Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

14 Review Modul 8-13 Isfandiari M.B. SE, MM. Ekonomi & Bisnis

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "14 Review Modul 8-13 Isfandiari M.B. SE, MM. Ekonomi & Bisnis"— Transcript presentasi:

1 14 Review Modul 8-13 Isfandiari M.B. SE, MM. Ekonomi & Bisnis
Manajemen

2 Daftar Isi ANGGARAN OVERHEAD PABRIK ANGGARAN BY. ADMINISTRASI & UMUM
ANGGARAN BY. VARIABEL ANGGARAN MODAL ANGGARAN PIUTANG ANGGARAN KAS

3 Anggaran Biaya Overhead Pabrik

4 Anggaran Biaya Overhead
Biaya Overhead pabrik adalah biaya-biaya bahan tak langsung, buruh tak langsung dan biaya- biaya pabrik lainnya yang tidak secara mudah diidentifikasikan atau dibebankan langsung pada suatu pekerjaan, hasil produksi atau tujuan biaya akhir .(Usry & Hammer, 1991: 368). Biaya overhead pabrik mencakup biaya produksi lainnya seperti pemanasan ruang pabrik, penerangan, penyusutan pabrik dan mesin-mesin. Biaya pabrik seperti pemeliharaan, gudang bahan-bahan dan hal lain yang memberikan pelayanan-pelayanan kepada bagian produksi juga merupakan bagian dari biaya overhead pabrik. Biaya penjualan dan biaya distribusi, dan semua biaya administrasi juga diperhitungkan sebagai biaya overhead sepanjang biaya-biaya tersebut tidak dapat secara langsung dihubungkan dengan unit Produk (Pass, Lowes dan Davis, 1998: 118). Dari beberapa definisi yang telah diungkapkan diatas,dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Biaya Overhead pabrik adalah bahan baku tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung serta biaya tidak langsung lainnya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke produk selesai atau tujuan akhir biaya. Istilah lain yang dapat digunakan untuk overhead pabrik adalah biaya produksi tidak langsung.

5 Karakteristik Biaya Overhead
Pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk perlu dipertimbangkan guna mengetahui jumlah biaya yang sewajarnya dibebankan kepada produk. Dua karakteristik yang perlu dipertimbangkan tersebut adalah: Hubungan overhead pabrik dengan produk atau volume produksi. Pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk perlu diperhitungkan karena overhead pabrik adalah bagian dari biaya produk, tetapi pembebanan overhead pabrik sulit diperhitungkan karena biaya tersebut tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada produk selesai seperti pembebanan biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Overhead pabrik berurusan dengan elemen-elemen biaya yang berhubungan dengan perubahan biaya overhead pabrik terhadap perubahan volume produksi. Apabila overhead pabrik tersebut dihubungkan dengan perubahan volume produksi makan biaya overhead pabrik dapat dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Penggunaan biaya overhead pabrik juga tidak lepas dari pembagian pemakaian atau alokasi penggunaan biayanya terhadap departemen produksi atau departemen jasa yang menggunakan bagian dari biaya overhead yang menjadi bagian dari produk yang diproses atau dihasilkan oleh departemen atau bagian tersebut.

6 Pengertian Anggaran Overhead
Anggaran Biaya Overhead Pabrik adalah suatu perencanaan yang terperinci mengenai biaya-biaya tidak langsung yang dikeluarkan sehubungan dengan proses produksi selama periode yang akan datang, yang meliputi : jenis biaya, waktu serta tempat dimana biaya tersebut terjadi. ANGG. TENAGA KERJA ANGG. BAHAN BAKU ANGG. PRODUKSI ANGG. OVERHEAD

7 Faktor Pengaruh Anggaran Overhead
1. Dasar yg digunakan: Output Fisik Biaya bahan baku langsung Biaya Tenaga Kerja Langsung Jam Tenaga Kerja Langsung Jam Mesin Transaksi atau Aktivitas 2. Pemilihan Tingkat Aktivitas: Kapasitas Teoritis Kapasitas Praktis Kapasitas Aktual yg diperkirakan Kapasitas Normal Dampak Kapasitas terhadap tarif overhead Kapasitas menganggur vs kelebihan kapasitas 3. Dengan atau tanpa Overhead Tetap: Perhitungan Biaya Penyerapan Penuh Perhitungan Biaya Langsung 4. Menggunakan tarif tunggal atau beberapa tarif: Tarif tingkat pabrik Tarif departemental Tarif Subdepartemental dan aktivitas

8 Penyusunan Anggaran Overhead
CONTOH Sebuah perusahaan memproduksi barang “X” melalui 2 dept. produksi dan 2 dept Jasa tarif BOP ditentukan berdasarkan rencana kegiatan tahunan a) Rencana Biaya Overhead Pabrik BIAYA Dept. Prod. I Rp Dept. Prod. II Rp Dept. Jasa I Rp Dept. Jasa II Rp

9 Penyusunan Anggaran Overhead
Penggunaan hasil dept. Jasa sebagai berikut: PEMBERI JASA PEMAKAI JASA Jasa 1 Jasa 2 Dept. Prod. I 45% 35% Dept. Prod. II 40% Dept. Jasa I - 20% Dept. Jasa II 15% Hitung Anggaran BOP keseluruhan Dept. Produksi setelah menyerap BOP Dept. Jasa (dibulatkan ke puluhan terdekat). Hitung Anggaran BOP Netto Dept. Jasa. Setelah saling memberi dan menerima jasa (dibulatkan ke puluhan terdekat).

