Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENGELOLAAN SAPI POTONG SECARA INTENSIF

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENGELOLAAN SAPI POTONG SECARA INTENSIF"— Transcript presentasi:

1 PENGELOLAAN SAPI POTONG SECARA INTENSIF
Prof. Dr. Ir. H. Hasnudi, MS

2 Kunci Keberhasilan Dalam Bidang Peternakan
Pengelolaan (Manajemen) Bibit Pakan Ketiga-tiganya harus sama-sama diperhatikan, tidak boleh berat sebelah

3 BETERNAK SECARA INTENSIF
pengusahaan ternak dengan menempatkan ternak dalam kandang baik siang maupun malam. Kebutuhan ternak disediakan dalam kandang. Diperlukan pengetahuan, keterampilan dan manajemen tertentu agar dapat memberikan keuntungan maksimum.

4 TUJUAN Beternak INTENSIF
Agar ternak tidak lagi merusak perkebunan, dan pengendalian penyakit hewan Kotoran ternak dapat dikumpulkan dengan mudah Pemanfaatan hasil samping perkebunan dapat optimal Mutu dan jumlah ternak dapat ditingkatkan baik untuk potongan, qurban maupun untuk bakalan melalui penerapan IB Pengendalian terhadap pemasaran hasil ternak dan pengolahan hasil ternak mudah

5 SELEKSI BIBIT DAN PERKAWINAN

6 Seleksi Bibit dan Perkawinan
Selain faktor lingkungan, bibit merupakan faktor yg sangat penting dan berpengaruh pada perkembangan ternak Sapi Brahman Diperlukan usaha yg kuat untuk memperoleh bibit yang bermutu  seleksi bibit yang ketat Sapi Ongole Bertujuan mendapatkan ternak berkualitas baik, tahan terhadap penyakit, daya adaptasi dan reproduksi baik, dll Sapi Bali

7 CIRI-CIRI SAPI YG BAIK Bibit betina
Matanya bersinar dan bulunya mengkilap Kaki kokoh dan tidak cacat Ambing besar dan puting semetris Berasal dari keturunan yg baik Bobot badan dan tinggi proporsional sesuai dengan bangsanya Ekornya panjang

8 CIRI-CIRI SAPI YG BAIK Bibit Jantan
Kaki kokoh dan lurus, pinggul lebar dan rata Kepala lebih besar dan lebar dari kepala betina Bertubuh besar, kuat dan sehat Berasal dari sapi betina yg baik Tidak terdapat cacat genetik Alat kelamin normal

9 PENILAIAN KONDISI SAPI

10 Petunjuk Menilai Kondisi Sapi
Amati lemak yg hanya menutupi tulang belakang, tulang pinggul, paha, rusuk dan daerah dasar ekor. Jangan sampai perut dan ukuran sapi mengacaukan penilaian. Pengamatan dilakukan dari samping dan dari belakang. Penilaian diberikan secara cepat dan secara bebas, jangan terpengaruh dari penilaian ternak sebelumnya.

11 Penilaian Kondisi 4 1 5 2 6 3

12 Gambaran Nilai Kondisi
Nilai 1: Kurus Sekali Tulang-tulangnya sangat nyata terlihat. Tulang belakang menonjol tajam. Tulang rusuk pendek ujungnya menonjol nyata. Daerah sekitar dasar ekor sangat dalam cekungannya, tanpa lemak dan daging yg menutupi

13 Gambaran Nilai Kondisi
Nilai 2: Kurus Tulang-tulang menonjol jelas Tulang belakang masih nyata tonjolannya Ada sedikit daging tanpa lemak di paha dan tulang pinggul Paha dan pinggul masih menunjukkan tonjolan sudut tulang.

14 Gambaran Nilai Kondisi
Nilai 3: Masih Kurus Lapisan otot dan lemak menutupi tulang Tulang belakang mulai terlihat membulat Ujung rusuk tulang rusuk kecil tidak jelas terlihat dan paha masih menonjol sudut-sudutnya. Dasar daerah ekor mulai berisi.

15 Gambaran Nilai Kondisi
Nilai 4 : Kondisi Bagus Belum Kelebihan Lemak: Tulang belakang membulat, rusuk tertutup lapisan lemak Daging tipis Ujung rusuk kecil membulat dan tidak mudah terlihat Terdapat lapisan lemak di daerah pinggul dan paha yg merata.

