Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

12 Pengantar Bisnis Lingkup Pemasaran Ryani Dhyan Parashakti,SE.MM

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "12 Pengantar Bisnis Lingkup Pemasaran Ryani Dhyan Parashakti,SE.MM"— Transcript presentasi:

1 12 Pengantar Bisnis Lingkup Pemasaran Ryani Dhyan Parashakti,SE.MM
Ekonomi Manajemen

2 12 Fungsi Pemasaran & Pengembangan Produk Pengantar Bisnis Tatap Muka
Fakultas Ekonomi

3 Bahan Kajian Konsep dan Bauran Pemasaran
Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP) Bauran Produk dan Lini Produk Siklus Kehidupan Produk Produk Baru Diferensiasi Produk (Desain, Merek, dan Kemasan) Strategi Penentuan Harga Produk

4 Pemasaran Produk apa yang akan diproduksi?
Berapa harga yang di-kenakan? Membuat dan Menentukan Harga Produk Bagaimana cara produk didistribusikan? Metode distribusi apa yang digunakan? Pendapatan dan Beban Perusahaan Mendistribusi-kan Produk Kinerja (dan Nilai) Perusahaan Bagaimana cara produk dipromosikan? Berapa banyak uang yang dihabiskan untuk mempromosikan produk? Mempromosi-kan Produk

5 Konsep dan Bauran Pemasaran
Pemasaran merupakan fungsi bisnis yang berhubungan langsung dengan konsumen. Kesuksesan perusahaan banyak ditentukan oleh prestasi di bidang pemasaran. Pemasaran dapat didefinisikan secara luas sebagai tindakan perusahaan untuk merencanakan dan melakukan desain, penentuan harga, distribusi, dan promosi produk. Bauran pemasaran sebuah perusahaan adalah kombinasi dari strategi-strategi produk, penentuan harga, distribusi, dan promosi yang digunakan untuk menjual produk.

6 Segmentasi, Targeting & Positioning
Segmentasi pasar adalah kegiatan yang dilakukan pemasar untuk membagi pasar kedalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki karateristik dan kebutuhan produk yg sama, atau dengan kata lain membagi pasar yg sifatnya heterogen menjadi kelompok-kelompok pasar yang sifatnya homogen. Manfaat segmentasi pasar adalah sebagai berikut: Produsen dapat merancang produk yang responsif (sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pasar). Produsen dapat menentukan strategi komunikasi yang efektif dengan pelanggan. Produsen dapat mengevaluasi proses peusahaannya terhadap pesaing dipasar sehingga dapat memilih kesempatan pemasaran. Memberikan pandangan tentang strategi pemasaran yang ada saat ini.

7 Segmentasi, Targeting & Positioning
Penetapan target pasar atau targeting merupakan tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki. Sebelum memilih segmen-segmen sasaran, terlebih dahulu dilakukan evaluasi terhadap daya tarik masing-masing segmen. Menyeleksi suatu target pasar sangat penting dilakukan dalam mengembangkan sebuah strategi pemasaran yang efektif.

8 Segmentasi, Targeting & Positioning
Positioning, kegiatan ini diawali dengan mengidentifikasi konsep penetapan posisi yang memungkinkan bagi masing-masing segmen sasaran, dan kemudian memilih, mengembangkan, serta mengkomunikasikan konsep penetapan posisi yang dipilih. Atau kegiatan mendesain penawaran dan image perusahaan sehingga dapat menempati posisi kompetitif yang bermanfaat dan berbeda dalam benak pelanggan. Untuk melakukan strategi penetapan posisi pasar yang terfokus, perusahaan harus memutuskan berapa dan perbedaan-perbedaan apa (misal: ciri-ciri produk, keistimewaan produk) yang akan dipromosikan kepada target pelanggan. Produk-produk tertentu memiliki positioning yang kuat agar dapat mempertahankan pelanggan lama atau menarik pembeli baru. Sampoerna A mild misalnya, yang mempunyai positioning statement “other can only follow”, tampak kuat sebagai pemimpin yang berkualitas tinggi, dijual dengan harga bagus, dan angka penjualan yang bagus.

