Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN"— Transcript presentasi:

1 PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN
IRA SUARILAH S.Kp.,MSc Basic Nursing Division Universitas Airlangga

2 Oksigenasi Oksigen memegang peranan penting dalam semua proses tubuh secara fungsional. Tidak adanya oksigen akan menyebabkan tubuh, secara fungsional, mengalami kemunduran atau bahkan dapat menimbulkan kematian. Oleh karena itu, kebutuhan oksigen merupakan kebutuhan yang paling utama dan sangat vital bagi tubuh

3 merupakan proses yang melibatkan 2 sistem yaitu
sistem respirasi Sistem kardiovaskular

4 Memberikan aliran gas (O2) lebih dari 21% pada tekanan 1 atmosfir sehingga konsentarsi Oksigen meningkat dalam tubuh. Oksigenasi

5 Oksigenasi Oksigen, suatu gas tak berwarna dan tak berbau yang terkandung dalam sekitar 21 % udara yang kita hirup, sangat dibutuhkan bagi semua kehidupan sel dan kebutuhan oksigen merupakan kebutuhan yang paling utama dan sangat vital bagi tubuh

6 Oksigenasi

7 Pusat Pengaturan Pernafasan
Oksigenasi

8 Anatomi Sistem Pernafasan

9 Saluran Pernapasan Atas
Hidung Pintu masuk pertama. Udara masuk dan keluar system pernapasan melalui hidung, terbentuk dari dua tulang hidung dan berbentuk kartilago. Terdapat dua pintu pada dasar hidung-nostril (lubang hidung), atau nares eksternal yang dipisahkan oleh spuntum nasal di bagian tengahnya. Lapisan mukosa hidung adalah sel epitel bersilia, dengan sel goblet yang menghasilkan lender. Udara yang melewati rongga hidung dihangatkan dan dilembabkan. Bakteri dan partikel polusi udara akan terjebak dalam lendir, silia pada lapisan mukosa secara kontinu menyapu lendir ke arah faring. Sebagian besar lendir ini pada akhirnya akan tertelan dan setiap yang ada akan dihancurkan oleh asam hidroklorida dalam getah lambung.

10 SALURAN PERNAFASAN ATAS
Saluran penghantar udara yang membawa udara ke dalam paru adalah berurutan mulai dari hidung, faring, laring trakea, bronkus, dan bronkiolus Saluran pernapasan dari hidung sampai bronkiolus dilapisi oleh membran mukosa bersilia Paru terbentuk oleh sekitar 300 juta alveoli yang berfungsi sebagai tempat pertukaran O2 dan CO2. Terdapat tiga jenis sel-sel alveolar : Sel-sel alveolar tipe I adalah sel epitel yang membentuk dinding alveolar. Sel-sel alveolar tipe II adalah sel yang aktif secara metabolik,mensekresi surfaktan. Sel alveoli tipe III adalah makrofag yang merupakan sel-sel fagosit Oksigenasi

11 Saluran Pernapasan Bawah
Laring sering disebut kotak suara, Laring memungkinkan udara mengalir di dalam struktur ini dan mencegah benda padat agar tidak masuk ke dalam trakea. Epiglottis atau kartilago epiglotik adalah kartilago yang paling atas, bentuknya seperti lidah dan keseluruhannya dilapisi oleh membrane mukosa. Selama menelan, laring bergerak ke atas dan epiglottis tertekan ke bawah menutup glottis. Gerakan ini mencegah masuknya makanan atau cairan ke dalam laring.

12 Saluran Pernapasan Bawah
Trakhea Trachea mempunyai panjang sekitar 10 sampai 13 dengan lebar sekitar 2,5 cm. Trachea terletak di depan esophagus Trakhea terbagi menjadi brokhi kanan dan kiri. Dinding trachea disangga oleh cincin kartilago, otot polos, dan serat elastic. Cincin kartilago ini berujung terbuka yang menghadap belakang seperti huruf C yang benyaknya sekitar 16 sampai 20 buah. Ujung terbuka dari cincin ini dihubungkan oleh otot polos dan jaringan ikat, memungkinkan pelebaran esophagus ketika menelan makanan. Cincin kartilago memberikan bentuk kaku pada trachea, mencegahnya agar tidak kolaps dan menutup jalan udara. Bagian dalam trachea dilapisi oleh membrane mukosa bersilia. Lapisan mukosa ini banyak mengandung sel yang menyekresi lendir di sebut Pseudostratified Ciliated Columnar. Silia pada trachea juga menyapu kea rah atas mengarah ke faring. Ketika mencapai faring, mucus biasanya tertelan atau dikeluarkan sebagai spuntum.

13 Saluran Pernapasan Bawah
Bronkhial dan Alveoli Cabang bronchus kiri mempunyai sudut lebih tajam dibanding cabang bronchus kanan. Alveoli berjumlah juta pada rata-rata orang dewasa. Struktur alveoli sangat efisien untuk mendukung terjadinya difusi gas. Setiap alveolus terdiri atas ruang udara mikroskopik yang dikelilingi oleh dinding yang tipis, memisahkan satu alveolus dengan alveolus lainnya, dan dari pembuluh darah kapiler di dekatnya.

