Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BAB 1 MORTAR Sep-18.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BAB 1 MORTAR Sep-18."— Transcript presentasi:

1 BAB 1 MORTAR Sep-18

2 PENDAHULUAN Adukan untuk pasangan bata dan plesteran tersusun dari bahan perekat, agregat halus dan air sehingga merupakan campuran yang memiliki kelecakan (konsistensi yang enak untuk dikerjakan/ workable). Sep-18

3 BAHAN ADUKAN Perekat Agregat halus Pengisi (filler) Air
Bahan tambah jika perlu Sep-18

4 PERSYARATAN BAHAN Harus sesuai dengan :
Jenis bahan / komponen bahan bangunan yang direkatkan Kekuatan yang harus dicapai Iklim dan cuaca dimana bangunan ditempatkan. Penampakan yang diinginkan Persyaratan mutu sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan Sep-18

5 JENIS ADUKAN Jenis adukan untuk pasangan dan plesteran dapat digolongkan menurut : Perekatnya Sifatnya, rapat air atau biasa Sep-18

6 SIFAT ADUKAN Adukan untuk pasangan dan plesteran harus memiliki sifat : Cukup plastis sehingga mudah dikerjakan Menghasilkan rekatan yang baik antara aduk dengan pasangannya Menghasilkan rekatan yang baik antara bata dengan bata Dapat mengisi celah-celah antara bata dengan rapat dan merata, mencegah masuknya air dan memberikan kekuatan yang merata. Sep-18

7 PERBANDINGAN CAMPURAN
Sebaiknya dalam perbandingan berat, karena perbandingan volume dapat berubah, jika : Cara pengisian tidak seragam Kadar air bahan berubah Kehalusan bahan berubah Sep-18

8 KRITERIA ADUKAN Susunan campuran adukan harus memenuhi sebagian atau seluruh kriteria sebagai berikut : Kekuatan Workability Peruntukan Sep-18

9 SIFAT ADUKAN SEGAR Sifat penting untuk menghasilkan pasangan bata yang baik antara lain: lecak, enak dikerjakan, plastis, dapat menahan air, memiliki kekuatan rekatan yang cukup baik, stabil/tidak banyak berubah volumenya, tahan lama memberikan penampilan yang baik. Sep-18

10 PENGUJIAN ADUKAN SEGAR
Kelecakan/konsistensi Kemampuan menahan pelepasan air (water retentivity) Daya serap air (suction rate) bata Daya rekat (bond strength) Sep-18

11 PENGUJIAN KONSISTENSI NORMAL DGN FLOW TABLE
Sep-18

12 SIFAT ADUKAN KERAS 1.Kuat tekan
ASTM C 270 membagi adukan dalam kekuatan (dalam perbandingan volume) sebagai berikut Tipe Adukan Komposisi Kuat Tekan Psi, kg/cm2 Tipe M 1 PC : min 21/4 pasir 1semen tembok: 1/4kp: min 21/4 pasir psi kg/cm2 Tipe S /2 PC : 1semen tembok:maks 3 pasir 1PC : 1/4-1/2 kp : maks 3 pasir Sep-18

13 SIFAT ADUKAN KERAS (LANJUTAN)
Tipe Adukan Komposisi Kuat Tekan Psi, kg/cm2 Tipe N semen tembok : pasirsama dengan volume semen &kapur 1 PC : 1/2-11/4 kapur : pasirsama dengan volume semen &kapur Tipe O 1 semen tembok : pasir tidak dibatasi 1 PC : 11/4-21/2 kapur : pasir tidak dibatasi Tipe K PC : 21/2 kapur : pasir tidak dibatasi Sep-18

14 SIFAT ADUKAN KERAS (LANJUTAN)
Modulus Elastisitas Modulus Patah Kekekalan Bentuk Sep-18

15 PENGUJIAN KUAT TEKAN ADUKAN
Sep-18

16 PENGUJIAN KUAT LENTUR ADUKAN
Sep-18

17 PENGUJIAN KUAT LENTUR ADUKAN
Sep-18

18 YANG HARUS DIPERHATIKAN
Yang harus diperhatikan dalam pembuatan adukan, adalah : Pencampuran merata Kadar air jangan berlebihan Gradasi dengan besar butir maksimum yang sesuai Workability sesuai dengan teknik pemasangan Perawatan secara sempurna. Sep-18

19 JENIS BATA Terdiri dari : 1. Bata merah/ bata tanah liat dibakar :
Bata pejal Masif atau kalau mempunyai lubang , tidak lebih dari 15% Bata berlubang Jumlah luas penampang lubang antara 15% - 35% Bata berongga/ bata kerawang/ hollow brick Jumlah luas penampang lubang antara 35% - 75% Sep-18

20 JENIS BATA (LANJUTAN) 2. Bata tidak dibakar :
Bata jenis ini dibuat pejal dan berongga, terdiri dari : Bata tanah stabilisasi Bata tras kapur/ Batako Bata beton Sep-18