9 Produk Strategi produk mengetengahkan cara sebuah perusahaan memperoleh pendapatan, sedangkan strategi penentuan harga mempengaruhi permintaan akan produk yang dihasilkan. Produksi adalah suatu usaha atau kegiatan untuk menciptakan barang fisik atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Sedangkan produk adalah barang atau jasa yang dihasilkan yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Pembagian produk : Produk inti (Core Product); dalam hal ini penjual harus menjual manafaat bukan ciri produk Produk berwujud (Tangible Product); cirinya mutu, model, merk, ciri-ciri dan kemasan Produk tambahan (Augmented product); unsurnya instalasi, jaminan, penyerahan dan kredit serta pelayanan purna jual.

10 Bauran Produk Bauran produk adalah beragam jenis produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Bauran produk IBM meliputi piranti lunak, piranti keras, dan layanan global. Bank komersial menerima deposito, jasa checking, memberikan pinjaman, dan menawarkan produk-produk asuransi.

11 Lini Produk Lini produk adalah kumpulan produk atau jasa yang saling berkaitan yang ditawarkan oleh satu perusahaan. Coke, Diet Coke, Caffein-Free Diet Coke, dan Sprite semuanya merupakan bagian dari line produk The Coca-Cola Company. Pepsi, Diet Pepsi, Mountain Dew, dan All-Sport semuanya merupakan bagian dari satu line produk PepsiCo.

12 Siklus Kehidupan Produk
Siklus hidup produk (product life cycle), atau kumpulan fase umum sepanjang produk, yang secara umum memiliki empat fase yang spesifik: Fase pengenalan; periode awal di mana pelanggan mendapat informasi mengenai sebuah produk. Fase pertumbuhan; periode di mana penjualan produk mengalami kenaikan persat. Fase kemapanan; periode di mana produk-produk pesaing tambahan telah memasuki pasar, dan penjualan produk mulai stabil akibat adanya persaingan. Fase penurunan; periode di mana penjualan sebuah produk mengalamai penurunan, baik karena berkurangnya permintaan pelanggan untuk jenis produk tersebut maupun karena pengambilan pangsa pasar oleh pesaing.

13 Produk Baru Sebuah produk baru tidak harus mewakili sebuah penemuan yang terkenal. Kebanyakan produk baru hanya merupakan pengembangan dari produk yang sudah ada. Ketika perusahaan mengembangkan produk, mereka akan menilai pasar untuk memonitor strategi pemasaran dari pesaing mereka. Untuk memperoleh lebih banyak wawasan tetang apa yang diinginkan konsumen, perusahaan akan menggunakan riset pemasaran yang merupakan akumulasi dan analisis data untuk membuat keputusan pemasaran tertentu. Perusahaan menginvestasikan sejumlah besar dana dalam riset dan pengembangan (research and development - R&D) untuk merancang produk baru atau untuk mengembangkan produk yang telah diproduksi.

14 Produk Baru Langkah-langkah penting untuk menciptakan produk baru:
Mengembangkan ide produk, menentukan apa yang konsumen butuhkan. Menilai kelayakan ide produk, menentukan antara keuntungan dan biaya yang dikeluarkan. Merancang dan menguji produk, menentukan antara konsumen yang akan membeli produk dengan produk yang dibeli. Mendistribusikan dan mempromosikan produk, membuat konsumen dalam target pasar dan mengetahui keberadaan produk. Pengawasan paska produk, menentukan antara kebutuhan produk yang akan diperbaiki.

15 Diferensiasi Produk Setiap perusahaan akan mencari keunggulan kompetitif yang bisa membedakan produk mereka dengan pesaing. Berikut adalah beberapa metode umum yang digunakan untuk membedakan produk: Desain produk yang unik, beberapa produk dibedakan oleh rancangan mereka. Berbagai karakteristik dapat membuat suatu produk lebih baik dibanding yang lain, termasuk keamanan, dapat dipercaya, dan kemudahan.

16 Diferensiasi Produk Kemasan yang unik, strategi pengemasan dapat menentukan kesuksesan atau kegagalan sebuah produk, khususnya untuk produk yang tingkat kualitasnya sama. Misal; wadah yang tahan pecah atau mudah dibuang. Merek yang unik, metode untuk mengidentifikasi dan membedakan bagian produk dari produk pesaing. Mereka biasanya diwakili oleh nama atau simbol. (merek dagang, merek keluarga, merek tunggal, merek produsen, merek toko, merek generik, merek bersama).

