Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MEDIA SENI PERTUNJUKAN S E N I Ki Hajar Dewantara …yaitu segala perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah, hingga.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MEDIA SENI PERTUNJUKAN S E N I Ki Hajar Dewantara …yaitu segala perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah, hingga."— Transcript presentasi:

1

2

3 MEDIA SENI PERTUNJUKAN

4 S E N I Ki Hajar Dewantara
…yaitu segala perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah, hingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia.

5 Encycklopedia… Seni adalah segala sesuatu yang dilakukan orang bukan atas dorongan kebutuhan pokoknya, melainkan adalah apa saja yang dilakukannya semata-mata karena kehendak akan kemewahan, kenikmatan, ataupun karena dorongan kebutuhan spiritual.

6 Thomas Munro Seni adalah alat buatan manusia untuk menimbulkan efek-efek psikologis atas manusia lain yang melihatnya. Efek tersebut mencakup tanggapan-tanggapan yang berujud pengamatan, pengenalan, imajinasi, yang rasional maupun emosional.

7 Pengertian Seni Pertunjukan
Seni Pertunjukan adalah: Suatu bentuk karya seni yang menggabungkan elemen- elemen bentuk seni lain, seperti lukisan, film, musik, tari, drama, yang dalam penyajiannya melibatkan pelaku/artis, dengan berbagai tema. Karya seni yang dipertontonkan dengan didukung oleh elemen lain yaitu musik, gerak, suara, gambar, kostum, rupa untuk menghibur dan menyampaikan pesan kepada khalayak atau penonton.

8 Seni pertunjukan adalah :
Seni di mana tindakan-tindakan individu atau kelompok , di tempat tertentu dan pada waktu tertentu merupakan pekerjaan yang bisa terjadi di mana saja, kapan saja, atau untuk waktu yang lama. Seni pertunjukan dapat dilakukan di setiap situasi, yang melibatkan empat elemen dasar: waktu, ruang, tubuh si artis dan hubungan antara penampil dan penonton. (Hal ini bertentangan dengan lukisan atau patung misalnya, yang merupakan suatu obyek pekerjaan).

9 KINERJA Berbeda dengan seni pertunjukan tradisional, seni pertunjukan yang tidak konvensional (tidak berpakem pada aturan umum), kinerja seniman sering menantang para penonton untuk berpikir dalam cara-cara baru dan tidak konvensional tentang teater dan pertunjukan, melanggar konvensi pada seni pertunjukan tradisional. Dengan demikian, meskipun dalam kebanyakan kasus, kinerja di depan audiens, dalam beberapa kasus, para penonton menjadi pemain. Mungkin kinerja scripted (penulis), atau improvisasi dengan menggabungkan musik, gerak, lagu, atau diam.

10 RoseLee Goldberg (penulis dan kritikus seni dari Amerika) menulis sebuah studi tentang seni pertunjukan: Kinerja telah menjadi cara menarik langsung ke publik yang besar, peninjauan kembali mengejutkan penonton ke pengertian mereka sendiri, seni dan hubungannya dengan budaya. Sebaliknya kepentingan umum dalam jangka menengah, khususnya di tahun 1980-an, berasal dari keinginan yang jelas bahwa masyarakat untuk mendapatkan akses ke dunia seni, untuk menjadi penonton dari ritual dan masyarakat yang berbeda, dan menjadi terkejut oleh yang tidak terduga.

11 Pekerjaan dapat disajikan sendiri, kelompok /group, dengan pencahayaan, musik atau gambar yang dibuat oleh artis sendiri, atau bekerja sama, dan dilakukan di tempat-tempat mulai dari sebuah galeri seni atau museum untuk sebuah "ruang alternatif", sebuah teater , kafe, bar atau sudut jalan. Tidak seperti teater, para artis adalah seniman, seorang tokoh seperti seorang aktor, dan konten jarang mengikuti alur cerita tradisional.