21 UKURAN BATA 1. Bata merah/ bata tanah liat dibakar : Bata pejal
- Bata M6 : 230 x 110 x 55mm - Bata M5a: 190 x 90 x 65mm - Bata M5b: 190 x190 x 65mm Bata berlubang - panjang 200,220,240,300mm - lebar ,115 ( untuk panjang mm) 175 untuk panjang 300mm - tebal , 71, 115 mm 2. Bata tidak dibakar : Ukuran tebal x 200 x 200 mm Ukuran tipis x 200 x 100 mm Sep-18

22 KUAT TEKAN BATA Bata merah/ bata tanah liat dibakar : Bata pejal
Terbagi 6 tingkat mutu : 25, 50, 100, 150, 200, dan kg/cm2 Bata berlubang Terbagi 5 tingkat mutu : 50, 100, 150, 200, dan 250kg/cm2 Sep-18

23 2. BATA TIDAK DIBAKAR Tingkat mutu bata Sifat fisis
Tingkat mutu bata Sifat fisis Bata beton pejal Bata beton berlubang I II III IV I II III IV Kuattekanbruto,min. Rata2kg/cm2 Kuat tekan bruto masing2 bendauji min.kg/cm2 Penyerapan air rata2,maks% 100 90 25 70 65 35 40 - 50 21 20 17 Syarat bata tras kapur I II III Pejal Berlubang Sep-18

24 SIFAT PASANGAN BATA Kuat tekan Kuat lentur Pengaruh basah kering
Susut muai Kemampuan menyekat panas Sep-18

25 PEKERJAAN PLESTERAN Untuk menghasilkan plesteran yang awet dan bebas dari retak-retak sebaiknya diperhatikan hal berikut : Teknologi serta peralatan yang tepat. Sifat dari bahan plesteran Sifat dinding yang akan diplester Sep-18

26 PEKERJAAN PLESTERAN Pekerjaan plesteran harus direncanakan dengan memperhatikan antara lain : 1  Teknologi dan alat-alat yang digunakan dalam plesteran 2 Sifat bahan plesteran 3   Lapisan plesteran 4   Daya isap permukaan yang diplester Sep-18

27 KERUSAKAN PADA PLESTERAN
Yang sering dijumpai adalah : Retak-retak serta ikatan yang lemah      Retak-retak akibat diskontinuitas      Melepuh atau menggembung      Permukaan yang tidak rata dan tidak teratur      Berlubang-lubang      Permukaan yang berlubang-lubang menjadi basah      Lunak dan banyak mengandung butiran kapur      Alur atau lekuk memanjang dalam plesteran      Kerusakan pada bagian luar akibat pengaruh cuaca Sep-18

28 BAHAN BANGUNAN DARI SEMEN/BETON
Yang dimaksud adalah bahan bangunan yang dibuat menggunakan perekat hidrolis baik dicetak dipabrik (pracetak) maupun ditempat(insitu). Ditinjau dari berat volumenya, bahan bangunan semen/ beton dibagi menjadi 2 kelompok besar: Bahan bangunan beton berat: berat volume > kg/m3 Bahan bangunan beton ringan: berat volume < kg/m3 Bahan Baku : Sama seperti bahan baku adukan/beton Sep-18

29 PROSES PEMBUATAN Secara manual Bahan-bahan dicampur
Diaduk dengan air sedikit, sekitar 30%-40% dari berat semen. Dicetak sambil dipadatkan dengan dipres, getar, atau keduanya Dirawat, minimal 3 minggu Penyelesaian akhir (finishing) Pengerjaan di pabrik (precast/ prefab) Secara prinsip sama, kecuali bahan dirancang untuk kekuatan tertentu, perawatan dengan uap dan tekanan dengan waktu 3 hari – 12 jam, tergantung besarnya uap dan tekanan. Sep-18

30 BENTUK PRODUK YANG DIHASILKAN
Yang berbentuk bata/blok: Batako/bata tras kapur, bata tanah semen/soil cement block, batabeton, bata untuk lantai, jalan/paving block, dsb. Yang berbentuk kepingan atau ubin: Ubin semen biasa, ubin teraso yang dinamakan sesuai dengan corak permukaan ubin. Genteng beton, kepingan semen asbes yang dibuat semacam sirap. Sep-18

31 BENTUK PRODUK YANG DIHASILKAN (LANJUTAN)
Bentuk pipa: Pipa beton tanpa tanpa tulangan atau dengan tulangan. Bentuk balok atau tiang: Tiang beton untuk kabel listrik, tiang pancang atau balok jembatan. Bentuk khusus, didasarkan pada pesanan: Bak beton, closet, septiktank, talang, balok tanda jalan, saluran terbuka, dll. Sep-18

32 PEMAKAIAN Adukan, plesteran dan bahan bangunan dari semen dipakai secara luas pada bangunan, sedangkan bahan bangunan dari semen digunakan sebagai komponen pada bangunan tersebut Sep-18

33 Sampai ketemu pada bab berikutnya
Sep-18


Download ppt "BAB 1 MORTAR Sep-18."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google