10 Penyusunan Anggaran Overhead
Perhitungannya: Persamaan : X = a1 + b1 Y Y = a2 + b2 X Misal : Dept. Jasa I = x Dept. Jasa II = y Dimana : X = Jumlah B. Overhead Dept. Jasa I Stlh menerima alokasi biaya dari bag. Jasa II Y = Jumlah B. Overhead Dept. Jasa II Stlh menerima alokasi biaya dari bag. Jasa I a1 = Biaya Overhead Dept. Jasa I Sebelum Alokasi a2 = Biaya Overhead Dept. Jasa II Sebelum Alokasi b1 = Persentase penggunaan jasa Dept. Jasa II oleh Dept. Jasa I b2 = Persentase penggunaan jasa Dept. Jasa I oleh Dept. Jasa II X = ,2 ( ,15 X) = ,030 X X - 0,030X = 0,97X = X = Y = ,15 ( ) = Persamaan : X = ,2 Y Y = X

11 Penyusunan Anggaran Overhead
ANGG. BOP DEPT. PROD. I DEPT. PROD II Alokasi BOP Rp Rp Dept. Jasa I Rp Rp Dept. Jasa II Rp Rp BOP Netto Rp Rp BOP NETTO DEPT. JASA I DEPT. JASA II DEPT. JASA Rp Rp Menerima (+) Rp Rp Memberi (-) Rp Rp BOP Netto Rp Rp

12 Anggaran Biaya Adm & Umum

13 Jenis-Jenis Biaya Adm & Umum
Jika perusahaan membagi kantor administrasi menjadi beberapa bagian, maka rencana tentang biaya administrasi dan masing-masing bagian tersebut juga harus diperinci dan dipisahkan secara jelas. Termasuk dalam biaya ini adalah : 1. Gaji pegawai bagian adminstrasi 2. Biaya Pemeliharaan Gedung / Kantor 3. Penyusutan atau depresi bangunan kantor 4. Penyusutan atau depresi inventaris kantor 5. Biaya telepon 6. Biaya listrik 7. Gaji pimpinan perusahaan dan staf 8. Biaya Perizinan dan Hukum Biaya operasi ini sifatnya berubah-ubah sejalan dengan kegiatan perusahaan atau biasanya biaya operasi ini tergolong pada biaya variabel.

14 Pembagian Biaya Bersama
Faktor Pengaruh Anggaran Biaya Adm & Umum Pembagian Biaya Bersama Biaya bersama akan muncul akibat penggunaan fasilitas secara bersama. Misal : Gedung dipakai bagian penjualan. Bagian pabrik untuk kantor administrasi. Dasar pembagian biaya bersama : Gedung didasarkan Luas Gedung. Kendaraan didasarkan Kilometer Pemakaian Dll.

15 Penyusunan Anggaran Adm & Umum
CONTOH SOAL: Perusahaan akan menyusun anggaran biaya Administrasi penjualan tahun 2014 dengan data berikut : Anggaran biaya per unit sebesar Rp 2.000,- b. Anggaran penjualan tahun 2014 sebesar unit dengan rincian: TW I unit TW II unit TW III unit TW IV unit c. Perkiraan masing-masing biaya didasarkan pada prosentase berikut : Biaya promosi 30% Biaya akomodasi 20% Biaya depresiasi 10% Gaji pegawai 30% Lain-lain 10% Biaya pemeliharaan /bulan Rp ,- ditambah Rp ,-/DLH. Jumlah DLH yg digunakan adalah 100 DLH /bulan. Diminta : Menyusun anggaran administrasi penjualan tahun 2014

16 Anggaran Biaya Administrasi Thn 2014 Sebagai Berikut:
Penyusunan Anggaran Adm & Umum Jawaban: Anggaran Biaya Administrasi Thn 2014 Sebagai Berikut: No Jenis Biaya Jumlah 1 2 3 4 5 6 Biaya Promosi Biaya Akomodasi Biaya Depresiasi Gaji Pegawai Biaya Lain-Lain Biaya Pemeliharaan

17 Penyusunan Anggaran Adm & Umum
Biaya pemeliharaan per bulan dihitung sebagai berikut : - Tetap = Rp ,00 - Variabel : 100 x Rp ,00 = Rp ,00 Biaya Pemeliharaan/tahun = 12 x Rp ,00 = Rp ,00