12 Seni pertunjukan adalah:
BEBERAPA PENDAPAT Seni pertunjukan adalah: Sebuah media yang digunakan untuk mengekspresikan/menyampaikan pesan moral dsb kepada penonton dalam bentuk dialog maupun gerak. (Anantarfi) Sebuah media untuk mengekspresikan rasa dan karsa manusia. (Malaranganjaya) Sebuah media untuk mengekspresikan cipta, rasa dan karsa. (Muhyani)

13 Komponen pertunjukan Pengirim pesan (intention)
Isi (muatan) pesan Penerima pesan (attention)

14 PERTUNJUKAN Adalah sebuah proses komunikasi saat satu orang atau lebih mengirim pesan secara bertanggungjawab kepada penerima pesan dan kepada sebuah tradisi yang dipahami secara bersama melalui perangkat tingkah laku yang khas (a subset of behavior). Komponen pertunjukan: pengirim pesan (intension), Isi/muatan pesan, penerima pesan (attention).

15 Pertunjukan mencakup :
- pemain (performer) - penonton (audience) - pesan ( idea) dalam jalinan interaksi yang disengaja dan disadari.

16 PERTUNJUKAN ADALAH SEBUAH PROSES YANG MEMERLUKAN RUANG DAN WAKTU, MEMPUNYAI POLA/STRUKTUR SAJIAN AWAL, TENGAH, AKHIR. MENGANDUNG TAHAPAN PENYAJIAN PERSIAPAN, PEMENTASAN, PENYELESAIAN/AFTERMATCH

17 FUNGSI SENI PERTUNJUKAN
Hiburan pribadi Sarana ritual Presentasi Estetis

18 1. Sebagai Sarana Ritual Dengan ciri-ciri: a
1. Sebagai Sarana Ritual Dengan ciri-ciri: a. Diperlukan hari, waktu, tempat khusus dan terpilih, yang dianggap sakral. b. Diperlukan pemain yang terpilih pula, yang mereka anggap suci atau membersihkan diri secara spiritual. c. Diperlukan seperangkat sesaji yang banyak jenisnya. d. Tujuan lebih dipentingkan dari pada penyajian estetisnya. e. Diperlukan busana yang khas.

19 2. Sebagai Hiburan Pribadi Fungsi ini biasa tidak ada penonton , karena penikmat seni pertunjukan hiburan pribadi melibatkan diri di dalam pertunjukan bersama penari/pemain putri, Jadi pihak pria sebagai penikmat, sedangkan pihak putri sebagai penghibur. 3. Sebagai presentasi estetis Biasanya pertunjukan dilakukan dengan pendanaan produksi yang disandang oleh penonton dengan cara membeli tiket untuk menonton (pendanaan komersial) seperti wayang orang Sri Wedari, Ketoprak, Ludruk, Tari modern, Musik modern dan Sendratari Ramayana.

20 JENIS SENI PERTUNJUKAN
(sebagai tontonan) T a r i M u s I k D r a m a

21 T A R I Tari adalah: Gerak yang ritmis (Curt Sahch)
Gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras dengan irama musik serta mempunyai maksud tertentu. (Pangeran Suryodiningrat) Ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak-gerak ritmis yang indah dan berbudaya. (Soedarsono)

22 FUNGSI Sebagai sarana upacara keagamaan.
(di Bali upacara keagamaan yang ditujukan kepada leluhur). Sebagai sarana dalam upacara adat. (kelahiran, potong gigi, potong rambut, perkawinan maupun kematian). Sebagai sarana ungkapan kegembiraan atau pergaulan. (ungkapan rasa gembira: tari lenso, tari serampang duabelas, tari maengket, dsb). Sebagai seni tontonan atau performing art. (lebih mengarah pada santapan estetis, lebih banyak memberi hiburan kepada penonton).

23 D R A M A Drama adalah cabang dari seni pertunjukan yang bersangkutan dengan tindakan keluar cerita-cerita di depan penonton menggunakan kombinasi dari pidato, gerakan, musik, gerak, suara dan pemandangan. Drama adalah suatu aksi atau perbuatan. Menurut Ferdinan Brunetiere , drama adalah kesenian yang melukiskan sifat manusia dan harus melahirkan kehendak manusia dengan action dan perilaku. Menurut Moulton drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak, drama adalah menyaksikan kehidupan manusia yang diekspresikan secara langsung.

