Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehUtami Wibowo Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Pengaruh Perang Dunia I dan II terhadap Kehidupan Politik
Disusun Oleh: Dodi Kurniawan (04) Gessy Mutiara Prameswari (05) Maria Vanesa Kanita (12) Puteri Asyifa Nurunnisa (15)
2
Perang Dunia I: Sebab Umum
Pertentangan Jerman dan Prancis Pada tahun terjadi perang antara Jerman dan prancis yang dipicu oleh perebutan hegemoni di daratan Eropa. Prancis dipimpin oleh Napoleon III dan Jerman dipimpin oleh Otto van Bismark. Prancis kalah dan menandatangani Perjanjian Perdamaian Frankfurt yang berisi: -> Prancis menyerahkan wilayah Elzas-Lotharingen kepada Jerman. -> Prancis harus membayar kerugian perang pada Jerman. Perang Dunia I terjadi karena Prancis ingin membalas dendam kepada Jerman.
3
(masih) Sebab Umum Pertentangan Jerman dan Inggris
Pertentangan ini disebabkan oleh persaingan industri, perebutan daerah jajahan, dan kekuatan angkatan perang terutama angkatan laut. Pertentangan Jerman dan Rusia Jerman dibawah pimpinan Raja Wilhelm II dan Perdana Menteri Otto van Bismark menanamkan pengaruhnya di Turki. Rusia merasa terancam dengan politik Jerman itu, sebab Turki merupakan lawannya. Aliansi dari Jerman dan Turki membahayakan upaya Rusia menguasai Laut Tengah.
4
Pertentangan ini turut menyebabkan Perang Dunia I
(masih) Sebab Umum Pertentangan Rusia dan Austria Konflik ini dipicu oleh keinginan kedua negara menguasai wilayah Balkan. Pertentangan anatara negara-negara melahirkan kelompok- kelompok kepentingan yang dikenal dengan system of alliances. Akibat politik ini, Eropa terbagi menjadi dua blok: Triple Alliantie, terdiri atas Jerman, Austria, dan Italia. Triple Entente, teridir atas Prancis, Rusia, dan Inggris. Kedua kelompok kepentingan itu mengembangkan berbagai persenjataan sebagai strategi memenangkan perang. Pertentangan ini turut menyebabkan Perang Dunia I
5
Perang Dunia I: Sebab Khusus
Perang Dunia I secara langsung dipicu oleh pembunuhan putera mahkota Autria, yaitu Franz Ferdinand oleh Princep seorang Serbia. Pembunuhan itu diawali tentara Autria yang mengadakan latihan perang di Bosnia. Bagi Serbia yang menuntut Bosnia-Herzegovina, latihan tentara seperti ini dianggap sebagai provokasi yang menghalang-halangi terwujudnya Pan Slavisme maupun Serbia Raya. Tragedi pembunuhan itu mendorong Austria mengultimatum Serbia sekaligus mengumumkan perang. Langkah politis Austria diikuti aliansinya dan terjadilah Perang Dunia I.
6
Perang Dunia I: Dampak Politik
Salah satu perubahan di bidang ini adalah pembubaran kekaisaran yaitu Jerman, Rusia, Austria-Hungaria, Turki, dan lahirnya negara- negara baru seperti Polandia, Finlandia, Cekoslovakia, Yugoslavia, Hungaria, Mesir, Irak, Arab, Syria, Lebanon, dan Yordania. Perubahan lainnya, yaitu timbulnya paham nasionalisme, demokrasi, fasisme, dan sosioalisme.
7
Dampak Politik di Indonesia
Perang Dunia I membuat Belanda menjadi longgar mengendalikan keadaan politik Indonesia. Keadaan ini menguntungkan Indonesia untuk kembali memunculkan semangat anti-kolonialisme secara radikal, dipicu oleh kesenjangan sosial yang mencolok antara golongan pribumi dan golongan asing.
