Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PERTEMUAN 2 TEORI PRODUKSI.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PERTEMUAN 2 TEORI PRODUKSI."— Transcript presentasi:

1 PERTEMUAN 2 TEORI PRODUKSI

2 Pengertian Produksi Proses mengubah input menjadi output.
Produksi meliputi semua kegiatan untuk menciptakan/menambah nilai/guna suatu barang/jasa. Pengantar Ekonomi 2011

3 PENGERTIAN PRODUKSI Pengertian produksi dalam Arti sehari-hari
Setiap hari manusia selalu menggunakan barang untuk memenuhi kebutuhanya. Barang-barang tersebut tidak akan tersedia apabila tidak ada yang menghasilkanya. Contoh: Di daerah pedesaan para petani mengolah sawah atau ladangnya untuk menghasilkan barang-barang hasil pertanian seperti padi, jagung, keledai, tebu, dll. Contoh kegiatan diatas disebut Produksi.Jadi, produksi adalah kegiatan menghasilkan barang atau jasa.

4 Pengertian produksi menurut ilmu ekonomi
Menurut ilmu ekonomi, produksi tidak terbatas pada kegiatan menghasilkan barang atau jasa, tetapi juga kegiatan yang sifatnya menambah nilai atau kegunaan barang yang sudah ada menjadi lebih tinggi nilainya.Perhatikan contoh berikut. a. Tukang kayu yang mengecat kursi hasil buatanya. b. Pedagang yang membeli sepeda bekas lalu ia bersihkan, perbaiki, dan dicat kembali lalu dijual Berdasarkan uraian di atas, produksi menurut ilmu ekonomi adalah setiap kegiatan yang dilakukan manusia untuk menghasilkan/menaikan nilai kegunaan barang/jasa.

5 FAKTOR PRODUKSI Kegiatan produksi tentunya memerlukan unsur-unsur yang dapat digunakan dalam proses produksi yang disebut faktor produksi. Faktor produksi yang bisa digunakan dalam proses produksi terdiri atas sumberdaya alam, tenaga kerja manusia, modal dan kewirausahaan.

6  Alam Sumberdaya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sumberdaya alam di sini meliputi segala sesuatu yang ada di dalam bumi, seperti: - Tanah, tumbuhan, hewan. - Udara, sinar matahari, hujan. - Bahan tambang, dan lain sebagainya. Faktor produksi sumberdaya alam merupakan faktor produksi asli karena telah tersedia di alam langsung.

7 Tenaga kerja Tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan manusia baik jasmani maupun rohani yang dicurahkan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa maupun faedah suatu barang. Tenaga kerja manusia dapat diklasifikasikan menurut tingkatannya (kualitasnya) yang terbagi atas: a). Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh pendidikan baik formal maupun non formal. Contoh: guru, dokter, pengacara, akuntan, psikologi, peneliti. b).  Tenaga kerja terlatih (trained labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh keahlian berdasarkan latihan dan pengalaman. Contoh: montir, tukang kayu, tukang ukir, sopir, teknisi. c) Tenaga kerja tak terdidik dan tak terlatih (unskilled and untrained labour), adalah tenaga kerja yang mengandalkan kekuatan jasmani daripada rohani. Contoh: tenaga kuli pikul, tukang sapu, pemulung, buruh tani

8 Fungsi Produksi Fungsi produksi menentukan output yang dapat dihasilkan dari sejumlah input tertentu, dalam kondisi keahlian dan pengetahuan teknis tertentu. Hubungan antara jumlah input yang diperlukan dan jumlah output yang dihasilkan disebut fungsi produksi. Pengantar Ekonomi 2011

9 FUNGSI PRODUKSI Fungsi produksi menunjukan sifat hubungan antara faktor-faktor produksi (input) dan tingkat produksi yang diciptakan (output). Q = f (K, L, R, T) Q = output K = modal (Capital) L = tenaga kerja (Labour) R = sumber daya (Resources) T = Teknologi Pengantar Ekonomi 2011