17 Strategi Penentuan Harga
Perusahaan dalam menentukan harga-harga produknya akan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: Biaya produksi Pasokan persediaan Harga pesaing

18 Strategi Penentuan Harga
Berdasarkan biaya produksi, dibuat dengan estimasi biaya per unit untuk memproduksi produk dan menambah suatu kenaikan. Berdasarkan suplai persediaaan, kebanyakan produsen dan pengecer cenderung menurunkan harga jika mereka mengurangi stok persediaan. Berdasarkan harga pesaing, bisa dengan: Penentuan harga penetrasi, yaitu strategi menentukan harga yang lebih rendah dibandingkan produk-produk pesaing agar dapat menembus pasar, menyebabkan terjadinya harga elastis (permintaan akan produk akan sangat responsive terhadap perubahan harga) dan harga inelastis (permintaan akan produk tidak responsive terhadap perubahan harga).

19 Strategi Penentuan Harga
Penentuan harga defensif, yaitu tindakan menurunkan harga produk untuk mempertahankan pangsa pasarnya. Penentuan harga predatori, yaitu strategi menurunkan harga untuk menyerang pesaing baru yang masuk kedalam pasar. Penentuan harga prestise, yaitu strategi menggunakan harga yang lebih tinggi untuk meraih kesan lini yang terbaik.

20 Strategi Penentuan Harga
Contoh penentuan harga produk Total biaya terdiri atas : Biaya tetap : biaya produksi akan tetap sama tanpa menghiraukan berapa banyak unit yang dihasilkan. Biaya variabel : biaya yang berbeda sesuai dengan kuantitas produksi. Secara formulatif, dapat disimpulkan: Total Biaya = Biaya Tetap + Kuantitas x Biaya Variabel per unit Keputusan harga tambahan: Diskon Harga Obral Jangka waktu kredit

21 Keputusan Produk mempengaruhi Kinerja Bisnis
Dampak Menentukan pasar target Memilih pasar di mana produk dapat terjual dengan baik Menciptakan produk-produk baru Menambah lini produk yang sudah ada atau menciptakan jenis-jenis produk baru Permintaan produk (yang menghasilkan pendapatan) dan beban Membedakan produk dari produk-produk pesaing Mendiferensiasi produk Memperpanjang siklus hidup produk Mencoba untuk mempertahankan tingkat permintaan produk-produk yang sudah ada Memberikan harga yang cukup tinggi pada produk untuk menutup biaya namun tetap berada di harga yang cukup rendah untuk mengalahkan pesaing Menentukan harga

22 Daftar Pustaka Jeff Madura, bab 12 Griffin, bab 10 dan bab 11
Sadono Sukirno, bab 8 Nickels, bab 13

23 1. Pentingnya Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan tahap berikutnya setelah perencanaan. Untuk itu, manajer perlu memperhatikan konsep organisasi, bentuk organisasi, proses sentralisasi dan desentralisasi, wewenang yang dapat didelegasikan atau tidak. Dari proses pengorganisasian ini akan diperoleh struktur organisasi, untuk itu pula perlu dikemukakan bentuk serta kelebihan atau kekurangan setiap bentuk organisasi.

24 Rancangan Organisasi:
2. Konsep Dasar Pengorganisasian Rancangan Organisasi: “penentuan struktur organisasi yang paling memadai untuk strategi, manusia, teknologi dan tugas organisasi.” Struktur Organisasi: “suatu kerangka kerja yang dipikirkan oleh manajer untuk membagi, mengorganisasikan dan mengkoordinasikan aktivitas anggota dalam organisasi.”

25 3. Empat Pilar Pengorganisasian
Four Building Blocks of Organizing: (Stoner) Pilar I : pembagian kerja (division of work) Pilar II : Pengelompokan Pekerjaan (departmentalization) Pilar III : penentuan relasi antar bagian dalam organisasi (hierarchy) Pilar VI : mengintegrasikan aktifitas antar bagian (coordination)

26 3.1 Pembagian Kerja Pembagian Kerja (division of work) adalah Upaya untuk menyederhanakan dari keseluruhan kegiatan dan pekerjaan (yang telah disusun dalam proses perencanaan) yang mungkin saja bersifat kompleks menjadi lebih sederhana dan spesifik dimana setiap orang akan ditempatkan dan ditugaskan untuk setiap kegiatan yang sederhana dan spesifik tersebut