16 Gambaran Nilai Kondisi
Nilai 5: Kondisi sangat Baik Tulang-tulang tidak menunjukkan tonjolan atau garis nyata Tulang rusuk sulit terlihat Daerah sekitar ekor terisi sempurna dan ekor mempunyai kerutan lemak. tulang- sekitar ekor tak terlihat Pantat dan bagian kaki belakang lebar dan berdaging

17 Gambaran Nilai Kondisi
Nilai 6: Gemuk dan Sangat Gemuk Ternak berpenampilan bulat dan ada tonjolan lekukan kerutan lemak melapisi bagian belakang dan sepanjang tulang belakang. Lapisan berlipat dari lemak ada di kedua sisi dasar ekor Daerah sekitar dasar ekor telah terisi sempurna dengan lemak dan ada kerutan timbunan lemak di atas tulang.

18 PERKANDANGAN

19 KANDANG SEBAGAI TEMPAT PERLINDUNGAN TERNAK
FUNGSI KANDANG Melindungi ternak dari parasit penyebab penyakit Mencegah ternak agar tidak merusak tanaman Sebagai tempat untuk tidur dan istirahat ternak Tempat untuk merawat ternak yang sakit

20 FUNGSI KANDANG…… (samb)
Memudahkan pengontrolan Untuk tempat makan dan minum ternak Sebagai tempat perkawinan dan beranak Tempat membuang kotoran dan kencing ternak

21 HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA FUNGSI KANDANG DI ATAS
Membuat kandang harus kuat agar dapat dipakai lama Perlu dibersihkan secara rutin agar terus sehat Lantai kandang dibuat agak miring agar lantai dalam keadaan kering Ukuran kandang disesuaikan dengan kebutuhan

22 MODEL KANDANG KANDANG LANTAI SEMEN Kandang relatif lebih bersih
Lantai kandang lebih kering dan tidak basah Kuman penyakit, parasit dan jamur yang hidup di lantai kandang dapat ditekan perkembangannya. Kebersihan ternak terjamin Biaya Pembuatan relatif mahal

23 MODEL KANDANG B. KANDANG LANTAI TANAH
Kebersihan kurang terjamin karena kotoran, kencing dan sisa makanan bercampur di atas lantai Lantai sering becek dan lembab Kuman penyakit, parasit dan jamur berkembang subur Kesehatan dan kebersihan ternak kurang terjamin Biaya pembuatan lebih murah Konstruksi kandang lebih sederhana

24 REPRODUKSI

25 Reproduksi Usaha mengembangbiakkan ternak
Memperbanyak sapi sekaligus meningkatkan mutu dan kualitas ternak Harus mengetahui hal-hal yg berhubungan dengan reproduksi sehingga akan diperoleh sapi dengan jumlah yg maksimum

26 Umumnya : sapi tropis dewasa kelamin umur 1,5 – 2 tahun.
Proses reproduksi sapi jantan atau betina mulai berfungsi, tergantung faktor genetik dan lingkungan Umumnya : sapi tropis dewasa kelamin umur 1,5 – 2 tahun.

27 Kawin pertama sapi umur 2 – 2,5 tahun
Apabila terlalu awal: Induk tidak akan bisa mengalami pertumbuhan sempurna, Mengalami kesulitan melahirkan, Anak yang lahir kurang sehat, produksi air susu relatif sedikit.

28 Sapi betina mau kawin/dikawinkan pada saat birahi (pengaruh hormon)
TANDA-TANDA BIRAHI Sapi lebih peka, dan gelisah, Mencari/mendekati pejantan, Mencoba menaiki temannya/diam jika dinaiki, Sering melenguh-lenguh dan ekor terangkat keatas, Vulva agak merah, membengkak dan hangat, Vagina mengeluarkan lendir agak bening. Sapi betina mau kawin/dikawinkan pada saat birahi (pengaruh hormon)

29 Siklus birahi Periode birahi sampai birahi berikutnya disebut siklus birahi lamanya 3 minggu Perkawinan yg tepat pada waktu birahi yaitu berkisar antara 12 – 18 jam setelah muncul birahi. Jika birahi pagi  kawinkan sore hari Jika birahi sore  kawinkan esok paginya

30 Faktor yang mempengaruhi perkembangan pubertas ialah :
Jumlah pemberian pakan Pemberian pakan yang terbatas, serta Nutrisi (kand. protein, energi dan vitamin A) pemberian pakan yang kurang baik kualitasnya (kandungan nutrisi rendah) akan menunda pubertas dan menghambat estrus kembali.

