Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHandoko Atmadjaja Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
PROPOSAL PENELITIAN oleh ANGGI ARINI NIM: 06022681721006
DESAIN PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT POSITIF DENGAN KONTEKS LARI PADA ASIAN GAME UNTUK SISWA KELAS 3 SD PROPOSAL PENELITIAN oleh ANGGI ARINI NIM:
2
Latar Belakang PMRI Masalah Olahraga lari Ekspektasi
3
Latar Belakang Masalah
Pengurangan bilangan bulat merupakan salah satu materi yang tergolong sulit bagi sebagian besar siswa di kelas rendah, terutama yang hasil pengurangannya bilangan bulat negatif (Muslimin,2012). Belajar adalah apa yang dilakukan siswa, bukan apa yang dilakukan oleh guru untuk siswa. Belajar merupakan proses yang aktif dan bertujuan, bukan proses yang pasif (Bambang Sumantri,1988) Pembelajaran matematika selama ini lebih berorientasi pada target, pembelajaran yang berorientasi pada kompetensi penguasaan materi, pembelajaran yang demikian akan kurang bermakna (Ima,2009)
4
Rumusan masalah “Bagaimana pembelajaran matematika dengan konteks cabang olahraga lari pada asian game?”
5
Tujuan Penelitian Untuk menghasilkan lintasan belajar (Learning Trajectory) siswa dalam penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat positif dengan konteks cabang olahraga lari pada asian games
6
Penjumlahan Bilangan Bulat Positif Pengurangan Bilangan Bulat Positif
KAJIAN TEORITIS Penjumlahan Bilangan Bulat Positif Pengurangan Bilangan Bulat Positif Hasil penjumlahan bilangan bulat dapat ditentukan dengan menggunakan aturan berikut ini yaitu untuk sembarang bilangan bulat a dan b berlaku: (–a) + (-b) = ( a + b) (–a) + b = - ( a – b ), jika a lebih dari b (–a) + b = b – a, jika b lebih dari a menurut Farida Rahim, dkk (2011:171) adalah: “Bilangan bulat merupakan perluasan dari bilangan cacah, guna menjawab permasalahan-permasalahan yang tidak terjawab pada bilangan cacah. Thomson (1999) menyatakan bahwa ada beberapa strategi yang dapat digunakan siswa dalam pengurangan, antara lain pengurangan invers dari penjumlahan, pengurangan, pengurangan double, dan strategi pengurangan melalui sepuluhan. Alexander (2009), memperkenalkan konsep selisih dalam kehidupan sehari-hari, dengan perpindahan dari konsep penambahan ke pengurangan berjalan dengan mulus, digunakan pendekatan menghitung ke atas (counting up), yaitu dengan mencari berapa kumpulan benda yang dibutuhkan agar jumlahnya sama dengan kumpulan benda lain yang lebih banyak.
7
Lari Van de Henvel-Panhuizen (1996) mengatakan bila anak belajar matematika terpisah dari pengalaman mereka sehari-hari, maka anak akan cepat lupa dan tidak dapat mengaplikasikan matematika. Wason (1972) mengungkapkan apabila permasalahan bukan merupakan contoh konkrit atau merupakan permasalahan yang abstrak maka mereka akan mengalami kesulitan. Lujeng (2015) menyatakan bahwa Lari merupakan olahraga yang paling mudah dilakukan dan banyak disenangi oleh masyarakat.
8
PMRI untuk mengatasi permasalahan yang ada dalam pembelajaran bilangan bulat dan untuk memenuhi tuntutan pelaksanaan KTSP dan menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari Pembelajaran matematika dengan pendekatan PMRI bertitik tolak dari konteks atau situasi “real” yang pernah dialami oleh siswa yang merupakan jembatan untuk menghubungkan siswa dari tahap real ke arah formal matematik Putri (2009) menambahkan perubahan paradigma pendidikan dari pembelajaran yang berpusat pada guru ke pembelajaran yang berpusat pada siswa diharapkan dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dan terciptanya aktivitas dan kreativitas dari peserta didik yang pada akhirnya menunjang pencapaian tujuan pembelajaran yang efektif.
9
Retrospective analysis
METODE PENELITIAN Design Research Preliminary Design Design experiment Retrospective analysis
10
TERIMAKASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.