Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Sistematika Penulisan Karya Ilmiah

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Sistematika Penulisan Karya Ilmiah"— Transcript presentasi:

1 Sistematika Penulisan Karya Ilmiah

2 Bagian Pembuka Sampul Halaman judul. Halaman pengesahan. Abstraksi
Kata pengantar. Daftar isi. Ringkasan isi.

3 Metodologi Penelitian
Bagian Isi Pendahuluan Latar belakang masalah. Perumusan masalah. Pembahasan/pembatasan masalah. Tujuan penelitian. Metode penelitian. Pembahasan Pembahasan teori Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan Pengajuan hipotesis Metodologi Penelitian Waktu dan tempat penelitian. Metode dan rancangan penelitian Populasi dan sampel. Instrumen penelitian. Pengumpulan data dan analisis data. Hasil Penelitian Jabaran varibel penelitian. Hasil penelitian. Pengajuan hipotesis. Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya. Penutup Kesimpulan Saran

4 Bagian penunjang Daftar pustaka
Lampiran- lampiran antara lain instrumen penelitian Daftar Tabel

5 Makalah Tentang Langkah-Langkah dan Urutan Karya Ilmiah
Pengertian karya ilmiah menurut Eko Susilo, M. 1995:11 suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.

6 Langkah-langkah Menyusun Karya Ilmiah
1. Memilih Topik dan Tema Pengertian topik dan tema sering dikacaukan. Wahab (1994:4) menyebutkan bahwa yang dimaksud topik adalah bidang medan atau lapangan masalah yang akan digarap dalam karya tulis atau penelitian. Sementara itu, tema diartikan sebagai pernyataan sentral atau pernyataan inti tentang topik yang akan ditulis. Topik yang memang masih terlalu luas harus dibatasi menjadi sebuah tema.

7 Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah berikut ini.
(1) Isu-isu yang masih hangat. (2) Peristiwa-peristiwa nasional atau internasional. (3) Sesuatu (benda, karya, orang, dan lain-lain) yang dikaitkan dengan permasalahan politik, pendidikan, agama, dan lain-lain. (4) Pengalaman-pengalaman pribadi yang berbobot. Dalam pertimbangan ini bila akan menulis karya ilmiah bidang pendidikan maka yang menjadi pertimbangan adalah topic tentang pendidikan.

8 2. Mengumpulkan Bahan Setelah memilih topik dan menentukan tema penulisan, penulis mulai mengumpulkan bahan. Bahan bisa didapatkan dari berbagai media cetak maupun elektronika. Bahan-bahan tersebut dikumpulkan terutama yang relevan dengan topik dan tema yang akan ditulis. Pemilihan bahan yang relevan ini bisa dengan cara membaca atau mempelajari bahan secara sepintas serta menilai kualitas isi bahan. Bahan yang sudah terkumpul tersebut bisa dimanfaatkan untuk memperkaya pengetahuan penulis dan sebagai landasan teoretis dari karya tulis tersebut.

9 3. Merencanakan Kerangka Penulisan
Setelah memilih topik dan menentukan tema penulisan, serta mengumpulkan bahan yang relevan, penulis mulai merencanakan susunan kerangka penulisan. Wahab (1994:29) menyebutkan tiga alasan penulis perlu menyusun kerangka penulisan. Tiga alasan tersebut adalah: (1) penyusunan kerangka dapat membantu penulis mengorganisasikan ide-idenya, (2) penyusunan kerangka mempercepat proses penulisan, dan (3) penyusunan kerangka dapat meningkatkan kualitas bahasa.

10 4. Penulisan Karya Ilmiah
Setelah kerangka penulisan karya ilmiah tersusun, langkah selanjutnya yang dilakukan penulis adalah mengembangkan kerangka penulisan karya ilmiah tersebut menjadi paragraf-paragraf pengembangan. Pengembangan sebuah paragraf harus memperhatikan hal-hal berikut ini. (1) Pilihan kata dalam setiap kalimat dalam paragraf. (2) Kalimat-kalimat dalam paragraf harus saling mendukung (tidak ada kalimat sumbang, yakni yang tidak mendukung ide pokok dalam paragraf). (3) Setiap paragraf mengandung satu ide pokok yang dikembangkan dengan beberapa ide penjelas. (4) Bahasa yang digunakan mengikuti kaidah yang berlaku. (5) Ejaan dan tanda baca harus diperhatikan. (6) Ada keterpaduan antara paragraf satu dengan paragraf berikutnya.

11 5. Penyuntingan, Revisi, dan Draf Final
Setelah kerangka dikembangkan menjadi beberapa paragraf dengan memperhatikan beberapa hal dalam pengembangannya, kegiatan berikutnya adalah penyuntingan. Penyuntingan ini dapat dilakukan oleh penulis itu sendiri, dapat juga dengan bantuan orang lain. Proses penyuntingan ini meliputi beberapa unsur, yaitu: (a) teknis penulisan (sistematika, ejaan, dan tanda baca), (b) kalimat, (c) paragraf, (d) bahasa, dan (e) isi. Setelah melalui proses penyuntingan ini, penulis mulai merevisi karya tulisnya. Pada akhirnya, draf final karya tulis ilmiah tersebut dapat disusun dan dipublikasikan

12 Bab I Pendahuluan 1. Latar Belakang Masalah Latar belakang masalah menguraikan permasalahan yang melatarbelakangi dipilihnya permasalahan tertentu. 2. Rumusan Masalah Bagian ini menguraikan permasalahan yang berkenaan dengan penelitian yang dilaksanakan. 3. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan menguraikan maksud penulisan tersebut. Hendaknya diuraikan secara singkat. 4. Metode Penulisan 5. Kegunaan Penulisan 6. Sistematika Penulisan

13 Bab II Bagian isi atau pembahasan terdiri atas bab pendahuluan yang meliputi:
 latar belakang  perumusan masalah  ruang lingkup masalah  tujuan penulisan  metode penelitian  sistematika penulisan  bab pembahasan  bab kesimpulan dan saran

14 Bab III Bagian pelengkap penutup antara lain:
Daftar pustaka dan lampiran Kata pengantar berfungsi sebagai surat pengantar kepada pembaca yang isinya berbagai hal mengenai karya tulis tersebut.

