Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSudomo Darmali Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
KONSEP LAPORAN KEUANGAN VERSI (SAK TH 2012 IFRS)
OLEH Prof. Dr. H. Dadang Sadeli M.Si
2
Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan Khusus Tujuan Umum Tujuan Kualitatif Menyajikan Laporan keuangan secara wajar dan sesuai dengan SAK yg terdiri Dari : Laporan Posisi Keuangan Laporan L/R Komprehensif Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Catatan atas Laporan Keuangan. -Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang : a. sumberdaya ekonomi dan kewajiban suatu usaha bisnis. b.Perubahan sumber daya bersih sebagai hasil aktivitas perush. c. Informasi keuangan yg dapat digunakan untuk mengestimasi earning potensial perusahaan. d. Informasi lain yg dibu tuhkan tentang peruba han sumber daya dan kewajiban. e. Informasi yg relevan dgn kebutuhan pema kai Relevance Understandability Verifiability Neutrality Timeliness Comparability - Completeness
3
Tujuan Menyediakan Informasi Sumber Daya dan Kewajiban
Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan Menunjukan pendanaan dan investasi Mengevaluasi kemampuan perushaan memenuhi komitmen Menunjukan basis sumber daya untuk pertumbuhan
4
Tujuan Menyediakan Informasi Perubahan Sumber Daya Bersih sebagai hasil perolehan profit
Menunjukan tingkat kembalian dividen harapan bagi investor. Menunjukan kemampuan operasi untuk membayar kreditor, menydiakan pekerjaan bagi karyawan, membayar pajak, menyediakan dana untuk ekspansi. Menyediakan informasi bagi manajemen untuk perencanaan dan pengendalian Menunjukan profabilitas jangka panjang.
5
1. Tujuan Dasar Tujuan dasar laporan keuangan adalah menyediakan informasi mengenai posisikeuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas sebagai dasar pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
6
2. Tujuan laporan keuangan bagi Pemakai informasi
a. Untuk melayani pemakai yang memiliki keterbatasan otoritas , kemampuan, sumber daya untuk memperoleh informasi dan pemakai yang bergantung pada laporan keuanga sebagai sumber informasi utama tentang aktivitas perusahaan b. Menydiakan informasi yg berguna bagi investor dan kreditor untuk memprediksi, membandingkan , dan mengevaluasi jumlah, waktu dan ketidak pastian yang terkait dengan aliran kas potensial.
7
3. Informasi yang dibutuhkan
a. Menyediakan informasi untuk memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi kemampuan perusahaan memperoleh earning b. Menydiakan informasi yg berguna dalam menilai kemampuan manajemen untuk menggunakan sumber daya organisasi secara efektif guna mencapai tujuan utama perusahaan.
8
4. Sifat informasi Menyediakan informasi faktual dan penafsiran tentang transaksi dan kejadian lain yang berguna untuk memprediksi, membandingkan dan mengevaluasi earning power perusahaan.
9
5. Laporan Keuangan Menyediakan laporan posisi keuangan yang berguna untuk memprediksi, membandingkan , dan mengevaluasi earning power perusahaan Menyediakan laporan earning periodik yang berguna untuk memprediksi, membandingkan , dan mengevaluasi earning power perusahaan Menyediakan laporan aktivitas keuangan yang berguna untuk memprediksi , membandingkan dan mengevaluasi earning power perusahaan Menyediakan informasi yang berguna untuk proses prediksi
10
Tujuan laporan keuangan untuk pemerintah dan organisasi nirlaba
Adalah menyediakan informasi yang beguna untuk mengevaluasi kefektifan manajemen sumber daya dalam mencapai tujuan organisasi terutama bersifat nonmoneter. Ukuran-ukuran kinerja seharusnya dinyatakan dalam bentuk tujuan-tujuan organisasi nir laba
11
Tujuan laporan keuangan untuk dimensi sosial ekonomi
adalah untuk meleporkan aktivitas-aktivitas perusahaan yang mempengaruhi komunitas yang mana dapat ditentukan dan dijelaskan atau diukur dan penting bagi perusahaan dan lingkungan sosialnya. contohnya : Coraporate Sosial Responsibility (tanggung jawab sosial perusahaan ) terhadap lingkungannya.
