Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

STROKE Ani P. Ws DCN, M.Kes.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "STROKE Ani P. Ws DCN, M.Kes."— Transcript presentasi:

1 STROKE Ani P. Ws DCN, M.Kes

2 BUKU REFERENCE Food, Nutrition, & Diet Therapy, Krause’s,Kathleen Mahan, Sylvia Escoot Stump, edisi ke 11, Sauders, 2000 Penuntun Diet edisi baru,Dr. Sunita Almatsier, Instalasi Gizi RSCM & ASDI, Gramedia, 2006 Update nutrition Management for Stroke, RS Islam Jakarta, 2002

3 Pendahuluan STROKE - sindroma klinis berupa gangguan fungsi neurologik fokal atau global yang timbul secara mendadak akibat gangguan sirkulasi darah dan tidak pulih dalam waktu 24 jam Gejala  kelumpuhan anggota gerak, gangguan kesadaran, gangguan bicara, gangguan menelan, penglihatan, kejang dan bahkan depresi mental

4 Pendahuluan Gejala tambahan pada asa perawatan  konstipasi, muntah (akut), Bronchopneumonia, infeksi saluran kencing, anoreksia, Decubitus, Stress ulcer saluran cerna. Manifestasi klinis stroke dibagi 2 kategori : - stroke non hemoragik (infark/iskemik) Infark yang kejadi akibat penyempitan sementara / permanen dari arteri ekstrakranial, intrakranial atau trombosis vena dan menyebabkan kerusakan sel ireversible dan juga mengakibatkan suplai oksigen dan zat gizi kurang ( umumnya kesadaran tidak menurun, tidak disertai kesulitan menelan )

5 Pendahuluan - stroke hemoragik ( pendarahan )
Infark yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah yang abnormal ( aneuresma) atau arteriol di jaringan parenkim otak. ( Pada umumnya disertai gangguan kesadaran hingga koma, dan juga ditemui disfagia.)

6 PENYEBAB STROKE Trombosis serebral
Terjadinya pembekuan darah (trombus) Penyumbatan darah otak oleh bekuan yang lepas dari sistem sirkulasi ( emboli serebral ) Pendarahan otak akibat pecahnya pembuluh darah di otak

7 FAKTOR RESIKO TERJADINYA PENYAKIT STROKE
TIDAK DAPAT DIMODIFIKASI USIA JENIS KELAMIN RAS / ETNIK HEREDITER DAPAT DIMODIFIKASI HIPERTENSI PENYAKIT JANTUNG RESIKO STROKE/ TIA PENYEMPITAN A. CAROTIS HIPER KOLESTEROL OBESITAS MEROKOK ALKOHOL HIPERURISEMIA HIPERHOMOSISTEINEMIA STRESS

8 PENGARUH HIPERLIPIDEMI PADA PENYAKIT STROKE

9 DIAGNOSA PENYAKIT STROKE
Pemeriksaan secara fisik ( kemampuan berbicara, kemampuan motorik, penglihatan, pendengarandsb ) Pemeriksaan penunjang ( CT Scan ) Pemeriksaan laboratorium ( profil lipid, gula darah, fungsi ginjal, fungsi lever dll) Pengukuran antropometri

10 PENATALAKSANAAN PENYAKIT STROKE
PASIEN DOKTER : KETUA TIM PENANGANAN MEDIS PENENTU STATUS GIZI PERAWAT : ANGGOTA TIM Perawatan 24 jam Identifikasi masalah DLL AHLI GIZI : ANGGOTA TIM PENGKAJIAN INTERVESI GIZI EVALUASI DLL PASIEN ANGGOTA TIM LAIN: FARMASI FISIOTERAPIS LABORATORIS DLL Sumber : Pedoman teknis PGRS, 1990

11 PENATALAKSANAAN GIZI PENYAKIT STROKE
Tujuan : Memberikan makanan yang adekuat guna memenuhi kebutuhan gizinya. Mencegah terjadinya komplikasi sekunder yang memperberat penyakitnya.

