Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
PEREKONOMIAN INDONESIA
LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA TAHUN 2010 OLEH BADAN PUSAT STATISTIK INDONESIA LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA OLEH BANK INDONESIA TAHUN 2010. TULISAN EKONOMI INDONESIA BERBAGAI PENULIS : TULUS TAMBUNAN FAISAL BASRI EMIL SALIM MUDRAJAT KUNCORO DUMAIRI
2
PEREKONOMIAN INDONESIA DI LIHAT DARI DUA SISI
SUPPLY PERMINTAAN 1 PERTANIAN KONSUMSI 2 PERTAMBANGAN PENGELUARAN PEMERINTAH 3 INDUSTRI INVESTASI 4 ENERGI LISTRIK, GAS DAN AIR EKSPOR 5 PERDAGANGAN IMPOR 6 KONSTRUKSI 7 PENGANGKUTAN 8 KEUANGAN DAN SEWA , ASURANSI 9 JASA-JASA
3
PENDAHULUAN Pasca krisis keuangan global tahun 2008, secara bertahap perekonomian Indonesia menuju fase penguatan pondasi ekonomi yang lebih kuat dan berimbang. Hasil tersebut tampak dari berbagai pencapaian pada tahun Perekonomian Indonesia pada tahun 2010 menunjukkan kecenderungan terus membaik dibanding periode sebelumnya.
4
Hal ini ditopang oleh permintaan domestik yang kuat dan kondisi eksternal yang kondusif. Pemulihan ekonomi global juga berangsur terus membaik, disokong oleh tingginya pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang dan maju. Kinerja perekonomian Indonesia tahun 2010 mencapai 6,1 persen, lebih tinggi dibanding 2009 yang mencapai 4,6 persen.
5
Sumber pertumbuhan yang cukup merata, peningkatan investasi serta perbaikan kinerja ekspor ikut menopang kinerja perekonomian secara keseluruhan. Pada tingkat konsumen, harga-harga mengalami lonjakan hingga 6,96 persen, lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebesar 5±1 persen.
6
Meskipun dari awal hingga pertengahan tahun, kestabilitan harga masih cukup terjaga, namun, memasuki triwulan III 2010, intensitas gangguan dari sisi pasokan, khususnya bahan makanan, meningkat tajam akibat anomali cuaca baik di tingkat global maupun domestik. Harga komoditas pangan melonjak tajam di pasar domestik sejalan dengan pasar global.
7
Gangguan cuaca ditambah efek dari belum pulihnya beberapa daerah sentra pertanian tanaman bahan makanan dan hortikultura akibat bencana alam seperti erupsi Gunung Merapi di Jawa Tengah dan DI. Yogyakarta, serta Gunung Bromo di Jawa Timur mendongkrak laju inflasi pada komoditas bahan makanan. Meski demikian, di tengah lonjakan inflasi volatile food, inflasi inti tetap terjaga pada level yang cukup rendah, yaitu 4,28 persen.
8
Sementara kelompok administered prices inflasi juga menunjukan tingkat yang moderat, yaitu sebesar 5,40 persen. Menguatnya nilai tukar rupiah yang mendorong investasi sektor konstruksi dan non-konstruksi yang memacu perkembangan impor. Di sisi lain ekspor non-migas Indonesia tahun 2010 menunjukkan kinerja yang sangat baik. Surplus perdagangan 2010 adalah yang tertinggi sejak memasukkan nilai impor kawasan berikat di tahun 2008.
9
Keberhasilan ekspor Indonesia selama ini telah menempatkan Indonesia di urutan ke-30 eksportir dunia (berdasarkan nilai ekspor) dengan kecenderungan mengalami peningkatan sejak tahun Sementara itu di sektor regional (berdasarkan nilai ekspor), pada tahun 2009 Indonesia berada pada urutan ke-10 eksportir di Asia.
10
Investasi sebagai motor penggerak perekonomian nasional, mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, menciptakan lapangan kerja dan ekonomi kerakyatan. Munculnya investor baru maupun loyalitas investor lama yang diupayakan melalui perlindungan dan kepastian hukum yang berkaitan dengan kemudahan dan pelayanan bagi kegiatan penanaman modal yang berdaya saing dan berpihak kepada kepentingan nasional agar iklim investasi di dalam negeri dapat terus berkembang.
11
Pertumbuhan domestik didukung oleh investasi dan konsumsi yang membaik, serta kinerja ekspor yang masih solid seiring dengan masih kuatnya pertumbuhan di negara-negara mitra dagang, terutama di kawasan Asia. Optimisme meningkatnya investasi didukung oleh kemajuan yang dicapai dalam mengatasi berbagai hambatan dalam mengimplementasikan program pembangunan infrastruktur.
12
Meskipun demikian, berbagai pencapaian perekonomian nasional masih dibayangi resiko ekonomi global, yang di picu pergeseran alokasi modal, di mana negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, menampung aliran deras modal asing dari negara-negara maju. Masalah yang perlu dicermati tentu adalah masuknya modal asing membawa berbagai ketidakseimbangan dalam perekonomian.
13
Pertumbuhan yang tinggi membawa konsekuensi pada kemampuan perekonomian untuk dapat menyerapnya. Sebaliknya, ketika ekonomi tumbuh melambat dan berbagai ketidakseimbangan semakin nyata, justru akan berimplikasi pada keluarnya modal asing.
14
Berbagai perkembangan di atas tidak terlepas dari berbagai kebijakan yang ditempuh Pemerintah dan Otoritas Moneter. Kebijakan pemerintah diarahkan pada upaya memperkuat daya dukung perekonomian yang lebih bersifat struktural melalui percepatan pembangunan infrastruktur dan penyediaan energi, mengatasi gangguan pasokan bahan pangan, serta menjaga daya beli masyarakat.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.