12
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
Laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas meliputi : Aset Liabilitas Ekuitas Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapsitasnya sebgai pemilik; dan Arus Kas.
13
Komponen Laporan Keuangan
Laporan posisi keuangan (neraca) pd akhir periode Laporan laba rugi komprehensif selama periode Laporan perubahan ekuitas selama periode Laporan arus kas selama periode Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lain. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.
14
Tanggungjawab atas laporan keuangan
Manajemen entitas bertanggungjawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas
15
Karakteristik Umum Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK
Dasar Akrual Materrialitas dan agregasi Saling hapus Frekuensi pelaporan Informasi komparatif Konsistensi penyajian.
16
Informasi yang disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan
Aset tetap Properti investasi Aset tak berwujud Aset keuangan Investasi dengan menggunakan metode ekuitas Persediaan Piutang dagang dan piutang lainnya. Kas dan setara kas Total aset yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dan aset termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual; aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual dan operasi yang dihentikan. Utang dagang dan terutang lain. Provisi Liabilitas keuangan Liabilitas dan aset untuk pajak kini; Pajak Penghasilan Liabilitas dan aset pajak tangguhan Liabilitas yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual Kepentingan nonpengendali, disajikan sebagai bagian dari ekuitas Modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
17
Perbedaan aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang
Entitas menyajikan aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang sebagai klasifikasi yang terpisah dalam laporan posisi keuangan. Jika penyajian berdasarkan likuiditas memberikan informasi yang lebih relevan dan dapat diandalkan, maka entitas menyajikan seluruh aset dan liabilitas berdasarkan urutan likuiditas.
18
Aset Lancar Aset sebagai aset lancar jika :
Entitas memperkirakan akan merealisikan aset, atau bermaksud untuk menjual atau menggunakannya, dalam siklus operasi normal Entitas memiliki aset untuk tujuan diperdagngkan Entitas memperkirakan akan merealisasi aset dalam jangka waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan. Kas atau setara kas, kecuali aset tersebut dibatasi pertukaran atau penggunaannya untuk menyelesaikan liabilitas sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan. Entitas mengklasifikasikan aset yang tidak termasuk kategori tersebut sebagai aset tidak lancar.
19
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas diklasifikasikan sebagai liabilitas lancar jika : Entitas memperkirakan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi normal. Entitas memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu dua belas bulan Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama sekurang-kurannya dua belas bulan Entitas mengklasifikasi liabilitas yang tidak termasuk pada kategori tsb sebagai liabilitas jangka panjang
20
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Entitas menyajikan seluruh pos pendapatan dan beban yang dakui dalam satu periode dalam bentuk : Dalam satu laporan laba rugi komprehensif atau Dalam bentuk dua laporan : b.1 laporan yang menunjukan komponen laba rugi (laporan laba rugi terpisah) dan b.2 laporan yang dimulai dengan laba rugi dan menunjukan komponen pendapatan komprehensif lain.
21
Alokasi Laba Rugi dalam Laporan L/R Komprehensif
a). Laba rugi periode berjalan yg dpt didistribusikan kpd a.1 Kepentingan non pengendali dan a.2 Pemilik entitas induk b). Total laba rugi komprehensif periode berjalan yg dpt didistribusikan kpd a.1 kepentingan nonpengendali a.2 pemilik entitas induk
22
Laba rugi selama periode
Entitas mengakui seluruh pos-pos penghasilan dan beban pada suatu periode dalam laba rugi kecuali suatu PSAK mnsyaratkan atau memperkenankan lain. Entitas tdk diperkenankan menyajikan pos-pos pengahasilan dan beban sebagai pos luar biasa dalam laporan laba rugi komprehensif, laporan laba rugi terpisah, atau catatan atas laporan keuangan.