18 Anggaran Biaya Variabel

19 Pengertian Anggaran Biaya Variabel
Anggaran Variabel (Variable Budget) adalah budget yang merencanakan secara sistematis dan lebih terperinci tentang tingkat perubahan (Variabelitas) biaya sehubungan dengan adanya perubahan aktivitas perusahaan dari waktu ke waktu selama periode tertentu untuk waktu yang akan datang. Dengan kata lain Anggaran variabel atau Anggaran Biaya Fleksibel adalah merupakan anggaran yang merencanakan perubahan tingkat biaya pada berbagai aktivitas pada periode yang akan datang. Tujuan Utama Anggaran Variabel adalah untuk mengidentifikasi bagaimana dan seberapa jauh masing – masing elemen biaya dalam suatu pusat pertanggungjawaban dipengaruhi oleh aktivitas pusat pertanggungjawaban yang bersangkutan.

20 Biaya Bahan Baku perbuah Volume Kegiatan (Buah)
Bentuk Biaya Variabel Dilihat dari perilaku biaya. Biaya variabel di bagi menjadi 2 bentuk yaitu : -. Biaya Variabel Sejati Biaya variabel sejati (true variabel cost) atau biaya variabel proporsional adalah biaya variabel yang benar-benar berubah secara proporsional dengan perubahan volume aktivitas. Sebagai contoh, biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang besarnya didasarkan upah per potong adalah biaya variabel sejati. Sebagai contoh misalnya bahan baku. Jika setiap buah produk memerlukan bahan baku Rp. 10, maka : (1) Besarnya total biaya variabel untuk berbagai tingkatan produksi adalah 1 Biaya Bahan Baku perbuah 2 Volume Kegiatan (Buah) (3) = (2) (1) Total Biaya Bahan Baku Rp. 10 Rp Rp Rp Rp Rp Rp

21 Bentuk Biaya Variabel (2) Biaya Variabel Bertingkat
Biaya variabel bertingkat (Step variabel cost) adalah biaya yang dapat dipertimbangkan sebagai biaya variabel tetapi tidak benar-benar berubah secara proporsional dengan perubahan volume. Sebagai contoh adalah biaya tenaga kerja untuk pemeliharaan, waktu pemeliharaan perubahannya tidak selalu proporsional dengan perubahan kegiatan dan waktu tersebut jika tidak dimanfaatkan tidak dapat disimpan. Perbandingan antara biaya variabel sejati dengan biaya variabel bertingkat tampak pada gambar.

22 Penyusunan Anggaran Variabel
PT. KIRANA memiliki beberapa bagian yang masing-masing mempunyai peranan dalam proses produksi. Data Biaya Perusahaan tahun 2013dalam range unit sampai dengan unit, adalah sebagai berikut: Jenis Biaya Unit unit Penyust. Aktiva Tetap Rp ,- Pemanas Mesin Prod. Rp ,- Rp ,- Bahan Penolong Rp ,- Pemeliharaan Rp ,- Rp By. Adm. & Umum Rp ,- Rp ,- JUMLAH Rp ,- Rp ,-

23 Dari data di atas, susun dan hitung lah:
Penyusunan Anggaran Variabel Dari data di atas, susun dan hitung lah: Anggaran variabel untuk periode Tahun 2014dalam bentuk Formula. Anggaran variabel untuk periode Tahun 2014dalam bentuk Tabel Dengan kenaikan unit. Hitung Biaya-biaya yang bersifat Semi Variabel pada tingkat output sebesar unit.

24 Penyusunan Anggaran Variabel
Jawab Analisis atas setiap komponen biaya sebagai berikut:    Penyusutan = Rp pada berbagai output (Fixed Cost) Pemanas Mesin Produksi: Pada Tingkat unit = Rp Pada Tingkat unit = Rp Selisih unit = Rp Biaya variabel = = Rp. 200/unit 5.000 Pada tingkat unit = Rp Biaya Variabel = x 200 = Rp Biaya Tetap (FC) = Rp. 0,-

25 Penyusunan Anggaran Variabel
Bahan Penolong: Pada Tingkat unit = Rp Pada Tingkat unit = Rp Selisih unit = Rp Biaya variabel = = Rp. 40/unit 5.000 Pada tingkat unit = Rp Biaya Variabel = x 40 = Rp Biaya Tetap (FC) = Rp

26 Penyusunan Anggaran Variabel
Biaya Pemeliharaan: Pada Tingkat unit = Rp Pada Tingkat unit = Rp Selisih unit = Rp Biaya variabel = = Rp. 60/unit 5.000 Pada tingkat unit = Rp Biaya Variabel = x 60 = Rp Biaya Tetap (FC) = Rp

27 Penyusunan Anggaran Variabel
Biaya Administrasi & Umum: Pada Tingkat unit = Rp Pada Tingkat unit = Rp Selisih unit = Rp Biaya variabel = = Rp. 80/unit 5.000 Pada tingkat unit = Rp Biaya Variabel = x 80 = Rp Biaya Tetap (FC) = Rp

