Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Membangun Ekonomi Keluarga Islami
Dr, Hardiwinoto, SE, M.Si
2
Data Diri Dekan FE Universitas Muhammadiyah Semarang Anggota Majlis Tabligh dan Dakwah Khusus P W M Jawa Tengah Pendiri dan Pengurus Masyarakat Ekonomi Syari’ah Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Jawa Tengah Pengurus Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Cabang Semarang Web: hardiwinoto.com HP: Tlp Alamat: Jl. Pucang Adi IX / No. 10, Pucang Gading, Mranggen, Demak.
3
Definisi Ekonomi Proses pengambilan keputusan untuk memilih sumberdaya untuk memenuhi kebutuhandan hasil yang diusahakan. Definisi ekonomi bisa dibawa ke dalam ranah keluarga yaitu: Memilih suami atau istri Memilih jenis produk dalam berbelanja Memilih apa yang dihasilkan dari keluarga Memilih tempat tinggal Dan lain lain pilihan.
4
Definisi Keluarga Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami-istri, atau suami, istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. Unit sosial-ekonomi terkecil dalam masyarakat merupakan landasan dari semua institusi. Kelompok primer yang terdiri dari dua atau lebih orang yang mempunyai jaringan interaksi interpersonal, hubungan darah, hubungan perkawinan, dan adopsi (UU Nomor 52/2009).
5
Definisi Islami Sebuah proses pelaksanaan kehidupan yang berlandaskan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT dengan berlandaskan kepada Al Qur’an dan Sunnah
6
Dalil Dalil
7
Allah Mengatur Rizki Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa Sesungguhnya Allah melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan (rezki itu). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman. (Ar-Rum 37).
8
Distribusi Rizki dari Yang Terdekat
Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. (Al Isra’ 26).
9
Posisi Suami dan Istri Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (An Nisa’ 34)
10
Kebenaran Informasi Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu seseorang membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya, sehingga menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (Al-Hujurat 6)
11
Tujuan keluarga Untuk mencapai kesejahteraan dan ketahanan keluarga (Hughes & Hughes 1995): Mempersiapkan keturunan yang baik. Parenting untuk mendidik Anak yang merupakan karunia Allah SWT. Meningkatkan afeksi dalam keluarga. Mengembangkan kehidupan spiritual keluarga.
12
Ketahanan Keluarga Ketahanankeluarga adalah kondisi keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan materiil dan spirituil dalam mengembangkan keluarga hidup harmonis, meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin. (UU no. 52/2009). Kesejahteraan keluarga berkaitan dengan: kesejahteraan fisik (physical well-being) kesejahteraan sosial (social well-being), kesejahteraan ekonomi (economical well-being), kesejahteraan spiritual (psychological-spiritual well-being).
13
Ketahanan keluarga Menurut Sunarti (2001) :
Kemampuan keluarga dalam mengelola masalah yang dihadapi berdasarkan sumberdaya yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Pendekatan sistem yang meliputi: komponen input (sumberdaya fisik dan non fisik), proses (manajemen keluarga, masalah keluarga, mekanisme penanggulangan) output (terpenuhinya kebutuhan fisik dan psikososial).
14
Ketahan keluarga meliputi:
Ketahanan fisik apabila terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan dan kesehatan (indikator: Pendapatan per kapita melebihi kebutuhan fisik minimum). Ketahanan sosial apabila berorientasi nilai Agama, komunikasi berlangsung efektif, komitmen keluarga tinggi (pembagian peran, dukungan untuk maju, dan waktu kebersamaan keluarga, membina hubungan sosial dan mekanisme penanggulangan masalah. Ketahanan psikologis keluarga apabila keluarga mampu menanggulangi masalah non fisik, pengendalian emosi secara positif, konsep diri positif (termasuk terhadap harapan dan kepuasan), dan kepedulian suami terhadap istri.