31 Pemberian Vitamin A, terutama pada ternak yang mendapat hijauan kualitas rendah (hijauan musim kemarau ?) dapat memperbaiki : Tingkat konsepsi induk dan Daya hidup pedet

32 Tanda-tanda Kebuntingan pada sapi
Birahi berikutnya tidak muncul lagi Menjadi lebih tenang Nafsu makan meningkat Sering menjilat batu-bata atau lainnya, mencari tambahan mineral Setelah beranak hendaknya dikawinkan 60-90 hari setelah beranak.

33 PAKAN DAN CARA PEMBERIANNYA

34 Usahakan mendapatkan Sapi kembar dengan IB
2 1

35 PAKAN TERNAK Segala sesuatu yg dapat dimakan oleh ternak, tidak mengganggu kesehatan, mengandung zat yg dibutuhkan ternak Hal yg perlu diperhatikan: Pakan disukai oleh ternak Mudah dicerna Mengandung nilai gizi yg baik

36 HIJAUAN PAKAN TERNAK, kandungan serat kasarnya tinggi terdiri dari rumput-rumputan dan leguminosa
Rumput-rumputan : alam, kultur Leguminosa: mengandung serat dan protein yg tinggi dan sangat disukai sapi, pemberian tidak boleh secara tunggal

37 Cara pemberian pakan Pemberian makanan sapi pedaging, sangat beragam, hal ini disebabkan : Masing-masing program mempunyai tujuan, target produksi tertentu, misalnya untuk : Pertumbuhan Pubertas/fertilitas/reproduksi Laktasi Produksi daging

38 Sumber bahan pakan yang tersedia (yang dapat dipakai untuk makanan sapi pedaging) sangat banyak ragamnya, yaitu dari : rumput hijauan kacang-kacangan limbah pertanian/industri pertanian/perkebunan dan lain-lain

39 Kebutuhan zat makanan di dalam program pemeliharaan anak (program Cow Calf) bervariasi, tergantung dari ”status fisiologi” ternak yang dipelihara yaitu : Pertumbuhan Bunting Menyusui Masa Kering dan lain-lain (pejantan)

40 Untuk memudahkan pemeliharaan dan cara pemberian makan (akibat adanya ”status fisiologi” yang berbeda) maka dalam program pemeliharaan anak, agar keuntungan dapat ditingkatkan, maka ternak yang dipelihara sebaiknya dikelompokkan sesuai dengan kebutuhannya.

41 Kelompok Ternak Kelompok induk betina : Calon induk
Induk muda (yearling) bunting tua (1/3 akhir kebuntingan) Induk muda (umur 2 tahun) awal laktasi (produksi 5 kg/hari) Induk dewasa, kering

42 Induk dewasa, laktasi (3-4 bulan awal laktasi) produksi rata-rata (5 kg/hari)
Induk dewasa, laktasi (3-4 bulan awal laktasi) produksi tinggi (10 kg/hari)

43 B. Kelompok Pejantan Untuk memudahkan dalam tata laksana pemeliharaan dan pemberian Pakan, maka pejantan dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu : Pejantan muda Pejantan dewasa

44 Pejantan muda : Pertumbuhan, PBB = 0.75 – 1.00 kg/h Bobot 350 – 475 kg Ransumnya bisa sama dengan calon induk Atau ransum dara bunting, dengan ditambah dengan sedikit biji-bijian/konsentrat jika perlu untuk mendapatkan PBB yang cukup (1 kg biji-bijian/100 kg PBB) Jantan jangan kurus atau terlalu gemuk

45 Pejantan dewasa Pemberian makan bertujuan untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi Pada/menjelang musim kawin, pemberian makan, ditingkatkan setelah musim kawin, jantan mengalami penurunan bobot badan Selain, pemberian makan sesuai dengan kebutuhan, maka pejantan perlu gerak yang cukup “EXERCISE”.

46 Perajangan Pelepah Sawit untuk pakan ternak sapi

47 Contoh penggunaan Hijauan pada Sapi
Kebutuhan hijauan 10% dari bobot ternak Mis: berat sapi 250 Kg = 25 Kg terdiri dari 70% rumput dan 30% leguminosa. 17,5 Kg : 7,5 Kg

48 Konsentrat Pakan yg banyak mengandung protein dan energi
Konsentrat sapi dapat disusun dari hasil sampingan industri perkebunan. Kebutuhan konsentrat seekor sapi = 1% dari bobot hidup.