15 Tahapan Menyunting Karya Tulis
1. Tahapan Penyuntingan Pra-Penulisan Tahapan penyuntingan pra-penulisan adalah proses menyunting yang dilakukan sebelum karya tulis ilmiah ditulis. Tahapan ini bertujuan untuk membuat kerangka dan acuan dalam penulisan karya tulis ilmiah. Tahapan ini terdiri atas dua bagian yaitu: a. Penyuntingan topik atau masalah. Dalam bagian ini kamu harus memastikan bahwa topik yang akan diangkat dalam karya tulis menarik, dekat, dikuasai, serta didukung oleh data dan fakta yang objektif. b. Penyuntingan data acuan. Dalam bagian ini kamu akan memilih dan memilah data-data primer yang akan diacu dan dijadikan referensi dalam penulisan karya ilmiah.

16 2. Tahap Penyuntingan Isi Penyuntingan isi karya ilmiah merupakan aktivitas melakukan pembacaan kembali terhadap seluruh isi karangan. Tujuannya untuk meninjau penyajian dan pengetikan dari aspek isi, paragraf, dan kebahasaan. Hal ini bermanfaat agar karya ilmiah yang ditulis oleh kamu memiliki unsur kebahasaan yang cukup komunikatif. Beberapa aspek yang ditinjau pada proses penyuntingan ini di antaranya: a. Pemeriksaan ejaan Pada bagian ini, kamu dituntut untuk memeriksa kembali ejaan yang terdapat dalam karya ilmiah yang ditulis. Kamu dapat mempergunakan buku Pedoman Ejaan yang Disempurnakan sebagai acuan. Pada tahap ini kamu akan mencari kesalahan penggunaan huruf kapital, huruf miring, kata dasar, kata gabung, kata ganti, partikel, penulisan angka, dan pemakaian tanda baca. b. Pemeriksaan diksi Pada bagian ini kamu menyunting kata-kata yang tidak sesuai penggunaannya seperti menghindari kata-kata gaul, kata-kata yang melibatkan emosi, tidak objektif, penggunaan bahasa asing atau kata dari bahasa daerah yang tidak memiliki korelasi dengan karya tulis. c. Pemeriksaan kalimat Pada tahap ini tugas kamu untuk menyunting pola-pola kalimat yang salah seperti tidak logis, rancu, mubazir, dipengaruhi bahasa asing atau bahasa daerah. d. Pemeriksaan paragraf Pada tahap ini kamu akan menyunting kesatuan (kohesi) dan kepaduan (koherensi) antarparagraf yang terdapat di dalam karya tulis. Harus diingat bahwa satu paragraf hanya memiliki satu gagasan pokok atau satu topik. Setiap paragraf tersebut harus memiliki keterkaitan dan kepaduan satu sama lain.

17 3. Tahap penyuntingan pengorganisasian karya tulis ilmiah Dalam tahapan ini, penyuntingan yang dilakukan berkisar pada proses penyesuaian karya ilmiah dengan berdasarkan pada bentuknya. Penulisan karya tulis ilmiah harus disesuaikan dengan tujuan awal pembuatan karya tersebut, apakah ditujukan untuk makalah, skripsi, tesis, dan disertasi. Setiap karya tulis ilmiah memiliki aturan masing-masing mengenai tata cara penulisannya. Walaupun begitu, secara umum terdapat beberapa proses yang sama dalam penyuntingan pengorganisasian karya tulis ilmiah yaitu a. Pemeriksaan kulit depan yang memuat judul karya ilmiah, anak judul, nama penyusun, nama lembaga, dan logo lembaga. Kulit depan menjadi identitas penting dalam sebuah karya tulis ilmiah dan menjadi petunjuk apakah karya tulis itu termasuk kategori makalah, skripsi, tesis, ataupun yang lainnya. b. Pemeriksaan halaman petunjuk karya tulis ilmiah seperti daftar isi, prakata, halaman tabel, grafik, ilustrasi, indeks, lampiran, dan gambar. Tujuannya untuk memastikan apakah petunjuk halaman yang terdapat di dalamnya sudah sesuai dan cocok. c. Pemeriksaan daftar pustaka. Pastikan bahwa penulisan daftar pustaka sudah sesuai dengan aturan dan acuan yang telah ditetapkan. Penulisan daftar pustaka terdiri atas nama pengarang, tahun terbit, judul, nama kota dan penerbit.

18 Poin Penting Penyuntingan merupakan aktivitas menelaah dan memperbaiki karya tulis sebelum disampaikan ke pembaca, baik untuk diterbitkan ataupun dipresentasikan. Tujuan utama dari penyuntingan adalah membuat isi karya tulis ilmiah dapat dipahami pembacanya. Dalam menyunting karya ilmiah terdapat tiga kegiatan yang dapat dilakukan yaitu penyuntingan pra-penulisan, penyuntingan isi, dan penyuntingan pengorganisasian karya tulis ilmiah.


Download ppt "Sistematika Penulisan Karya Ilmiah"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google