24 JENIS DRAMA Drama yang dipentaskan
Drama yang dibaca saja (Closet Drama) Pada jaman Romawi Kuno: Tragedi Komedi Satir Dsb.

25 Menurut Sapardi Djoko Damono (1983:149): Sutradara. Pemain. Penonton.
UNSUR- UNSUR DRAMA Menurut Sapardi Djoko Damono (1983:149): Sutradara. Pemain. Penonton.

26 DUA BAGIAN BESAR UNSUR DRAMA AGAR DAPAT DIPENTASKAN MENJADI SATU SENI PERTUNJUKAN
1. UNSUR UTAMA Naskah Sutradara. Pemain. Teknisi (pekerja panggung) untuk tata panggung Penonton. 2. SARANA PENDUKUNG Pentas dan komposisi. Tata busana. Tata rias. Pencahayaan. Tata suara dan ilustrasi musik.

27 M U S I K Musik adalah bunyi yang dikeluarkan oleh satu atau beberapa alat musik yang dihasilkan oleh individu yang berbeda-beda berdasarkan sejarah, budaya, lokasi dan selera seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam: Bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar. Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya. Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan disajikan sebagai musik

28 Beberapa orang menganggap musik tidak berwujud sama sekali.
Musik menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme.

29 Alat-alat musik Alat musik tradisional:
Alat musik petik: gitar, kecapi, sasando, banjo ukulele, mandolin, harpa, gabus Alat musik gesek: biola, rebab, cello Alat musik ketuk: organ, piano, harpsichord Alat musik tiup: seruling, terompet, trombone, harmonica, pianika, recorder sopran Alat musik pukul: tamborin, jidor, rebana, gamelan Alat musik moderen: gitar listrik, organ, akordeon, drum.

30 PERTUNJUKAN DALAM PENGARUH AGAMA Pertunjukan Dalam Pengaruh Hindu
Adanya relief-relief yang terdapat pada candi Hindu dan Budha: Borobudur, Prambanan, Mendut, Dieng, Sewu, dan lain- lain. Dari relief-2 tari yang ada dapat dilacak bahwa seni pertunjukan Istana di Jawa masih sangat kental pengaruh Indianya terutama seni gerak (tari). Sumber cerita berasal dari Ramayana dan Mahabarata, (bukti bisa dicermati lewat nama-nama tempat seperti Situbanda, jelas meminjam nama galangan yang menghubungkan antara daratan India dengan Pulau Sri Langka).

31 Bisa dicermati dalam Tari Bedhaya yang berjumlah 9 orang penari yang bisa dihubungkan dengan kosmologi Hindu, bahwa angka 9 dianggap sakral karena melambangkan sembilan arah mata angin. Maksud utama penyelenggaraan Tari Bedhaya adalah untuk menjaga keseimbangan alam antara mikro kosmos dengan makrokosmos. Pengaruh Hindu memudar sejak abad 10 hingga akhir abad 15, Pada relief-relief candi-candi di Jawa Timur sudah tidak tampak lagi adanya pengaruh tari dan musik India. Relief-relief candi mulai menampilkan cerita-cerita Jawa seperti Panji dan Calon Arang.

32 Pertunjukan dalam pengaruh Islam
Proses pembentukan produk budaya pada umumnya melewati proses akulturasi, wilayah Indonesia yang seni dan budaya islamnya sangat kuat adalah Sumatera dan daerah pesisir. Bentuk seni pertunjukan yang ada adalah Seudati, saman dari Aceh, randai, tari piring dan musik rebana dari pesisir.

33 Seni pertunjukan wayang:
- Wayang Adam Ma’rifat untuk media berkhotbah - Wayang Wahyu ciptaan baru umat katolik - Wayang kulit purwa menampilkan cerita sejarah Wayang orang menampilkan lakon dari Mahabarata dan Ramayana.

