskin Kota Semarang dan Kartu Identitas Miskin (KIM) Beasiswa untuk Siswa Miskin dari jenjang SD – SMA (total Rp pada tahun 2017) Beasiswa untuk Siswa Miskin dari jenjang SD – Perguruan Tinggi (total Rp ,- pada tahun 2018) Petugas Surveilans Kesehatan (Gasurkes) setiap Kelurahan untuk penurunan DBD dan AKI/AKB
25
PRORAM UNGGULAN Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 1000 unit rumah / tahun (Rp ,- / rumah) Pembebasan PBB untuk NJOP s/d Rp ,- (pada tahun 2018) Santunan Kematian bagi Warga Miskin yang meninggal di tahun 2017, Rp di tahun 2018)
26
Kampung Tematik Kampung Tematik adalah suatu wilayah di bawah administrasi kelurahan yang menunjukkan jatidiri/identitas/makna masyarakatnya atas suatu potensi lokal yang diangkat dan ditonjolkan atas hasil kesepakatan masyarakat. Maksud: Menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran; Meningkatnya kualitas lingkungan permukiman; Mengangkat kearifan lokal dalam mengelola potensi dan memecahkan permasalahan lingkungan; Menambah tujuan atau destinasi wisata. Indikator Kelayakan Tema: Sosial:kantong kemiskinan, memiliki potensi, pemberdayaan masyarakat, dll; Ekonomi: potensi lokal (SDM & SDA), masyarakat produktif, produk unggulan; Infrastruktur: wilayah kumuh, gersang, tidak teratur, penurunan daya dukung.
27
Kampung Tematik Tujuan:
Peningkatan kesejahteraan msyarakat melalui peningkatan potensi lokal; Perbaikan lingkungan kumuh menjadi tidak kumuh melalui peningkatan kualitas lingkungan permukiman; Peningkatan partisipasi atau peran serta masyarakat secara aktif di dalam upaya penanggulangan kemiskinan; Peningkatan potensi lokal yang ada di masyarakat dan lingkungan setempat; Peningkatan kepedulian masyarakat dan membentuk identitas kampung sebagai semangat dalam pelaksanaan pembangunan wilayah, serta peningkatan pemberdayaan masyarakat; Memberi pengaruh positif bagi kampung-kampung lainnya agar terpicu dan terpacu untuk mewujudkan kampung tematik serupa; Menggugah pemberi Coorporate Social Responsibility (CSR) untuk mendukung pelaksanaan Kampung Tematik di Kota Semarang; Mendorong peningkatan perputaran ekonomi lokal/wilayah.
28
Kampung Tematik Pentahapan: 2016 32 kelurahan 2017 80 kelurahan 2018 65 kelurahan Sehingga pada tahun 2018 di Kota Semarang memiliki 177 Kampung Tematik (yaitu 1 Kampung Tematik per 1 Kelurahan). Dukungan Anggaran: Rp ,- (Dua Ratus Juta Rupiah) per kampung tematik (APBD Kota Semarang); Anggaran dari Fasilitasi Musrenbang di Kecamatan, Anggaran OPD-OPD Pendamping; Coorporate Social Responsibility (CSR); Swadaya Masyarakat. Pelaksanaan Kampung Tematik dapat disinergikan dengan anggaran lain yang ada di Kecamatan seperti Pemberdayaan Perempuan, Forum Kesehatan Kelurahan (FKK), Fasilitasi LPMK, Fasilitasi PKK, Fasilitasi Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), Fasilitasi Penanggulangan Kemiskinan, dan lain-lain yang dapat mendukung pelaksanaan Kampung Tematik
29
Dokumentasi Kampung Tematik
Kampung Hasta Karya (Kel. Pedalangan, Kec. Banyumanik) BEFORE AFTER Kampung Aquaponik (Kel. Kandri, Kec. Gunungpati) BEFORE AFTER
30
Dokumentasi Kampung Tematik
Kampung Sehat Ramah Anak (Kel. Kuningan, Kec. Semarang Utara) BEFORE AFTER Kampung Batik (Kel. Rejomulyo, Kec. Semarang Timur) BEFORE AFTER
31
Dokumentasi Kampung Tematik
Kampung Seni (Kel. Palebon, Kec. Pedurungan) BEFORE AFTER Kampung Gumregah (Kel. Mlatiharjo, Kec. Semarang Timur) BEFORE AFTER
32
Dokumentasi Kampung Tematik
Kampung Jawi (Kel. Sukorejo, Kec. Gunungpati) BEFORE AFTER Kampung Bebas Jentik (Kel. Bangetayu Wetan, Kec. Genuk) BEFORE AFTER
33
Dokumentasi Kampung Tematik
Kampung Home Industry (Kel. Karanganyar Gunung, Kec. Candisari) BEFORE AFTER Kampung Beliksari (Kel. Lempongsari, Kec. Gajahmungkur) BEFORE AFTER
34
KAMPUNG PELANGI Kampung kumuh menjadi destinasi wisata.
Ramai kunjungan wisatawan sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat lokal. Anggaran untuk merealisasikan dari CSR dan swadaya (non APBD).
35
MATURNUWUN
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.