15
Konsep Ketahanan Keluarga
KETAHANAN SOSIAL PSIKOLOGI KETAHANAN FISIK KELUARGA KETAHANAN EKONOMI KELUARGA KETAHANAN SOSIAL BUDAYA Legalitas dan Struktur (Akta Nikah, Akta kelahiran, Keutuhan Keluarga) Ketahanan Keluarga Islami KETAHANAN SPIRITUAL KELUARGA
16
Komponen Ketahanan Keluarga
No Komponen Indikator Pertanyaan/Pernyataan 1 Legalitas dan Struktur Akta Nikah Apakah suami dan istri menikah dengan bukti adanya akta nikah. Akta Kelahiran 2 Apakah semua anggota keluarga mempunyai akta kelahiran. Keutuhan keluarga 3 Apakah keluarga yang terdiri atas suami, istri dan anak masih tinggal bersama dalam ikatan keluarga. Ketahanan Fisik Ketahanan pangan keluarga. 4 Apakah ada anggota keluarga yang mempunyai masalah kurang gizi. 5 Apakah semua anggota keluarga mampu makan 3 kali sehari. Kualitas kesehatan keluarga. 6 Apakah ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit parah/akut. 7 Apakah ada anggota keluarga yang cacat baik cacat lahir maupun kecelakaan. Kepemilikan rumah. 8 Apakah rumah tempat tinggal adalah hak milik suami-istri. Kondisi rumah. 9 Apakah rumah tempat tinggal mempunyai dinding penyekat antar ruang tidur orangtua dan anak.
17
Komponen Ketahanan Keluarga
No Komponen Indikator Pertanyaan/Pernyataan 3 Ketahanan Ekonomi Memiliki penghasilan 10 Apakah orangtua mempunyai penghasilan minimal sebesar UMR? Memiliki pekerjaan 11 Apakah orangtua mempunyai pekerjaan rutin? 12 Apakah kedua orangtua mempunyai pekerjaan rutin? Memiliki tabungan 13 Apakah keluarga mempunyai tabungan minimal sebesar UMR? Memiliki asset 14 Apakah keluarga mempunyai aset selain rumah senilai UMR? Memiliki asuransi 15 Apakah salah satu anggota keluarga mempunyai minimal satu jenis asuransi? Kemampuan membayar tagihan 16 Mampu membayar tagihan listrik setiap bulannya 17 Mampu membayar biaya pendidikan anak-anaknya setiap bulannya
18
Komponen Ketahanan Keluarga
No Komponen Indikator Pertanyaan/Pernyataan 4 Ketahanan Sosial Psikologi Konflik keluarga 18 Apakah anggota keluarga pernah bertengkar serius dengan anggota keluarga lainnya yang mengarah pada kekerasan? Tingkat pendidikan 19 Apakah kedua orangtua mempunyai pendidikan minimal sekolah menengah pertama? Anak tidak ada yang Drop out 20 Apakah anak-anak ada yang drop out sebelum lulus SMP? Anak tidak mempunyai masalah 21 Apakah anak pernah terlibat masalah perilaku yang serius, seperti perkelahian, penyimpangan dan pelanggaran hukum? Bonding suami-istri 22 Apakah suami dan istri pernah terlibat perselingkuhan?
19
Komponen Ketahanan Keluarga
No Komponen Indikator Pertanyaan/Pernyataan 5 Ketahanan Sosial Budaya Berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat di sekitarnya 23 Apakah minimal salah satu anggota keluarga berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat di sekitarnya? Perawatan Orangtua Lanjut Usia 24 Apakah suami dan istri merawat dan memelihara orangtuanya yang sudah lanjut usia? Komunikasi dengan Kinships 25 Apakah suami dan istri berkunjung/berkomunikasi secara rutin dengan keluarga besarnya? Kegiatan Budaya/Agama 26 Apakah suami dan istri melakukan kegiatan agama secara rutin?