28 Penyusunan Anggaran Variabel
Anggaran Variabel Bentuk Formula Jenis Biaya Fixed Cost/Bulan Variable Cost/Unit Penyust. Aktiva Tetap Rp ,- Rp. 0,- Pemanas Mesin Prod. Rp. 200,- Bahan Penolong Rp ,- Rp. 40,- Pemeliharaan Rp ,- Rp. 60,- By. Adm. & Umum Rp ,- Rp. 80,- JUMLAH Rp ,- Rp. 380,- Untuk Bentuk Matematis : Y = X

29 Penyusunan Anggaran Variabel
Anggaran Variabel Bentuk Tabel dengan kenaikan unit (Dalam Rupiah) Jenis Biaya Unit Unit unit Unit unit Penyust. Aktiva Tetap Pemanas Mesin Prod. Bahan Penolong Pemeliharaan By. Adm. & Umum JUMLAH

30 Penyusunan Anggaran Variabel
Biaya-biaya yang bersifat semi Variabel: Biaya Bahan Penolong : Y = X Biaya Pemeliharaan : Y = X Biaya Administrasi & Umum: Y = X Jumlah : Y = X Maka Pada tingkat output unit, biaya-biaya Semi Variabel berjumlah: Y = (11.500) = Rp

31 Anggaran Modal

32 Pengertian Modal & Investasi
Modal (Capital) adalah Aktiva yang akan digunakan untuk produksi / operasional. Investasi adalah pengeluaran modal pada saat ini dan hasil yang diharapkan dari pengeluaran tersebut pada periode yang diperhitungkan. Keputusan tentang pemilihan investasi seringkali merupakan keputusan paling penting diantara berbagai jenis keputusan yang harus diambil oleh pihak manajemen, karena keputusan ini tidak saja menentukan tingkat resiko yang harus ditanggung, melainkan juga akan menentukan berapa tingkat laba yang diharapkan perusahaan dimasa yang akan datang.

33 Pengertian Anggaran Modal
Anggaran Modal (Capital Budget) adalah merupakan proses evaluasi dan pemilihan investasi jangka panjang yang konsisten terhadap maksimalisasi tujuan perusahaan. - Capital budget merupakan garis besar rencana pengeluaran aktiva tetap - Penganggaran modal (capital budgeting) adalah proses menyeluruh menganalisis proyek2 dan menentukan mana saja yang dimasukkan ke dalam investasi. - Proses mengumpulkan, mengevaluasi, menyeleksi, dan menentukan alternatif penanaman modal sangat penting guna memberikan penghasilan bagi perusahaan untuk jangka waktu yang ditentukan.

34 Jenis – Jenis Keputusan investasi
Jenis Investasi Investasi dapat diklasifikasikan menjadi 4 (empat) golongan, yakni sebagai berikut : Investasi yang tidak menghasilkan laba (non profit investment). Investasi yang tidak dapat diukur labanya (non measurable profit investment) Investasi dalam penggantian ekuipmen (replacement investment). Investasi dalam perluasan usaha (expansion investment).

35 Konsep Penganggaran Modal
Jenis Proyek - Independent project: proyek atau investasi yang berdiri sendiri (tidak akan mempengaruhi usulan proyek lainnya). - Mutually exclusive project: proyek yang memiliki fungsi yang sama (dengan memilih suatu proyek akan menghilangkan kesempatan proyek yang lainnya). Ketersediaan Dana Jika dana TIDAK TERBATAS, maka perusahaan dapat memilih semua independent project yang sesuai dengan expected return yang diharapkan. Jika dana TERBATAS, maka perusahaan perlu melakukan capital ratio valuation dengan mengalokasikan dana hanya pada proyek yang memberikan return maksimal

36 Metode Penentuan Anggaran Modal
Payback Period Metode payback period pada umumnya digunakan untuk mengevaluasi investasi yang diajukan. Payback period adalah target waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengembalikan investasi awal yang diperhitungkan dari cash inflow. Definisi payback period dinyatakan sebagai berikut: The payback period is the exact amount of time required for the firm to recover its initial investment in a project as calculated from cash inflow”. Metode ini sering pula disebut dengan istilah lain seperti payoff method dan pay out method. Faktor yang menentukan penerimaan atau penolakan suatu usulan investasi adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menutup kembali investasi. Payback period diperhitungkan dengan membagi investasi dengan cash inflow tahunan. Kriteria terhadap penerimaan keputusan investasi dengan menggunakan metode payback ini adalah diterima apabila payback period yang diterima yang diperoleh lebih singkat/pendek waktunya dibandingkan dengan target waktu payback period yang sebelumnya telah ditentukan.

37 Metode Penentuan Anggaran Modal
Keuntungan dan Kelemahan Metode Payback Period Keuntungan: Digunakan untuk mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk pengembalian investasi dengan resiko yang besar dan sulit. Dapat digunakan untuk menilai dua proyek investasi yang mempunyai rate of return dan resiko yang sama, sehingga dapat dipilih investasi yang jangka waktu pengembaliannya cepat. Cukup sederhana untuk memilih usul-usul investasi. Kelemahan : Tidak memperhitungkan nilai waktu uang. Metode ini tidak memperhatikan pendapatan selanjutnya setelah investasi pokok kembali.