34 Seni Pertunjukan dalam pengaruh Cina
Wayang po the hi selalu dipentaskan di dalam kuil karena untuk kepentingan ritual. Musik Gambang Kromong (ensambel musik Bali, Jawa, Sunda. Kromong merupakan alat musik yang mirip dengan bonang yang dimainkan dengan duduk di atas kursi). Barogsai menampilkan binatang mitologi dilakukan oleh dua orang yang memiliki kemahiran gerak secara akrobatik terutama yang memainkan bagian kepala.

35 TUJUH KOMPONEN SENI PERTUNJUKAN
1. SUMBER CERITA /INFORMASI 2. PENCIPTA 3. PELAKU 4. PANGGUNG/ TEMPAT PERTUNJUKAN 5. PROPERTY 6. PENONTON 7. MANAJEMEN

36 SUMBER CERITA Seorang penata seni mendapatkan stimulus untuk menggarap pertunjukan bisa bermacam-macam: rangsang rupa, rungu, raba. Bisa pula berupa ide atau gagasan, apabila berupa ceritera sehingga mengarah kepada penataan seni pertunjukan drama atau drama tari/wayang orang Beberapa di antaranya: Mahabarata, Ramayana, Panji, Legenda, cerita sejarah serta cerita rakyat lainnya. Dalam proses penggarapan tidak harus mengikuti pola pembabakan seperti bentuk pertunjukan yang telah ada.

37 Yang dapat menjadi pertimbangan: bagaimana menentukan alur cerita yang memiliki kapabilitas untuk dituangkan dalam wujud pertunjukan. Untuk disadari bahwa dalam menetapkan alur cerita, gerak sangat terbatas kemampuannya untuk mewujudkan isi cerita/mengungkapkan maksud. Dialog dan akting akan lebih memungkinkan untuk dapat mewujutkan isi cerita dalam menggarap ide/gagasan.

38 PENCIPTA/PENATA PERTUNJUKAN
Seorang pencipta pertunjukan telah mencapai kesempurnaan dalam melahirkan karya seninya adalah mereka yang penuh dengan ilham akan imaji dan visi, berbakat dan menguasai ketrampilan serta memiliki pengalaman. Empat (4) hal yang saling mempengaruhi terhadap penata pertunjukan: 1. Imajinasi. 2. Pengetahuan materi gerak, suara, action. 3. Pengetahuan metode konstruksi. 4. Pengalaman bentuk melalui pengalaman estetis lainya.

39 PELAKU Pelaku Merupakan motor penggerak dalam mengungkapkan ide yang telah dibingkai dalam ruang dan waktu. Pelaku dan pencetus ide harus saling kerjasama dan menyatu dalam memberikan kwalitas karya, proses berjalan pada saat latihan yang berkesinambungan, terarah dan teratur.

40 Pelaku harus memiliki kemampuan dalam memberikan kwalitas pada karya seni, agar dapat menjadi pengungkap yang baik dengan ketrampilan dan keluwesan dalam membawakan tubuhnya sebagai sarana atau media.

41 PANGGUNG/ TEMPAT PENYAJIAN
Panggung /tempat memiliki peran penting dalam sebuah seni pertunjukan, karena di tempat inilah suatu bentuk seni pertunjukan disajikan dan diekspresikan. Panggung sebagai tempat pertunjukan seni tradisi berisi elemen-elemen pendukung berupa setting(penataan) dekorasi. Seperti: tata lampu, tempat music, tempat penonton, dan lainnya.

42 Panggung/tempat pertunjukan terkesan dinamis,(bergerak, berbeda dari waktu ke waktu), pencahayaan bisa berubah-ubah, pemusik dan penonton bisa berpindah-pindah sehingga akan berpengaruh terhadap rasa ruang/tempat penyajian.