20
Bagan konsep ketahanan keluarga
21
Bagan konsep ketahanan keluarga
22
Situasi Komponen Ketahanan Keluarga
Variable/indikator Situasi Dasar legalitas dan keutuhan keluarga Perkawinan secara resmi di Kantor Urusan Agama/Catatan Sipil Mempunyai Akta Nikah Persentase keluarga yang memiliki surat nikah ??? Mempunyai Akta kelahiran 59% anak Balita mempunyai Akta Kelahiran Keutuhan keluarga(suami dan istri) 2,8% bercerai 2,1 % ditinggal mati 15% keluarga dikepalai oleh perempuan 10% anak tidak tinggal dgn Ibu kandung Ketahanan fisik Ketahanan pangan Anak kurang gizi 20% Balita dgn Berat Badan Kurang Kualitas kesehatan Anggota keluarga sakit berat Anggota keluarga mempunyai kecacatan 63,7% persalinan ditolong bidan, dokter 17%, dukun 17% Kepemilikan rumah Sekitar 60% mempunyai rumah dan tanah, separuhnya kepemilikan bersama Kondisi rumah(sekat rumah)
23
Situasi Komponen Ketahanan Keluarga
Variable/indikator Situasi Ketahanan ekonomi Penghasilan tetap Pekerjaan rutin orang tua Kepemilikan tabungan Kepemilikan asset Kepemilikan asuransi Tekanan ekonomi Rata-rata pengeluaran perkapita(2011) Rp Pengangguran sekitar 5% 64% perempuan dan 60% laki-laki berpendidikan SMP atau lebih 61% perempuan dan 99% laki-laki mempunyai pekerjaan 60-69% keluarga tidak punya asuransi kesehatan Kepemilikan assest: 50% perempuan mempunyai rumah dan 41 % mempunyai tanah. Di desa kepemilikan ini lebih besar Sekitar 68% laki-laki mempunyai rumah dan tanah. Separuhnnya merupakan kepemilikan bersama. Sekitar 60% mempunyai rumah dan tanah, separuhnya kepemilikan bersama
24
Situasi Komponen Ketahanan Keluarga
Variable/indikator Situasi Ketahanan sosial psikologi Kekerasan dalam rumahtangga Sekitar 30-40% istri setuju suaminya melakukan kekerasan Pendidikan orang tua 64% perempuan dan 60% laki-laki berpendidikan SMP atau lebih Anak drop out sekolah 2,9% anak drop out Anggota keluarga terlibat masalah hukum 1,62 % anak kawin pada usia th Jml anak nakal (2011) Ketahanan sosial budaya Partisipasi dalam masyarakat Merawat Orang tua Lansia Komunikasi dengan kinship Melakukan kegiatan ibadah
25
Situasi Komponen Ketahanan Keluarga
Variable/indikator Situasi Kemitraan gender Keseimbangan peran ayah dan ibu Ayah dan ibu menyediakan waktu untuk anak ? Kemitraan dalam manajemen keuangan Penggunaan penghasilan istri: Ditentukan oleh istri: 65% Ditentukan bersama: % Ditentukan oleh Suami: 5% Penggunaan penghasilan suami: Ditentukan oleh istri: 40-45% Ditentukan bersama: 37-45% Ditentukan oleh suami: 13-14% Sekitar 65% penghasilan keluarga penggunaannya ditentukan oleh istri
26
Situasi Komponen Ketahanan Keluarga
Variable/indikator Situasi Kemitraan gender Perencanaan keluarga Lebih dari 80% perempuan ikut menentukan keputusan tentang perawatan kesehatannya, pembelian rumah tangga yang significant dan mengunjungi keluarga
27