12 PENGKAJIAN Pemeriksaan klinis  mengetahui gejala yang dapat menurunkan asupan makan ( disfagia, hemiplegia, tekanan darah dll) Atropometri  TB,BB,Tnggi lutut (usila) dalam kaitannya untuk menentukan status gizi. 3. Pemeriksaan laboratorium  Albumin, kolesterol, trigliserida, HDL, ldl, asam urat,gula darah, ureum, creatinin, analisa darah, protein S, protein C, anbang nitrogen

13 PENGKAJIAN Riwayat gizi / Anamnesa gizi:
Untuk mengetahui pola makan dan kebiasaan makan serta asupan makan sebelum dirawat. 5. Evaluasi makan selama perawatan  untuk meliht sisa makanan sebagai bahan perencanaan asuhan nutrisi

14 INTERVENSI Kebutuhan zat gizi:
Energi  Perhitungan dengan Haris Benedict atau praktis ( 25 – 45 gr/kkal/kg BB/ hari. ( masa akut 1000 – 1500, Osmolaritas < 450 m Osm ) Protein  0,8 – 1 gr/kg BB/hari Bila pasien dengan status gizi buruk diberikan 1 – 1,5 gr/kgBB/hari atau sesuai penyakit penyerta (GGK  0,6 gr/kg BB/hari. Lemak diberikan 20 – 25 % dari toral kalori  prioritas penggunaan asam lemak tidak jenuh ganda kolesterol diberikan 30 % total lemak

15 INTERVENSI Karbohidrat  60 – 65 % dari total energi.
Batasi penggunaan bahan makanan sumber karbohidrat sederhana ( gula pasir, gula jawa, dll Vitamin Vit C, B6, B12, asam folat, riboflavin, dan vit E. Mineral --> Kalium, Zn, Cal, magnesium Penggunaan garam dapur + 5 gr/hr ~ 2 gr natrium ( 1 – 1,5 sdt ). Hati-hati pada penggunaab obat diuresis dapat memicu hiponatremia. Serat  membantu penurunan kolesterol & konstipasi Cairan  Cukup ( 6 – 8 gelas/ hari ) dapat dikentalkan , yang diberikan setelah selesai makan. Hati-hati pada penderita disfagia  aspirasi/ tersedak Flavoloid  antioksidan poliphenolic yang didapatkan pada syuran, buah, dan teh

16 INTERVENSI B. Pemberian makanan
Bentuk makanan disesuaikan dengan tingkat kesadaran dan kemampuan menelan pasien Pemberian porsi kecil tapi sering ( 5 – 6 x perhari ) Cara pemberian melalui intravena/ NPO ( nothing per oral ), NGT ( naso gastric tube ) dan gastrostomy/ jejenostomy

17 INTERVENSI C.Tahapan pemberian makanan Tahap Akut ( 24 – 48 jam )
Energi : BEE x 1 x 1,2 , Protein : 1,5 gr/kgBB/hr, Lemak: 2,5 gr/kgBB/hr, Dekstrose max : 7 gr/kg/hr Pemberian melalui parenteral, NPO, NGT Fase Pemulihan Bila sadar / tidak disfagia  diberika oral da bertahap dari saring s/d biasa Bila ada didfagia  diberikan bertahap a. NPO b. ¼ semi padat dan ¾ melalui NGT c. ½ semi padat dan ½ melalui NGT d. Diet peroral ( semi padat & semi cair ) dan air melalui NGT e. Diet lengkap per oral NGT > 6 minggu - gastrostomy atau jejenostomy Bila sekresi asam lambung >, ada pendarahan/melena  Enteral & parenteral

18 MASALAH DALAM PEMBERIAN MAKANAN
Kesulitan menelan/disfagia: Latihan menelan dengan bantuan quarcol Pemberian makanan personde ( terjadi hambatan bila terdapat stress ulcer lambung Pada pemberian nutrisi parenteral terus menerus: Plebitis Hospital malnutrisi

19 TERIMA KASIH

20 KASUS Pasien umur 57 tahun datang RS dengan keluhan pusing dan tidak dapat bicara lancar. Sebelumnya pasien selesai rapat di DPR tuba-tiba jatuh dan pinsan, 10 mnt kemudian sadar dan pusingserta bicaranya sulit. Pasien mempunyai riwayat NIDDM, Hipertensi.3 hari sebelumnya pasien menyeluh sering pusing, lemas dan muntah-muntah. Pemeriksaan fisik diperoleh tekanan darah 180/130, Gula darah puasa 117 mg/dl, GD pp : 224 mg/dl, protein urin +++. TB : 160 cm, BB : 55 kg. Pengobatan yang diberikan Amaryl,Glukobay, Capoten, Nefidipin libroset, Xantag dan Baralgin? Pertanyaan: Apa diagnosa utama pasien diatas ? Apa diagnosa tambahan pasien diatas ? Pmeriksaan diagnosa apa yang mendukung diagnosa diatas ? Bagaimana status gizi pasien tersebut?


Download ppt "STROKE Ani P. Ws DCN, M.Kes."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google