49 CARA PEMBERIAN PAKAN Pemberian konsentrat tidak boleh bersamaan dengan hijauan. Konsentrat diberikan terlebih dahulu 2 kali sehari yaitu pagi jam 8.00 dan sore jam Pemberian hijauan 2 jam setelah pemberian konsentrat diberikan secara bertahap dan pemberiannya 3 kali sehari. Jika konsentrat diberikan 100%, maka diperlukan masa adaptasi.

50 FORMULA PAKAN BERBASIS PRODUK SAMPING TANAMAN DAN PENGOLAHAN KELAPA SAWIT
Pelepah dan daun Sawit % 36,5 Bungkil Inti Sawit 45,0 Lumpur (solid) limbah PKS 10,0 Molases (tetes tebu) 5,0 Garam 0,5 Urea 2,0 Biovit (mineral dan vitamin) 1,0

51 KESEHATAN HEWAN

52 KESEHATAN HEWAN Mencegah kontaminasi ternak sakit dengan ternak sehat
Pencegahan penyakit hendaknya lebih diprioritaskan antara lain: Mencegah kontaminasi ternak sakit dengan ternak sehat Menjaga kandang selalu bersih dan kering Melakukan disinfektasi Melakukan vaksinasi dan test kesehatan ternak secara teratur

53 Cara Penularan Penyakit
Kontak langsung (scabies, brucellosis, dll); Kontak tidak langsung: melalui pekerja, alat-alat di kandang Lewat vektor pembawa penyakit Lewat tanah (Antrax, Tetanus) Air Minum Serangga Udara

54 PENYAKIT RADANG LIMFA (Antrax)
Dapat menular dengan cepat dan menular pada manusia Penyebab Bacillus Anthracis. Menyerang ternak sapi dengan segala umur Gejala: Suhu tubuh mencapai 420C; Hidung dan dubur mengeluarkan darah; Nadi berdenyut cepat; Nafsu makan turun drastis

55 PENYAKIT RADANG LIMFA …….
Pencegahan : Vaksinasi dengan menggunakan Vaksin spora (max sterne) dosis 1 cc; Serum anti Antrax dengan dosis cc per ekor sapi Pengobatan : dengan penyuntikan antibiotik berspektrum luas (mis: penstrep)

56 PENYAKIT NGOROK (Septichaemia epizootica)
Penyebab dari penyakit ngorok ini adalah bakteri Pasteurella multocida. Menyerang ternak sapi dari segala umur. Gejala: Nafsu makan berkurang, terjadi pembengkakan pada leher dan dada; sapi mengorok; Lidah bengkak dan menjulur keluar; Mulut menganga dan mengeluarkan lendir berbuih; Sapi sulit bernafas.

57 PENYAKIT KEMBUNG Penyebab: gas dalam perut tidak bisa keluar karena pemberian pakan yg tidak teratur, pemberian rumput yg masih muda dan pemberian pakan konsentrat lebih dari 50% Pencegahan: Sapi di beri pakan secara teratur; Pemberian legum tidak melebihi 50% Pengobatan: Dapat diberi antibiotik untuk mematikan bakteri penghasil gas; Beri minyak makan kelapa /kedele : 2/3 cangkir.

58 Penyakit Cacing Penyebab : cacing hati, cacing gelang, dan cacing lambung menyerang pada semua umur sapi Pencegahan : Tidak melepas sapi terlalu pagi; Tidak memberi hijauan segar yg berembun Pengobatan : Zanil atau Valbazen 0,2 – 0,25 cc/Kg BB; Ferbendazole 10 mg / Kg BB; Dengan suntik Dovenik, 0,1 cc / Kg BB; Albadazole 10 – 20 mg/Kg BB

59 PENYAKIT KLURON MENULAR (Brucellosis)
Penyebab : Bakteri brucella abortus bang. Diserang betina sapi dewasa Gejala : Terjadi radang alat kelamin; Sapi selalu keguguran; Anak yang lahir tidak sehat dan lemah