43 Sifat panggung: 1. Sementara (non permanen). 2. Semi permanen (setengah-setengah). 3. Permanen.

44 1. Panggung nonpermanen Panggung nonpermanen dibuat unuk sementara saja, setelah pertunjukan usai, panggung tersebut dibongkar. Biasanya menggunakan bahan-bahan (kayu-kayu bambu) yang dipinjam dari sesama warga. Ukuran tidak ada standar

45 2. Panggung semi permanen
Panggung yang dibuat bukan hanya untuk keperluan ketika saat itu saja, melainkan bisa dipakai untuk berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Ukuran waktunya tidak bisa ditentukan untuk berapa lama bangunan itu bisa bertahan. Bangunan bisa dibongkar, sebagian besar bekas bangunan bisa dipindahkan atau dipakai lagi.

46 3. Panggung permanen Panggung/bangunan yang didirikan, dibangun untuk jangka waktu yang lama dan tidak dapat dipindahkan. Tata ruang dirancang sebagai gedung pertunjukan, di dalamnya terdapat beberapa ruang yang harus ada di antaranya: 1. Ruang pementasan (panggung atau arena). 2. Ruang penonton (auditorium). 3. Ruang rias dan busana. 4. Ruang orkes/musik. 5. Ruang operator tata suara dan tata lampu.

47 DENAH PANGGUNG PROSENIUM TAMPAK ATAS
KETERANGAN : A = Back drop (layar belakang) B = Area pentas (panggung pts) C = Side wing (sisi kanan dan kiri panggung) D = Bingkai Prosenium E = Tempat musik F = Tempat duduk penonton G = Lobby (ruang tunggu penonton sebelum memasuki auditorium)

48 DENAH PANGGUNG ARENA TAMPAK ATAS
KETERANGAN: A = Ruang rias B = Tempat musik C = Arena pentas D = Tempat duduk penonton E = Ruang pengatur tata suara dan tata cahaya

49 Property Suatu alat yang digunakan (digerakkan) dalam pertunjukan di atas pentas/panggung, bisa berupa alat tersendiri, bisa pula bagian dari tata busana. Beberapa bagian kostum yang dipakai atau menempel pada tubuh ketika digerakkan ketika action, dengan demikian maka bagian kostum tersebut menjadi property pemain/pelaku/penari.

50 Penonton Penonton sesungguhnya menjadi bagian dari yang ditonton, yang membuat suasana tontonan /pertunjukan menjadi “hidup”. Penonton suatu saat kadang-kadang bisa menjadi tontonan singkatnya, peran penonton dan yang ditonton bisa berubah dari saat ke saat.

51 Manajemen Struktur organisasi penyelenggaraan seni pertunjukan biasanya terdiri atas: a. Ketua umum, manajer umum, direktur utama, dan lain sebagainya. b. Bendahara. c. Sekretaris. d. Direktur artistik. e. Manajer produksi.

52 a. Ketua umum, manajer umum, direktur utama dan lain sebagaiya.
Orang yang paling bertanggung jawab untuk mengatur dan mengendalikan jalannya organisasi. Ia adalah orang yang merancang segala aktivitas dari mulai prakegiatan (perencanaan, persiapan), pementasan (berlangsungnya pementasan), dan pasca pementasan (penyelesaian segala hal yang menyangkut tugas dan kewenangan, dan evaluasi).

53 b. Sekretaris Orang yang bertanggung jawab pada bidang administrasi secara umum seperti surat menyurat, undangan, dokumentasi dan hal-hal yang bersinggungan dengan administrasi.

54 c. Bendahara Orang yang bertanggung jawab pada hal-hal yang bersifat keuangan, yakni orang yang mengatur system keluar-masuknya dana. Merencanakan besarnya anggaran yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan perbidang. Membantu ketua dalam hal penanganan keuangan, termasuk kelebihan dan kekurangan dana yang mungkin terjadi.

55 d. Direktur Artistik Orang yang bertanggung jawab pada materi dan kualitas seni yang akan dipentaskan. Ia bertanggung jawab secara artistik dan melaksanakan koordinasi dengan seniman-seniman yang terlibat di dalamnya, baik koreografer, penata musik, pemain maupun pemusik, sejak perencanaan, latihan-latihan, kesiapan pementasan sampai pelaksanaan pementasan. Kelancaran pelaksanaan pementasan di atas panggung merupakan tanggung jawabnya.

