Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSuparman Hermanto Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Pembuluh darah kepala. Perdarahan arteri kepala berasal dari a.karotis komunis dan a.subklavia untuk mendarahi alat-alat di kepala yaitu tulang, jaringan penyambung, otot, saraf, kulit, indra khusus, pangkal saluran nafas, dan awal saluran cerna
3
Bagian-bagian kepala. viserokranium/sflankhnokranium neurokranium
Wajah Scalp Otak Mata Hidung Kavitas oris Daerah submandibular Daerah infratemporal
4
Perdarahan bagian-bagian kepala-wajah.
Pembuluh viserokranium (sflangkhnokranium; tengkorak wajah), meliputi pembuluh untuk hidung, orbita, maksila, mandibula, beserta bagian-bagian lunak yang berhubungan dengan viserokranium, seperti kulit, skalp, kelenjar ludah, dan mulut
5
A .karotis komunis dan cabang.
6
Fosa infratemporalis.
7
Fosa infratemporalis.
8
Pembuluh balik. Darah dari kepala kembali menuju jantung melalui v.jugularis interna yang bermula sebagai lanjutan sinus sigmoideus di foramen jugulare
9
A.karotis komunis. A.karotis komunis bercabang dua dibagian atas leher disebelah dalam m.sternomastoid menjadi: A.karotis interna untuk otak depan dan pembuluh darah mata A.karotis eksterna untuk wajah, viserokranium, dan leher
10
Cabang a.karotis eksterna
A.karotis eksterna dipercabangkan dari a.karotis komunis di bagian atas leher, berada disebelah depan medial a.karotis interna
11
Vena kepala. V.jugularis interna merupakan vena terbesar dari kepala, menerima darah vena dari otak dan wajah V.jugularis interna berjalan dileher bersama a.karotis komunis dan n.vagus dalam sarung pembuluh dan saraf , untuk bergabung dengan v.subklavia menjadi v.brakhiosefalika V.brakhiosefalika kiri dan kanan bergabung menjadi v.kava superior
12
V. kava superior. V.kava superior setelah menerima v.azigos bermuara ke atrium kanan jantung.
13
A.subklavia. Cabang a.subklavia untuk kepala :
A.vertebralis untuk batang otak Berjalan dalam foramen kostotransversarium Mencapai daerah trigonun suboksipital Melewati membran atlantoksipitalis posterior masuk ke foramen magnum
14
Cabang a.karotis eksterna
A.fasialis untuk wajah. A.lingualis: mendarahi lidah A.maksilaris: mendarahi hidung, rahang atas, dan rahang bawah, meningen A.temporalis superfisialis: mendarahi sisi lateral kepala A. oksipitalis: mendarahi bagian belakang kepala A.tiroidea superior untuk kelenjar tiroid
15
Pembuluh darah lapisan kulit kepala yang ditumbuhi rambut.
Kulit kepala ini (scalp)terdiri atas : Jaringan penyambung kolagen Aponeurosis dan otot epikranius Jaringan penyambung jarang Periosteum Ciri kulit kepala tempat tumbuh rambut : tebal, kurang elastis, tidak merapat bila terjadi luka, masa perdarahan lebih lama. Perdarahan diatasi dengan pembalut menekan
16
Persarafan pembuluh darah kepala.
Persarafan pembuluh darah berasal dari susunan simfatis melalui ganglion simfatis servikalis, berjalan mengikuti percabangan a.karotis eksterna Serabut aferen yang berjalan bersama serabut simfatis Persarafan parasimfatis dari ganglion parasimfatis dikepala, yaitu : Ganglion siliare Ganglion sfenopalatinum ganglion otikum ganglion submandibulare
17
Pembuluh darah hidung. Ciri vasomotor mukosa hidung pada reaksi alergi dan infeksi Terdapat anastomose a.etmoidalis dari a.oftalmika, a.sfenopalatina yang berasal dari a.maksilaris, dan a.fasialis Aa.etmoidalia berasal dari a.oftalmika A.oftalmika adalah p.darah mata yang berasal dari a.karotis interna Epistaksis
18
A.maksilaris di regio infratemporalis
A.maksilaris pada fosa infra temporalis berada dibawah m.pterigoideus lateralis, di lateral m.pterigoideus medialis, dimedial m.temporalis A.maksilaris mendarahi m.pterigoideus medialis, m.pterigoideus lateralis, jaringan penyambung jarang dan fasia di fosa infratemporalis ini
19
Vena profunda kepala dan leher.
20
Vena diberi nama sama dengan nama arteri, dan berjalan bersisian dengan arteri yang senama.
Susunan vena lebih bervariasi dari susunan arteri,sehingga memerlukan pemahaman dan pembelajaran berbeda dari susunan arteri Vena kepala dibagi menjadi vena wajah dan vena kepala. V.orofasial. V.fasialis V.lingualis V.alveolaris superior V.alveolaris inferior V.maksilaris Vena kepala.
21
Anyaman v. kepala dan leher.
Pleksus pterigoideus difosa infratemporalis V.vertebralis V.servikalis profunda V.oksipitalis Vv.emisarii Pleksus vena oksipitalis
22
Foramen sfenopalatinum.
23
Fosa pterigopalatina.
24
Cabang a. maksilaris. Berjalan bersama cabang-cabang n.maksilaris, dan mempercabangkan: A.alveolaris superior anterior dan posterior untuk maksila dan gigi geligi rahang atas A.alveolaris inferior yang masuk kanalis mandibularis untuk mendarahi gigi-geligi rahang bawah A.mentalis merupakan lanjutan a.alveolaris inferior yang keluar di dagu melalui foramen mentalis Aa.mastikasi untuk otot pengunyah A.infraorbitalis melalui fosa pterigopalatina terus ke fisura infrorbitalis, mendarahi pipi.
25
Lanjutan a.maksilaris di fosa pterigopalatina
A.maksilaris melewati fisura pterigomaksilaris dan mencapai fosa pterigopalatina. Di fosa pterigopalatina a.maksilaris mempercabangkan A.palatina desenden, a.palatina major, minor, a.meningea media A.sfenopalatina untuk hidung Fosa pterigopalatina berhubungan dangan kavitas nasi melalui foramen sfenopalatinum Fisura pterigomaksilaris adalah celah penghubung fosa infratemporalis dengan fosa pterigopalatina, diantara sisi belakang maksila dengan lamina prosesus pterigoideus os sfenoidalis
26
Vena superfisialis di kepala.
Terlihat membayang berwarna kebiruan dibawah kulit Berjalan bersama arteri yang senama Menuju v.retromandibularis
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.