Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ACFTA Asean-China Free Trade Area

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ACFTA Asean-China Free Trade Area"— Transcript presentasi:

1 ACFTA Asean-China Free Trade Area

2 PENDAHULUAN ACFTA adalah suatu kawasan perdagangan bebas di antara anggota-anggota ASEAN dan Cina. Kerangka kerjasama kesepakatan ini ditandatangani di Phnom Penh, Cambodia, 4 November 2002, dan ditujukan bagi pembentukan kawasan perdagangan bebas pada tahun 2010, tepatnya 1 Januari Setelah pembentukannya ini ia menjadi kawasan perdagangan bebas terbesar sedunia dalam ukuran jumlah penduduk dan ketiga terbesar dalam ukuran volume perdagangan, setelah Kawasan Perekonomian Eropa dan NAFTA. Usulan pembentukan kawasan ini dicetuskan Cina pada bulan November Pada saat itu Cina memprediksi akan menggeser Amerika Serikat pada posisi mitra dagang utama ketiga ASEAN, setelah Jepang dan Uni Eropa. Pada rentang waktu antara 2003 dan 2008, volume perdagangannya dengan ASEAN tumbuh dari US$59.6 milyar menjadi US$192.5 milyar. Cina juga diprediksi menjadi negara eksporter dunia terbesar pada tahun 2010. ASEAN – China Free Trade Area yaitu berbentuk kesepakatan antara negara – negara ASEAN dengan China untuk mewujudkan kawasanperdagangan bebas dengan menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan barang baik tarif ataupun non tarif, peningkatan akses pasar jasa, peraturan dan ketentuan investasi, sekaligus peningkatan aspek kerjasama ekonomi untuk mendorong hubungan perekonomian para pihak ACFTA dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat ASEAN dan China.

3 TUJUAN ACFTA Tujuan dari pembentukan ACFTA ini adalah untuk menciptakan sebuah kawasan ekonomi yang memiliki pasar sebesar 1.7 miliar konsumen, dengan GDP total sebesar 2 triliun dolar. Total perdagangan yang berlangsung di kawasan ini diperkirakan mencapai 1.23 triliun dolar. ACFTA akan menjadi kawasan perdagangan bebas yang memiliki pangsa pasar terbesar di dunia. Sementara itu tujuan lain adalah untuk menggiatkan perdagangan antara ASEAN dan China, yang sejak tahun 2000 telah mengalami laju pertumbuhan yang dramatis.  Secara teoritis pemberlakuan ACFTA merupakan hal yang menguntungkan bagi Negara-negara yang terlibat di dalamnya. Dengan peniadaan hambatan perdagangan maka akan dapat dikurangi dead weight loss dalam ekonomi. Akan tetapi secara polits, kondisi ini dikhawatirkan akan sulit untuk dicapai. Seperti yang kita maklumi, wacana pemberlakuan ACFTA memperoleh tantangan dari berbagai pihak di dalam negeri. Mulai dari petani, pengusaha, hingga DPR mengungkapakan keberatan dengan perjanjian perdagangan bebas ini. Hal ini tentunya tidak lepas dari kekhawatiran bahwa perdagangan bebas dengan China akan mengakibatkan turunnya pangsa pasar produk dalam negeri, terutama dari sektor pertanian dan manufaktur.

4 Landasan Hukum Dalam membentuk ACFTA, para kepala negara anggota ASEAN dan China telah menandatangani ASEAN – China Comprehensive Economic Cooperation pada tanggal 6 November 2001 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam. Sebagai titik awal proses pembentukan ACFTA para kepala negara kedua pihak menandatangani Framework Agreement onComprehensive Economic Cooperation between the ASEAN and People’s Republic of China di Pnom Penh, Kamboja pada tanggal 4 November  Protokol perubahan kedua Framework Agreement ditandatangani pada tanggal 8 Desember Indonesia telah meratifikasi Ratifikasi Framework Agreement ASEAN – China FTA melalui keputusan presiden nomor 48 tahun 2004 tanggal 15 Juni  Setelah negosiasi tuntas, secara formal ACFTA pertama kali diluncurkan sejak ditandatanganinya Trade in Goods Agreement dan Dispute Settlement Mechanism Agreement pada tanggal 29 November 2004 di Vientiane, Laos. persetujuan jasa ACFTA ditandatangani pada saat pertemuan ke 41 Tingkat Menteri Ekonomi ASEAN tanggal 15 agustus 2009 di Bangkok, Thailand.

