Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Cakram Mudigah Bilaminer dan Cakram Mudigah Trilaminer

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Cakram Mudigah Bilaminer dan Cakram Mudigah Trilaminer"— Transcript presentasi:

1 Cakram Mudigah Bilaminer dan Cakram Mudigah Trilaminer
Nela Rahmawati

2 Outline Cakram Mudigah Bilaminer (Perkembangan Minggu ke-2)
Cakram Mudigah Trilaminer (Perkembangan Minggu ke-3) Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer

3 1. Cakram Mudigah Bilaminer
(Perkembangan Minggu Ke-2)

4 Pengantar Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi dimulai dari saat terjadinya fertilisasi serta penggabungan pronuklei sel spermatozoa dan ovum. Fusi ini menghasilkan zygote. Jenis kelamin ditentukan oleh gamet laki-laki. Dengan fusi tersebut, kombinasi XX akan berkembang menjadi jenis kelamin perempuan. Sedangkan kombinasi XY akan berkembang menjadi jenis kelamin laki-laki. Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer

5 Alur fertilisasi dan konsepsi
Blastomer Morula Zygote Blastokista Fertilisasi Ovulasi Nidasi Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer

6 Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer

7 Perkembangan minggu kedua (hari ke-8)
Blastokista sebagian terbenam di dalam stroma endometrium. Trofoblas berdiferensiasi menjadi : - Sitotrofoblas  berinti tunggal, di sebelah dalam, mitosis - Sinsitiotrofoblas  berinti banyak, batas sel tidak jelas, letak sebelah luar, mitosis (-) Sel-sel dari massa sel dalam/embrioblas juga berdiferensiasi menjadi dua lapisan: Lapisan hipoblas  satu lapisan sel-sel kuboid berdampingan dengan rongga blastokista Lapisan epiblas  satu lapisan sel silinder tinggi bersebelahan dengan rongga amnion Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer

8 Diferensiasi Trofoblas pada Hari ke-8 Perkembangan
Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer

9 hari Ke-9 Blastokista semakin dalam terbenam, luka bekas penembusan pada permukaan epithel ditutup oleh fibrin. Terdapat vakuola-vakuola pada sinsitium, bila menyatu  lakuna Tahap perkembangan ini dikenal sebagai tahap lakunaris. Terbentuknya selaput tipis oleh sel-sel gepeng (yang mungkin berasal dari hipoblas) pada kutub embrional  selaput eksoselom (selaput Heuser). Selaput eksoselom bersama dengan hipoblas membentuk lapisan untuk rongga eksoselom  kantung kuning telur primitif. Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer

10 Perkembangan hari ke-9 Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer

11 hari Ke-11 dan 12 Blastokista telah terbenam seluruhnya di dalam stroma endometrium, dan epitel permukaan telah menutupi hampir seluruh cacat pada dinding rahim. Pada kutub embrional rongga-rongga lakuna dalam sinsitium membentuk jalinan yang saling berhubungan. Pada kutub abembrional, trofoblas masih terdiri atas sel-sel sitotrofoblas. Sel-sel sinsitiotrofoblas menembus lebih dalam ke stroma  merusak lapisan endotel pembuluh- pembuluh kapiler ibu tersumbat dan melebar terbentuk sinusoid. Lakuna sinsitium berhubungan dengan sinusoid  darah ibu memasuki sistem lakuna  sirkulasi utero- plasenta. Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer

12 Gambar potongan-potongan melalui blatokista yang sudah berimplantasi
Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer

13 Terbentuk rongga-rongga besar  menyatu  selom ekstraembrional.
Sekelompok sel muncul di antara permukaan dalam sitotrofoblas dan permukaan luar eksoselom  membentuk jaringan penyambung yang halus dan longgar  mesoderm ekstraembrional. Terbentuk rongga-rongga besar  menyatu  selom ekstraembrional. Rongga ini mengelilingi kantung kuning telur primitif dan rongga amnion kecuali pada tempat cakram mudigah berhubungan dengan trofoblas melalui tangkai penghubung. Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer

14 Mesoderm ekstraembrional yang membatasi sitotrofoblas dan amnion  mesoderm ekstraembrional somatopleural. Mesoderm ekstraembrional yang menutupi kantung kuning telur  mesoderm ekstraembrional splanknopleural. Sel-sel endometrium menjadi polihedral dan banyak mengandung glikogen dan lemak; ruang antarsel terisi dengan cairan ekstravasasi, dan jaringan menjadi sembab  reaksi desidua. Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer

15 Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer

16 hari Ketiga Belas Luka permukaan endometrium telah sembuh.
Trofoblas ditandai dengan munculnya struktur-struktur villi. Sel-sel dari sitotrofoblas berproliferasi setempat  menembus ke dalam sinsitiotrofoblas  membentuk silinder-silinder sel yang dibungkus sinsitium  villi primer. Hipoblas menghasilkan sel-sel lain yang bermigrasi ke sisi dalam selaput eksoselom. Sel-sel ini berproliferasi dan membentuk rongga baru di dalam rongga eksoselom  kantung kuning telur sekunder (kantung kuning telur definitif). Selom ekstraembrional meluas dan membentuk sebuah rongga besar  rongga korion. Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer

17 - hipoblas, yang membentuk atap kantung kuning telur sekunder.
Mesoderm ekstraembrional yang melapisi permukaan dalam sitotrofoblas  lempeng korion. Tempat di mana mesoderm ekstraembrional melintasi rongga korion  di tangkai penghubung. Dengan berkembangnya pembuluh darah, tangkai penghubung akan menjadi tali pusat. Menjelang akhir minggu kedua, cakram mudigah terdiri atas dua cakram sel yang saling berhadapan: - epiblas, yang membentuk lantai rongga amnion yang terus semakin meluas, - hipoblas, yang membentuk atap kantung kuning telur sekunder. Di daerah kepalanya, cakram hipoblas memperlihatkan sedikit penebalan  lempeng prekordal. Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer

18 Blastokista manusia berusia 13 hari
Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer

19 2. CAKRAM MUDIGAH TRILAMINER
Perkembangan Minggu Ketiga

20 Gastrulasi: Pembentukan Mesoderm dan Endoderm Embrional
Peristiwa paling khas dalam minggu ke-3 adalah gastrulasi, yang dimulai dengan munculnya garis primitif yang pada ujung kepalanya terdapat nodus primitif. Di daerah nodus dan garis primitif sel-sel epiblas bergerak masuk (invaginasi) membentuk lapisan- lapisan sel baru: endoderm dan mesoderm. Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer

21 Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer

22 Proses Gastrulasi Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer

23 Pembentukan Cakram Mudigah Trilaminar
Pembentukan lempeng prokordal Pembentukan Cakram Mudigah Trilaminar Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer

24 Pembentukan Notokord Sel-sel prenotokord yang menjalani invaginasi di lubang primitif bergerak ke arah kepala mencapai lempeng prekordal. Sel-sel prenotokord tersebut menempatkan diri dalam endoderm sebagai lempeng notokord Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer

25 Gambar A. potongan sagital melalui mudigah 17 hari
Pembentukan Notokord Gambar A. potongan sagital melalui mudigah 17 hari Gambar C. Skema potong melintang melalui bagian lempeng notokord. Tidak lama kemudian lempeng notokord terlepas dari endoderm untuk membentuk notokord definitif Gambar E. Skematik yang memperlihatkan notokord definitif. Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer

26 Pada perkembangan selanjutnya, lempeng notokord mengelupas dari endoderm, dan terbentuklah sebuah tali padat, notokord. Notokord membentuk sumbu tengah, yang akan menjadi dasar bagi kerangka sumbu badan Pada akhir minggu ke-3, terbentuklah tiga lapisan mudigah dan diferensiasi jaringan dan organ sudah mulai. Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer

27 Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer

28 Pertumbuhan Diskus Embrional
Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer

29 Pada awalnya cakram mudigah rata dan berbentuk bundar berangsur-angsur memanjang dengan ujung kepala lebar dan ujung kaudal menyempit Perluasan terutama di daerah kepala, garis primitif sama besarnya dikarenakan oleh migrasi sel yang terus menerus dari daerah garis primitif menuju ke arah kepala. Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer

30 Minggu ke 3 Steak primitif yang timbul dari cakram embrionale akan lenyap. Pada akhir dari minggu ke 3 akan terbentuk kerangka kepala, tubuh, muskulatur serta sebagian kulit. 30 Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer

31 Syaraf, dasar otak, dasar tulang belakang, dasar rongga tubuh, CV dan sel darah primitif berkembang
Jantung berdetak pada permulaan minggu ke 4 Pada akhir minggu ke empat telah terbentuk bakal telinga (otic pit), lengan (tunas lengan), kaki (tunas kaki), struktur wajah dan leher (empat lengkung brachial pertama). Ukuran embryo kurang dari 0,64 cm Minggu ke 4 Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer

32 Semuanya berlangsung sampai akhir minggu ke-4.
Diferensiasi spesifik lapisan germinal bagian kepala terjadi pada minggu ke-3, dan bagian kaudal menjelang minggu ke-4. Ketika ujung kranial berdiferensiasi, gastrulasi terus berlanjut di bagian kaudal, sehingga embrio berkembang secara sefalokaudal(kepala -> ekor). Semuanya berlangsung sampai akhir minggu ke-4. Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer

33 Perkembangan trofoblas lebih lanjut
Ditandai dengan adanya villi primer yang terdiri atas inti sitotrofoblas yang dibungkus oleh selapis sinsitium Selanjutnya terbentuk villi sekunder yang berasal dari sel mesoderm yang menembus inti villi primer dan tumbuh ke arah desidua. Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer

34 Menjelang akhir minggu ke-3, terbentuk villi tersier atau villi plasenta definitif.
Pembuluh kapiler di dalam villi tersier berhubungan dengan kapiler yang berkembang di dalam mesoderm lempeng korion dan di tangkai penghubung. Sistem villi ini berperan ketika jantung mulai berdenyut pada minggu ke-4 perkembangan. Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer

35 Di sini terbentuk kulit luar sitotrofoblas luar yang tipis
Sel-sel sitotrofoblas di dalam villi terus menembus sinsitium hingga mencapai endometrium ibu. Di sini terbentuk kulit luar sitotrofoblas luar yang tipis Villi yang menjulur dari lempeng korion ke desidua basalis disebut villi batang atau villi penambat. Villi yang keluar dari sisi-sisi villi batang disebut villi bebas (villi terminal). Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer

36 Rongga korion terus membesar, pada hari ke-19 dan 20 mudigah menempel ke kulit trofoblasnya hanya dengan satu tangkai penghubung kecil. Tangkai penghubung ini berkembang menjadi tali pusat dan menjadi penghubung antara plasenta dengan mudigah. Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer

37 Gambar 4.9. Gambar skematik potongan longitudinal melalui sebuah villi pada akhir minggu ketiga perkembangan. Perhatikan bahwa pertumbuhan darah ibu menembus kulit sitotrofoblas dan memasuki rongga antar villi, yang mengelilingi villi tersebut. Kapiler villi berhubungan dengan pembuluh yang terdapat di lempeng korion dan tangkai penghubung, yang selanjutnya akan dihubungkan dengan pembuluh darah mudigah. Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer

38 Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer

39 Referensi : Drews, U. (1996). Atlas Berwarna dan Teks Embriologi. Jakarta: Hipocrates. Hall, G. a. (2010). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC. Prawirohardjo, S. (2008). Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP-SP. Sadler, T. W. (2010). Langman's Medical Embryology 10 th Edition. Jakarta: EGC. Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer

40 TERIMA KASIH Nela/Embriologi/Mudigah Bilaminer dan Trilaminer


Download ppt "Cakram Mudigah Bilaminer dan Cakram Mudigah Trilaminer"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google