23
Teknik penyajian dalam Laporan Laba Rugi
Ketika pos-pos pendapatan atau beban adalah material, maka entitas mengungkapkan sifat dan jumlahnya secara terpisah. Entitas menyajikan analisis beban yang diakui dalam laba rugi dengan menggunakan klasifikasi berdasarkan sifat atau fungsinya dalam entitas, mana yg dapat menydiakan informasi yg andal dan lebih relevan.
24
Perbandingan Metode Sifat Beban dan Metode Fungsi Beban
Metode fungsi beban dapat memberikan informasi yang lebih relevan kepada pengguna laporan keuangan dibandingkan dengan metode klasifikasi beban berdasarkan sifat, namun pengalokasian biaya berdasarkan fungsi mungkin membutuhkan pengalokasian secara arbiter dan pertimbangan yang matang. Metode sifat beban mudah diterapkan karena tidak memerlukan adanya alokasi beban menurut klasifikasi fungsional.
25
Laporan Perubahan Ekuitas
Menunjukan : a). Total laba rugi komprehensif selama suatu periode, yg menunjukan secara terpisah total jumlah yg dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepada kepentingan nonpengendali. b). Untuk setiap komponen ekuitas, pengaruh penerapan retrospektif atau penyajian kembali secara retrospektif yang diakui dengan PSAK 25.
26
lanjutan c). Untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara jumlah tercatat pada awal dan akhir periode, secara terpisah mengungkapkan masing-masing perubahan yg timbul dari : c.1 laba rugi c.2 masing-masing pos pendapatan komprehensif lainnya c.3 transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, yg menunjukan secara terpisah kontribusi dari pemilik dan distribusi kepada pemilik dan perubahan hak kepemilikan pada entitas anak yg tdk menyebabkan hilangnya pengendalian.
27
Penerapan retrospektif
Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar, konvensi, peraturan, dan praktik tertentu yg diterapkan entitas dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan Penerapan retrospektif adalah penerapan kebijakan akuntansi baru untuk transaksi, peristiwa, dan kondisi lain seolah-olah kebijakan tersebut telah diterapkan. Penyajian kembali restrospektif adalah koreksi pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan jumlah unsur-unsur laporan keuangan seolah-olah kesalahan periode lalu tidak pernah terjadi.
28
Contoh Penyajian Kembali Retrospektif Kesalahan
Selama 2012, PT Rama menemukan beberapa produk yang telah dijual pada 2011 salah tercatat pada persediaan per 31 Des 2011 Rp 6.500 Catatan akuntansi PT. Rama untuk 2012 menunjukan penjualan Rp , harga pokok penjualan Rp (termasuk kesalahan Rp pada saldo awal persediaan), dan pajak penghasilan Rp Dalam 2011 PT. Rama melaporkan Penjualan Rp HP. Penjualan laba sebelum PPh PPh Laba ======
29
Laporan laba rugi komprehensif
lanjutan 4. Saldo laba awal 2011 adalah Rp dan saldo laba akhir adalah Rp = Rp PT. Rama Laporan laba rugi komprehensif disajikan kembali Penjualan HP. Penjualan (80.000) (60.000) Laba sebelum PPh Pajak Penghasilan (7.200) (4.050) Laba ======= ===== 5. Tarif pajak sebesar 30% untuk 2012 dan tidak ada penghasilan dan beban lainnya.
30
Laporan Perubahan Ekuitas
lanjutan PT. Rama Laporan Perubahan Ekuitas Modal Saldo Total saham laba Saldo per 31 Des Laba periode 31 Des’ 11 disajikan kembali Saldo 31 Des Laba periode 31 Des’ Saldo 31 Des ===== ====== ======
31
Catatan atas laporan keuangan
Dampak pada 2011 (Peningkatan) HP Penjualan (6.500) Penurunan beban PPh (Penurunan ) dalam Laba (4.550) ===== (Penurunan) dalam persediaan (6.500) Penurunan dalam utang PPh (Penurunan) dalam ekuitas (4.550)
32
Penyesuaian Reklasifikasi
Adalah jumlah yang direklasifikasi ke laba rugi periode berjalan yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain pada periode berjalan atau periode sebelumnya.