10 HUKUM HASIL LEBIH YANG SEMAKIN BERKURANG
APABILA FAKTOR PRODUKSI YANG DAPAT DIUBAH JUMLAHNYA TERUS-MENERUS DITAMBAH SEBANYAK SATU UNIT, PADA MULANYA PRODUKSI TOTAL AKAN SEMAKIN BANYAK PERTAMBAHANNYA, TETAPI SESUDAH MENCAPAI TINGKAT TERTENTU PRODUKSI TAMBAHAN AKAN SEMAKIN BERKURANG DAN AKHIRNYA MENCAPAI NILAI NEGATIF. Pengantar Ekonomi 2011

11 PRODUKSI MARGINAL TAMBAHAN PRODUKSI YANG DIAKIBATKAN OLEH PERTAMBAHAN SATU UNIT TENAGA KERJA YANG DIGUNAKAN Pengantar Ekonomi 2011

12 PRODUKSI RATA-RATA PRODUKSI YANG SECARA RATA-RATA DIHASILKAN OLEH SETIAP PEKERJA Pengantar Ekonomi 2011

13 CONTOH ANALISIS JANGKA PENDEK
Pengantar Ekonomi 2011

14 Tahap I menunjukkan tenaga kerja yang masih sedikit, apabila ditambah akan meningkatkan total produksi, produksi rata-rata dan produksi marginal. Tahap II Produksi total terus meningkat sampai produksi optimum sedang produksi rata-rata menurun dan produksi marginal menurun sampai titik nol. Tahap III Penambahan tenaga kerja menurunkan total produksi, dan produksi rata-rata, sedangkan produksi marginal negatif. Pengantar Ekonomi 2011

15 KURVA PRODUKSI TOTAL, PRODUKSI RATA-RATA, PRODUKSI MARGINAL
Pengantar Ekonomi 2011

16 ANALISIS JANGKA PANJANG
Pengantar Ekonomi 2011

17 KURVA PRODUKSI SAMA (ISOQUANT)
KURVA YANG MENGGAMBARKAN HUBUNGAN TENAGA KERJA & MODAL YANG AKAN MENGHASILKAN SATU TINGKAT PRODUKSI TERTENTU.

18 CONTOH ISOQUANT Pengantar Ekonomi 2011

19 KURVA PRODUKSI SAMA (ISOQUANT)
Pengantar Ekonomi 2011

20 GARIS BIAYA SAMA (ISOCOST)
GARIS YANG MENGGAMBARKAN HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI YANG DAPAT DIPEROLEH DENGAN MENGGUNAKAN SEJUMLAH BIAYA TERTENTU. Pengantar Ekonomi 2011

21 GARIS BIAYA SAMA (ISOCOST)
Pengantar Ekonomi 2011

22 Meminimumkan Biaya Atau Memaksimumkan Keuntungan
Pengantar Ekonomi 2011

23 Teori Tingkah Laku Konsumen: Teori Nilai Guna (Utiliti)
Pertemuan ke 2

24 Teori Tingkah Laku Konsumen
Teori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan: 1. Pendekatan Nilai guna (utiliti) cardinal Dalam pendekatan nilai guna cardinal dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif. 2. Pendekatan nilai guna ordinal Manfaat atau kenikmatan yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsikan barang-barang tidak dikuantifikasi. Tingkah laku seorang konsumen untuk memilih barang-barang yang akan memaksimumkan kepuasannya ditunjukkan dengan bantuan Kurva kepuasan sama yaitu kurva yang menggambarkan gabungan barang yang akan memberikan nilai guna (kepuasan) yang sama.

25 Teori Nilai Guna (utility)
Teori nilai guna atau utility yaitu teori ekonomi yang mempelajari kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dari mengkonsumsikan barang-barang. Kalau kepuasan itu semakin tinggi maka semakin tinggi nilai guna atau utility-nya. Sebaliknya semakin rendah kepuasan dari suatu barang maka utilitynya semakin rendah pula.