5 Persetujuan Investasi
Melalui persetujuan investasi tersebut, pemerintah negara-negara anggota ASEAN dan China secara kolektif sepakat untuk mendorong peningkatan fasilitasi, transparansi, dan rezim investasi yang kompetitif dengan menciptakan kondisi investasi yang positif, diserati berbagai upaya untuk mendorong promosi arus investasi dan kerjasama bidang investasi. Disamping itu kedua pihak juga bersama-sama akan memperbaiki aturan investasi menjadi lebih transparan dan kondusif demi peningkatan arus investasi. Selain itu hal terpenting lainnya adalah ASEAN dan China sepakat untuk saling memeberikan perlindungan investasi.  Kegiatan sosialisasi ini akan memaparkan kebijakan, peraturan, ketentuan, dan prosedur investasi. Satu hal lagi yang sangat penting, kedua pihak sepakat mendirikan one stop center untuk memberikan jasa konsultasi bagi sektor bisnis termasuk fasilitasi pengajuan perijinan. Dari sudut pandang investor, persetujuan investasi ASEAN – China memberikan berbagai manfaat nyata seperti : jaminan perlakuan yang sama untuk penanam modal asal ASEAN/China antara lain dalam hal manajemen, operasi, likwidasi. pedoman yang jelas mengenai ekspropriasi, kompensasi kerugian dan transfer serta repatriasi keuntungan kesetaraan untuk perlindungan investasi dalam hal prosedur hukum dan administratif. apabila terjadi sengketa yang muncul antar investor dan salah satu pihak, persetujuan ini memberikan mekanisme penyelesaian yang spesifik disamping adanya kesepakatan semua pihak untuk terus berupaya menjamin perlakuan yang sama/non diskriminatif.

6 Manfaat ACFTA   DARI PEMBENTUKAN ACFTA INI ADALAH UNTUK MENCIPTAKAN SEBUAH KAWASAN EKONOMI YANG MEMILIKI PASAR SEBESAR 1.7 MILIAR KONSUMEN, DENGAN GDP TOTAL SEBESAR 2 TRILIUN DOLAR. TOTAL PERDAGANGAN YANG BERLANGSUNG DI KAWASAN INI DIPERKIRAKAN MENCAPAI 1.23 TRILIUN DOLAR. ACFTA AKAN MENJADI KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS YANG MEMILIKI PANGSA PASAR TERBESAR DI DUNIA. SEMENTARA ITU TUJUAN LAIN ADALAH UNTUK MENGGIATKAN PERDAGANGAN ANTARA ASEAN DAN CHINA, YANG SEJAK TAHUN 2000 TELAH MENGALAMI LAJU PERTUMBUHAN YANG DRAMATIS.  SECARA TEORITIS PEMBERLAKUAN ACFTA MERUPAKAN HAL YANG MENGUNTUNGKAN BAGI NEGARA-NEGARA YANG TERLIBAT DI DALAMNYA. DENGAN PENIADAAN HAMBATAN PERDAGANGAN MAKA AKAN DAPAT DIKURANGI DEAD WEIGHT LOSS DALAM EKONOMI. CAFTA JUGA TELAH MENDORONG PERTUMBUHAN PESAT PERDAGANGAN BILATERAL. PADA TAHUN 2013, VOLUME PERDAGANGAN BILATERAL MENCAPAI US$443,6 MILIAR, MENINGKAT 11 PERSEN. ASEAN TELAH 3 TAHUN BERTURUT-TURUT MENJADI MITRA DAGANG TERBESAR KETIGA TIONGKOK, DAN PASAR PENGEKSPOR TERBESAR KEEMPAT SERTA TEMPAT SUMBER IMPOR TERBESAR KEDUA, SEDANGKAN TIONGKOK JUGA TELAH EMPAT TAHUN BERTURUT-TURUT MENJADI MITRA DAGANG TERBESAR ASEAN. 


Download ppt "ACFTA Asean-China Free Trade Area"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google