56 e. Manajer Produksi Orang yang bertanggung jawab pada hal-hal yang bersifat umum dan menyeluruh untuk terlaksananya suatu kegiatan. Misalnya, tempat latihan dan gedung pementasan/pertunjukan, sekretariat, logistik, pemasaran, dan sebagainya.

57 Seni Pertunjukan di masa perubahan Indonesia
Seni Pertunjukan tradisi. Seni pertunjukan tontonan. Seni pertunjukan ritual. Seni pertunjukan ritual semu. Seni pertunjukan komersial.

58 SENI PERTUNJUKAN TRADISI
Tradisi adalah kebiasaan yang telah ada secara turun temurun, berulang-ulang dari generasi ke generasi berikutnya dalam rentang waktu yang cukup panjang, di dalamnya terdapat norma-norma yang mengikat. Seni tradisi adalah seni yang tumbuh dan berkembang dalam suatu wilayah atau suatu komunitas, sehingga kemudian menciptakan suatu identitas budaya dari masyarakat bersangkutan, (Sunda, Jawa, Bali, Kalimantan,…

59 KATEGORI SENI PERTUNJUKAN
Seni Pertunjukan istana (klasik). Seni Pertunjukan rakyat .

60 1. SENI PERTUNJUKAN ISTANA
Adalah seni yang hidup di kalangan istana Bentuk seni tersebut berbeda dengan yang hidup di kalangan rakyat umum di desa. Corak kebudayaan istana umumnya merujuk pada nilai-nilai monarki, dengan struktur social yang mengacu pada system atau kekuasaan.

61 2. SENI PERTUNJUKAN RAKYAT
Adalah seni yang hidup dan berkembang di kalangan rakyat /masyarakat umum. Lebih menekankan pada nilai-nilai kebersamaan dan kepemilikan secara kolektif. Berfungsi sebagai seni pertunjukan upacara, sebagai penguat sistem sosial-kekeluargaan, sebagai upacara ritual dan hiburan masyarakat.

62 BEBERAPA SARAN/PENDAPAT
1.Dr. Udi Rosadi MS (dalam pengantar sarasehan pengembangan media tradisional): Seni pertunjukan tradisional harus memiliki nilai atau pesan-pesan di dalamnya, yang berupa nilai pribadi, nilai individu, nilai kelompok kecil, nilai masyarakat hingga nilai negara. Agar ada nilai hubungan/kepentingan rakyat dengan negara bagaimana seni pertunjukan rakyat bisa digunakan untuk hal itu namun tidak merusak pakem.

63 2.Dr. Ibnu Hamad (praktisi dari UI)
Untuk memahami Media Pertunjukan Rakyat perlu dibicarakan dahulu Media Tradisionalnya, untuk memahami Media Tradisional perlu dibicarakan dahulu Seni Pertunjukan Rakyat. Dalam mengemas seni pertunjukan rakyat harus kreatif dengan memanfaatkan unsur-unsur kesenian rakyat seperti cerita rakyat (naskah), nyanyian (hiburan), tarian (daya tarik), banyolan (penyegaran suasana) dan pakaian (kostum).

64 Hal penting yang harus diperhatikan adalah:
Bahwa dalam seni pertunjukan rakyat harus tetap memperhatikan etika dan estetika, pelaksanaannya harus diserahkan kepada seniman setempat, karena dengan demikian media pertunjukan rakyat terbentuk bukan saja bermanfaat tetapi juga indah.