27 3.1 Pembagian Kerja Kadangkala Pembagian Kerja dinamakan dengan Pembagian Tenaga Kerja, namun lebih sering digunakan Pembagian Kerja karena yang dibagi-bagi adalah pekerjaannya, bukan orangnya. Contoh dari Pembagian Kerja misalnya Pembagian Kerja dalam Bisnis Restoran, pembagian kerja dapat berupa pembagian kerja untuk bagian dapur, pelayanan pelanggan di meja makan, kasir, dan lain sebagainya

28 3.2 Pengelompokan Pekerjaan
Setelah pekerjaan dispesifikkan, maka kemudian pekerjaan-pekerjaan tersebut dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu yang sejenis. Pengelompokan Pekerjaan atau departementalisasi adalah pengelompokan menjadi departemen aktvitas pekerjaan yang serupa dan secara logis berhubungan. Contoh (bisnis restoran): pencatatan menu, pemberitahuan menu kepada bagian dapur, hingga pengiriman makanan kepada pelanggan di meja makan dapat dikelompokkan menjadi satu departemen tertentu, misal bagian Pelayanan.

29 Contoh Pengelompokan Pekerjaan Restoran
Memasak makanan berdasarkan berbagai menu Membeli bahan-bahan mentah seperti sayuran, lauk-pauk, buah-buahan, minyak goring, es batu, dan lain sebagainya Menuliskan menu yang dipesan pelanggan Mengantarkan makanan pesanan kepada meja pelanggan Menerima pembayaran dari pelanggan Membuat laporan keuangan harian Membuat laporan keuangan bulanan Contoh Pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan dalam Bisnis Restoran Membeli bahan-bahan mentah seperti sayuran, lauk-pauk, buah-buahan, minyak goreng, es batu, dan lain sebagainya. Memasak makanan berdasarkan berbagai menu Menuliskan menu yang dipesan pelanggan Mengantarkan makanan pesanan kepada meja pelanggan Proses Job Specialization /Division of Work Proses Job Departmentalization Menerima pembayaran dari pelanggan Membuat laporan keuangan harian Membuat laporan keuangan bulanan Bagian Keuangan Bagian Pelayanan Bagian Dapur

30 3.2.1 Pendekatan Berdasarkan Fungsional
Direktur Utama PT ABC Manajer Keuangan Manajer Produksi Manajer Pemasaran Manajer SDM Bagian Penjualan Bagian Promosi Functional Departmentalization Bagian Produksi Bagian Pergudangan Rekrutmen dan Seleksi Pelatihan dan Pengembangan

31 3.2.2 Pendekatan Berdasarkan Produk
Direktur Utama PT ABC Manajer Keuangan Manajer Produksi Manajer Pemasaran Manajer SDM Bagian Penjualan Bagian Promosi Bagian Produksi Bagian Pergudangan Rekrutmen dan Seleksi Pelatihan dan Pengembangan Susu Sabun Mandi Pasta Gigi Mi Instan Product Departmentalization

32 3.2.3 Pendekatan Berdasarkan Pelanggan
Bagian Produksi PT ABC Susu Sabun Mandi Pasta Gigi Mi Instan Bayi Anak-anak Remaja Dewasa Customer Departmentalization

33 3.2.4 Pendekatan Berdasarkan Geografis
Manajer Pemasaran PT ABC Bagian Penjualan Bagian Promosi Jakarta Bandung Makassar Medan Geographic Departmentalization

34 3.2.5 Pendekatan Berdasarkan Matriks
Direktur Utama PT ABC Profit Project Manajer Keuangan Manajer Pemasaran Manajer SDM Manajer Riset dan Pengembangan Susu Sabun Mandi Pasta Gigi Mi Instan

35 3.3 Hirarki (Hierarchy) Hirarki adalah Proses penentuan relasi antar bagian dalam organisasi, baik secara vertikal maupun secara horisontal. Terdapat 2 konsep penting dalam Hierarcy, yaitu : Span of management control atau span of control (rentang kendali) “jumlah bawahan yang melapor langsung kepada manajer tertentu.” Chain of Command (rantai komando) “rencana yang menentukan siapa melapor pada siapa dalam sebuah organisasi.”

