Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehmita dama Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
COMA
2
PENDAHULUAN Gangguan pada SSP, terutama otak, dapat menimbulkan penurunna tingkat kesadaran dan gangguan perilaku (behaviour) apapun penyebabnya. Tugas dokter untuk menemukan penyebabnya dan memberikan terapi yang tepat
3
KESADARAN (Consciousness) Keadaan yang menggambarkan integrasi optimal antara stimulus aferen dengan respon eferen. Kondisi normal, perlu interaksi antara hemisfer serebral dengan formatio reticularis di batang otak (brain stem). 2 aspek kesadaran : Tingkat kesadaran Isi kesadaran
4
LOC : lost of consciousness interaksi antara ARAS dengan korteks serebral COC : refleks fungsi kortikal Penurunan LOC mengganggu COC
5
Tingkat kesadaran Composmentis : sadar penuh, waspada, mengetahui + mengenali diri sendiri terhadap lingkungan-tempat-waktu- orang lain Letargi/somnolen : tampak mengantuk, tapi masih merespon stimulus (suara) Sopor : pasien hanya memberikan reaski terhadap stimulus kuat (nyeri) Koma : A deep sleep; tidak dapat dibangunkan dengan stimulus paling kuat (verbal/fisik)
6
Koma Etiologi 1. Kerusakan struktural di otak Koma Supratentorial Koma Infratentorial 2. Toksik metabolik luas (diffuse) di kedua hemisfer penyebab primer umumnya ekstrakranial
7
Causes of decreased LOC Intra-cranialExtra-cranial Diffuse Meningitis, Encephalitis Focal Stroke, Tumour, Abscess Hepar Renal Lungs Diabetes Intoxication Lumbal puncture CT-Scan Laboratory
8
Koma Supratentorial Terjadi pada kasus SOL Tahapan progresivitas menurut tingkatan anatominya : Diencephalon-> Midbrain-> Pons-> Medulla oblongata Space Occupying Process terjadi : 1. TIK meningkat mendadak di area supratentorial [ICH, EDH, SDH] kompresi struktur infratentorial Kocher-Cushing Syndrome (Hipertensi, bradikardi, penurunan kesadaran )
9
2. Proses di fossa crania media lateral kompres ventral NC. III dilatasi pupil (anisokor) 3. Compression syndrome : progres rostrocaudal di batang otak
10
Presentasi klinis koma supratentorial Dimulai dengan defisit neurologi menurut lokasi /tingkat lesi -- > diikuti dengan penurunan kesadaran Kompresi rostrokaudal Diencephalon Midbrain Pons Medulla oblongata
11
Tingkat diensefalon Somnolen; sopor Respirasi regular atau Cheyne-Stokes (CSR) Refleks okulosefalik (+) Pupil Small reactive Refleks patologis (+) bilateral Hipertonus, kaku/rigid, dekortikasi
12
Tingkat Midbrain - Pons Sopor coma Hipertermia, hiperventilasi Pupil dilatasi GBM : Disconjugate gaze Doll’s eye (-) motorik : deserebrasi
13
Tingkat Pons – Medulla oblongata TD turun mendadak, nadi ireguler, Respirasi : dangkal, pelan, ireguler pupil dilatasi, refleks kornea (-) refleks occulosefalik (Doll’s eye) (-) motorik flasid
14
Koma Infratentorial Berdasarkan proses patologi : 1. Lesi primer di batang otak : Infark Tumor Trauma 2. Lesi di luar batang otak yang menekan dan menggangu fungsi ARAS abses atau perdarahan serebelum
15
Presentasi klinis koma infratentorial Respirasi, TD, HR ireguler gangguan gerakan bola mata Hemiparese alternan atau tetraparese
16
Koma toksik metabolik Terbanyak disebabkan : Hipoksia : Normal : 3.3 mL / 100 gm otak/menit koma jika < 2 mL / 100 gm otak/menit Hipoglikemia Koma jika < 10 mg/dL Koma hepatikum Koma uremikum Hiponatermia, hipokalemia sepsis
17