65 JENIS SENI PERTUNJUKAN TRADISIONAL
1. Wayang - Wayang beber Wayang Orang - Wayang Gedhog Wayang Suluh - Wayang Golek Menak Wayang Wahyu - Wayang Krucil Wayang Kancil - Wayang Kulit Purwa Wayang Potehi 2. Ketoprak 3. Sendratari 4 .Ludruk

66 Gambar 1: Semar, Gareng, Bagong, Petruk

67 Gambar 2. Tokoh Punakawan Wayang Bali, dari kiri ke kanan, Sangut, Delem,Tualen dan Merdah

68 Karakter/watak a) Semar b) Gareng
Pengasuh para Pandawa, ia juga bernama Hyang Ismaya. Meskipun berwujud manusia jelek, namun memiliki kesaktian yang sangat tinggi bahkan melebihi para dewa. b) Gareng Putra Semar yang berarti pujaan atau didapatkan dengan memuja. Nalagareng adalah seorang yang tidak pandai bicara, apa yang dikatakannya kadang-kadang serba salah. Tetapi sangat lucu dan menggelikan. Pernah menjadi raja di Paranggumiwang dan bernama Pandubergola. Diangkat sebagai raja atas nama Dewi Sumbadra, kesaktiannya hanya bisa dikalahkan oleh Petruk.

69 c) Petruk Putra Semar yang bermuka manis dengan senyuman yang menarik hati, pandai berbicara dan juga sangat lucu. Petruk suka menyindir ketidakbenaran dengan lawakan-lawakannya. Pernah menjadi raja di negeri Ngrancang Kencana dengan bernama Helgeduelbek. Dikisahkan bahwa Petruk pernah melarikan ajimat Kalimasada dan tidak ada yang dapat mengalahkannya selain Gareng. Pernah menjadi raja di negeri Ngrancang Kencana dengan bernama Helgeduelbek. Dikisahkan bahwa Petruk pernah melarikan ajimat Kalimasada dan tidak ada yang dapat mengalahkannya selain Gareng. D) Bagong Bagong berarti bayangan Semar. Ketika diturunkan ke dunia Dewa bersabda pada Semar bahwa bayangannyalah yang akan menjadi temannya. Seketika itu juga bayangannya berubah wujud menjadi Bagong, yang memiliki sifat lancang dan berlagak bodoh, tapi sangat lucu.

70 Dari karakter yang dimiliki Punakawan tersebut, maka Punakawan merupakan media yang efektif untuk menyampaikan pesan dan dengan sifatnya yang komunikatif serta fleksibel, diharapkan mampu untuk berkomunikasi dengan audience.

71 Gambar 3. Tokoh Punakawan yang ikut meramaikan pesta demokrasi 2004, diproduksi dalam bentuk T-Shirt, sticker dan barang cetakan yang lain oleh Dagadu Jogja

72 2. Ketoprak Adalah salah satu jenis kesenian rakyat tradisional jawa yang dipentaskan di atas panggung yang dilengkapi dengan dekor: - Setting atau penataan dekor yang berupa layar lebar berbentuk gambar yang memberikan suasana atau nuansa tertentu (kelir).

73 Gambar 4: Ketoprak

74

75 3. Sendratari Seni pertunjukan tari yng bercerita (drama dan tari) yang diungkapkan melalui gerak tari dan iringan gamelan, serta vokal, dalam penyajiannya tanpa menggunakan dialog apapun oleh pemainnya.

76 4. Ludruk Ludruk adalah seni pertunjukan drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah kelompok kesenian di sebuah panggung dengan mengambil cerita tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan dan lain sebagainya yang diselingi dengan lawakan dan diiringi dengan gamelan.

77 Dialog/monolog dalam ludruk bersifat menghibur dan membuat penonton tertawa, menggunakan bahasa khas Surabaya, meski terkadang ada bintang tamu dari daerah lain seperti Jombang, Malang, Madura, Madiun dengan logat yang berbeda. Bahasa lugas yang digunakan pada ludruk, mudah diserap oleh kalangan non intelek (tukang becak, peronda, sopir angkotan, etc).

78 Sebuah pementasan ludruk biasa dimulai dengan Tari Remo dan diselingi dengan pementasan seorang tokoh yang memerankan "Pak Sakera", seorang jagoan Madura. Ludruk berbeda dengan ketoprak dari Jawa Tengah. Cerita ketoprak sering diambil dari kisah zaman dulu (sejarah maupun dongeng), dan bersifat menyampaikan pesan tertentu. Sementara ludruk menceritakan cerita hidup sehari-hari (biasanya) kalangan wong cilik.

