Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
HUBUNGAN MEDIA: BAD NEWS IS BAD PR
2
Media berfungsi sebagai sarana menyebarluaskan iformasi tentang perusahaan kepada khalayak .PublicRelations harus memandang media sebagai mitra kerja yang saling mendukung . Public Relations bertanggung jawab menyampaikan dan menerima informasi dari khalayak Media bertanggung jawab menjalankan hak publik untuk memperoleh informasi
3
Dalam dunia jurnalistik ada ketidakpercayaan atau kesalahpahaman terhadap praktisi Public relations dengan menganggap mereka sebagai”flack”yang melakukan kebohongan dan manipulasi informasi, dan memang public relations sendiri diindoktrinasi untuk siap menghadapi ketidak percayaan dari wartawan
4
Dinamika Berhubungan dengan Media
Mengundang banyak wartawan tapi yang datang sedikit. Mengundang banyak wartawan, banyak yang datang tapi sedikit yang memberitakan. Sedikit yang diundang tapi banyak yang datang Sedikit yang diundang banyak yang memuat. Kenapa ?
5
Wartawan,Mitos dan Realitas
Bisa diundang kapan saja - Tidak juga.Bedakan berita hardnews dan soft news Selalu memberitakan hal-hal negatif - Tidak juga karena yang diungkap adalah fakta. Selalu komersial. - Tidak juga. Karena prinsipnya wartawan mendapat penugasan kantor. Selalu urakan. -Tidak juga. Saat ini wartawan sudah banyak yang trendi.
6
Ciri-ciri wartawan 1..Kritis dan ingin tahunya tinggi
2.Senang membuat berita komprehensif 3.Senang membuat berita eksklusif 4.Bersifat nonprotokoler 5.Sibuk tapi tidak terikat jam kerja
7
Wartawan,Mitos dan Realitas
Manusia Pintar - Bisa jadi iya. Karena keluasan Pergaulan. Wartawan yang membutuhkan berita - Tidak sepenuhnya benar, Publik juga perlu publisitas. Manusia kebal hukum. - Tidak juga. Karena kedudukan manusia sama dimata hukum Sosok menakutkan. - Bisa ya.Bisa tidak. Orang salah pasti takut ketemu wartawan. Orang berprestasi maunya ketemu media. Bisa menulis apa saja. -Wartawan ada desk/penugasan Manusia sakti.(mampu menembus birokrasi/nonton gratis) - Bisa iya.Bisa tidak.
8
Menghadapi Wartawan “bodrex”
Wartawan “bodrex” adalah gelar yang diberikan pada wartawan yang memiliki SIUPP namun konsistensi jadwal terbit tidak jelas atau bahkan hanya berbekal SIUPP semata. Sedangkan wartawan tanpa surat kabar kerap digelari wartawan gadungan.
9
Ciri-ciri umum Wartawan Bodrex
Biasanya media tempat si wartawan bekerja tidak dikenal secara luas oleh publik (tidak terlalu berpengaruh dalam menggalang opini publik) Biasanya tidak dibekali identitas resmi dari kantor surat kabar yang bersangkutan Tidak dibekali identitas keanggotaaan persatuan wartawan seperti PWI atau AJI Dalam memburu nara-sumber cenderung memaksa, mengancam atau menakut-nakuti Kalau tidak dilayani cenderung marah atau bila tulisanya dimuat cenderung tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Tidak ragu-ragu meminta uang dengan menghalalkan berbagai cara.
10
Taktik Menghadapi wartawan jenis ini :
Terlebih dahulu kenali mereka dengan ciri-ciri umum di atas Berusaha menghindar, sebab bila si wartawan “bodrex” ini menulis tentang perusahaan/lembaga dan upaya penghindaran yang kita lakukan, tidak usah khawatir sebab daya persuasi (pengaruh) media ini dalam menggalang publik tidak terlalu kuat Bila terpaksa menerima wawancara, beberkan fakta-fakta umum saja dan jangan terbawa ke dalam alur komunikasi yang dia ciptakan (setting wartawan) Tidak perlu dilibatkan dalam program media relations yang lain Jangan diladeni bila mereka meminta uang atau bentuk jasa yang lain. Lagi-lagi, upayakan terus untuk menghindar.
11
Kapan Wartawan bisa “dibayar”?
Ketika diundang keluar kota. Ketika mendapat penugasan “lebih” Ketika memberikan penghargaan. Ketika memberikan hadiah (lebaran, hari lahir, hari perkawinan, dsb) (konteksnya hubungan media)
12
Nilai Jurnalistik Aktualitas (Hangat) Kedekatan (geografis,emosional)
Penting -Orang penting/ternama (pejabat/artis/tokoh) -Peristiwa penting (Ada hubungan dengan kepentingan media atau kepentingan publik) Keluarbiasaan.