33
Ilustrasi Penentuan Penyesuaian Reklasifikasi
Pada 31 Des 2005, kelompok Usaha XYZ membeli 1000 saham dengan harga Rp 10 per saham, dan mengklasifikasikan sebagai tersedia u/ dijual. Nilai wajar instrumen tsb per 31 Des 2006 Rp 12, pada 31 Des 2007 nilai wajarnya meningkat Rp 15 per lembar seluruh instrumen tsb dijual pada 31 Des tarif pajak 30%. Perhitungan Keuntungan Sebelum PPh Neto stlh pajak pajak Keuntungan yg diakui pd pendpt komprehensif lain : Th berakhir 31 Des (600) Th berakhir 31 Des (900) Total keuntungan (1.500) ===== ===== =====
34
Jumlah yg di laporkan dalam laba rugi dan pendapatan komprehensif u/ periode 31 Des 2006 dan 31 des 2007 Laba rugi : Keuntungan penjualan instrumen Beban Pajak Penghasilan (1.500) Keuntungan neto yg diakui dlm L/R Pendapatan komprehensif lain : Keuntungan th berjalan neto stl PPh Penyesuaian reklasifikasi, net stl PPh (3.500) Keuntungan (kerugian) neto yg diakui pd pendapatan komprehensif lain (1.400) ===== =====
35
Alternatif lain komponen pendapatan komprehensif lain dapat disajikan bruto sebelum pajak dengan menambahkan pos terpisah u/ dampak perpajakan Laba rugi : Keuntungan penjualan instrumen Beban Pajak Penghasilan (1.500) Keuntungan neto yg diakui dlm L/R Pendapatan komprehensif lain : Keuntungan th berjalan neto stl PPh Penyesuaian reklasifikasi, net stl PPh (5.000) PPh terkait dng pdpt komprehensif lain (600) Keuntungan (kerugian) neto yg diakui pd pendapatan komprehensif lain (1.400) ===== =====
36
Equity Investments 10 Des 2011, PT. R membeli lb saham biasa PT H dengan harga Rp 20,75 per lb yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual untuk Equity Investments Rp Cash 27 Des 2011, PT.R menerima dividen tunai Rp 450 Cash Rp 450 Dividend revenue
37
Penilaian Akhir Tahun Dec 31, 2011
Invest tersedia u/ dijual Biaya FV Unrealized Gain (loss) Saham PT. H Saldo awal SFV adjust Securities FVA Penyesuaian : Securities Fair Value Adjustment Unrealized Holding Gain or Loss-Equity
38
Statetment of Financial Position
Investment : Equity investments Rp Equity : Accumulated other comprehensive income Statement of Comprehensive Income Other income and expense : Dividend revenue Rp Other comprehensive income : Unrealized holding gain
39
Dec 20, 2012 PT.R menjual saham PT. H dengan harga Rp 22.500
Net proceeds from sale Rp Cost of PT. H shares Gain on sale of shares Cash Equity investment Gain on Sale of Equity Investment Unrealized Holding Gain or Loss – Equity Secuirities Fair Value Adjustment
40
ILUSTRASI MENYELURUH 1 Januari 2011 PT H mempunyai Kas dan Saham biasa senilai Rp Pada 2 Januari 2011 PT.H membeli tunai sekuritas saham Rp yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada 30 Juni 2011 PT.H menjual sebagaian sekuritas yang diklasifikasikan tersedia untuk dijual : Perhitungan keuntungan yang direalisasi Fair value Investments sold Rp Less ; cost of investment sold Realized gain ====== Selama th 2011 PT.H menerima dividen Rp 3.000 Perhitungan keuntungan yg belum direalisasi 31/12/2011 Fair value of portfolio Rp Less : cost of portfolio Unrealized holding gain
41
For year ended December 31, 2011
PT.H Income Statement For year ended December 31, 2011 Dividend revenue Rp 3.000 Realized gain on investmens Net income Rp Statement of Comprehensive Income Net income Rp 5.000 Other comprehensive income : Holding gains arising during the period ( ) Less : Reclassification adjustment for gains included in net income Comprehensive income Rp 9.000 =======