38 Metode Penentuan Anggaran Modal
Net Present Value Secara eksplisit NPV memberikan pertimbangan dari nilai waktu uang, dan merupakan teknik capital budgeting yang banyak digunakan. NPV adalah jumlah present value semua cash inflow yang dikumpulkan proyek (dengan menggunakan discount rate suku bunga kredit yang dibayar investor) dikurangi jumlah investasi (initial cash outflow). Net Present Value yaitu: “The Net Present Value is found by subtracting a project’s initial investment from the present value of its cash inflows discounted at a rate equal to the firm’s cost of capital”. Dalam keputusan penggantian aktiva tetap yang didasarkan pada pertimbangan penghematan biaya, informasi akuntansi manajemen yang dipertimbangkan adalah biaya diferensial tunai, yang merupakan penghematan biaya operasi tunai di masa yang akan datang sebagai akibat dari penggantian aktiva tetap tersebut.

39 Metode Penentuan Anggaran Modal
Example Suppose we can invest $50 today and receive $60 in one year. What is our increase in value given a 10% expected return? This is the definition of NPV Initial Investment Added Value $50 $4.55

40 Metode Penentuan Anggaran Modal
Internal Rate of Return (IRR) Metode ini untuk membuat peringkat usulan investasi dengan menggunakan tingkat pengembalian atas investasi yang dihitung dengan mencari tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas masuk proyek yang diharapkan terhadap nilai  sekarang biaya proyek atau sama dengan tingkat diskonto yang membuat NPV sama dengan nol. IRR yang merupakan indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi. Suatu proyek/investasi dapat dilakukan apabila laju pengembaliannya (rate of return) lebih besar dari pada laju pengembalian apabila melakukan investasi di tempat lain (bunga deposito bank, reksadana dan lain-lain). IRR digunakan dalam menentukan apakah investasi dilaksanakan atau tidak, untuk itu biasanya digunakan acuan bahwa investasi yang dilakukan harus lebih tinggi dari Minimum acceptable rate of return atau Minimum atractive rate of return (MARR) . MARR adalah laju pengembalian minimum dari suatu investasi yang berani dilakukan oleh seorang investor. Dengan rumus umum sebagai berikut : Penerimaan atau penolakan usulan investasi ini adalah dengan membandingkan IRR dengan tingkat bunga yang disyaratkan (required rate of return). Apabila IRR lebih besar dari pada tingkat bunga yang disyaratkan maka proyek tersebut diterima, apabila lebih kecil maka ditolak.

41 Metode Penentuan Anggaran Modal
Contoh : Untuk melaksanakan suatu proyek diperlukan investasi mula-mula adalah Rp diperkirakan 10 th, tanpa nilai residu pada akhir tahun kesepuluh. Diperkirakan setiap tahun akan dapat diperoleh kas masuk (cash inflows) rata-rata sebesar Rp , sedangkan kas keluar (cash outflows), rata-rata sebesar Rp , dan pajak 10% dari nilai investasi. Sedangkan tingkat suku bunga deposito yang ditawarkan oleh pihak bank adalah 7% per tahun. Apakah investasi ini layak dijalankan ? Internal Rate of Return : Rp.( – ) – ( x 10%) = 5% Rp Maka karena IRR yang dihasilkan adalah dibawah tingkat suku bunga deposito, maka usulan investasi tersebut sebaiknya ditolak.

42 Metode Penentuan Anggaran Modal
Keuntungan Metode Internal Rate of Return: Metode ini telah memperhitungkan aliran kas selama umur proyek investasi. Kelemahan Metode Internal Rate of Return: - Tidak memperhitungkan nilai waktu uang. - Dipengaruhi oleh penggunaan metode depresiasi. - Metode tidak dapat diterapkan jika investasi dilakukan dalam beberapa tahap.

43 Anggaran Piutang

44 Manfaat Anggaran Piutang
Memperlancar dan memperbesar omset barang yang dijual. Penjualan kredit akan meningkatkan daya saing perusahaan, karena dengan kemudahan pembayaran berjangka waktu, maka akan mendorong pembeli yang tidak memiliki likuiditas tinggi untuk melakukan pembelian. Meningkatkan laba perusahaan. Penjualan kredit akan mempunyai akibat positif dari segi penilaian investasi secra keseluruhan. Memperluas pelanggan. Hubungan antara perusahaan dengan customer menjadi lebih erat dan menjamin keberlangsungan hubungan. Tambahan Keuntungan yang dapat dinikmati oleh Perusahaan yang mendanai penjualannya melalui pinjaman bank.