14 Skema proses respirasi

15 4 proses pada sistem pernafasan yaitu: Ventilasi Pulmonal
Fisiologi Pernapasan 4 proses pada sistem pernafasan yaitu: Ventilasi Pulmonal

16 Distribusi Setelah proses ventilasi, udara yang telah memasuki saluran nafas didistribusikan ke seluruh paru, kemudian masuk ke dalam alveoli. Distribusi merupakan proses pemerataan/pembagian udara ke cabang-cabang bronchus. Udara volume tidal (volume udara yang masuk dan kemudian keluar pada sekali bernafas) yang besarnya kira-kira 500 mL, dibagi menjadi volume kecil-kecil sebanyak alveoli yang ada, yaitu kira-kira 300 mL juta alveoli. Udara ini tidak terbagi rata ke semua alveoli. Udara pertama yang terhirup, masuk ke puncak paru, kemudian disusul oleh udara dibelakangnya, masuk ke baris paru. Distribusi yang tidak merata ini mengakibatkan nilai ventilasi di puncak paru lebih besar dibandingkan nilai ventilasi di basis paru.

17 Difusi Secara umum difusi diartikan sebagai peristiwa perpindahan molekul dari suatu daerah yang konsentrasi molekulnya tinggi ke daerah yang konsentrasinya lebih rendah. Peristiwa difusi merupakan peristiwa pasif yang tidak memerlukan energi ekstra. Peristiwa difusi yang terjadi di dalam paru adalah perpindahan molekul oksigen dari rongga alveoli melintasi membran kapiler alveolar, kemudian melintasi plasma darah, selanjutnya menembus dinding sel darah merah, dan akhirnya masuk ke interior sel darah merah sampai berikatan dengan hemoglobin. Membran kapiler alveolus sangat tipis, yaitu 0,1 µm atau sepertujuh puluh dari tebal butir darah merah sehingga molekul oksigen tidak mengalami kesulitan untuk menembusnya. Peristiwa difusi yang lain di dalam paru adalah perpindahan molekul karbondioksida dari darah ke udara alveolus. Oksigen dan karbondioksida menembus dinding alveolus dan kapiler pembuluh darah dengan cara difusi. Berarti molekul kedua gas tadi bergerak tanpa menggunakan tenaga aktif

18 Perfusi Perfusi atau disebut juga transportasi merupakan pengangkutan gas pernapasan oleh darah. Gas-gas pernapasan ditransportasikan melalui sirkulasi pulmonar dan sistemik Jumlah oksigen yang larut dalam plasma relatif kecil, yaitu hanya sekitar 3%.

19 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN OKSIGENASI
Faktor fisiologis Obstruksi mekanik Trauma pada dada yang menyebabkan fraktur iga atau luka tembus pada dada. Jumlah hemoglobin yang adekuat untuk membawa O2 pada sel- sel tubuh Berfungsinya pusat pernapasan Pusat pernapasan dikontrol oleh medula oblongata. Sebagai pusat kontrol pernapasan, terdapt daerah ritmik medula oblongata (med. rythm area) yang terdiri atas neuron inspirasi dan ekspirasi. Oleh karena itu jika organ ini rusak maka proses oksigenasi terganggu. 2. Faktor perkembangan Bayi toddler Anak usia sekolah dan remaja Dewasa pertengahan dan dewasa muda Lansia

20 Faktor- faktor yang Mempengaruhi Oksigenasi
3. Faktor perilaku : Nutrisi, latihan fisik, merokok, penyalahgunaan substansi, dan stres . 4. Faktor lingkungan Suplai oksigen yang adekuat Tempat yang tinggi menyebabkan tekanan O2 (PO2) menurun Inhalasi asap, keracunan CO2 dan tercampurnya udara yang dihirup dengan gas- gas inert (nitrogen, helium, hidrogen, metan, atau gas anestetik seperti nitro oksida).

21 Asuhan Keperawatan Pemeriksaan Fisik
Auskultasi Palpasi Pemeriksaan Fungsi Paru Pemeriksaan Diagnostik

22 Diagnosis Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan akumulasi sekret paru yang kental. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan penurunan suplai oksigen. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan menurunnya ekspansi paru. Nyeri dada berhubungan dengan hipoksia, hiperventilasi alveolar. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan penurunan transpor oksigen, keletihan.

23 Diagnosa keperawatan : Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan mukus berlebih
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL TINDAKAN 1 TU : Untuk membersihkan jalan napas TK: Setelah pemberian askep dalam 1x24 jam pasien dapat batuk efektif KH: Sekret dapat keluar secara efektif Mengeluarkan sekret dari jalan napas dengan memasukkan sebuah kateter penghisap ke dalam jalan napas oral dan / trachea Mengecerkan sekret dengan cara memberikan minum air hangat dan membantu mengeluarkan dengan menggunakan kateter

24 Any Question


Download ppt "PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google