Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

GANGGUAN IDENTITAS GENDER, PARAFILIA, DAN DISFUNGSI SEKSUAL

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "GANGGUAN IDENTITAS GENDER, PARAFILIA, DAN DISFUNGSI SEKSUAL"— Transcript presentasi:

1 GANGGUAN IDENTITAS GENDER, PARAFILIA, DAN DISFUNGSI SEKSUAL
11/17/2015 KESEHATAN MENTAL GANGGUAN IDENTITAS GENDER, PARAFILIA, DAN DISFUNGSI SEKSUAL ISMI FATIMAH ( )

2 GANGGUAN IDENTITAS GENDER
Suatu gangguan dimana individu percaya bahwa anatomi gendernya tidak konsisten dengan identitas gendernya. Ciri-ciri: Perasaan tidak nyaman yang kuat mengenai anatomi gender sendiri Tidak ada kondisi interseks Identifikasi yang kuat dan presisten terhadap gender lainnya.

3 PARAFILIA Parafilia Gangguan seksual dimana seseorang mengalami dorongan seksual yang berulang dan fantasi yan melibatkan objek bukan manusia atau pasangan yang tidak tepat atau tanpa persetujuan atau situasi yang menyakitkan atau merendahkan. Tipe-tipe: Ekshibisionisme Parafilia dimana seseorang terangsang secara seksual dengan menujukan alat genitalnya pada orang tak dikenal

4 Transvetik Fetishisme
Parafilia dimana seseorang mengunakan salah satu objek tidak hidup atau bagian tubuh sebagai fokus dari minat dan rangsagan seksual. Transvetik Fetishisme Parafilia pada pria heteroseksual yang ditandai dengan adanya dorongan seksual yang persisten dan kuat untuk mengenakan pakaian wanita. Voyeurisme Suatu jenis parafilia yan ditandai oleh adanya dorongan seksual berulang yang melibatkan menonton/memperhatikan orang lain yang sedang berada pada situasi seksual dimana mereka tidak menduganya.

5 Froterisme Suatu bentuk parafilia yang memiliki karakteristik adanya dorongan seksual berulang yang melibatkan tindakan menabrakan diri atau mengesek-gesekan diri ke orang lain tanpa ijin untuk mendapat kepuasal seksual. Pedofilia Suatu bentuk parafilia yang ditandai oleh dorongan seksual yang persisten dan terkait dengan fantasi yang melibatkan aktivitas seksual dangan anak anak yang belum puber. Masokisme seksual Suatu bentuk parafilia yang ditandai oleh dorongan seksual yang persisten dan terkait dengan fantasi yang melibatkan perasaan dipermalukan, diikat, dicembuk atau dibuat menderita dalam bentuk lainnya.

6 Sadisme seksual Suatu bentuk parafilia yang melibatkan dorongan seksual serta fantasi yang terkait unutk melakukan suatu tindakan dimana seseorang dapat terangasang secara seksual dengan menyebabkan penderitaan fisik atau rasa malu pada orang lain. FAKTOR PENYEBAB Perspektif teori belajar Stimulus yang tidak bisa menjadi stimulus terkondisi untuk rangsangan seksual akibat pemasangannya dengan aktivitas seksual dimasa lalu. Perspektif psikodinamika Kecemasan katrasi yang tidak terselesaikan darimasa kanak kanak yang menyebabkan rangsangan seksual dipinda pada objek atau aktivitas yang lebih aman.

7 Perspektif multifaktor
Penganiayaan seksual atau fisik pada kanak kanak dapat merusak pada pola rangsangan seksual yang normal. PENANGANAN Biomedik Anti depresan untuk membantu individu mengontrol dorongan seksual yang menyimpang atau menguranginya. Terapi kognitif behavioral Aversif conditioning (memasang stimulus yang menyimpang dari stimulus aversif) Sensitisasi tertutup (memasang perilaku yang tidak diharapkan dengan stimulus aversif dalam imajinasi) Metode nonaversif

8 DISFUNGSI SEKSUAL Disfungsi seksual
Masalah yang terus menerus ada sehubunga dengan minat, rangsangan, atau respon seksual. Ciri-ciri: Ketakutan kegagalan untuk mencapai orgasme Rasa bersaah, malu, depresi Menghindari kontak seksual karena malu menamilkan performa yang adekuat. Jenis disfungsi seksual Ganggaun hasrat seksual hipoaktif Kurangnya minat seksual atau fantasi seksual yang terjadi secara persisten dan berulang.

9 Gangguan seksual aversif
Suatu tipe disfungsi seksual yang ditandai oleh adanya keengganan dan penghindaran terhadap kontak seksual genital. Gangguan rangsangan seksual wanita Disfungsi seksual pada wanita yang melibatkan kesulitan untuk menjadi terangsang secara seksual atau kurangnya gairah seksual selama aktivitas seksual. Gangguan ereksi pria Disfungsi seksual pada pria yang ditandai adanya kesulitan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi saat melakukan aktivitas seksual. Gangguan orgasme Pria Disfungsi seksual pada pria yang melibatkan kesulitan mencapai orgasme setelah melalui suatu pola normal dari hasrat seksual.

10 Wanita Disfungsi seksual pada pria yang melibatkan kesulitan mencapai orgasme atau ketidak mampuan mencapai orgasme setelah adanya hasrat dan rangsangan seksual dalam tingkatan yang normal. Ejakulasi dini Disfungsi seksual pada pria yang ditandai oleh terjadinya ejakulasi setelah diberikan stimulasi seksual yang minim. Gangguan nyeri seksual Dispareunia Rasa sakit atau nyeri yang terus dan dan berulang y ang dialami selama atau setelah hubungan seksual. Vaginismus Disfungsi seksual yang ditandai oleh adanya kontraksi yang terus menerus atau berulang dari otot-otot pada bagian mulut vagina dan membuat hubungan seksual jadi sulit atau tidak mungkin.

11 FAKTOR PENYEBAB Faktor biologis Faktor psikodinamika
Kurangnya produksi hormon seks yang dapat mengganggu hasrat rangsangan dan respon seksual Faktor psikodinamika Konflik tak sadar yang berasal dari kanak kanak dapat menjadi akar permasalahan respon seks Faktor psikososial Kecemasan Trauma penganiayaan seksual Faktor Kognitif Ketakutan untuk gagal Kepercayaan bahwa seseorang harus kompeten setiap saat. Faktor hubungan Kegagalan mengkomunikasikan hubungan seksual

12 PENANGANAN KOGNITIF BEHAVIORAL BIOMEDIS PENANGANAN HASIL RISET


Download ppt "GANGGUAN IDENTITAS GENDER, PARAFILIA, DAN DISFUNGSI SEKSUAL"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google