8
(masih) Dampak Politik di Indonesia
Radikalisme ini jelas membuat Belanda khawatir daerah koloninya akan memerdekakan diri. Terlebih lagi, Perang Dunia I telah membawa pergerseran peta politik di hampir seluruh dunia, terutama setelah dikeluarkannya Doktrin Wilson (Wilson’s Fourteen Points) yang dalam salah satu pasalnya disebutkan bahwa seluruh bangsa berhak menentukan nasibnya sendiri (right of self determination).
9
(masih) Dampak Politik di Indonesia
Didasari atas doktrin yang menggema di seluruh dunia itu, organisasi pergerakan nasional Indonesia mulai menunjukkan sikap radikalnya terhadap pemerintah Hindia Belanda. Misalnya, Indoneische Vereeniging sejak tahun 1922 mengemukakan asas perjuangannya, yaitu self-help (menolong diri sendiri) dan self-reliance (percaya pada diri sendiri).
10
(masih) Dampak Politik di Indonesia
Sepanjang Perang Dunia I, Belanda membuat keputusan- keputusan politik guna meredam tuntutan Indonesia untuk merdeka. Pada kongres Budi Utomo tanggal 5 dan 6 Agustus 1915, telah ditetapkan usulan perlunya dibentuk wajib militer bagi kaum pribumi. Selanjutnya komite Indie Weebar pada tanggal 23 Juli telag memutuskan bahwa pembentukan kekuatan militer baik laut maupun darat dari kalangan bumiputera yang mendesak agar mempertahankan diri dari serangan luar.
11
(masih) Dampak Politik di Indonesia
Dwijisoedoyo sebagai wakil Budoyo Utomo berhasil mengadakan pendekatan dengan pemimpin-pemimpin terkemuka Belanda. Walaupun misi tidak berhasil meloloskan usulan tentang wajib militer, sebagai gantinya pemerintah Belanda akan membentuk Volksraad (disahkan Desember 1916).
12
(masih) Dampak Politik di Indonesia
Pada November 1918 Gubernur Jenderal van Limburg Stirum mengeluarkan November Befolte (Janji November). Isinya, pemerintah akan memberi kewenangan yang besar pada Volksraad dalam bidang politik. Pemerintah juga berjanji akan memperbaiki kondisi sosial-ekonomi masyarakat Hindia Belanda. Untuk kepentingan itu dibentuk sebuah komisi yang berhasil menyelidiki tentang: Hubungan antara Indonesia dan Belanda perlu diatur kembali berdasarkan landasan baru. Pusat kekuasaan perlu dipindahkan ke Indonesia dan Pemerintah Belanda harus mencakup unsur-unsur pribumi. Volksraad perlu diberi kekuasaan legislatif.
13
(masih) Dampak Politik di Indonesia
Janji yang diberikan Belanda tidak pernah dituntaskan, maka muncul perlawanan-perlawanan diantaranya: Gerakan petani di Surakarta pada 1919 dipimpin Haji Misbach. Gerakan ini didukung oleh E.F.E Douwes Dekker dan Tjipto Mangunkusumo dari Indische Partij. Penembakan terhadap kontroler perkebunan Belanda di Toli-Toli (Mei 1919). Pemberontakan rakyat dan penembakan para pejabat Belanda di Garut (Juni 1919). Pemberontakan PKI di berbagai daerah seperti Banten, Batavia, Priangan, dan Sumatera (12 November 1926).
14
Perang Dunia II: Sebab Umum
Tiap negara negara memiliki kepentingan untuk memperluas pengaruh ideologinya ke berbagai negara di dunia. Tiap – tiap ideologi tersebut tidak dapat disatukan sehingga menimbulkan konflik Terjadi perlombaan senjata seperti Italia menyerang Ethiopia (1935) Terbentuklah blok – blok negara yang saling berhadapan dan bertentangan
15
Perang Dunia II: Sebab Umum
Tanggal 27 September 1940, Jepang menandatangani Pakta Tiga Kekuatan (Tripartite Pact) bersama Jerman dan Italia Terbentuk dua blok besar yakni: - Blok Fasis : Jerman, Italia, dan Jepang - Blok Sekutu terdiri dari: a. Blok Demokrasi : Perancis, Inggris, Amerika Serikat, dan Belanda b. Blok Komunis : Rusia, Polandia, Hongaria, Bulgaria, Yugoslavia, Rumania, dan Cekoslavia
16
Perang Dunia II: Sebab Umum
Timbul nafsu imperialistis Jerman mengumumkan Lebensraum (Jerman Raya) yang meliputi Eropa Tengah. Jepang mengumumkan Kemakmuran Bersama di Asia Timur Raya. Inggris, Perancis, AS, dan Rusia menguasai lumbung ETropa, yakni Ukrania dan Rumania.