60 Tanda-tanda Sapi Sehat atau Sakit
No Bagian Sapi sehat Sapi sakit 1 Mata Jernih Kotor/merah 2 Hidung Ingus sedikit tidak berbau Berlendir, ingus banyak dan berbau 3 Kulit Kencang Kisut 4 Tubuh Gemuk/Gempal Kurus 5 Nafsu Makan/Minum Besar/ktif Kurang/tidak ada 6 Perabaan Badan Memberikan Reaksi Kurang, tidak ada 7 Istirahat Memamah biak Diam saja 8 Kaki Tidak pincang Pincang/berborok 9 Rongga Mulut Bau rumput Bau busuk 10 Kotoran Tidak mencret dan tidak berdarah Mencret, berbusa atau berdarah

61 Manajemen Pemeliharaan

62 Pemeliharaan Ternak Sapi
Sapi Induk Sapi dijaga jangan terlalu gemuk / kurus. Apabila birahi harus cepat-cepat dikawinkan, Jangan dipakai untuk tenaga kerja, bila buntingnya sudah 7 – 8 bulan atau 1-2 bulan setelah melahirkan, (mis. mengangkut TBS). Berilah pakan tambahan untuk mempersiapkan diri untuk menyusui anaknya.

63 SAPI MUDA (4-15 bln) Sapi muda dibawah 6 bulan perlu mendapat makanan halus seperti bubur (konsentrat) sebagai pengganti susu

64 Pemeliharaan Anak Sapi
Biasanya 30 menit setelah anak sapi lahir anak sapi tersebut akan berdiri dan menyusu pada induknya; Bila tak dapat berdiri dan menyusu harap dibantu; Anak sapi perlu minum susu induknya pada hari-hari pertama hidupnya. Susu induk yang keluar 1 – 4 hari ini disebut susu jolong (kolostrum)

65 Hal ini penting karena susu jolong mengandung:
Protein dalam jumlah lebih banyak daripada susu biasa; Banyak mengandung vitamin, terutama vit A, Vit. B2, dan vitamin C; Mengandung α globulin (zat antibodi tubuh) berguna untuk melawan bibit penyakit; Sebagai obat urus-urus (laxantia)

66 Pemeliharaan Anak Sapi (samb)
Pada waktu sapi belum lahir pada ususnya terdapat kotoran yg berwarna hitam. Kotoran ini sangat disenangi oleh kuman-kuman penyakit. Oleh karena setelah lahir perlu dikeluarkan dengan jalan minum susu jolong. Kotoran hitam yg keluar ini disebut dengan tahi gagak.

67 Bila susu dari induk tidak keluar dapat diberikan susu jolong buatan, yaitu terdiri dari :
1. Setengah liter susu murni 2. Satu sendok teh minyak ikan 3. Satu butir telur 4. Seperempat liter air (Pemberiannya selama 4 hari pertama)

68 Penggemukan Sapi Langkah awal program penggemukan sapi :
Keseragaman ternak : tipe, umur, dan besar tubuh, agar mudah mengelolanya Jumlah sapi harus disesuaikan dengan fasilitas penunjang seperti : kemudahan memperoleh pakan, ukuran kandang, kemampuan peternak.

69 Penggunaan bangsa ternak :
Perhatikan keunggulan atau kelemahan ternak Pilih bangsa ternak yg adaptif Gunakan bangsa ternak yg populer di lingkungan peternak

70 MACAM PROGRAM PENGGEMUKAN
1. Penggemukan Pedet Muda : ternak yang dipakai : anak sapi lepas kolostrum dalam kondisi penyapihan dini. pakan yang dipakai : milk replacer (susu pengganti), dimana nilai gizinya hampir sama dengan susu induk (tanpa konsentrat dan hijauan). lama penggemukan : 2-4 bulan hasil yang diperoleh : daging veal

71 Apabila penggemukan diperpanjang lagi 2-4 bulan maka :
Pakan yang digunakan : konsentrat (PK 18-20%) Umur potong : 8-9 bulan Hasil daging yang diperoleh adalah : daging calf (16-52 minggu)

72 2. Penggemukan Pedet Menjelang
Dewasa : sudah mengkonsumsi air susu induk pakan : konsentrat atau biji-bijian lama penggemukan : sampai umur bulan produk yang dihasilkan : daging beef (lebih 1 tahun)

73 3. Penggemukan Sapi Dewasa Muda
Sapi yang digunakan : umur 1 tahun atau lebih Penggemukan dikandang terus menerus (Dry Lot Fattening) Pakan berupa konsentrat (misalnya terbuat dari hasil samping industri kelapa sawit) Pakan hijauan sangat terbatas Lama penggemukan : 6-8 bulan Produksi daging : beef dengan lemak sudah agak banyak

74 Pelaksanaan : Sejak awal ternak diberi pakan penguat (konsentrat) :
1. ransum awal: hari (4-5 bulan) 2. ransum akhir: hari lagi (3-5 bulan) jumlah pakan konsentrat : 1 kg per 45 kg bobot hidup per hari (atau 2,5 – 3% dari BB) pakan hijauan : terbatas jumlahnya. Cara pemberian konsentrat sedikit demi sedikit agar tidak diare.