26 Nilai guna dibedakan menjadi dua pengertian:
Nilai guna total dapat diartikan sebagai jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu. Nilai guna marjinal berarti pertambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat dan pertambahan (atau pengurangan) penggunaan satu unit barang tertentu

27 M Abraham Garcia-Torres dalam ” Consumer Behaviour Theory : Utility Maximization and the seek of Novelty ” membagi nilai guna menjadi dua. Berdasarkan dua tindakan ekonomi yang dilakukan konsumen, Dua tindakan ini saling berhubungan : 1. ” Nilai Guna Keputusan ( Decision Utility )” yang berhubungan dengan Tindakan pembelian ( action of Purchasing ) “. Dalam tindakan pembelian konsumen membeli beberapa barang pada waktu yang bersamaan. dan sebelum melakukan pembelian konsumen harus memutuskan barang yang mana yang akan dia beli. 2. ” Nilai Guna Pengalaman (Experienced Utility ) ” Yang berhubungan Dengan Tindakan Konsumsi ( action of Consumption ) dengan kapasitas pemenuhan kepuasan dari barang tersebut.

28 Marginal Utility Marginal utility berhubungan dengan kebutuhan manusia. Namun kebutuhan manusia tidak memiliki batas. Sehingga dalam pemenuhan kebutuhannya manusia perlu membuat keputusan dalam menentukan pilihan mana yang akan dia ambil agar tecapai kepuasan yang maksimal. Berdasarkan hukum Gossen atau yang biasa dikenal dengan law of siminishing marginal utility berlaku bahwa semakin banyak suatu barang yang dikonsumsi, maka tambahan nilai kepuasannya yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang dikonsumsikan akan menurun. Dan konsumen akan selalu berusaha dalam mencapai kepuasan total yang maksimum.

29 Hukum marginal utility yang semakin menurun / Law of Diminishing Marginal Utility : “ apabila tambahan nilai guna yang akan diperoleh dari seseorang dari mengkonsumsi suatu barang akan menjadi semakin sedikit apabila orang tersebut terus menerus menambah konsumsinya dan pada akhirnya tambahan nilai guna tersebut akan menjadi negative”

30 Penggambaran Tentang nilai guna (utility)
Konsep nilai guna (utility) bisa menjelaskan kelemahan berupa paradok antara kegunaan suatu barang dengan harganya. Contohnya : tentang durian, dimana sampai titik tertentu Anda tidak mau lagi memakannya, bahkan jika buah durian itu diberikan secara gratis. Hal ini menunjukkan bahwa tambahan kepuasan yang diberikan dari tiap tambahan unit barang yang dikonsumsi semakin berkurang. Inilah yang disebut Law of Diminishing Marginal Utility.

31 Penggambaran tentang marginal utility
Ketika seseorang sedang lapar maka ia akan makan, setiap nasi yang ia makan akan memiliki nilai kepuasan namun bila porsinya terus ditambah pada suatu saat akan kenyang kenyang disini disebut dengan titik kepuasan maksimal. Namun bila sudah mencapai kepuasan maksimal dan derus ditambah maka akan menurunkan nilai kepuasannya, sama seperti bila sudah kenyang namun porsi makanan terus ditambah maka pada suatu saat akan muntah.

32 Total Utility Curve Pada bagan disamping terlihat bahwa konsumsi suatu barang secara kontinu akan mencapai suatu titik yang disebut dengan titik kepuasan puncak atau titik jenuh. Dan konsumsi yang dilakukan setelah mencapai titik puncak akan menurunkan tingkat kepuasan dari barang tersebut secara total

33 Marginal Utility Curve
Kurva diatas menggambarkan tentang nilai guna suatu barang. Jumlah barang yang terus ditambahkan akan menurunkan tingkat utility dari barang tersebut. Marginal Utility Curve Kurva disamping menggambarkan tentang nilai guna suatu barang. Jumlah barang yang terus ditambahkan akan menurunkan tingkat utility dari barang tersebut.

34 Kesimpulan Marginal utility adalah sebuah konsep yang menggambarkan tentang tingkat penurunan nilai suatu barang yang terjadi bila kuantitas barang tersebut terus ditambahkan. Penambahan ini menyebabkan nilai suatu barang akan menurun.