Program yang ada Komponen Variable/indikator Program yang ada
Dasar legalitas dan keutuhan keluarga Perkawinan secara resmi di Kantor Urusan Agama/Catatan Sipil Mempunyai Akta Nikah Mempunyai Akta kelahiran Kebijakan Akta Kelahiran Gratis untuk anak di bawah 6 bulan Keutuhan keluarga(suami dan istri) Konsultasi Keluarga(BP4) Penyuluhan/ pendidikan Calon Pengatin Ketahanan fisik Ketahanan pangan Anak kurang gizi Program Keluarga Harapan Bina Keluarga Balita Program Gizi Kualitas kesehatan Anggota keluarga sakit berat Anggota keluarga mempunyai kecacatan Jamkesmas Kepemilikan rumah Program Perumahan Rakyat Kondisi rumah(sekat rumah)
28
Program yang ada Bantuan langsung Tunai UPPKS PNPM
Komponen Variable/indikator Program yang ada Ketahanan ekonomi Penghasilan orang tua Bantuan langsung Tunai UPPKS PNPM Pemberdayaan Koperasi KUBE Pekerjaan tetap orang tua Kepemilikan tabungan Kepemilikan asset Kepemilikan asuransi Tekanan ekonomi Ketahanan sosial psikologi KDRT Pendidikan orang tua Program pendidikan Luar Sekolah Drop out sekolah Wajib belajar PKH Anggota keluarga terlibat masalah hukum Program Kadarkum Bina Keluarga Remaja Pusat Konsultasi Remaja
29
Program yang ada Komponen Variable/indikator Program yang ada
Ketahanan sosial budaya Partisipasi dalam masyarakat ? Merawat Orang tua Lansia Bina Keluarga Lansia PUSKESMAS Santun Lansia Geriatri terpadu di RS POSBINDU Komunikasi dengan kinship Melakukan kegiatan ibadah Kemitraan gender Keseimbangan peran ayah dan ibu Kemitraan dalam manajemen keuangan Perencanaan keluarga Program KB
30
Bagan Program-program yang terkait dengan Ketahanan Keluarga
31
Issue dalam pelaksanaan Program-program untuk Keluarga
Rincian Cakupan Program Cakupan progam perlu diperluas Kebijakan Komitmen daerah belum baik Kebijakan di daerah tidak ada atau tidak mendukung atau tidak sejalan Pemahaman tentang Definisi tentang keluarga dan kepentingannya dalam program Program langsung ke Kabupaten, tanpa melalui Provinsi Kelembagaan SDM pelaksana terbatas kualitas dan kuantitasnya(kader, pendamping) Kelembagaan daerah ada yang tidak mencakup fungsi pelaksanaan progran di tingkat nasional Data penerima program tidak memadai atau tidak akurat Mekanisme Kerja Koordinasi lintas Kementerian dan SKPD belum maksimal Metode yang digunakan belum efektif(contoh: Kursus Catin yg dapat diwakili, pedoman terbatas, Data penerima manfaat program belum memadai atau tidak akurat
32
Program yang belum ada Komponen ketahanan keluarga
Program yang belum ada/perlu dikembangkan Dasar legalitas dan keutuhan keluarga Pemberian Akta Nikah Gratis/Pemutihan Pelayanan terpadu Pengadilan Agama-CatatanSipil-KUA Mengembangkan program pendidikan menjalankan keluarga atau pendidikan berkeluarga Mengembangkan kebijakan pemberdayaan ekonomi terutama Usaha Ekonomi Mikro dengan menjadikannya sebagai sasaran pembangunan