36 3.3 Hirarki (Hierarchy) Span of management control terkait dengan jumlah orang atau bagian di bawah suatu departemen yang akan bertanggung jawab kepada departemen atau bagian tertentu. Chain of command juga menunjukkan garis perintah dalam sebuah organisasi dari hirarki yang paling tinggi misalnya hingga hirarki yang paling rendah. Chain of command juga menjelaskan bagaimana batasan kewenangan dibuat dan siapa dan bagian mana akan melapor ke bagian mana.

37 Atasan yang mengkordinasikan
Penentuan Hirarki dalam Bisnis Restoran Atasan yang mengkordinasikan Kepala Restoran Bagian Keuangan Bagian Pelayanan Bagian Dapur Memerlukan 1 orang 3 orang 2 orang Bawahan yang membantu

38 Contoh: Chain of Command Bisnis Restoran
Kepala Restoran Bagian Keuangan Bagian Pelayanan Bagian Dapur 1 orang 3 orang 2 orang Pelayan 1 Pelayan 2 Pelayan 3 Belanja Memasak Chain of Command

39 3.3 Hirarki (Hierarchy) Memilih rentang kenali manajemen yang memadai untuk suatu hirarki organisasi adalah penting karena dua hal: 1. Dapat mempengaruhi apa yang terjadi dalam hubungan kerja dalam departemen tertentu. 2. Rentang dapat mempengaruhi kecepatan pembuatan keputusan yang harus melibatkan berbagai tingkat dalam hirarki organisasi. Rentang manajemen yang sempit dapat menciptakan hirarki tinggi dengan banyak tingkat. Sebaliknya, rentang manajemen yang lebar menciptakan hirarki datar.

40 Jenis-Jenis Hirarki HIRARKI TINGGI (Tall Hierarchy) Presiden
Wakil Presiden Eksekutif Wakil Presiden Eksekutif Wakil Presiden Eksekutif Wakil Presiden Eksekutif Spesialis Staf (6) Manajer Operasi (5) Manajer Operasi (4) Manajer Operasi (10) Spesialis Staff (3) Spesialis Staff (5) Spesialis Staff (5) HIRARKI DATAR (Flat Hierarchy) Presiden Manajert Operasi (10) Spesialis Staf (9)

41 Keunggulan & Kelemahan Rentang Manajemen
Narrow Span Wide Span Keuntungan Pengawasan ketat Komunikasi cepat antara atasan dan bawahan Atasan didorong untuk delegasi wewenang Kebijakan harus jelas Pemilihan karyawan harus hati-hati Kerugian Atasan cenderung terlibat terlalu dalam dalam pekerjaan bawahan Biaya tinggi karena banyak tingkatan Jarak level terendah dan tertinggi terlalu jauh Keputusan lambat karena atasan cenderung kelebihan beban Dapat hilangnya kontrol atasan

42 3.4 Koordinasi Koordinasi adalah proses dalam mengintegrasikan seluruh aktifitas dari berbagai departemen atau bagian dalam organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif. “the process of integrating the activities of separate departments in order to pursue organizational goals effectively.” (Stoner, Freeman & Gilbert, 1995)

43 4. Trend Organisasi Abad 21 Pola-pola organisasi yang berkembang, dibedakan: Shorter chain of command; memotong level yang dirasa tidak perlu dan untuk mengurangi biaya. Less unity of command; cenderung menggunakan lebih banyak cross-function team, karyawan harus bekerja untuk lebih dari satu atasan. Wider span of control; cenderung menggunakan rentang manajemen yang lebar dengan menghilangkan level manajer yang tidak perlu. More delegation and empowerment; cenderung menggunakan proses delegasi kepada tingkatan organisasi yang ada dibawahnya.

44 5. Bentuk-bentuk Stuktur Organisasi
Organisasi Garis Organisasi Garis dan Staf Organisasi Fungsional Organisasi Komite Organisasi Matrik

45 5.1 Bentuk Stuktur Organisasi Garis
MANAJER Divisi Pemasaran Divisi Produksi Divisi Keuangan