gangguan kesadaran tanpa disertai defisit neurologis Pola respirasi : CSR [ gangguan korteks bilateral dan diensefalon) Pupil isokor denga RC normal Bisa ditemukan gerakan involunter : mioklonus, tremor kadang flaping
18
Penilaian pada pasen koma Objektif : Mencari etiologi primer / struktural metabolik / fungsional Menentukan lokasi/tingkat lesi
19
Anamnesis Onset : mendadak, bertahap/progresif Trauma Keluhan lain : Nyeri kepala Muntah Kejang Kelamahan anggota geraka Riwayat penyakit sebelumnya Riwayat pengobatan sebelumnya
20
Pemeriksaan fisik : Vital Signs Tingkat kesadaran : Composmentis,somnolen, sopor, koma Temperature : Hipo/hipertermia ( berhubungan dengan infeksi sistemik) Nadi : slowness heart block < 140 bpm:ectopic cardiac rhythm CBF turun Tekanan darah: Hypertension : stroke, hipertensi ensefalopati Hypotension : myocardial infarction, intoksikasi, perdarahan
21
Respirasi : Hiperventilasi/ hipoventilasi CSR = Ceyne Stokes Respiration gangguan antara pusat respirasi-serebelum respirasi hiperpnea periodik diselingi fase apnea CNH = Central Neurogenic Hyperventilation Gangguan tegmentum Respirasi cepat dan dalam
22
Cluster Lesi di antara pons–medula oblongata respirasi disertai fase apnea Ataxic Lesi di medula oblongata respirasi ireguler (ritme dan kedalamannya)
23
KULIT : Sianosis, Nail-Bed Hipoksia Ikterik, kulit kering ? berkeringat ? Turgor ? KEPALA : Memar setelah trauma/pukulan Tanda perdarahan / Bleeding Sign DADA : jantung, paru ABDOMEN : pembesaran liver, ascites ? Ekstremitas : edema ?
24
Iritasi meningeal kaku kuduk LASEAGUE / KERNIG BRUDZINSKI I, II, III Saraf otak : I – XII PUPIL : midriasis : Lesi MIDBRAIN pin point : Lesi PONS an-isokor : kompresi N III, herniasi otak (tipe uncal) PEMERIKSAAN NEUROLOGI
25
Gerak bola mata : kelumpuhan N III, IV, VI Ocular bobbing : lesi luas di PONS Roving eye : (fungsi okulomotor batang otak masih intact walau dalam kesadaran koma) INGAT ! refleks pupil pada koma metabolik = NORMAL.
26
REFLEKS PUPIL (MIDBRAIN) REFLEKS KORNEA (PONS) REFLEKS OCCULO-VESTIBULAR = REFLEKS KALORI (PONS) REFLEKS OCCULOCEPHALIC =DOLL’S EYE PHENOMENA (PONS) GAG REFLEX (MEDULA OBLONGATA) REFLEKS BATANG OTAK
27
SISTEM MOTORIK Respon terhadap stimulus : sangat menolong untuk menentukan tingkat gangguan di sistem saraf DEKORTIKASI : Hiperekstensi : fleksi lengan lesi supratentorial DESEREBRASI : fleksi lengan dan tungkai lesi mid brain
28
PEMERIKSAAN PENUNJANG LABORATORIUM Darah : HB, Leukosit, PCV, Gula darah, ureum, kreatinin, analisa gas darah, elektrolit, SGOT/SGPT Urine : rutin, kultur EKG, EEG, CT SCAN KEPALA, SKULL X-RAY,ANGIOGRAFI
29
MANAGEMEN pada pasien koma : UMUM perbaiki masalah pernafasan perbaiki ancaman masalah cardiovascular nutrisi keseimbangan elekstrolit anti edema, antidotum spesifik obati infeksi pasang kateter, NGT
30
TERAPI PENYEBAB Setelah diagnosa ditegakkan, misal : STROKE yang disebabkan Perdarahan intra serebaral : terapi suportif, bila perlu tindakan operatif INFEKSI : meningitis : tergantung penyebab (TBC,bakteri, jamur,virus) EPILEPSI : obat antiepilepsi KOMA UREMIKUM : dialisis
31
EDEMA OTAK SIADH INFEKSI VEGETATIVE STATE DEHIDRASI KOMPLIKASI
32
Koma struktural : buruk Insufisiensi batang otak : buruk (MBO) Tanda prognosis buruk : refleks pupil (-), gerakan bola mata (-) kematian 95 % refleks kornea (-) atonia anggota gerak refleks mata/pendengaran/somatosensori (-) PROGNOSIS
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.