33
Komponen ketahanan keluarga
Program yang belum ada/perlu dikembangkan Ketahanan Fisik Pengintegrasian pemenuhan Hak Anak ke dalam program pembangunan nasional dan daerah Mengembangkan Program pengasuhan anak berdasarkan siklus hidup Pengembangan pendidikan pengasuhan bagi orang tua dan pengasuh pengganti Ketahanan Ekonomi Pengembangan kebijakan pembangunan berbasis keluarga Pengembangan Kebijakan dan program pemberdayaan ekonomi khususnya Usaha Mikro Meningkatkan koordinasi Mengembangkan/revitalitasasi/ memperbaiki data keluarga
34
Komponen ketahanan keluarga
Program yang perlu dikembangkan Ketahanan sosial psikologi Pengembangan program pencegahan dan penanganan kekerasan untuk keluarga Membuat regulasi ttg Program-program sasarannya Keluarga pada tingkat pelaksanaan Ketahanan sosial budaya Mengembangkan program lingkungan keluarga Kemitraan gender Mengembangkan program pendidikan kesetaraan gender dalam keluarga dan lingkungan keluarga Mengembangkan pendidikan berkeluarga
35
Beberapa kalimat bijak
36
SELAMA MENEMPUH HIDUP BERKELUARGA, SADAR BAHWA JALAN YANG AKAN DILALUI TIDAK MELULU JALAN BERTABUR BUNGA TAPI JUGA SEMAK BELUKAR YANG PENUH DENGAN DURI
37
KETIKA BIDUK RUMAH TANGGA OLENG, JANGAN SALING BERLEPAS TANGAN, TAPI SEBALIKNYA JUSTERU SEMAKIN ERAT BERPEGANGAN TANGAN.
38
KETIKA BELUM MEMILIKI ANAK CINTAILAH ISTERI ATAU SUAMI ANDA 100%.
39
KETIKA TELAH MEMILIKI ANAK, JANGAN BAGI CINTA ANDA KEPADA (SUAMI) ISTERI DAN ANAK ANDA, TETAPI CINTAILAH ISTERI ATAU SUAMI ANDA 100% DAN CINTAI ANAK-ANAK ANDA MASING-MASING 100%.
40
KETIKA EKONOMI KELUARGA BELUM MEMBAIK, YAKINLAH BAHWA PINTU RIZKI AKAN TERBUKA LEBAR BERBANDING LURUS DENGAN TINGKAT KETAATAN SUAMI DAN ISTERI.
41
KETIKA EKONOMI MEMBAIK, JANGAN LUPA AKAN JASA PASANGAN HIDUP YANG SETIA MENDAMPINGI KITA SEMASA MENDERITA.
42
KETIKA ANDA ADALAH SUAMI, BOLEH BERMANJA-MANJA KEPADA ISTERI TETAPI JANGAN LUPA UNTUK BANGKIT SECARA BERTANGGUNG JAWAB APABILA ISTERI MEMBUTUHKAN PERTOLONGAN ANDA.
43
KETIKA ANDA ADALAH ISTERI, TETAPLAH BERJALAN DENGAN GEMULAI DAN LEMAH LEMBUT, TETAPI SELALU BERHASIL MENYELESAIKAN SEMUA PEKERJAAN.
44
KETIKA MENDIDIK ANAK, JANGAN PERNAH BERPIKIR BAHWA ORANGTUA YANG BAIK ADALAH ORANGTUA YANG TIDAK PERNAH MARAH KEPADA ANAK, KARENA ORANGTUA YANG BAIK ADALAH ORANGTUA YANG JUJUR KEPADA ANAK.
45
KETIKA ANAK BERMASALAH, YAKINLAH BAHWA TIDAK ADA SEORANG ANAKPUN YANG TIDAK MAU BEKERJASAMA DENGAN ORANGTUA, YANG ADA ADALAH ANAK YANG MERASA TIDAK DIDENGAR OLEH ORANGTUANYA.
46
KETIKA MEMILIH POTRET KELUARGA, PILIHLAH POTRET KELUARGA SEKOLAH YANG BERADA DALAM PROSES PERTUMBUHAN MENUJU POTRET KELUARGA MASJID.
47
KETIKA INGIN LANGGENG HARMONIS, GUNAKANLAH FORMULA 6 K : KETAQWAAN KASIH SAYANG KESETIAAN KOMUNIKASI DIALOGIS KETERBUKAAN KEJUJURAN
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.