17
Sebab Khusus PD II Hitler menuntut kota Danzig karena penduduknya adalah bangsa Jerman. Polandia menolak tutuntan tersebut, bahkan polandia mengadakan perjanjian dgn Inggris, Perancis, Yunan, dan Rumania untuk menghadapi ancaman jerman tersebut. Akibat penolakan tersebut pada 1 September Jerman melakukan ekspansi militer ke Belanda. Terhadap serbuan tersebut agar negara blok demokrasi mengumumkan perang terhadap Jerman pada 3 Sep. 1939, AS memihak blok demokrasi.
18
Sebab Khusus PD II Atas putusan politik Jerman, Jepang pun terikat dengan perjanjian Tripartite, pada 7 Desember 1941, Jepang menyerbu pangkalan armada pangkalan laut amerika Pearl Harbour.
19
Dampak PD II di bidang politik
Lahirnya negara Superpower, yakni AS dan Rusia. Kedua negara melakukan ekspansi ideologi keberbagai wilayah di dunia. Terciptanya balance of power dan lahir politik aliansi seperti NATO, NETO, SEATO, yang dimotori oleh Amerika Roosevelt dari Amerika dan Winston Churchill dari Inggris merintis Atlantic Charter, piagam ini ditandatangani pada 14 Agustus 1941
20
Dampak PD II di bidang politik
Beberapa konverensi diadakan dan piagam dispakati seperti Declaration of the United Nations pada 1 Januari 1942 yang diadakan di Washington; Dumbarton Oaks di Washington pada tanggal 7 Oktober 1944 yang isinya membentuk UNO. Yalta Conference di Semenanjung Krim pada tanggal 4 Februari 1945 yang dihadiri oleh Roosevelt, Churcill, dan Stalin dari Rusia. San Francisco Conference pada 26 Juni 1945 yang isinya menyetujui United Nations Charter.
21
Dampak PD II di bidang politik
Tiga pemerintahan militer yang menduduki Indonesia pada perang dunia II : Pemerintahan militer Angkatan Darat (Tentara Selatan Kedua puluh lima) mencakup wilayah Sumatera dengan pusat di Bukittinggi Pemerintahan militer Angkatan Darat (Tentara Keenam Belas) mencakup wilayah Jawa, Madura, dengan pusat di Jakarta Pemerintahan militer Angkatan Laut (Armada Selatan Kedua) mencakup wilayah Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dengan pusat di Makasar
22
Dampak PD II di bidang politik
Prioritas kebijakan umum Pemerintah Jepang terhadap rakyat Indonesia: Menghapuskan pengaruh – pengaruh Barat dikalangan rakyat pribumi, antara lain: melarang peredaran buku – buku berbahasa Belanda dan Inggris Memobilisasi rakyat demi perang Dai Toa (Perang Suci), antara lain: dibentuknya tentara PETA (Pembela Tanah Air)
23
Dampak PD II di bidang politik
Kebijakan-kebijakan Pemerintah Jepang untuk menjalin kerjasama dengan pemimpin nasional, membentuk : Gerakan 3A : Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, Nippon Pemimipin Asia yang dipimpin oleh Mr. Samsudin Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA) yang dipimpin oleh Ir. Soekarno Jawa Hokokai, didirikan oleh Kumakichi Harada Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI), dipimpin oleh K.H Mas Mansyur Organisasi – organisasi militer bentukan jepang : Seinendan, Keibodan, Heiho, dan PETA
24
THANK YOU “You see, hidden within the unconscious lies an insatiable desire for conflict.” -Professor James Moriarty, Sherlock Holmes 2: The Game of Shadow
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.