35 Hipotesis Utama Teori Nilai Guna
Hipotesis utama teori nilai guna, atau lebih dikenal sebagai Hukum nilai guna marjinal yang semakin menurun Menyatakan bahwa tambahan nilai guna yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan suatu barang akan menjadi semakin sedikit apabila orang tersebut terus menerus menambah konsumsinya ke atas barang tersebut. Pada akhirnya tambahan nilai guna akan menjadi negatif yaitu apabila konsumsi ke atas barang tersebut ditambah satu unit lagi, maka nilai guna total akan menjadi semakin sedikit. Pada hakikatnya hipotesis tersebut menjelaskan bahwa pertambahan yang terus-menerus dalam megkonsumsi suatu barang tidak secara terus-menerus menambah kepuasan yang dinikmati

36 Cara Memaksimumkan Nilai Guna
Kerumitan yang ditimbulkan untuk menentukan susunan atau komposisi dan jumlah barang yang akan mewujudkan nilai guna yang maksimum bersumber dari perbedaan harga-harga berbagai barang. Kalau harga barang adalah bersamaan, nilai guna akan mencapai tingkat yang maksimum apabila nilai guna marjinal dari setiap barang adalah sama.

37 Syarat Pemaksimuman Nilai Guna
Dalam keadaan dimana harga-harga berbagai macam barang adalah berbeda. Syarat yang harus dipenuhi agar barang-barang yang dikonsumsikan akan memberikan nilai guna yang maksimum adalah: Setiap rupiah yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan berbagai jenis barang akan memberikan nilai guna marjinal yang sama besarnya.

38 Mengapa mempelajari tingkah laku konsumen:
Karena konsumen lebih banyak membeli banyak barang jika harganya rendah dan menguranginya saat harganya tinggi. Karena ingin melihat bagaimana konsumen menentukan jumlah dan komposisi dari barang yang akan dibeli dari pendapatan yang diperolehnya.  Akan dilihat menggunakan teori tingkah laku konsumen: pendekatan nilai guna (utiliti) kardinal dan pendekatan nilai guna ordinal

39 Pendekatan Nilai Guna (utiliti) Kardinal
Bahwa manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif. Bahwa konsumen akan memaksimalkan kepuasan yang dapat dicapainya Jika semakin tinggi kepuasan terhadap barang, maka akan semakin tinggi nilai utiliti (nilai kegunaan) barang tersebut

40 Pendekatan Nilai Guna Nilai guna total Nilai guna marjinal Jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu Pertambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat dari pertambahan (atau pengurangan) penggunaan satu unit barang tertentu

41 Contoh nilai guna total
Nilai guna total dalam mengkomsumsi 10 buah mangga meliputi seluruh kepuasan yang diperoleh dari memakan semua mangga tersebut

42 Contoh nilai guna marjinal
Nilai guna marjinal didapat dari mangga yang ke 10, dimana kepuasan yang diperoleh adalah dari memakan buah mangga yang ke 10

43 Tabel 1. Nilai guna total & nilai guna marjinal konsumsi 10 buah mangga
Jumlah buah mangga yang dimakan Nilai guna total Nilai guna marjinal - 1 30 2 50 20 3 65 15 4 70 10 5 75 8 6 80 7 85 91 -2 9 88 -4 81 -6

44 Grafik Nilai guna total Nilai guna marjinal

45 Nilai guna yang maksimum
Seseorang akan mendapatkan nilai guna yang maksimum dari barang yang dikonsumsi saat nilai marjinal tiap barang adalah sama Contoh: dalam satu waktu, seorang mengkonsumsi 3 jenis barang, yaitu bakso, baju, dan menonton film. Konsumen ternyata mendapatkan nilai guna marjinal pada masing-masing barang saat mengkonsumsi 2 mangkok bakso, 5 baju, dan 1 kali menonton film.

46 Marginal Utility Sebuah konsep tentang tingkat kepuasan seorang dalam konsumsi suatu barang. Marginal utility sangat bergantung dengan selera dan kepuasan konsumen. Utility dinilai dari nilai guna suatu barang yang digunakan oleh seorang konsumen. Marginalisme menjelaskan tentang pilihan seorang konsumen dengan pemikiran seseorang memutuskan  apa manfaat yang akan dia terima dalam memilih kebutuhan untuk dikonsumsi.


Download ppt "PERTEMUAN 2 TEORI PRODUKSI."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google