42
Statement of Changes in Equity For year ended December 31, 2011
PT.H Statement of Changes in Equity For year ended December 31, 2011 Share Retained Acc other Total Capital Earnings comprehen sive income Beginning balance Add : Net income Other compre hensive income Ending balance ====== ======= ====== =======
43
Comparative Statement of Financial Position
PT.H Comparative Statement of Financial Position 1/1/ /12/2011 Assets : Equity investment Rp Cash Total assets ====== ========= EQuity: Share capital Retained earning Acc other comprehensive income Total equity ======= =======
44
Ilustrasi Revaluasi Aset
Sebelum revaluasi : Pada 31 Des 2010 Equipment Rp umur manfaat 5 th. Didepresiasi dengan metode garis lurus 31/12/2010 Depreciation Expense Accumulated depreciation-Eq (mencatat depresiasi 2010) Pada akhir th tsb perush menilai kembali aset berdasarkan agar wajarnya 31 Des 2010 Rp Accumulated Depreciation-Eq Equipment Unrealized Gain on Revaluation –Eq (penyesuaian revaluasi equipment)
45
Penyajian revaluasi dlm Laporan Keuangan
On the statement of comprehensive income: Other comprehensive income Unrealized gain on revaluation-Eq On the statement of financial position: Non-current assets Equipment ( ) Acc Depreciation-Eq ( ) Carrying amount Equity Acc other comprehensive income
46
Lindung Nilai (hedging)
Kurs saat ini Rp 9.000/$, Importir Indonesia membutuhkan dolar AS tiga bulan mendatang. Posisi butuh ini disebut posisi short dolar AS atau disebut juga posisi jual dolar. Posisi importir yang dihadapi tersebut sering disebut posisi spot, atau posisi kasnya. Jika tiga bulan mendatang kurs rupiah menguat menjadi Rp 8.000/$, jadi untuk membeli $1 harus menyediakan Rp Importir tsb bisa menghemat Rp dibandingkan dgn kurs saat ini
47
lanjutan Sebaliknya jika kurs rupiah melemah menjadi Rp /$. Artinya importir tsb harus menyediakan uang Rp untuk membeli satu dolar, ini menunujukan importir tsb menderita rugi karena harus menyediakan uang Rp lebih banyak dari kurs saat ini. Untuk menghindari risiko kurs ini dilakukan lindung nilai dengan melakukan kontrak forward, posisi ini disebut posisi nforward yang dinamakan juga sebagai posisi beli (buy) dolar forward atau long dolar forward.
48
lanjutan Posisi beli (buy) dolar forward atau long dolar forward berarti perusahaan melakukan perjanjian untuk membeli dolar dengan kurs yang ditetapkan sekarang dengan penyerahan tiga bulan mendatang, misal kurs tersebut Rp 9.000/$ jika tiga bulan mendatang kurs rupiah menguat menjadi Rp 8.000/$, perusahaan rugi Rp karena sdh terlanjur prush telah sepakat membeli $1 seharga Rp sebaliknya bila kurs melemah Rp /$ perusahaan memperoleh keuntungan, karena membayar $1 dengan rupiah yg lebih sedikit.
49
Persediaan barang dagang yang dikontrak tahun 2012 seluruhny telah dijual.
Pada 1 Nopember th 2013 perusahaan telah menandatangani kontrak future untuk membeli barang dengan harga Rp Pada tanggal 31 Desember 2013 harga barang tersebut naik menjadi Rp 31 Des 2013 Futures Contract Rp Unrealized Holding G or L – Equity Rp
50
Jan Perush membeli barang dagang Rp Merchandise Inv Rp Cash Rp Penyelesaian akhir kontrak Cash Rp Futures Contract Rp
51
Penjualan barang dagang
Cash Rp Sales Rp Cost of goods sold Rp MI Rp Unrealized Holding G or L- Eq Cost of Goods sold
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.