45 Resiko yang Timbul akibat Piutang
Beban Biaya Modal Piutang sebagai salah satu bentuk investasi akan menyerap sebagian dari modal perusahaan yang tersedia, baik perusahaan tersebut menggunakan modal sendiri maupun melalui pinjaman bank. 2. Beban Administrasi Piutang Selain Biaya Modal, akan muncul juga biaya administrasi piutang berupa biaya organisasi atau unit atau departemen yang bertugas mengelola piutang, dan juga biaya untuk penagihan piutang terutama yang sulit untuk tertagih. Kemungkinan tidak tertagih Debitur yang lari atau mengalami kebangkrutan mengakibatkan piutang tidak dapat tertagih sebagian atau bahkan seluruhnya, sehingga perlu dibentuk cadangan piutang tak tertagih yang merupakan salah satu bentuk biaya piutang.

46 Pengertian Anggaran Piutang
Anggaran Piutang adalah Anggaran yang merencanakan secara terperinci tentang jumlah piutang perusahaan akibat penjualan secara kredit disertai dengan perubahan-perubahan ( pertambahan piutang, piutang tertagih, sisa piutang) dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang. Penjualan yang dilakukan oleh perusahaan secara kredit memiliki tujuan meningkatkan volume penjualan, dikarenakan meningkat nya tingkat persaingan, mengingat competitor yang semakin berani memberikan kredit dengan tujuan meningkatkan penjualan maupun meningkatkan jumlah pasar.

47 Faktor-Faktor Pengaruh Anggaran Piutang
Syarat pembayaran (term of payment) Semakin besar rentang waktu pembayaran maka piutang akan semakin besar, artinya perusahaan harus memikirkan untuk mengatur modal yang tersedia untuk penjualan atau proyek selanjutnya selagi menunggu pembayaran dari debitur. Pemberian Potongan Harga (discount) Pemberian potongan yg besar akan memperkecil piutang usaha. Sebaliknya, pemberi potongan yg kecil memperbesar piutang yg tertanam. Kebijakan Perusahaan dalam penagihan piutang Semakin intens perusahaan melakukan penagihan piutang maka jumlah piutang perusahaan semakin berkurang, namun sebaliknya jika perusahaan tidak aktif maka jumlah piutang juga akan semakin menumpuk. Rencana perusahaan untuk melakukan penjualan secara kredit. Semakin besar rencana penjualan secara kredit, berakibat jumlah piutang juga semakin membesar, demikian juga sebaliknya jika rencana penjualan secara kredit dikurangkan, maka piutang juga semakin kecil.

48 Penyusunan Anggaran Piutang
Sebagai ilustrasi, data realisasi dan anggaran jualan PT Esa selama triwulan pertama tahun 2013 adalah sebagai berikut: Realisasi Desember 2012 Rp Anggaran Januari 2013 Rp Februari Rp Maret Rp Syarat pembayaran 50% tunai, 40% kredit sebulan, 10% kredit dua bulan, dan 1% ditaksir tidak tertagih dari piutang usaha bulan yang bersangkutan. Dari data tersebut, buatlah anggaran piutang dan Jadwal penerimaan Piutang Bln Jan-Apr 2013. Perhitungan anggaran piutang usaha bersih : Januari : 9% x Rp % x Rp = Rp Februari : 9% x Rp % x Rp = Rp Maret : 9% x Rp % x Rp = Rp

49 Penyusunan Anggaran Piutang
Perhitungan taksiran piutang tak tertagih (penghapusan piutang) : Perhitungan cadangan penghapusan piutang usaha : Desember : 1% x Rp = Rp 800 Januari : 1% x Rp = Rp 850 Februari : 1% x Rp = Rp 900 Maret : 1% x Rp = Rp 950 Januari : Rp Rp 850 = Rp 1.650 Februari : Rp Rp 900 = Rp 1.750 Maret : Rp Rp 950 = Rp 1.850 PT ESA Anggaran Piutang Usaha Triwulan Pertama Tahun 2013 Keterangan Januari Februari Maret Piutang usaha cadangan penghapusan piutang usaha bersih 50.500 53.500 56.500 1.650 1.750 1.850 48.850 51.750 54.650

50 Jadwal Penerimaan Piutang
Penyusunan Anggaran Piutang Jadwal Penerimaan Piutang Bulan Penjualan Piutang Netto Januari 2013 Februari 2013 Maret 2013 April 2013 Jan 2013 Rp Rp Rp Feb 2013 Rp Rp Rp Mar 2013 Rp Rp Rp JUMLAH Rp Rp Rp

51 Anggaran Kas

52 Pengertian Kas Kas dapat diartikan sebagai nilai uang kontan yang ada dalam perusahaan beserta pos-pos lain yang dalam waktu dekat dapat diuangkan sebagai alat pembayaran kebutuhan finansial, yang mempunyai sifat paling tinggi likuiditasnya. Kas meliputi: Uang tunai (kertas/logam) baik yang ada ditangan perusahaan (Cash in hand) atau ada di bank (bank), Cek, demand deposit, money order (kas bon) dll.