79 3. SENI PERTUNJUKAN RITUAL
Seni pertunjukan yang disajikan untuk sarana kebutuhan dan harapan akan keselamatan serta kesejahteraan hidup, di dalamnya terdapat: - simbol-simbol - mantera-mantera - gerak yang ditarikan - pakaian dan rias - tempat dan waktu penyelenggaraan - warna-warni sesaji ……… tari hudoq…….

80 4. SENI PERTUNJUKAN PRESENTASI ESTETIS
Menurut Soedarsono adalah: Jenis-jenis dan bentuk-bentuk yang dinikmati nilai keindahannya, semata-mata dengan mengabaikan kepentingan yang lain. Misal: - Orkestra musik - Tari kreasi baru - Wayang kulit

81 Oleh karena itu… Seni pertunjukan yang berfungsi sebagai sarana ritual, hiburan pribadi, dan presentasi estetis seperti dikemukakan oleh Soedarsono mengajarkan bagaimana selayaknya manusia berperilaku sosial. Aspek-aspek pembentuk sosok seni pertunjukan mengetengahkan norma-norma dan nilai-nilai yang dapat menjaga kesinambungan pembangunan moral bangsa.

82 . Kejernihan mencerna seni pertunjukan
diharapkan mampu membangunkan kearifan yang banyak tertumpang oleh kepentingan individu atau kelompok.

83 Arti Penting seni bagi kehidupan manusia:
Seni sebagai media untuk meraih penghargaan yang diharapkan. Mengajarkan bagaimana selayaknya manusia berperilaku sosial. Salam yang bermakna untuk saling menghormati dapat dilakukan melalui musik dan gamelan, gerak-2 tari.

84 Tubuh dan anggota tubuh yang digerakkan dan dalam sikap tertentu merupakan instrumen penghantar berkomunikasi. Anggota tubuh yang paling utama digunakan sebagai jembatan untuk berkomunikasi, dikemukakan oleh Desmond Morris, adalah tangan. Gesture atau gerak isyarat yang dilakukan dengan tangan merupakan bagian yang penting untuk penyampaian salam.

85 Kedua belah tangan dengan jari jemari tegak vertikal yang ditangkupkan di atas dahi, di depan dahi, di depan wajah, atau di depan dada dapat dimengerti sebagai salam tanda penghormatan. Menggerak-gerakkan kedua belah tangan dengan sikap satu tangan menggenggam tangan lainnya juga dimaksudkan untuk memberi penghormatan.

86 PENGELOLAAN DAN PEMENTASAN PERTUNJUKAN
1. Unsur Pokok Organisasi - Struktur organisasi - Organisasi permanen dan non permanen. - Amatir dan profesional.

87 PENGELOLAAN DAN PEMENTASAN PERTUNJUKAN
2. Sistem Pengelolaan - Sistem tanggapan - Festival desa - Sistem barangan - Sistem Modern

88 PENGELOLAAN DAN PEMENTASAN PERTUNJUKAN
3. Pelaksanaan Pertunjukan - Pemanggungan Keberhasilan suatu pertunjukan ditentukan oleh tiga unsur utama: Materi Penonton Tempat

89 Produksi Drama Naskah Drama Aktor Aktris Tata Panggung
Tata Lampu dan audio Properti Wardrobe/make up Musik

90 DUA BAGIAN BESAR UNSUR DRAMA AGAR DAPAT DIPENTASKAN MENJADI SATU SENI PERTUNJUKAN
1.UNSUR UTAMA Sutradara. Pemain. Teknisi (pekerja panggung). Penonton. 2. SARANA PENDUKUNG Pentas dan komposisi. Tata busana. Tata rias. Pencahayaan. Tata suara dan ilustrasi musik.


Download ppt "MEDIA SENI PERTUNJUKAN S E N I Ki Hajar Dewantara …yaitu segala perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah, hingga."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google