Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Lismaryani Bertin SMK Negeri 13 Bandung

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Lismaryani Bertin SMK Negeri 13 Bandung"— Transcript presentasi:

1 Lismaryani Bertin SMK Negeri 13 Bandung
Iodo-Iodimetry Lismaryani Bertin SMK Negeri 13 Bandung

2 Dasar-dasar Iodo-Iodimetri adalah metode titrasi yang melibatkan I2 dan Iˉ Iodometri Titrasi I2 dengan larutan standar Na2S2O3 I2 bisa merupakan sisa reaksi maupun hasil reaksi antara KI dengan oksidator. Iodimetry Titrasi suatu zat reduktor dengan larutan standar I2

3 Sistem I2 ; I- E0 = +0.54 V I2 : iodin/iodium/iod bersifat oksidator.
Iˉ: iodide bersifat reduktor. Jika I- bertemu dengan oksidator kuat seperti K2Cr2O7, KMnO4, Cu2+ maka Iˉ akan teroksidasi menjadi I2 I2 bereaksi dengan reduktor menjadi I-

4 Sifat I2 Zat padat ungu kehitaman Oksidator menengah, E0 + 0.54
Sukar larut dalam air Menyublim pada temperatur sedang Larut dalam larutan Iˉ membentuk sistem I3ˉ yang berwarna coklat. Membentuk kompleks absorpsi dengan amylum menghasilkan warna biru ungu yang khas.

5 Dua faktor penyebab kesalahan utama pada titrasi iodo-iodimetri
I2 mudah menguap dan sukar larut dalam air Iˉ mudah teroksidasi oleh oksigen di udara

6 I2 mudah menguap dan sukar larut dalam air
Solusi: Kurangi penguapan dengan melakukan titrasi dengan cepat, Sediakan pelarut yang baik Implikasi: Gunakan labu iod adisi Tambahkan KI berlebih

7 Iˉ mudah teroksidasi oleh oksigen di udara
Solusi Lakukan titrasi dalam atmosfir non-O2, untuk mengurangi kontak dengan O2 Implikasi Gunakan labu iod adisi Usir oksigen dalam labu dengan memproduksi CO2 dari Na2CO3 dan asam .

8 Deteksi TE I2 dalam Iˉ berwarna coklat. Makin rendah konsentrasinya, makin pucat warnanya. Maka menghilangnya I2 dapat dideteksi dari warnanya, akan tetapi mata kita tidak dapat melihat warna kuning pucat pada konsentrasi 10-5 M. Penambahan amilum membantu deteksi TE karena warna biru Iod-amil masih terlihat pada konsentrasi

9 Hilangnya warna biru pada TA
Disebabkan I2-amil tepat habis bereaksi dengan Na2S2O3

10 Standar sekunder Na2S2O3.5H2O
Zat padat, putih, transparan Terurai menjadi Na2SO3 dan Sulfur Penguraian dipercepat oleh panas, cahaya asam dan bakteri Bereaksi dengan I2 menghasilkan Na2S4O6 dan Iˉ Bereaksi dengan O2 menjadi SO42-

11 Pembuatan larutan Na2S2O3
Didihkan air selama 15 menit lalu dinginkan Timbang sejumlah Na2S2O3.5H2O Larutkan dalam air mendidih yang telah dingin Tambahkan Na2CO3 ( 0.2 gram/liter) Simpan dalam botol coklat minimal 1 malam Saring jika perlu (jika terdapat endapan atau kekeruhan) Tetapkan konsentrasinya.

12 Pembahasan Pendidihan air : mengusir CO2, O2 dan membunuh bakteri
CO2 dengan air membentuk asam sehingga pH ai menurun. Pada pH asam thiosulfat terurai menjadi thiosulfit dan sulfur. Penguraian ini juga terjadi oleh bakteri thiobacillus thiopharus Pertumbuhan bakteri Thiobacillus thiopharus minimum pada pH 9. pH 9 diperoleh dengan penambahan Na2CO3

13 Standarisasi larutan [Na2S2O3]
standard primer K2Cr2O7, CuSO4.5H2O, KIO3, KBrO3 Standard sekunder KMnO4, I2

14 Standardisasi larutan [Na2S2O3] dengan K2Cr2O7
Panaskan K2Cr2O7 pa. pada temp C selama 1-2 jam. Dinginkan dalam exikator. Timbang teliti 1.25 gram K2Cr2O7 larutkan dengan AqDM dalam labu ukur 250mL. Pipet 25 mL ke dalam labu erlenmeyer bertutup, tambahkan 1 gram KI dan 5 mL HCl 2 N, kocok dan biarkan 5 menit di tempat gelap. Titrasi dengan Na2S2O3 hingga warna I2 pucat. Tambahkan 5 mL amylum 0.1 % Lanjutkan titrasi hingga warna biru tepat menghilang. Hitung konsentrasi Na2S2O3

15 Reaksi Cr2O72- + 6I- + 14H+ → 3 I2 + 2Cr3+ + 7H2O
jingga tb coklat hijau I2 + S2O32- → 2I- + S4O62- coklat tb tb tb I2-amil + S2O32- → 2I- + S4O62- + amil biru tb tb tb tb Mek I2 = mek Na2S2O3 Mek I2 = mek K2Cr2O7 sehingga mek Na2S2O3 = mek K2Cr2O7

16 Pembahasan HCl digunakan sebagai pengasam karena warna CrCl3 jelas sedangkan jika digunakan H2SO4 akan terbentuk Cr2(SO4)3 berwarna hijau kebiruan. Warna ini menyulitkan pengamatan TA. Reaksi dikromat dengan KI berlangsung lambat sehingga harus dibiarkan dulu beberapa saat

17 Pembahasan Penambahan amilum dilakukan pada saat konsentrasi I2 rendah (warna I2 I2 pucat) karena pada konsentrasi tinggi I2 membentuk kompleks iod-amilum yang menggumpal dan sukar bereaksi dengan Na2S2O3


Download ppt "Lismaryani Bertin SMK Negeri 13 Bandung"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google