53 Kas merupakan aset yang paling likuid
Pengertian Kas Kas merupakan aset yang paling likuid Semakin besar kas yang dimiliki perusahaan, semakin tinggi tingkat likuiditas, semakin tinggi tingkat kemampuan membayar kewajiban jangka pendek (utang lancar) Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi karena adanya kas dalam jumlah besar berarti tingkat putaran kas tersebut rendah dan berarti perusahaan kurang efektif dalam mengelola kas.

54 Sumber Kas : Pengertian Kas Hasil Penjualan tunai & penerimaan piutang
Penjualan aktiva tetap Penjualan atau emisi saham atau adanya penambahan modal oleh pemilik. Pengeluaran tanda bukti hutang (wesel), hutang obligasi, hutang bank dll Penerimaan diluar usaha perusahaan (ex: bunga) Adanya penerimaan kas dari sewa, bunga atau dividen, hadiah, atau restitusi pajak dari periode sebelumnya.

55 Penggunaan Kas : Pengertian Kas
Pengeluaran untuk biaya produksi (BBB, BTK, BOP) Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek atau jangka panjang. Pembelian aktiva tetap Pembelian kembali saham yang beredar Pengambilan kas dari perusahaan oleh pemilik Pembayaran hutang jangka pendek atau panjang Pembayaran sewa, bunga, pajak dll Pembelian barang dagangan dengan tunai Pembayaran biaya operasi perusahaan seperti pembayaran gaji, pembelian supplies kantor, biaya iklan, dll. Pengeluaran kas untuk membayar deviden.

56 Manfaat Pokok jumlah Kas Yang Memadai
Perencanaan Kas Manfaat Pokok jumlah Kas Yang Memadai Dapat memanfaatkan potongan harga dalam pembelian barang. Syarat perdagangan seperti 2 / 10 net 30. Perhitungan biaya karena tidak memanfaatkan potongan : % potongan /365* Biaya = (100-% potongan)(hari jatuh tempo – periode potongan) Biaya = 2 / 98 x 360 / 20 = 0,37 (37%) Dalam analisa kredit current ratio dan acid test ratio merupakan tolok ukur yang pokok, Perusahaan akan lebih dipercaya oleh bank atau lembaga kredit lainnya. Untuk mengambil peluang bisnis sewaktu-waktu. Untuk menanggulangi keadaan darurat, seperti pemogokan, kebakaran, kekeringan atau serangan dari pesaing melalui program kampanye pemasaran.

57 Pengertian Anggaran Kas
Anggaran kas adalah anggaran yang menunjukkan perubahan kas dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan arus kas masuk sebagai sumber kas dan arus kas keluar sebagai arus kas dibelanjakan sehingga tampak kelebihan dan saldo kas selama periode tertentu dari suatu perusahaan atau organisasi.

58 Menentukan Saldo Kas Optimal (Model Baumol)
Pengendalian Anggaran Kas Menentukan Saldo Kas Optimal (Model Baumol) Total biaya transaksi yang akan diminimalkan untuk memperoleh saldo kas optimal terdiri dari dua item: Biaya Simpan Biaya Transaksi Biaya Total = Biaya Simpan + Biaya Transaksi TC = (C/2) i + (T/C) b C = [(2 x b x T) : i]1/2 Keterangan: C = saldo kas optimal yang akan kita cari i = tingkat bunga T = total kebutuhan kas dalam satu periode b = biaya order kas

59 Pengendalian Anggaran Kas
Model Persediaan untuk Kas (Model Baumol) Misalkan: Kebutuhan kas perusahaan selama satu bulan Rp. 20 juta. Perusahaan memperoleh kas dengan menjual surat berharga. Biaya transaksi perolehan kas adalah Rp. 10 ribu, sedangkan tingkat bunga adalah 18% per tahun, atau 1,5% per bulan. Saldo kas dapat dihitung sebagai berikut: C = [(2 x x )/0,015)]1/2 = Rp Saldo kas yang optimal adalah Rp

60 Pengendalian Anggaran Kas
Keterangan: Dalam periode satu bulan, perusahaan melakukan order pengisian kas sebanyak 20juta/5,163 juta = 3,9 kali atau sekitar empat kali. TC = ( /2) x 0,015 + ( / ) x TC = =

61 Penyusunan Anggaran Kas
CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN KAS JANGKA PENDEK: Berikut ini adalah data yang dimiliki PT LARA yang dikumpulkan untuk melakukan penyusunan anggaran kas tahunan, pada semester 1 Tahun 20XX: Periode Unit Penjualan Harga/Unit (Rp) Jumlah Penjualan (Rp) Januari 5.000 3.000 Februari 5.500 Maret 6.000 April 7.000 Mei 8.000 Juni

