Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ANATOMI DAN FISIOLOGI SERANGGA.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ANATOMI DAN FISIOLOGI SERANGGA."— Transcript presentasi:

1 ANATOMI DAN FISIOLOGI SERANGGA

2 Sistem peredaran ► Sistem peredaran serangga berupa hemolimf
dan organ-organ yang memfasilitasi sirkulasi. ► Pada serangga sebagian besar lintasan hemolimf mengalir melalui rongga tubuh, menggenangi organ-organ dan jaringan. ► Sistem ini disebut sistem terbuka◄

3

4

5 Serangga memiliki alat sirkulasi darah terbuka yang terdiri atas jantung yang beruas-ruas dan aorta. Serangga tidak memiliki pembuluh kapiler dan vena. Jantung memompa hemolimfa menuju aorta dorsal hingga jantung dalam keadaan kosong. Selanjutnya hemolimfa menuju hemocoel. Saat jantung berkontraksi, ostium menutup dan pada saat saat jantung mengalami relaksasi, hemolimfa dialirkan kembali menuju jantung. Darah serangga tidak berwarna karena tidak mengandung hemoglobin, tetapi mengandung hemosianin. Darah serangga hanya digunakan untuk mengangkut sari makanan dari usus ke seluruh tubuh. Darah serangga tidak digunakan untuk pengangkutan gas O2 maupun CO2 Pengangkutan gas O2 dan CO2 dilakukan oleh sistem trakea.

6 Secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut :
Peredaran pada serangga diatur oleh sistem pompa otot-otot melalui rongga-rongga dalam tubuh yang dipisahkan oleh septa. Pada sebagian besar serangga, hemosel terbagi menjadi beberapa rongga (sinus) oleh septa atau diafragma. Aorta adalah tabung ramping yang mengantarkan cairan ke kepala, bermuara di belakang atau di bawah otak. Organ denyut juga ditemui di toraks, yang memelihara peredaran di pembuluh sayap. Secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut : Hemolimf dari abdomen dipompa oleh jantung ke aorta kemudian ke kepala kemudian ke jaringan-jaringan lalu ke abdomen, dan siklus dimulai lagi.

7

8 Aorta Hemocoel

9 pH hemolimf umumnya 6-7 tapi ada yang sampai pH 7-7.5.
Sel-sel hemolimf atau hemosit (haemocytes) ada beberapa tipe (terutama plasmatosit, cystocyt dan sel granular), semuanya mempunyai empat fungsi inti, yaitu : fagositosis, “memakan” partikel-partikel dan bahan, misalnya metabolit pengkapsulan (encapsulation), “membungkus” parasit dan bahan asing yang berukuran relatif besar koagulasi hemolimf penyimpanan dan distribusi nutrisi. adalah cairan bening, tidak berwarna atau kunig-pucat atau hijau pucat dan biru karena mengandung pigmen. Pada beberapa serangga akuatik pradewasa dan larva lalat parasit dalam (endoparasitik), berwarna merah karena adanya hemoglobin. Pada nimfa dan imago hemolimf itu biasanya kurang dari 20% berat badannya. pH hemolimf umumnya 6-7 tapi ada yang sampai pH   Hemolimf serangga dicirikan oleh konsentrasi yang tinggi dari fosfat organik dan asam-asam amino. Kandungan dan komposisi kimiawi itu bervariasi tergantung dari jenis, umur, keadaan fisiologi, kelamin (seks), makanan dan sebagainya.

10 Fungsi Hemolimf : a.  Sebagai pelumas (lubricant):  melancarkan gerakan antar organ b.  Sebagai medium hidraulik:  pada proses ganti kulit; pada proses imago lalat keluar dari puparium dengan dorongan ptilinum; penjuluran embelan, misalnya pada proses perentangan sayap waktu imago keluar dari pupa. c.  Transportasi nutrisi dan bahan limbah:  nutrisi diserap oleh darah dari sistem pencernaan dan diantarkan ke jaringan- jaringan yang memerlukan.  Limbah metabolisme diangkut dari jaringan-jaringan oleh darah ke organ-organ ekskretori.  Selain itu hormon-hormon dibawa oleh darah ke tempat-tempat hormon itu bekerja. d.  Organ perlindungan: (1) dalam fagositosis, (2) pengkapsulan (encapsulasi), (3) detoksifikasi bahan beracun, misalnya insektisida, (4) hemostasis, yaitu penghentian perdarahan melalui koagulasi dan presipitasi plasma, (5) penyembuhan luka, (6) perlindungan non-seluler. e. Transfer panas:  mentransfer panas dari satu bagian tubuh ke bagian lain.

11 TIPE HEMOSIT menurut D. Gilmour (1979) :
Prohemosit : Berukuran kecil dengan inti hampir memenuhi seluruh sel. Plamatosit : Merupakan sel amuboid yang berperan dalam transportasi metabolid. Adipohemosit : Berasal dari plematosit yang mengandung lemak, sebagai transportasi lemak Spherule (sel lemak) : Berukuran sedang, berperanan dalam transportasi material untuk produksi sutera bagi Lepidoptera. Oeositoid : Sitoplasmanya banyak, biasanya berubah menjadi hyalin (semacam zat putih telur yang transparan). Prohaemocyte Plasmatocyte Adipohaemocyte Spherulecell Oenocytoid

12 Nefrosit (nephrocytes)
Dua tipe sel lain yang terdapat di dalam hemosel, yaitu : Nefrosit (nephrocytes) yang berfungsi sebagai kelenjar tanpa saluran yang menjaring hemolimf dari bahan-bahan tertentu dan dimetabolisme untuk dimanfaatkan atau dibuang di tempat lain. 2. Oenosit (oenocytes) fungsinya tidak jelas, tetapi kelihatannya berperan dalam sintesis parafin kutikula.

13 SEE YOU NEXT WEEK


Download ppt "ANATOMI DAN FISIOLOGI SERANGGA."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google