75 Keuntungan : sapi cepat gemuk dan pertumbuhannya pesat dapat dilakukan dalam jangka waktu pendek dapat dilakukan di daerah sempit

76 4. Penggemukan Sapi Dewasa
sapi yang digunakan adalah sapi bakalan import dari Australia (ACC dan Brahman Cross) umur sapi yang digunakan : 2 – 2,5 tahun kriteria sapi : agak kurus tetapi sehat, nantinya akan diharapkan terjadi pertumbuhan kompensasi bobot sapi : 275 – 350 kg lama penggemukan : 2-3 bulan (dgn dry lot fattening)

77 Untuk pertambahan bobot badan
kompensasi, bakalan harus memiliki kriteria sbb: Umur sapi sekitar 2-2,5 tahun (pubertas) Sapi bakalan tidak dalam kondisi sakit, klinis dalam keadaan sehat

78 Sapi bakalan tidak dalam kondisi gemuk atau kurus sekali
Postur tubuh dan ukuran vital panjang dan tinggi Sapi bakalan sebaiknya dari tipe potong

79 PASTURE FATTENING Digembalakan di lapangan penggembalaan yang luas (Hijauan kualitas yang baik) Pakan : Rumput + leguminosa Pelaksanaan penggemukan: Umur sapi muda 1-1,5 tahun Lama penggemukan 6-8 bulan

80 Keuntungan: Menghemat tenaga kerja dan biaya Mengurangi penggunaan feed suplement protein Hijauan otomatis dipupuk dengan kotoran ternak Tidak diperlukan kandang khusus Kelemahan: Memakan waktu lama Hanya bisa dilakukan di derah yg memiliki lahan luas

81 ANALISIS USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG
Penggemukan sapi lokal bobot badan 200 kg (umur 2 tahun), Lama penggemukan 100 hari, Volume penggemukan 5 ekor. Rp. 000 Uraian Satuan Volume Harga Harga Total Kandang (5 ekor) pemakaian 5 tahun unit 1 3.000 Peralatan Kandang set 200 Tenaga kerja pemelihara bulan 3.33 400 1.332 Biaya penyusutan kandang periode 164 Harga sapi bakalan ekor 5 3000 15.000 Biaya pakan (5 ekx8kgx100hr) kg 4.000 500 2.000 Obat-obatan dan vitamin/ periode 50 250 Biaya lain Total Biaya (A) 19.146

82 Rp. 000 Selisih pembelian bakalan (B) ekor 5 300 1.500
Penerimaan Brt hidup sapi kg 1300 17.000 22.100 Penerimaan pupuk knadang 200 1.000 Total Penerimaan (C) 23.100 Keuntungan selama 100 hari 2.454 Keuntungan per bulan 753

83 Penggembalaan ternak tidak boleh dilakukan di areal perkebunan, agar usaha ternak sapi tidak bersifat mengganggu

84 Terima kasih

85

86 PUPUK KANDANG DAN PEMBUATANNYA
Proses pembuatan pupuk Kotoran ternak dikumpul kedalam lubang yang luasnya sesuai dengan kebutuhan Tanah bekas galian ditimbun disekeliling lubang agar menjadi tinggi dan terhindar dari genangan air Setelah lubang penuh lalu ditutup dengan tanah atau plastik, jerami, daun pisang, gedek agar tidak dihinggapi serangga (lalat)

87 Biarkan timbunan tersebut selama ± 3 bulan, agar pupuk (kompos) matang dan siap pakai
Lubang penimbun sebaiknya dilengkapi dengan naungan untuk mencegah pupuk tidak terlalu kering oleh terik matahari atau terlalu basah oleh hujan.

88 PUPUK KANDANG >< PERTANIAN


Download ppt "PENGELOLAAN SAPI POTONG SECARA INTENSIF"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google