62 Penyusunan Anggaran Kas
Data yang dimiliki Perusahaan: Sejak beroperasi, perusahaan selain menjual secara tunai, juga menjual secara kredit. Adapun komposisi penjualannya adalah: Sebesar 60% dari total penjualan adalah penjualan tunai dan sisanya adalah penjualan kredit. Untuk penjualan tunai manajemen menetapkan akan memberikan potongan harga sebesar 10%. Untuk penjualan kredit; manajemen memberlakukan term of payment 5/10, n/60. Dari penjualan kredit diperkirakan sebesar 60%  akan memanfaatkan periode potongan, sedangkan sisanya tidak memanfaatkan periode potongan. Dari pembeli yang tidak memanfaatkan potongan, 50%-nya akan membayar pada bulan transaksi dan sisanya akan membayar pada bulan berikutnya. Diperkirakan besarnya piutang tak tertagih (bad debt) adalah 5% dari penjualan kredit. Besarnya Cash Opname awal Tahun 20XX adalah Rp ,- Perusahaan melakukan pembelian bahan baku yang merencanakan akan dibayar 30% secara tunai dan 70% dibayar bulan berikutnya. Adapun pembelian yang dilakukan adalah: Januari = Rp ,- , Februari = Rp ,-, Maret = Rp ,-, April = Rp ,- Mei = Rp ,- Juni = Rp ,-.

63 Penyusunan Anggaran Kas
Data yang dimiliki Perusahaan: Hutang jatuh tempo yang harus dibayarkan adalah januari Rp ,- , Maret Rp ,- ,dan Juni Rp ,- Dari data tersebut, diminta: Menyusun skedul pengumpulan piutang untuk semester 1 tahun 20XX. Sertakan persiapan perhitungannya. Menyusun skedul penerimaan kas untuk semester1 Tahun 20XX. Menyusun skedul pengeluaran kas untuk semester 1 Tahun 20XX. Menyusun Anggaran Kas untuk semester 1 Tahun 20XX

64 Penyusunan Anggaran Kas
Jawaban: Keterangan Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai : Total penjualan : dari data Rencana Penjualan selama semester 1 Tahun 20XX Penjualan Tunai (60%): Total Penjualan x 0,6 (penjualan tunai 60%). Misal, pada bulan Januari (Rp x 0.6= Rp ). Potongan Penjualan Tunai (10%): Hasil dari penjualan Tunai x 0.1 (Pot. Penj. Tunai ). Misal, pada bulan Januari (Rp x 0.1= Rp ).       Penjualan Tunai Neto: Hasil dari penjualan tunai ˗ hasil dari pot.penjualan tunai.Misal, pada bulan Januari (Rp – Rp = Rp ). Penjualan Kredit (40%): Total penjualan x 0.4 (penjualan kredit 40%). Misal, pada bulan Januari (Rp x 0.4 = Rp ). Bad Debt (5%): Hasil dari penjualan kredit x 0.05 (bad debt 5%). Misal, pada bulan Januari (Rp x 0.05= Rp ). Piutang Neto: Hasil dari penjualan kredit – bad debt. Misal, pada bulan Januari (Rp – Rp = Rp ) .

65 Penyusunan Anggaran Kas
Penjualan Menurut Bentuk Pembayaran & Skedul Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai

66 Penyusunan Anggaran Kas
Jawaban: Keterangan Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit : Piutang Neto didapat dari data pada Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai Piutang yang mendapat hak discount (60%): Piutang Neto x 0,6 (hak discount). Misal, Pada bulan Januari (Rp x 0,6= Rp ). Discount 5%: Piutang yang mendapat hak discount x 0.05 (discount). Misal, pada bulan Januari (Rp x 0.05 = Rp ). Piutang tidak mendapat discount (40%): Piutang neto x 0.4 (piutang tidak mendapat discount).  Misal, pada bulan Januari (Rp x 0,4= Rp ). Piutang yang tidak mendapat discount dilunasi: Hasil dari piutang tidak mendapat discount x 0,5 (pelunasan 50%).Misal, pada bulan Januari (Rp x 0.5= Rp ). Total Pengumpulan Piutang: Piutang neto + piutang tidak mendapat discount. Misal, pada bulan Januari (Rp Rp = Rp ).

67 Penyusunan Anggaran Kas
Skedul Pengumpulan Piutang / Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit

68 Sumber Pengeluaran Kas
Penyusunan Anggaran Kas Anggaran Penerimaan Kas Sumber Penerimaan Kas Jan Feb Mar Apr Mei Jun Penj. Tunai Netto Pen. Piutang netto Jumlah Anggaran Pengeluaran Kas Sumber Pengeluaran Kas Jan Feb Mar Apr Mei Jun Pemb. Bhn Baku Tunai Pemb. Bhn Baku Kredit - P’byran Hutang Jumlah

69 Penyusunan Anggaran Kas
Keterangan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Saldo Kas Awal Penerimaan Kas: Penj. Tunai Netto Piutang netto Kas tersedia Pengeluaran Kas: Pemb. Bhn Baku Tunai Pemb. Bhn Baku Kredit - P’byran Hutang Saldo Kas Akhir

70


Download ppt "14 Review Modul 8-13 Isfandiari M.B. SE, MM. Ekonomi & Bisnis"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google