13
Nilai Jurnalistik Akibat yang ditimbulkan Ketegangan
Konflik/pertentangan Seks Kemajuan Emosi Humor Contoh Berita:Pikiran Rakyat 17 November 2006: Tukang Becak Kiara Condong Pingsan setelah kencing
14
Narasumber yang Disukai Media
Memiliki kredibilitas - orang nomor satu (Ani Yudhoyono) - orang terkenal/terkemuka (Aceng ) - pakar dibidangnya (Prof Arief Rahman) - memiliki kewenangan (Roy Suryo) - berprestasi/unggul (Juara olimpiade Fisika) Tajam dan analitis (Pengamat Ekonomi/politik) Kaya dengan data dan informasi (Dennu J.A)( LSI)
15
Narasumber Yang Disukai Media
Berani (Susno Duaji) Berpikir runtut Berwawasan luas Bukan jago kandang Konsisten Gampang dihubungi Paham dunia jurnalistik
16
Memahami Karakteristik Media
Karakteristik jenis media (elektronik atau cetak atau new media) Kebijakan redaksional Sistem distribusi wilayah edar, segmentasi khalayak, frekuensi 4. Karaktristik Wartawan
17
Hal-Hal Penting Tentang Pers
Kebijakan redaksi Sikap “politik”media Aturan keredaksian dan wartawan Frekuensi Penerbitan Tenggat Terbit Proses Produksi Daerah Sirkulasi Khalayak Pembaca Metode Distribusi
18
Memahami kebutuhan media
1Selalu menyampaikan informasi secara jujur 2.Penuhi janji anda 3. Jangan sampai memberi pernyataan”no comment” 4.Mencerdaskan pers 5. Melayani pekerjaan media -Jemput bola -menyediakan informasi setiap diperlukan -Jangan membeda-bedakan media -Menyediakan detail latar belakang dari setiap informasi -Menyediakan akses bagi wartawan -Sediakan materi dan fasilitas pendukung
19
6.Bersikap profesionaldalam menghargai profesi masing-masing
Upaya merayu atau meminta agar informasinya dimuat media Sikap mengeluh kepada media Upaya mencampuradukkan tugas marketing dengan jurnalis Upaya meminta media untuk tidak memberitakan PR hanya semata mata berdiri dari sudut kepentingan perusahaan PR harus memahami tata aturan profesi
20
7. Jalin komunikasi terus menerus
-siap menyedikan materi informasi -Menjalin komunikasi personal yang akrab -Menciptakan situasi agar media cukup mengenal dan dekat dengan perusahaan
21
7.Bekerja sama dengan media
Berbicaralah dari sudut pandang kepentingan publik Membuat berita yang mudah digunakan dan dibaca Jika anda tidak ingin beberapa pernyataan dikutip,jangan katakan pernyataan itu.Jangan katakan off the record Jangan berdebat dengan wartawan Nyatakan fakta penting di awal Jangan mengulangi atau menyangkal pertanyaan yang tidak disukai Selalu beri jawaban langsung Jangan lakukan konfrenesi pers kecuali anda memiliki berita
22
SEPULUH ‘DOSA’ YANG KERAP DILAKUKAN HUMAS DI INDONESIA
1. Mengukur Hubungan Dengan Uang Budaya pers Negara berkembang Perilaku mayoritas 2. Menyembunyikan Fakta dan Data Budaya perusahaan/lembaga tertutup Memang curang Kelemahan riset 3. Salah Menentukan Media Surat kabar, majalah, tabloid, televise, internet, dsb Segmen pembaca, pendengar, pemirsa Luasnya jangkauan sirkulasi
23
4. Tidak Memahami Karakter dan Cara Kerja Orang-orang Pers/Media
Seniman, cuek, slebor, sok pinter, tidak kenal tata karma, panjang akal, cenderung licik, menyebalkan Pantang menyerah, anti protokoler, butut, dsb. 5. Kurang Menguasai Persoalan yang Menjadi Tanggungjawabnya Bukan top level Tidak mau belajar Tidak kreatif 6. Tidak Mau Membuat dan Menyampaikan Siaran Pers yang Efektif 5W + 1H Tidak mengkaitkan dengan news peg. Cara penyampaian yang salah
24
7. Tidak Mengikuti Perkembangan berita di Media Massa
Tidak siap menjawab Tidak menarik sebagai teman bicara Wawasan sempit 8. Tidak Mampu Membina Hubungan Jangka Panjang dengan Orang-orang Pers/Media Menghubungi jika perlu Menghindar jika bermasalah Personalitas lemah 9. Salah Memilih Mitra Dikalangan Pers Tidak memahami struktur organisasi pers
25
10. Tidak Mampu meyakinkan Pimpinan Tentang Pentingnya
10. Tidak Mampu meyakinkan Pimpinan Tentang Pentingnya Fungsi kehumasan Kultur perusahaan/lembaga Wartawan sebagai musuh Penguasaan terhadap ilmu kehumasan
26
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.