46 5.1 Bentuk Stuktur Organisasi Garis
Menggambarkan kekuasan mengalir secara langsung dari manajemen puncak ke bagian-bagian yang ada di bawahnya. Kebaikan Keburukan Adanya kesatuan perintah dari atasan ke bawahan Manajer lebih cepat mengambil keputusan Menghemat waktu Bentuk organisasinya sederhana Tata tertib atau disiplin kerja bisa dipelihara Seorang bawahan hanya mempunyai satu atasan Kurangnya kerjasama antara masing-masing bagian Beban atasan berat Kurangnya inisiatif bahawan Timbulnya birokrasi, sehingga akan memperlambat pekerjaan dan tanggung jawab karena banyaknya tingkatan organisasi yang harus dilewati Diperlukan pimpinan yang serba bisa

47 5.2 Bentuk Stuktur Organisasi Garis & Staf
MANAJER STAF Divisi Pemasaran Divisi Produksi Divisi Keuangan

48 5.2 Bentuk Stuktur Organisasi Garis & Staf
Munculnya organisasi staf membantu organisasi garis. Namun, staf tidak memiliki wewenang memberikan perintah atau mengambil keputusan. Kebaikan Keburukan Tugas yang sangat berat dapat dikurangi karena adanya staf Dapat memberikan saran, pertimbangan kepada pimpinan Dapat menimbulkan kinflik antara karyawan dan staf, karena kadang-kadang staf tidak hanya memberi saran tetapi juga ikut memerintah Ada kemungkinan pimpinan tergantung pada staf Memerlukan biaya yang sangat tinggi

49 5.3 Bentuk Stuktur Organisasi Fungsional
K A R Y A W A N

50 5.3 Bentuk Stuktur Organisasi Fungsional
Menghendaki adanya spesialisasi, dan tidak mengikuti kesederhanaan dan keseragaman komando seperti organisasi garis. Kebaikan Keburukan Masing-masing fungsi dapat dipegang oleh orang yang ahli Tugas manajer menjadi lebih ringan dengan adanya pembagian fungsi Membingungkan karyawan karena tidak ada kesatuan dalam pimpinan dan perintah Kesulitan-kesulitan yang timbul tidak dapat secara cepat diatasi Kurangnya koordinasi sering menimbulkan perselisihan di antara pemimpin

51 5.4 Bentuk Stuktur Organisasi Komite
MANAJER Komite A Komite B Divisi Pemasaran Divisi Produksi Divisi Keuangan

52 5.4 Bentuk Stuktur Organisasi Komite
Sering disebut juga panitia atau team. Organisasi ini untuk mengumpulkan pendapat tentang berbagai aktivitas dalam perusahaan dan bersifat sementara. Kebaikan Keburukan Merupakan forum untuk saling bertukar pendapat diantara beberapa anggota Keputusan diambil secara bersama-sama Dapat menciptakan koordinasi yang lebih baik Meningkatkan pengawasan Kesulitan dalam mempersiapkan pertemuan Keharusan untuk berkompromi Sering menimbulkan kesimpang siuran dalam organisasi

53 5.5 Bentuk Stuktur Organisasi Matrik

54 5.5 Bentuk Stuktur Organisasi Matrik
Digunakan jika ada proyek yang memerlukan kerjasama para ahli atau melibatkan bagian atau struktur lain yang saling mendukung. Kebaikan Keburukan Perusahaan dapat menangani proyek-proyek khusus Berorientasi pada hasil akhir Desentralisasi dalam pengambilan keputusan Penggunaan SDM yang fleksibel Penggunaan sistem pendukung yang efisien Dapat digunakan pengetahuan khusus dimanapun dalam organisasi Membutuhkan banyak manajer ahli agar efektif Kemungkinan timbulnya konflik tentang wewenang dan tanggung jawab dalam organisasi Prinsip kesatuan perintah (unity of command) dilanggar.

55 DAFTAR PUSTAKA Mamduh M. Hanafi, Dr. MBA., “Manajemen” Edisi Revisi, UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 2003, Bab James Stoner, “Management” Jilid II, Prentice Hall. Ins., Bab 12. Chuck Williams, “Management”, Edisi Kedua,Thomson Learning, Bab 11. Sri Wiludjeng SP., “Pengantar Manajemen”, Edisi Pertaman, Graha Ilmu, Yogyakarta, Bab 8 Erni & Kurniawan., “Pengantar Manajemen”, Edisi Pertama, Kencana, 2006, Bab 8.

56 Ryani Dhyan Parashakti, SE.MM


Download ppt "12 Pengantar Bisnis Lingkup Pemasaran Ryani Dhyan Parashakti,SE.MM"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google